Bencana 9. KESIAPSIAGAAN
9. KESIAPSIAGAAN
6. Koordinasi
7.Komunikasi Risiko &
Pelibatan Masyarakat
PMBA Gizi Buruk Suplementasi Kel. Rentan
8. Manajemen
Gizi Lainnya
Informasi/Surveilans
9. Logistik
4.Intervensi Gizi Sensitif
9. KESIAPSIAGAAN
Halaman 77-84
RESIKO KEMATIAN PADA ANAK DENGAN GIZI BURUK MENINGKAT
11 KALI LEBIH BESAR DARIPADA ANAK NORMAL
4
KOMPONEN DALAM PGBT
NUTRISI
SENSITIF
6
AKSES &
JANGKAUAN
PRINSIP
MAKSIMUM
BURUK
WAKTU, MEDIS &
SESEGERA GIZI YANG
MUNGKIN, TEPAT
TERINTEGRASI KEPATUHAN
PERAWATAN
DILAKUKAN
SELAMA
DIBUTUHKAN
7
Pencegahan dan Penanganan Gizi Kurang dan Gizi Buruk
Memastikan
terlaksanakannya
penanganan balita gizi
Rujukan ke RS Darurat
kurang dan gizi buruk
• Akses ke layanan
perawatan gizi kurang &
gizi buruk
Penapisan • Menentukan mekanisme
rujukan
• Penugasan Tim Asuhan
Gizi & peningkatan
kapasitas SDM
Tujuan dari dukungan layanan
gizi buruk di bencana:
(1) Menurunkan angka
kematian balita gizi buruk
akibat dari bencana dan;
2) Memperkuat kemampuan
nakes dalam memberikan
layanan gizi buruk melalui
pelatihan tata laksana gizi
NTB (2018): Gibur 4.38% buruk di fasilitas kesehatan
10
Koordinasi Pencegahan & Penanganan Gizi Kurang & Buruk
Klaster Kegiatan
14
Pembelajaran dari
Bencana Siklon Seroja
6.1-6.4. Identifikasi Faskes rujukan; Layanan gizi
kurang, gizi buruk dan rawat jalan, ketersediaan obat
dan perbekalan kesehatan
• Pemetaan ketersediaan sumber daya: kabupaten dan puskesmas yang
memiliki tenaga gizi terlatih untuk skrining gizi buruk vs puskesmas
terdampak; identifikasi konselor PMBA & menyusui
• Koordinasi dukungan untuk skrining dan perawatan gizi buruk di camp
pengungsian dan rumah masyarakat terdampak
• Pengiriman pita LiLA melalui ke 2 kabupaten terdampak (Dompu dan
Bima).
• Mendukung permintaan stok Makanan Tambahan bagi balita dan ibu
hamil ke Kemenkes. Mobilisasi sumber daya dari puskesmas lain terdekat.
• Koordinasi kecukupan stok RUTF di 2 kabupaten terdampak dengan
mempertimbangkan dampak bencana.
6.5. Penugasan Tim Asuhan Gizi (TAG) terlatih
• Skrining balita di wilayah terdampak
• Melibatkan kader posyandu dalam pembuatan MP-ASI
6.6. Pelacakan Aktif dan Deteksi Dini Kasus
Kekurangan Gizi pada Balita oleh Masyarakat
• Pendistribusian pita LiLA
• Skrining pada saat kunjungan ke wilayah terdampak bersama
tenaga gizi puskesmas dan desa
• Informasi layanan gizi buruk WA 08115009000
6.7. Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Gizi Kurang
& Gizi Buruk
• Koordinasi dengan Tim Gizi Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk:
1. Analisis situasi termasuk data kelompok rentan dan
kabupaten/puskesmas terdampak
2. Pemetaan 4W (dikoordinir oleh UNICEF Jakarta dan Kemenkes)
3. Dapur PMBA
4. Konseling PMBA
• Koordinasi dengan tim gizi Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk
pengawasan donasi susu formula dan makanan/minuman (dalam
koordinasi dengan Posko bantuan.
6.8. Pemantauan dan Pelaporan Intervensi Pencegahan dan
Penanganan Gizi Kurang & Gizi Buruk
• Koordinasi pengumpulan laporan skrining dan perawatan dengan
Dinkes Provinsi/Kabupaten/Puskesmas
• Koordinasi follow up kunjungan rumah bagi pasien rawat jalan oleh
nakes/kader
Halaman 84
INFORMASI LAYANAN GIZI
BURUK
• DOWNLOAD APPLIKASI WHATSAPP
• KETIK KATA ‘GIZI’ DAN KIRIM KE
08115009000
• PENDAFTARAN (SEKALI SAJA PER NOMOR HP)
• MENGIKUTI INSTRUKSI UNTUK LAYANAN YANG ADA
CONTOH INFORMASI LAYANAN GIZI
BURUK
Apa itu Skrining Gizi Buruk dengan pita
LiLA?
Apa itu RUTF?