Anda di halaman 1dari 40

PERAN SURVEILENS GIZI

DALAM PROGRAM PEMBINAAN


GIZI MASYARAKAT

MUHAMAD ASRAR
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
JURUSAN GIZI
2019
Pengertian
• Surveilans gizi adalah proses
pengamatan masalah gizi secara terus
menerus
• baik situasi normal maupun darurat,
meliputi :
 pengumpulan, pengolahan, analisis dan pengkajian
data secara sistematik serta penyebarluasan
informasi untuk pengambilan tindakan sebagai
respon segera dan terencana.
Prinsip Dasar Surveilans Gizi
 Tersedia informasi gizi secara terus menerus dan
teratur.
 Proses analisis/kajian perkembangan informasi gizi :
status gizi balita, distribusi kapsul vitamin A pada
balita dan distribusi tablet Fe3.
 Proses penyebarluasan informasi hasil analisis atau
kajian perkembangan  untuk menentukan tindakan
yang diperlukan.
 Tindakan kongkrit sebagai respon terhadap
perkembangan data status gizi balita, distribusi
vitamin A balita, dan distribusi Fe3.
KOMPONEN SURVEILENS GIZI

SID ANALISIS DISEMINASI


BERKALA INFORMASI
STATUS GIZI
Untuk Untuk perencanaan Penyebaran
Kewaspadaan program gizi jangka informasi
Dini terhadap menengah dan Status Gizi bagi
perubahan jangka panjang pihak terkait
situasi status dan yang
gizi memerlukan
4
- Penyajian informasi PENYEDIA INFORMASI
(SKPG)
- Diseminasi
- Advokasi
- Pengumpulan data
- Analisis data (pemetaan,
peramalan & pengamatan

- Pengambilan keputusan
- Perumusan kebijakan
- Perencanaan program

Tindakan intervensi:
PEMANFAATAN - Darurat
INFORMASI OLEH - Jangka pendek
PELAKSANA PROGRAM - Jangka panjang
LINTAS-SEKTOR
Bentuk
Surveilans Gizi

 Surveilans Rutin
 Surveilans Sentinel
Surveilans
 Surveilans Khusus Untuk Tujuan
Khusus
 Surveilans Kondisi Darurat
Wilayah Surveilans Sentinel
Wilayah Surveilans Khusus
Surveilens Gizi
Mengamati keadaan gizi dan faktor-faktornya secara
terus menerus, tepat waktu dan teratur untuk :
tindakan segera, perumusan kebijakan, perencanaan
program dan evaluasi kinerja program pembinaan
gizi masyarakat
Melalui pengumpulan data secara teratur, baik yang
dilakukan secara khusus untuk keperluan surveilans
maupun dari data laporan rutin yang sudah ada,
atau keduanya
Data atau informasi yang dikumpulkan harus akurat
dan tepat waktu agar dapat diinterpretasikan dan
digunakan untuk tindakan yang tepat waktu
TINDAKAN:
 Darurat
 Jangka pendek
 Jangka panjang

Surveilans
Gizi

PENGUMPULAN
DATA INDIKATOR:
 Analisis
 Penyajian
KEPUTUSAN
 Advokasi
 KEBIJAKAN
 PERENCANAAN
 EVALUASI
KEGAGALAN Sangat
POSISI SKD DALAM SKPG
PRODUKSI dini

Ketersediaan
Pangan di Cukup
Masy kurang dini
KRISIS Ketersediaan
EKONOMI, Pangan RT Kurang
POLITIK, kurang dini
dll.
Asupan
Pendapatan
Zat gizi
menurun
kurang

Daya beli
menurun
Infeksi
Cegah
SKD: Deteksi, Cegah KURANG
dan Tanggulangi GIZI
PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN - %N/D
GIZI BAIK BALITA - Jml BGM
TUMBUH
NORMAL
REVITALISASI
GAGAL
SURVEILANS TUMBUH POSYANDU
KETAT
INTERVENSI GIZI
Dan KESEHATAN
PENANGGULANGAN BALITA
KOMPREHENSIF GIZI KURANG BGM
LAPORAN
MASYARAKAT,
PELACAKAN
GIZI BURUK
Tidak
KLB
DIRUJUK KE PUSKESMAS/RS
TIDAK UNTUK PENANGANAN ANAK KONFIRMASI
KLB GIZI BURUK Ya

INVESTIGASI EPIDEMIOLOGI GIZI BURUK


MENGAPA INVESTIGASI EPIDEMIOLOGI

GIZI BURUK DAPAT MERUPAKAN


PUNCAK GUNUNG ES DILAUT
Anak Gizi Buruk Lacak Kemungkinan ada
Periksa Jumlah yg dilaporkan/ Anak Gizi Buruk lain
Anak kurus ditemukan yang belum ditemukan
SG – KLB GIZI BURUK

PENANGANAN LAPORAN
PPB ANAK GIZI BURUK MASYARAKAT:
ANAK DICURIGAI
GIZI BURUK

DATA PASIEN GIZI


PELACAKAN
GIZI BURUK BURUK GIZI BURUK
RS/PUSKESMAS

INVESTIGASI EPIDEMIOLOGI
DI WILAYAH YANG ADA ANAK GIZI BURUK
SURVEILENS
KETAT
KEPUTUSAN PEJABAT
YANG BERWENANG
PROGRAM GIZI
INTENSIF
TIDAK KLB KLB TERINTEGRASI
IDENTIFIKASI BALITA
GIZI BURUK
IDENTIFIKASI GIZI BURUK
PERTAMA LAPORAN
PPB TERIDENTIFIKASI
BGM
MASYARAKAT:
ANAK DICURIGAI
GIZI BURUK

≥ 2 KALI KONFIRMASI
TIDAK NAIK
BB
PERIKSA PERIKSA
ANTROPOMETRI TANDA-2 KLINIS
BB dan TB
(INDEKS BB/TB)
GIZI BURUK

SANGAT
ADA
KURUS

KURUS
TIDAK ADA
GIZI KURANG
NORMAL
GIZI BAIK
IDENTIFIKASI BALITA
GIZI BURUK SECARA
ANTROPOMETRIS
ANAK DITIMBANG ANAK DIUKUR
BERAT BADANNYA (BB) PANJANG BADANNYA (PB)

BB anak (kg) PB anak (cm)

LIHAT BAKU ANTROPOMETRI UNTUK INDEKS BB/TB


CONTOH 1
TABEL BAKU BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN (BB/PB)
ANAK LAKI-LAKI (Dalam kg)

Panjang
Sangat kurus Kurus Normal Gemuk
badan (cm)
49,0 <= 2,1 2,2 – 2,4 2,5 – 4,3 >= 4,4
49,5 <= 2,2 2,3 – 2,5 2,6 – 4,2 >= 4,3
50,0 <= 2,0 2,1 – 2,4 2,5 – 4,3 >= 4,4
50,5 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,4 >= 4,5
51,0 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,5 >= 4,6
51,5 <= 2,0 2,1 – 2,5 2,6 – 4,6 >= 4,7
52,0 <= 2,1 2,2 – 2,6 2,7 – 4,7 >= 4,8
52,5 <= 2,2 2,3 – 2,7 2,8 – 4,8 >= 4,9
53,0 <= 2,3 2,4 – 2,8 2,9 – 5,1 >= 5,2
53,5 <= 2,4 2,5 – 2,9 3,0 – 5,2 >= 5,3
54,0 <= 2,5 2,6 – 3,0 3,1 – 5,3 >= 5,4
54,5 <= 2,6 2,7 – 3,1 3,2 – 5,4 >= 5,5
Catatan: Tabel ini hanya contoh Jangan dikutip dan digunakan
CONTOH 2
TABEL BAKU BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN (BB/PB)
ANAK PEREMPUAN (Dalam kg)

Panjang
Sangat kurus Kurus Normal Gemuk
badan (cm)
49,0 <= 2,0 2,1 – 2,4 2,5 – 3,9 >= 4,0
49,5 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,0 >= 4,1
50,0 <= 2,1 2,2 – 2,5 2,6 – 4,2 >= 4,3
50,5 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,3 >= 4,4
51,0 <= 2,2 2,3 – 2,6 2,7 – 4,5 >= 4,6
51,5 <= 2,3 2,4 – 2,7 2,8 – 4,6 >= 4,7
52,0 <= 2,4 2,5 – 2,8 2,9 – 4,7 >= 4,8
52,5 <= 2,5 2,6 – 2,9 3,0 – 4,8 >= 4,9
53,0 <= 2,3 2,4 – 2,8 2,9 – 4,9 >= 5,0
53,5 <= 2,4 2,5 – 2,9 3,0 – 5,0 >= 5,1
54,0 <= 2,5 2,6 – 3,0 3,1 – 5,1 >= 5,2
54,5 <= 2,6 2,7 – 3,1 3,2 – 5,2 >= 5,3
Catatan: Tabel ini hanya contoh Jangan dikutip dan digunakan
TANDA-TANDA KLINIS
BALITA GIZI BURUK
MARASMUS

Anak sangat kurus


Wajah seperti
orang tua
Cengeng dan rewel
Rambut tipis, jarang,
dan kusam
Kulit keriput
Tulang iga tampak
jelas
Pantat kendur dan
keriput
Perut cekung
KWASHIORKOR

Wajah bulat dan sembab


Cengeng dan rewel
Apatis
Rambut tipis, warna rambut
jagung, mudah dicabut
tanpa rasa sakit
Perut dan kedua punggung
kaki bengkak
Bercak merah kehitaman di
tungkai atau dipantat
MARASMIK-KWASIORKOR

Kombinasi
tanda-tanda
Marasmus dan
kawashiorkor
SALAH SATU
TANDA KLINIS
MARASMUS

BAGGY PANT
BEBERAPA TANDA KLINIS MARASMUS
CENGENG – IGA GAMANG – SANGAT KURUS – KULIT KERIPUT
SALAH SATU
TANDA KLINIS
MARASMUS ATAU
KWASHIORKOR

RAMBUT WARNA
RAMBUT JAGUNG

MUDAH DICABUT
BEBERAPA TANDA KLINIS
KWASHIORKOR

RAMBUT JAGUNG, MUDAH


DICABUT

APATIS

PERUT BUNCIT

OEDEMA PADA
PUNGGUNG KAKI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
BALITA (PPB)
Tumbuh Normal & Tumbuh Terganggu

Pertumbuhan Normal
(Dipantau Pertumbuhannya)

Berakhir beda
Pertumbuhan terganggu
(Tidak dipantau pertumbuhannya)

Berawal sama

Abas B. Jahari: Surveilens Gizi – SKD-KLB Gizi Buruk - Pemantauan Pertumbunan Balita
TUJUAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
BALITA

Mengontrol pertambahan Berat Badan (BB) anak


agar anak tetap terjamin dapat tumbuh normal
dalam upaya:
1. Mempartahankan anak yang berstatus gizi baik
tetap bergizi baik
2. Meningkatkan status gizi anak menjadi lebih
baik
3. Mencegah agar status gizi anak tidak menurun
4. Promosi untuk menciptakan keluarga sadar gizi
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
BALITA (PPB) TINGKAT
WILAYAH
Perkembangan % N/D2 di Desa Lembah, Kecamatan
Gunung Batur, Kab. Lautan Teduh, Tahun 2003
90

80
Keadaan pertumbuhan yang 83 85
terus membaik 80
70 75
72
60 67
% N/D"

58
50
50
40 45
40 Pertahankan dan terus
30 35 tingkatkan keadaan ini
30
20

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Perkembangan % N/D2 di Desa Jurang, Kecamatan
Gunung Batur, Kab. Lautan Teduh, Tahun 2003
90
Keadaan pertumbuhan yang mengalami
80
penurunan, tetapi segera ditangani 83 85
80
70 75
68
60
% N/D"

50 57
Keadaan membaik
40 45 45 kembali setelah
40 ditanggulangi
30 35 35
30
20
WASPADA: mungkin ada wabah penyakit
atau banyak keluarga yang terkena PHK.
10 Segera ambil tindakan penanggulangan

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Perkembangan % N/D2 di Desa Gurun, Kecamatan
Gunung Batur, Kab. Lautan Teduh, Tahun 2003

90

80 Keadaan desa yang memiliki banyak masalah: kemiskinan,


kesehatan, pola asuh, perilaku, pengetahuan, dsb. Perlu
70 diketahui apa yang menjadi AKAR MASALAH untuk dapat
ditanggulangi secara komprehensif
60
% N/D"

50

40
40 40 40 40
38 40 40
30 35 35 35 35 35

20

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
CONTOH ANALISIS SITUASI
BERDASARKAN
SURVEILANS GIZI
GRAFIK 1. Situasi Masalah Buta Senja dan Distribusi Kapsul Vit.A pada
Balita
50
Cakupan distribusi kapsul Vit.A balital
45

40

35

30

% 25

20

15

10
Prevalensi buta senja pada balita
5

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan
Bulan
GRAFIK 2. Konsumsi Bahan Makanan Sumber Vit.A dan Buta Senja pada
Ibu Hamil
50
% Kurang Konsumsi Sumber Vit.A
45

40

35

30

% 25

20

15

10
Prevalensi Buta Senja Bumil
5

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan

Bulan

Anda mungkin juga menyukai