Anda di halaman 1dari 7

MATA : Perilaku SKS : 3

KULIAH Organisasi
SEMESTER : Ganjil 2023/2024 PERTEMUA : 4
N
Summary Chapter: 4
Judul Chapter : Individual Differences: Personality, Skills, and Abilities
Nomor Mahasiswa: 22311142
Nama Mahasiswa : Muhammad Na’il Ramadhan

DIMENSI Bobot (%) Nilai Nilai Total


(1-10)
Kelengkapan Isi 40%
Tata Bahasa 30%
Tata Cara Penulisan dan Daftar Pustaka 30%
Final Score (100%) 100%

Tanggal Pengumpulan: 23 Tanggal Pemeriksaan:


September 2023
Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Dosen

(Muhammad Na’il Ramadhan) (Dr. Dra.Trias Setiawati, M.Si)


BAB 4 Individual Differences: Personality, Skills, and Abilities

A. Kepribadian: Sifat Dasarnya

Kepribadian merupakan pola perilaku, pikiran, dan emosi yang unik dan relatif
stabil yang ditunjukkan oleh individu dari waktu ke waktu. Kepribadian berperan
penting dalam perilaku organisasi.

a) Kepribadian dan Situasi: Pendekatan Interaksionis


Cara seseorang berperilaku adalah hasil dari karakteristik individu
(pengetahuan, kemampuan, keterampilan, kepribadian) dan juga sifat situasi
dimana orang tersebut beroperasi. Pendekatan ini dikenal sebagai perspektif
interaksionis.
Kekuatan efek kepribadian tergantung pada banyak faktor situasional,
seperti tuntutan pekerjaan dan norma-norma sosial. Secara keseluruhan, baik
faktor kepribadian maupun faktor situasional dapat berfungsi sebagai fasilitator,
yaitu faktor yang mendorong perilaku tertentu atau faktor yang menghambat
perilaku tertentu.
b) Bagaimana Kepribadian Diukur?
 Test Objektif
Kuisioner dan inventaris yang dirancang untuk mengukur aspek kepribadian
seseorang. Metode test ini paling banyak digunakan untuk mengukur
kepribadian dan kemampuan mental, seperti kecerdasan.
 Test Proyektif
Pendekatan yang sangat berbeda untuk mengukur kepribadian. Tes ini
menyajikan individu dengan rangsangan yang ambigu., misal gambar
pemandangan dimana tidak jelas apa yang sedang ditampilkan.
 Reliability dan Validity
Reliability mengacu pada sejauh mana tes menghasilkan skor yang konsisten
pada berbagai kesempatan dan sejauh mana semua item mengukur konstruk
dasar yang sama. Sedangkan validity mengacu pada sejauh mana tes benar-
benar mengukur apa yang diklaim untuk diukur.
c) Apakah Organisasi Memiliki Kepribadian?
Kepribadian organisasi tidak ada dalam pengertian yang sama dengan
kepribadian individu. Bagaimanapun, organisasi bukan entitas hidup dan tidak
memiliki emosi, pikiran, atau ingatan. Namun, dalam arti lain tidak diragukan
lagi bahwa kita sering memikirkan tentang organisasi seolah-olah mereka
memiliki kepribadian yang berbeda.
B. Aspek Kepribadian Terkait Pekerjaan Utama
a) Lima dimensi besar kepribadian:
1) Ekstraversi: Kecenderungan untuk mencari rangsangan dan untuk
menikmati kebersamaan dengan orang lain.
2) Kesesuaian: Kecenderungan untuk berbelas kasih kepada orang lain.
3) Kesadaran: Kecenderungan untuk menunjukkan disiplin diri, berjuang
untuk kompetensi dan prestasi.
4) Neurotisme: Kecenderungan untuk mengalami emosi yang tidak
menyenangkan dengan mudah.
5) Keterbukaan terhadap Pengalaman: Kecenderungan untuk menikmati
pengalaman baru dan ide-ide baru.
b) Afektifitas Positif dan Negatif
1) Afektifitas Positif: Kecenderungan untuk mengalami suasana hati dan
perasaan positif dalam berbagai pengaturan dan banyak kondisi yang
berbeda.
2) Afektifitas Negatif: Kecenderungan untuk mengalami suasana hati
negatif dalam berbagai pengaturan dan berbagai kondisi.
c) Evaluasi Diri Inti
Evaluasi diri inti seseorang didasarkan pada empat ciri kepribadian
tertentu, diantaranya:
1) Harga Diri: Nilai keseluruhan yang seseorang tempatkan pada diri
sendiri
2) Efikasi Diri: Keyakinan seseorang tentang kapasitasnya untuk
melakukan tugas tertentu dengan sukses
3) Tempat kendali: Sejauh mana individu merasa bahwa mereka mampu
mengendalikan hal-hal dengan cara yang mempengaruhi mereka
4) Stabilitas Emosional: Kecenderungan untuk melihat diri sendiri sebagai
percaya diri dan aman.
C. Aspek Kepribadian Terkait pekerjaan Tambahan
a) Machiavellianisme: Machiavellianisme merupakan sifat kepribadian yang
melibatkan kemauan untuk memanipulasi orang lain demi dirinya sendiri.
b) Motivasi Prestasi: Karakteristik motivasi prestasi ini mengacu pada kekuatan
keinginan individu untuk unggul, untuk berhasil dalam tugas-tugas yang sulit
dan untuk melakukannya lebih baik daripada yang lain.
c) Orientasi Tujuan:
1) Orientasi Tujuan Pembelajaran: Keinginan untuk berkinerja dengan baik
karena memuaskan minat dalam menghadapi tantangan dan mempelajari
keterampilan baru.
2) Orientasi Tujuan Kinerja: Keinginan untuk tampil baik untuk
menunjukkan kompetensi seseorang kepada orang lain.
3) Orientasi Tujuan Penghindaran: Keinginan untuk mencapai kesuksesan
untuk menghindari terlihat tidak kompeten dan untuk menghindari
evaluasi negatif dari orang lain
D. Kemampuan dan Keterampilan
Kemampuan merupakan kapasitas untuk melakukan berbagai tugas. Sedangkan
keterampilan merupakan ketangkasan dalam melakukan tugas-tugas tertentu yang
telah diperoleh melalui pelatihan atau pengalaman.
a) KECERDASAN
 Kecerdasan Konigtif: Kemampuan untuk memahami ide-ide
kompleks, beradaptasi secara efektif dengan lingkungan, belajar dari
pengalaman, terlibat dalam berbagai bentuk penalaran, dan mengatasi
hambatan dengan pemikiran yang cermat.
Kecerdasan ini meliputi:
 Pemahaman verbal
 Penalaran verbal
 Kefasihan kata
 Kemampuan numerik
 Penalaran numerik
 Visualisasi ruang
 Penalaran simbolis
 Kecerdasan Praktis: Kemampuan untuk menemukan cara yang efektif
untuk menyelesaikan sesuatu. Seseorang dengan jumlah kecerdasan
praktis dikatakan memiliki “know-how”, yaitu bagaimana mereka
dapat mengungkapkan dengan tepat dan dapat melakukan sesuatu
dengan tepat.
 Kecerdasan Emosional: Kemampuan untuk membuat penilaian emosi
yang akurat dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk
meningkatkan kualitas pemikiran seseorang. Empat jenis kemampuan
emosional:
 Penilaian dan ekspresi emosi dalam diri sendiri
 Penilaian dan pengetahuan empsi pada orang lain
 Pengaturan emosi dalam diri
 Penggunaan emsi untuk memfasilitasi kinerja
b) KEMAMPUAN FISIK
Kemampuan fisik merupakan kapasitas orang untuk terlibat dalam
tugas-tugas fisik yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
 Kekuatan
 Fleksibilitas
 Daya Tahan
 Kecepatan
c) KETERAMPILAN SOSIAL
Keterampilan sosial menggambarkan kapasitas untuk berinteraksi secara
efekif dengan orang lain. Terdapat beberapa jenis keterampilan,
diantaranya:
 Persepsi sosial: keakuratan dalam memahami orang lain,
termasuk persepsi yang akurat tentang sifat, motif, fan niat
mereka.
 Manajemen kesan: kemahiran dalam menggunakan berbagai
teknik untuk mendorong reaksi positif pada orang lain.
 Persuasi dan pengaruh sosial: keterampilan menggunakan
beragai teknik untk mengubah sikap atau perilaku orang lain kea
rah yang diinginkan.
 Adaptasi sosial: kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai
situasi sosial dan berinteraksi secara efektif dengan orang-orang
dari berbagai latar belakang.
E. Pentingnya Keterampilan Sosial: Demonstrasi
Keterampilan sosial memiliki kemampuan yang sangat luas dan efek eral,
membantu individu untuk tampil baik dalam berbagai konteks dan pada banyak
pekerjaan yang berbeda. Para peneliti berhipotesis bahwa orang dengan tingkat
kesadaran yang tinggi akan berkinerja dengan baik, tetapi hanya untuk mereka yang
memiliki keterampilan sosial tinggi. Bagi mereka yang keterampilan sosialnya
rendah, tingkat kesadaran yang tinggi justru sedikit mengurangi kinerjannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial dalam pekerjaan tidak dapat
dilebih-lebihkan.

DAFTAR PUSTAKA

Greenberg, Jerald. 2011. Behavior in organizations 10th ed. Global. New York : Pearson

Anda mungkin juga menyukai