(MODUL 6)
NAMA
1. Atika Nur Azizah
2. Putri Eva Manda
3. Rhenaldy
• Kb 1 produk pembiayaan bank syariah
• Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dijelaskan bahwa
pembiayaan syariah sebagai berikut :
• 3. Istishna
• Istisna merupakan pembiayaan yang diberikan dalam rangka pemesanan suatu barang. Produk istisna menyerupai
produk salam, tetapi dalam istisna pembayaran dana pembiayaan dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali
(termin) pembayaran sesuai dengan tahapan penyelesaian barang yang dipesan. Skema istisna dalam bank syariah
umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
• B. Bagi hasil
• 1. Mudharabah
• a. Pengertian
• Mudarabah adalah model syirkah yang paling lama dan paling banyak beredar di kalangan banyak masyarakat.
Mudarabah telah dikenal oleh bangsa Arab sebelum Islam serta telah dijalankan oleh Rasulullah SAW sebelum
kenabiannya, sebagaimana telah diakui dan disetujui Nabi SAW setelah kenabiannya. Al-Mudharabah (4) berasal
dari kata adh-dharb (all) yang memiliki dua relevansi antara keduanya. Pertama, karena orang yang melakukan
usaha ('amil) yadhrib fil ardhi (berjalan di muka bumi) dengan bepergian padanya untuk berdagang, ia berhak
mendapatkan keuntungan karena usaha dan kerjanya.
• b. Jenis mudharabah
• 1. Mudharabah mutlaqah
• 2. Mudharabah muqayyadah
• c. Syarat dan rukun
• Rukun mudharabah
• 1. Pelaku akad
• 2. Objek akad
• 3. Shighat
• Syarat modal
• 1. Modal harus berupa uang
• 2. Modal harus jelas dan diketahui jumlahnya
• 3. Modal harus tunai bukan utang
• 4. Modal harus diserahkan kepada mitra kerja
2. Musyarakah
• Musyarakah merupakan akad kerja sama pembiayaan antara bank syariah atau beberapa lembaga keuangan
secara bersama-sama dan nasabah untuk mengelola suatu kegiatan usaha. Masing-masing memasukkan
penyertaan dana sesuai dengan porsi yang disepakati.
• Pengelolaan kegiatan usaha dipercayakan kepada nasabah.
C. Sewa / ijarah
• Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat atau sewa. Transaksi ini menjadi transaksi leasing sebagai
pilihan kepada penyewa/nasabah untuk membeli aset tersebut pada akhir masa penyewaan meskipun hal ini
tidak selalu butuhkan. Dalam perbankan syariah, transaksi ini dikenal sebagai ijarah muntahiyah mlik (sewa yang
diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Bank mendapatkan alan atas jasa sewa tersebut. Harga sewa dan harga
jual pada akhir masa sewa pakati pada awal perjanjian.
• D. Akad pelengkap
• 1. Hawalah
• a. Pengertian
• Hawalah adalah akad pengalihan piutang nasabah (muhal) kepada bank (muhal 'alaih). Nasabah meminta bantuan
bank agar membayarkan terlebih dahulu piutangnya atas transaksi yang halal dengan pihak yang berhutang
(muhil). Selanjutnya, bank akan menagih kepada pihak yang berutang tersebut.
• 2. Rahn
• Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Tujuan
akad rahn adalah memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Secara
sederhana, ralın adalah minan utang atau gadai.
• E. QARDH
• Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali. Menurut teknis
perbankan, qardh adalah pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan
mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif.
KB 2 penetapan nisbah bagi hasil
pembiayaan
• Pada pembiayaan mudarabah, bagi hasil tergantung pada hasil usaha yang diperoleh pengelola dana
.
sesuai dengan nisbah yang disepakati pada awal akad. Perkiraan hasil usaha yang dibiayai dihitung
dengan mempertimbangkan perkiraan penjualan, lama cash to cash cycle, perkiraan biaya langsung
dan tidak langsung, serta delayed factor. Porsi bagi hasil keuntungan untuk masing-masing pihak harus
disepakati bersama pada saat perjanjian ditandatangani. Keuntungan diberikan dalam bentuk
persentase.
• Nisbah merupakan faktor penting dalam menentukan bagi hasil. Ini sebab nisbah merupakan aspek
yang disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Untuk menentukan
nisbah bagi hasil, perlu diperhatikan aspek-aspek berikut: data usaha, kemampuan angsuran, hasil
usaha yang dijalankan atau tingkat return aktual bisnis, tingkat return yang diharapkan, nisbah
pembiayaan, dan distribusi pembagian hasil.
.
• Kegiatan Belajar 3 (Penetapan Margin Keuntungan Pembiayaan)
• Secara teknis, yang dimaksud dengan margin keuntungan adalah persentase tertentu yang ditetapkan
per tahun berdasarkan perhitungan margin keuntungan secara harian, yaitu jumlah hari dalam
setahun ditetapkan 360 hari. Sementara itu, untuk perhitungan margin keuntungan secara bulanan,
setahun ditetapkan 12 bulan.
• A REFERENSI MARGIN KEUNTUNGAN
• Yang dimaksud dengan referensi margin keuntungan adalah margin keuntungan yang ditetapkan
dalam rapat ALCO bank syariah Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi,
usul, dan saran dari tim ALCO bank syarah dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:
• 1. Direct competitor's market rate (DCMR)
• 2. Indirect Competitor's market rate (ICMR)
• 3. Expected competitive return for investors (ECRI)
• 4. Acquiring cost
• 5. Overhead cost
.
• B. Harga Perolehan Barang
Dalam transaksi murabahah yang diperjualbelikan adalah barang miliknya sendiri sehingga bank syariah
mengetahui berapa pokok barang tersebut. Hal ini sejalan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor
4/DSN-MUI/IX/2000 tentang Murabahah.
Yang perlu diketahui adalah apa yang dikategorikan sebagai "harga perolehan" suatu barang sehingga bank
syariah dapat memberitahukan kepada pembeli (nasabah) dengan benar. Dalam PSAK 102 tentang
akuntansi murahahah, dijelaskan yang dimaksud dengan harga perolehan barang adalah jumlah kas atau
setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan
tempat yang siap untuk dijual atau digunakan.
Berkaitan dengan pengadaan barang, bank syariah sebagai penjual tidak menutup kemungkinan
mengeluarkan biaya-biaya yang berkaitan dengan pengadaan barang tersebut misalnya pembayaran pajak
penjualan atas barang yang dibeli, ongkos pengiriman barang, dan sebagainya. Biaya-biaya yang
dikeluarkan dapat dikategorikan sebagai unsur penambah harga perolehan sangat tergantung pada syarat
penyerahan barang, baik dari pemasok maupun pembelinya.
.
• C. Pengakuan Angsuran Harga jual
• Angsuran harga jual terdiri atas angsuran harga beli/harga pokok dan angsuran margin keuntungan. Pengakuan
angsuran dapat dihitung dengan menggunakan empat metode sebagai berikut:
• 1. metode margin keuntungan menurun (sliding).
• 2. margin keuntungan rata-rata,
• 3. margin keuntungan flat,
• 4. margin keuntungan anuitas