Anda di halaman 1dari 13

DAMPAK COVID 19 DALAM SIKAP ETIS ORANG KRISTEN

COVID-19
SARS –CoV-2 atau yang lebih di kenal dengan virus corona
merupakan virus yang menular ke manusia .virus ini dapat
menyerang siapa saja ,mulai dari lansia,orang dewasa ,anak –anak
dan bayi bahkan sampai ibu hamil dan ibu menyusui .
Virus ini pertama kali di temukan di kota Wuhan China pada akhir
desember 2019 .virus ini menular dengan sangat cepat dan menyebar
ke ham pir semua Negara termasuk Indonesia ,hanya dalam waktu
beberapa bulan .
Dengan masuknya virus tersebut ke Indonesia ,Pemerintah
memberlakukan PPKM ,social distanching ,dan lain sebagainya yang
dapat memutus mata rantai covid-19.virus ini merupakan virus
mendunia yang berbahaya,dan dapat merengut nyawa manusia
dengan sekejab .
Tercatat dalam artikel kemenkes RI bahwa covid-19 menimbulkan
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam di atas 38 o C,batuk
dan sesak napas ,serta dapat di sertai dengan lemas,nyeri otot,dan
diare.dengan mengalami gejala-gejala tersebut,dapat menimbulkan
kematian ,di sebabkan karena imun tubuh yang akan menurun .
POSISI DAN TANTANGAN KRISTEN DI TENGAH WABAH
COVID-19

Peran Kristen sendiri sangat di butuhkan di tengah pandemic Covid-19


ini, mengingat sangat banyak orang Kristen yang sudah mulai
melupakan akan tugas dan tanggung jawab orang kristen dalam
menyebarkan kasih kepada sesama. Peran Kristen seharusnya menjadi
suatu landasan bagi masyarakat dalam saling menghargai, dan saling
memperhatikan dalam kehidupan di tengah pandemi ini , agar
kehidupan bermasyarakat baik di dalam maupun di luar dari
kekristenan dapat menemukan keserasian dan dapat menuju ke
kehidupan bermasyarakat yang lebih baik. Inilah cerminan kasih yang
sesunguhnya yaitu bukan saja besikap ramah terhadap saudara maupun
teman , namun juga terhadap orang yang tidak dikenal bahkan yang
memiliki potensi menjadi musuh .
Orang Kristen harus dapat menunjukkan peran mereka di tengah
masyarakat yang terdampak oleh pandemic ini. Keramahtamahan
merupakan suatu hukum yang telah di berikan oleh Tuhan Yesus
yang tertulis dengan istilah “Hukum Kasih” dengan dua nilai.
Pertama, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, akal, dan pikiran.
Kedua, mengasihi umat manusia seperti diri sendiri (markus 12:30-
31). Hal tersebut merupakan perintah yang diberikan oleh Tuhan
Yesus kepada orang Kristen. Orang Kristen harus dapat
menunjukkan peran mereka didalam pandemic ini. melalui hukum
tersebut ekspresi kasih merupakan wujud dari kesungguan dan
komitmen seorang murid Kristus (Scott, 2010). kenyataan yang
terjadi di tengah pandemi covid-19 ,orang Kristen menerima
tantangan untuk mengekspresikan rasa empati ,dengan harus
berdiam di rumah,tidak berjabatan tangan ,ibadah yang seharusnya
di gereja harus melalui virtual dan masih banyak lagi tantangan
lainnya.
GEREJA SEBAGAI WADAH MENYALURKAN KASIH

Peran gereja di tengah pandemi covid-19,sangatlah penting karena


mengingat akan tugas –tugas gereja salah satunya adalah
diakonia ,yaitu pelayanan.gereja sebagai penyalur kasih dan
mengemban tugas diakonia membantu orang kristen yang mengalami
krisis di tengah masa pandemi covid-19.oleh karena itu gereja harus
memiliki rasa empati untuk menjalankan tugas tersebut .contoh dari
pelayanan diakonia di tengah pandemi covid-19 selain mendoakan
gereja juga membantu memberikan pangan bagi yang mereka yang
terkena covid-19,selain itu gereja juga memberikan sandang bagi anak-
anak yang akan memasuki masa sekolah tetapi krisis akan
ekonomi .melihat akan hal ini gereja telah memberikan contoh untuk
bagaimana orang kristen bersikap di tengah masa pandemi dengan
mengedepankan rasa empati (Yohanis 15:17).
GEREJA SEBAGAI PENYALUR KASIH
Tradisi kekristenan dalam searah gereja memberikan suatu tanda
kasih , bahwa jemaat Tuhan di masa-masa awal kekristenan
memberikan contoh bentuk empati ketika terjadinya wabah seperti
yang di tuliskan Rodney dalam bukunya The Triumph Of
Christianity (Stark, 2011) dimana saat itu wabah cacar sedang
menjangkiti wilayah kekaisaran romawi, pada saat itu dan membuat
banyak orang yang menjadi korban . Kelebihan populasi , serta
banyaknya wilayah yang kumuh pada saat itu membuat kekaisaran
romawi sangat kewalahan dalam menghadapi wabah tersebut .
Wabah yang menyebar pada kekaisaran romawi pada saat itu
membuat orang untuk berupaya menghindar dari orang yang
terjangkit penyakit tersebut atau orang yang menunjukkan gejala-
gejala dari penyakit tersebut. Sikap terhadap orang-orang yang
menunjukkan gejala penyakit tersebut berdampak terhadap pem
biaran orang–orang tersebut ke jalan dan membiarkan mereka mati
begitu saja, sehingga mayat-mayat bertumpukkan di jalan.
Di situasi seperti itu, orang-orang Kristen pada masa itu merasa memiliki
tanggung jaw ab untuk merawat penderita-penderita yang diabaikan oleh
masyarakat. Padahal hal ini, tentu saja sangat beresiko bagi kesehatan dan
juga harta mereka. Mereka merawat bukan saja orang yang sama-sama
Kristen, juga merawat orang-orang asing yang tidak mereka kenal (Galatia
6:1-10). Orang-orang Kristen diajarkan bahwa kasih adalah kualitas yang
harus dimiliki, karena Tuhan adalah kasih itu sendiri, maka orang Kristen
memiliki kewajiban untuk memancarkan kasih tersebut kepada orang lain
(Wilde, 2019). Sikap seperti itulah yang seharusnya juga diterapkan di orang
kristen pada masa kini. Sikap empati dan bahkan merelakan diri sendiri untuk
orang lain, seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Situasi yang
seperti ini semakin membuat masyarakat saling menjauhi satu sama lain, baik
yang memang terkena virus ini maupun yang sehat, bahkan tenaga medis
yang setiap hari berjuang menyelamatkan nyawa orang yang terkena virus ini
juga dijauhi oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Situasi seperti ini
dapat menghilangkan empati antar sesama manusia, terutama orang Kristen.
Padahal, di situasi ini, kasih dan kepedulian orang Kristen sangat dibutuhkan
seperti yang sudah dijabarkan di atas mengenai kehidupan orang-orang
Kristen di masa Romawi yang menyebarkan kasih melalui keberanian
mereka melayani orang yang sakit.
KESIMPULAN
Orang Kristen harus dapat menunjukkan peran mereka di tengah masyarakat yang terdampak oleh
pandemic ini. Keramahtamahan merupakan suatu hukum yang telah di berikan oleh Tuhan Yesus yang
tertulis dengan istilah “Hukum Kasih” dengan dua nilai. Pertama, mengasihi Tuhan dengan segenap hati,
akal, dan pikiran. Kedua, mengasihi umat manusia seperti diri sendiri. Hal tersebut merupakan perintah
yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada orang Kristen. Orang Kristen harus dapat menunjukkan peran
mereka didalam pandemic ini. melalui hukum tersebut ekspresi kasih merupakan wujud dari kesungguhan
dan komitmen seorang murid Kristus.dengan peran orang kristen yang berlandaskan pada hukum kasih
dapat membawa dampak besar terhadap orang banyak ,belajar dari bunda teresa dan jemaat pada zaman
kekaisaran romawi yang mau mengorbankan apapun untuk orang lain ,karena itulah wujud kasih Kristus
yang sesungguhnya .
Orang Kristen harus dapat menunjukkan peran mereka di tengah masyarakat yang terdampak oleh
pandemic ini. Keramahtamahan merupakan suatu hukum yang telah di berikan oleh Tuhan Yesus yang
tertulis dengan istilah “Hukum Kasih” dengan dua nilai. Pertama, mengasihi Tuhan dengan segenap hati,
akal, dan pikiran. Kedua, mengasihi umat manusia seperti diri sendiri. Hal tersebut merupakan perintah
yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada orang Kristen. Orang Kristen harus dapat menunjukkan peran
mereka didalam pandemic ini. melalui hukum tersebut ekspresi kasih merupakan wujud dari kesungguhan
dan komitmen seorang murid Kristus.dengan peran orang kristen yang berlandaskan pada hukum kasih
dapat membawa dampak besar terhadap orang banyak ,belajar dari bunda teresa dan jemaat pada zaman
kekaisaran romawi yang mau mengorbankan apapun untuk orang lain ,karena itulah wujud kasih Kristus
yang sesungguhnya .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai