Anda di halaman 1dari 13

GEOSTRATEGI INDONESIA

KELOMPOK 4
ANGGOTA:
FILAR AL HAFIS
AHMAD MAULIDI
SAHIBUL AGUSWANDI
ALZIER DIAZ BAIHAQY RITONGA
PENEGRTIAN GEOSTRATEGI
Geostrategi Indonesia adalah konsep yang mengacu pada lokasi strategis Indonesia yang
menjadi titik pertemuan antara dua samudra besar, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia,
serta menjadi jembatan antara dua benua, yaitu Asia dan Australia. Indonesia juga memiliki
banyak pulau dan wilayah maritim yang luas, menjadikannya sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia.
Dalam konteks geostrategi, Indonesia memiliki potensi besar dalam hal keamanan,
ekonomi, dan politik. Indonesia dapat memanfaatkan posisinya untuk memperkuat hubungan
dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan dunia, serta memperkuat pengaruhnya
dalam urusan regional dan global. Namun, Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai
tantangan seperti permasalahan keamanan maritim dan sengketa wilayah yang mempengaruhi
stabilitas di kawasan. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan nasional Indonesia
Tujuan dan fungsi geostrategi

• Geostrategi diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok


pemerintahan.
• Geostrategi mempunyai fungsi sebagai daya tangkal, dan ketahanan
pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan.

3
PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional adalah kemampuan suatu negara untuk
mempertahankan kedaulatannya, keutuhan wilayah, dan kesatuan bangsa dari
ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun luar negeri, serta untuk
membangun kemajuan ekonomi, sosial, dan politik secara berkelanjutan.
Konsep ketahanan nasional mencakup berbagai aspek, seperti keamanan
nasional, ekonomi nasional, sosial budaya, politik, dan pertahanan negara.
Keamanan nasional meliputi upaya untuk mengatasi ancaman dan gangguan yang
dapat mengganggu stabilitas negara, seperti terorisme, konflik antar suku atau
agama, dan kejahatan lintas batas. Ekonomi nasional meliputi upaya untuk
membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi
ketergantungan pada impor, serta melindungi sumber daya alam dan kekayaan
intelektual negara dari eksploitasi asing.
Sosial budaya meliputi upaya untuk membangun kebersamaan dan
persatuan antara berbagai kelompok masyarakat dalam negara. Politik
meliputi upaya untuk membangun tata kelola yang baik dan menjaga
stabilitas politik dalam negara. Sedangkan pertahanan negara meliputi upaya
untuk membangun kemampuan pertahanan dan keamanan dalam
menghadapi ancaman dari luar negeri.
Dalam prakteknya, konsep ketahanan nasional diterapkan dalam
berbagai bidang, seperti pertahanan, ekonomi, sosial budaya, politik,
keamanan, dan pembangunan. Dalam hal ini, setiap bidang diarahkan untuk
memperkuat ketahanan nasional dan membangun kemampuan negara dalam
menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang muncul.
HAKEKAT KETAHAHAN NASIONAL
Hakekat atau esensi dari ketahanan nasional adalah kemampuan suatu
negara untuk mempertahankan dan meningkatkan keamanan, stabilitas, dan
kesejahteraan nasional dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
Konsep ketahanan nasional bukan hanya sekadar melindungi kedaulatan
dan keutuhan wilayah, tetapi juga melibatkan berbagai aspek kehidupan
nasional, seperti ekonomi, sosial budaya, politik, dan pertahanan negara. Dalam
konteks ini, ketahanan nasional mencakup upaya untuk membangun kemampuan
dan daya tahan dalam menghadapi berbagai macam ancaman dan tantangan,
baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, seperti ancaman terorisme, konflik
sosial, krisis ekonomi, dan gangguan keamanan siber.
Hakekat dari ketahanan nasional juga mencakup upaya untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi masyarakat,
mengembangkan ekonomi nasional yang kuat dan mandiri, serta
meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Oleh karena itu, ketahanan nasional bukan hanya tanggung
jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia untuk
ikut berpartisipasi dalam membangun ketahanan nasional yang kokoh
dan berkelanjutan.
SEJARAH LAHIRNYA KETAHANAN NASIONAL
Konsep ketahanan nasional pertama kali muncul di Indonesia pada
masa awal kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1957. Pada waktu itu,
Presiden Soekarno mengeluarkan pernyataan tentang "Gotong Royong
untuk Pertahanan Negara" yang menekankan pentingnya kerjasama
antara seluruh elemen masyarakat dalam membangun pertahanan
nasional.
Pada tahun 1960, Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di
Bandung juga membahas masalah ketahanan nasional, dengan
mengajukan gagasan tentang "ketahanan bersama" atau "mutual
security". Gagasan ini menekankan pentingnya kerjasama antara
negara-negara Asia Afrika dalam mempertahankan kedaulatan dan
keamanan masing-masing.
Setelah itu, pemerintah Indonesia mulai merumuskan konsep
ketahanan nasional secara resmi, yang kemudian diwujudkan dalam
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Undang-undang ini menetapkan bahwa ketahanan nasional mencakup
lima aspek, yaitu pertahanan negara, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan keamanan.
Selama beberapa tahun terakhir, konsep ketahanan nasional
menjadi semakin penting dalam politik dan kebijakan nasional,
terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman seperti
terorisme, konflik antar suku atau agama, kejahatan siber, dan krisis
ekonomi global. Pemerintah Indonesia dan masyarakatnya terus
berupaya untuk membangun ketahanan nasional yang kokoh dan
berkelanjutan dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul di
masa depan.
SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL

 Manunggal
 Mawas kedalam
 Kewibawaan
 Berubah menurut waktu
 Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dankekuatan
 Percaya pada diri sendiri
 Tidak tergantung kepada pihak lain
konsepsi dasar ketahanan nasional
Konsepsi dasar ketahanan nasional adalah suatu pandangan atau kerangka kerja
yang menetapkan prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi untuk membangun
ketahanan nasional yang kokoh dan berkelanjutan. Beberapa konsepsi dasar
ketahanan nasional yang dianggap penting adalah:

 Kedaulatan dan keutuhan wilayah: Mempertahankan kedaulatan dan keutuhan


wilayah dari berbagai ancaman dan tantangan, baik dari dalam maupun luar
negeri.
 Kemandirian dan keberlanjutan: Meningkatkan kemandirian dan keberlanjutan
dalam mengelola sumber daya nasional, sehingga negara mampu memenuhi
kebutuhan masyarakatnya tanpa bergantung pada negara lain.
 Kesadaran nasional: Meningkatkan kesadaran dan semangat nasionalisme dalam
masyarakat, sehingga seluruh elemen masyarakat memiliki kesadaran dan
tanggung jawab yang sama dalam membangun ketahanan nasional.
11
 Sistem pertahanan yang handal: Memiliki sistem pertahanan yang handal dan
modern untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang muncul, baik
yang bersifat militer maupun non-militer.
 Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan: Membangun ekonomi yang
berkelanjutan dan tangguh untuk menghadapi berbagai krisis ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 Keadilan sosial: Meningkatkan keadilan sosial dan pemerataan pembangunan,
sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan
yang dilakukan.
 Diplomasi yang aktif dan dinamis: Meningkatkan diplomasi yang aktif dan
dinamis untuk menjaga hubungan baik dengan negara lain dan mempromosikan
kepentingan nasional di tingkat internasional.
 Sistem informasi dan komunikasi yang handal: Membangun sistem informasi dan
komunikasi yang handal dan modern untuk mempercepat dan mempermudah
akses informasi, sehingga masyarakat dapat memahami dengan baik situasi dan
kondisi yang berkaitan dengan keamanan nasional.

12
Sekian dari kami
Terima kasih

13

Anda mungkin juga menyukai