Anda di halaman 1dari 22

Salpingitis dan

Parametritis
Kelompok 5 :
Qoswatun Khoiria Zerli
Ragil Meissy Kirana
Reddy Pratama Irza
Redhatul Mardiah
Rian Syarif Hidayat
Pokok Pembahasan

01. 02. 03.


Pengertian Patofisiologis Gejala Klinis

04. 05. 06.


Diagnosis Terapi Prognosis
Pengertian Salpingitis dan
Parametritis
Pengertian

Salpingitis Parametritis
Salpingitis adalah keadaan inflamasi pada Parametritis merupakan jenis penyakit
tuba falopi yang tergolong dalam radang panggul yang ditandai dengan
spektrum penyakit radang panggul (PID). peradangan parametrium. Parametrium
Salpingitis sering disebabkan oleh yaitu sekumpulan jaringan atau struktur
penyakit menular seksual, seperti yang menghubungkan rahim ke panggul.
gonorrhea dan klamidia. Peradangan parametrium dapat
menyebabkan perubahan pada rahim
wanita, bahkan bisa menyebabkan
keguguran.
Gambar Salpingitis dan Prametritis
Patofisiologis Salpingitis
dan Parametritis
Patofisiologis Salpingitis

Patofisiologi salpingitis akut umumnya melibatkan


infeksi asendens dari endoserviks atau vagina ke
mukosa tuba falopi. Infeksi dapat disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis,
Gardnerella vaginalis, Escherichia coli, Prevotella
bivia, Mycoplasma hominis, Ureaplasma
urealyticum, Haemophilus influenzae, Streptococcus
spp, dan Bacteroides spp. Salah satu mekanisme
fisiologis pencegah terjadinya infeksi asendens adalah
dengan penghalang fisik dari serviks dan mukus.
Patofisiologis Parametritis

Dalam kebanyakan kasus, parametris


berkembang melawan lesi purulen
pelengkap uterus karena keterlibatan
serat parametrik dalam proses
peradangan. Jalan infeksi didominasi
per kontinum.
Gejala Klinis Salpingitis
dan Parametritis
Gejala Klinis Salpingitis

01 02 03
Nyeri saat ovulasi Keputihan yang tidak Tidak nyaman/nyeri
normal saat berhubungan
seksual

04 05 06
Nyeri dipunggung Sakit perut di kedua sisi Demam, mual dan
bawah muntah
Gejala Klinis Parametritis

1 Teraba tahanan padat dan


nyeri di sebelah uterus 5 Perut terasa nyeri

2 Abses (penumpukan
nanah) 6 Nyeri tekan pada salah
satu/kedua sisi abdomen

3 Suhu mula-mula tinggi


menetap menjadi naik turun 7 Nyeri tekan yang cukup terasa
ketika pemeriksaan vagina

4 Menggigil, nadi cepat dan


demam 8 Nyeri unilateral tanpa gejala
rangsangan peritoneum
seperti muntah
Diagnosis Salpingitis dan
Parametritis
Diagnosis Salpingitis

Untuk mendiagnosis salpingitis, dokter akan menanyakan gejala dan


riwayat seksual pasien serta melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter juga akan melakukan beberapa tes berikut untuk mengonfirmasi


diagnosis:
1. Pemeriksaan darah dan urin untuk mencari penanda infeksi.
2. Swab vagina dan serviks untuk menentukan tipe bakteri yang
menyebabkan infeksi.
3. Ultrasonografi abdomen (perut) atau transvaginal untuk melihat tuba
falopii dan organ reproduksi lainnya.
4. Histerosalpingogram untuk melihat ada tidaknya sumbatan pada tuba
falopii akibat salpingitis.
5. Pada beberapa kasus, dokter menyarankan laparoskopi diagnositik.
Diagnosis Parametritis

Dengan pemeriksaan vagina pada pasien, patologi ginekologi utama


ditentukan, mis. Konglomerat inflamasi formasi (rahim, pelengkap dan
organ yang berdekatan) tanpa identifikasi organ yang jelas. Jika ada proses
bilateral, rahim umumnya kurang berkontur. Dalam studi parameter,
infiltrat ditentukan berbeda tergantung pada tahap proses konsistensi - dari
kerapatan kayu pada tahap infiltrasi hingga tidak merata dengan daerah
pelunakan dengan supurasi.
Terapi Salpingitis dan
Parametritis
Terapi Salpingitis

Seperti pada PID, terapi antibiotik merupakan terapi


utama dalam penanganan pasien salpingitis.
Antibiotik yang dipilih adalah spektrum luas yang
dapat mencakup C. trachomatis, N.gonorrhea, basil
enterik gram negatif, dan organisme anaerob. Secara
umum, tata laksana dapat dilakukan rawat jalan.
Namun, pada beberapa keadaan, seperti kehamilan,
abses tuboovarium, sakit berat, atau pasien yang
tidak dapat mentoleransi regimen oral, disarankan
terapi rawat inap.
Terapi Parametritis

Pengobatan parametrita tergantung pada stadium penyakit.


1. Pada tahap akut, gelembung dengan es diberikan ke perut. Lakukan terapi konservatif yang kompleks.
2. Pada tahap resolusi (pemadatan), pengobatan dilengkapi dengan prosedur fisioterapi (ultrasound,
elektroforesis, dll.), Stimulan biogenik.
3. Saat paramete disita, perawatan bedah ditunjukkan - pembukaan abses melalui karsinoma vagina
(colpotomy), drainase. Parametrit yang ditransfer meninggalkan perubahan sikatrik yang diekspresikan yang
menggusur rahim terhadap penyakit dan disertai kadang-kadang karena nyeri, suatu pelanggaran fungsi
menstruasi.
Prognosis Salpingitis dan
Parametritis
Prognosis Salpingitis

Pasien salpingitis umumnya akan mengalami


perbaikan setelah diterapi antibiotik selama 3
hari. Pasien usia lanjut, riwayat tindakan
ginekologis, lesi kistik, dan peningkatan C-
reactive protein (CRP) adalah faktor prognostik
yang lebih buruk.
Prognosis Parametritis

Yang paling dapat dipercayai untuk membuat prognosa ialah


nadi, jika nadi tetap di bawah 100 maka prognosa baik,
sebaliknya kalau nadi di atas 130, apalagi kalau tidak ikut turun
dengan turunnya suhu prognosanya kurang baik.
Demam yang continou adalah lebih buruk prognosanya dari
demam yang remittens. Demam menggigil berulang-ulang,
insomnia dan icterus, merupakan tanda-tanda yang kurang baik.
Kadar Hb yang rendah dan jumlah leucocyt yang rendah atau
sangat tinggi memburukkan prognosa. Juga kuman penyebab
yang ditentukan dengan pembiakan menentukan prognosa.

Anda mungkin juga menyukai