Anda di halaman 1dari 8

Ketrampilan konseling:

Intuitive, Analytic &


Reframing Skills.

Day 3 :
15 Desember 2017
Intuitive Skill

• Adalah kemampuan mengenali hal-hal di balik kata-kata, sikap dan


tingkah laku klien.
• Intuisi terbentuk bila kita suka mengamati orang (sehingga tiap
orang bisa punya kepekaan yang khusus terhadap area tertentu).
• Bekerja OTOMATIS saat bertemu klien
• Intuisi tetap harus dipastikan kebenarannya, karena sifatnya yang
subyektif
Analytic skill.
Kemampuan melihat
komponen-komponen yang Sifatnya
membangun timbulnya
masalah dalam hidup klien. ‘menangkap dan
Baik yang berasal dari dalam memahami’ 
maupun luar diri klien. Yang menganalisa (cth free
berasal dari faktor bawaan drawing rumah)
(predisposing factor) maupun
faktor pencetus (precipitating
factor).
Analytic Skills
 Sangat penting terutama pada saat percakapan konseling sudah
masuk dalam inti permasalahan.
 Konselor dapat menangkap & memahami komponen faktor
bawaan (predisposing factors) dan faktor pencetus
(precipitating factors).
 Supaya bisa menangkap & memahami, konselor perlu
diperlengkapi dengan berbagai ilmu pengetahuan (khususnya
psikologi  ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang
dapat diamati/observable).
 Sehingga dapat membuat diagnosa bermutu dan dapat
dipertanggungjawabkan (didukung hasil riset dan ilmu
pengetahuan yang solid).
Contoh :

Tipe” Kepribadian Depresi pd


pasangan
Latar belakang tertentu Konflik
Faktor keluarga
Pencetus
Kebiasaan” tertentu Kemungkinan
perceraian
Tipe-tipe perselingkuhan Masalah anak
di sekolah

Fenomena
Reframing skill.
Kemampuan memberikan frame (kerangka
pikir/cara pandang yang baru.

Frame yang dipakai dalam memikirkan


realita persoalan yang sedang dihadapi
ternyata tidak pas, bisa terlalu kecil
atau terlalu besar.
Berfungsi menolong klien berpikir
dengan kerangka yg tepat,
memodifikasi persepsi dan belajar
memakai komponen2 baru yg
mungkin selama ini tidak pernah
dipakai.
Bukan menolak cara pandang klien
tapi memperluas wawasan &
perspektif klien.
Reframing Skills
Kemampuan memberikan frame yang baru

Reframing skill juga bisa merupakan edukasi


(psychoeducation) pada klien, sehingga ia dapat
belajar melihat persoalannya dari perspektif
berbeda.
Reframing Skills
Kemampuan memberikan frame yang baru
Contoh Psychoeducation :

Anda mungkin juga menyukai