Anda di halaman 1dari 9

Penilaian Autentik dan

Penilaian Alternatif
KELOMPOK 1

Asriani
Auliyah Ramadhani
Cindy Wulandari
Nihza Zazkiah Yusuf
Tanriati
Penilaian Autentik
Penilaian autentik dinamakan penilaian kinerja atau penilaian berbasis
kinerja, karena dalam penelitian ini secara langsung mengukur kinerja
siswa. Penilaian autentik dikatakan penilaian alternatif karena dapat
difungsikan sebagai alternatif untuk menggantikan penilaian tradisional.
Penilaian autentik diartikan penilaian karena memberikan banyak bukti
langsung dari aplikasi bermakna pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian autentik lebih mendorong peserta didik untuk
mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan
mengkreasikan jawaban atau produk.
Karakteristik Penilaian
Autentik
Ciri-ciri penilaian autentik yaitu; harus mengukur semua aspek
pembelajaran, dilaksanakan selama dan sesudah proses
pembelajaran, menggunakan berbagai cara dan sumber, tes hanya
salah satu alat pengumpul data penilaian, tugas-tugas yang diberikan
kepada peserta didik harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan
peserta didik yang nyata setiap hari, dan penilaian harus menekankan
pada kedalaman pengetahuan peserta didik.
Penilaian Alternatif
Bentuk penilaian alternatif adalah penilaian yang melibatkan peserta
didik dalam persoalan yang berguna atau pertanyaan penting sehingga
peserta didik harus menggunakan pengetahuan untuk menunjukan kinerja
secara efektif dan kreatif. Penilaian alternatif merupakan bentuk penilaian
unjuk kerja dengan cara memberi tugas kerja atau masalah nyata pada
siswa agar siswa dalam pelaksanaan menggunakan pemikiran yang kritis
dan kreatif dalam pemecahan masalah sesuai keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki secara mandiri atau berkelompok. Sedangkan
karakter penilaian alternatif bersifat kualitatif, berpusat pada peserta
didik.
Karakteristik Penilaian
Alternatif
karakterisitik penilaian alternatif adalah sebagai berikut;
(1) berpusat pada peserta didik,
(2) bagian terintegrasi dari proses belajar mengajar,
(3) bersifat kontekstual dan bergantung pada konten pembelajaran,
(4) merefleksikan komplesitas belajar,
(5) menggunakan prosedur bervariasi,
(6) menginformasikan cara pembelajaran atau yang seharusnya
dilakukan, dan
(7) bersifat kualitatif.
Contoh Penilaian Alternatif
Empat variasi penilaian alternatif adalah penilaian kinerja, penilaian portofolio, penilaian
proyek dan penilaian investigasi. Dalam situasi tertentu, lebih dari satu bentuk mungkin
terlibat adalah sebagai berikut :
1. Penilaian Kinerja (performance assessment), penilaian dengan berbagai macam tugas dan
situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan
mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam
konteks.
2. Penilaian Portofolio, proses yang berkesinambungan yang melibatkan siswa dan guru
dengan memilih sampel karya siswa untuk dimasukkan dalam koleksi, tujuan utamannya
adalah untuk kemajuan siswa.
3. Penilaian proyek, cara yang tepat untuk melibatkan siswa lebih jauh dalam pen yelesaian
masalah.
4. Penilaian Investigasi, kegiatan menyebar (divergen activity) dimana para siswa lebih
diberikan kesempatan untuk memikirkan, mengembangkan, menyelidiki hal-hal menarik
yang mengusik rasa keingintahuan mereka
Menyusun penilaian alternatif
• Mengarah pada tujuan-tujuan pembelajaran umum, tujuan khusus dan isi atau
materi dalam kurikulum.
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide, gagasan
dalam situasi masalah matematika yang tidak hanya meminta jawaban tunggal.
• Memberikan kesempatan untuk menilai proses-proses yang ada dalam tugas
• Realistis, menarik dan merangrang berfikir
• Mewakili tujuan yang akan dinilai, sehingga generalisasinya dapat digunakan
untuk mengetahui unjuk kerja siswa.
• Menekankan pada kedalaman materi daripada keluasan dan penguasaannya serta
penguasaan daripada kecepatannya. • Lebih open ended daripada terstruktur yang
ketat.
• Tidak algoritmis,
• Menimbulkan pertanyaan baru atau masalah lain
Hasil unjuk kerja tidak bersifat numerik (nilai), tetapi menggunakan komentar
(kata-kata) yang memberi pandangan pada siswa akan pemahamannya dan
merupakan dasar pekerjaan berikutnya. yang harus dilakukan pada penilaian
unjuk kerja :
1. Dikenalkan secara teratur
2. Memusatkan pada tujuan proses.
3. Melibatkan perluasan dalam model pembelajaran.
4. Tidak menjadi rumit. Menjadi bagian yang terpadu dalam proses-proses
penilaian.
5. Mengarahkan pengembangan kumpulan tugas penilaian yang sesuai
kurikulum
6. Memberikan pemahaman yang realistis dan mendalam apa yang diketahui
dan dilakukan siswa
Thank You

Anda mungkin juga menyukai