3
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Tekanan darah atau tensi diukur menggunakan alat tensimeter digital/otomatis.
Cara pengukuran :
•Pastikan baterai masih berfungsi dengan baik. Masukkan baterai
•Semua simbol akan muncul dalam 3 detik.
•Lansia diminta duduk dengan posisi badan tegak
•Lipat lengan baju hingga memungkinkan manset menempel pada kulit lengan
•Masukkan lengan ke dalam lingkaran manset, dan letakkan tangan dalam posisi telapak tangan menghadap
ke atas dan posisi manset sejajar jantung
•Tekan tombol start untuk memulai penngukuran dan manset akan mengembang.
•Ketika pengukuran selesai, hasil akan muncul di layar monitor selama 1 menit
Alat
●Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer)
20
Alur Deteksi Target Populasi
usia ≥ 40 tahun & merokok
Dini PPOK di
UKBM
Wawancara dengan
kuesioner PUMA
YA TIDAK
Rujuk ke FKTP Skor
(Puskesmas) untuk PUMA Edukasi gaya hidup sehat
pemeriksaan spirometri ≥7 dan kunjungan rutin
4. PEMERIKSAAN KOLESTEROL
Alat dan bahan :
Alat pemeriksa kadar kolesterol
Strip Test kolesterol Tuliskan nilai/kadar kolesterol hasil pemeriksaan sesuai
Auto lancet (Autoclix) kriteria :
Lancet - (N) Normal : bila kadar kolesterol total < 190
Alkohol 70% /Alkohol Swab
mg /dL
Kapas
Tissue kering - (T) Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥
Sarung tangan 190 mg / dL
Kotak limbah benda tajam/safety box
Pemeriksaan menggunakan alat cek asam urat (disesuikan dengan jenis alat)
•Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
•Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol 70%,
keringkan.
•Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.
•Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
•Sentuhkan satu/dua tetes darah
•Baca hasil kolesterol.
6. SKRINING PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN
GERIATRI (P3G)
Sasaran
●Usia ≥ 60 tahun
●Dilakukan 1 tahun sekali saat kontak pertama kali dengan petugas/kader
●Menggunakan Instrumen Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
●Dilakukan oleh kader terlatih
Cara Pelaksanaan:
Kader menanyakan 10 kegiatan sehari-hari yang tercantum di kuesioner dan memberi skala angka
(seperti yang tertera berikut ini). Selanjutnya dilakukan penjumlahan skor hasil akhir pemeriksaan.
Contoh:
Tabel 1. Penilaian Aktivitas Kehidupan Sehari hari (AKS) / Activity of Daily Living (ADL) dengan Instrumen
Indeks Barthel Modifikasi
NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL
Diisi hasil pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan keadaan mental emosional, sesuai dengan
instrumen pemeriksaan status mental Geriatric Depression Scale (GDS)
2
Interpretasi:
Jumlah skor diantara 5-9 : kemungkinan besar ada gangguan depresi.
Jumlah skor 10 atau lebih: ada gangguan depresi
b. STATUS KOGNITIF
Menggunakan instrumen Abbreviated Mental Test (AMT) atau Mini Cog dan Clock Drawing Test (CDT4) atau
Mini Mental State Examination (MMSE)
Interpretasi :
- Skor 8-10 menunjukkan normal,
- skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan
- skor 0-3 gangguan ingatan berat
INSTRUMEN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan Anda selama dua minggu terakhir.
Salah = 0 Benar = 1
A Berapakah umur Anda?
Cara Pelaksanaan:
B Jam berapa sekarang?
1.Minta pasien untuk menjawab pertanyaan
C Di mana alamat rumah Anda?
tersebut, beri tanda centang (V) pada nilai nol D Tahun berapa sekarang?
(0) jika salah dan satu (1) jika benar E Saat ini kita sedang berada di mana?
2.Jumlahkan skor total A sampai J, item K F Mampukah pasien mengenali dokter atau perawat?
tidak dijumlahkan, hanya sebagai keterangan. G Tahun berapa Indonesia merdeka?
3.Interpretasi : H Siapa nama presiden RI sekarang?
- Skor 8-10 menunjukkan normal, I Tahun berapa Anda lahir?
- skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan j Menghitung mundur dari 20 sampai 1
- skor 0-3 gangguan ingatan berat Jumlah skor:
Perasaan hati (afek): pilih yang sesuai dengan kondisi pasien
K
1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5. Cemas
PESAN PENUTUP
● Deteksi dini merupakan kunci untuk penemuan dan intervensi dini PTM, perlu
dilakukan secara rutin dan berkala
● Identifikasi kelompok sasaran/ kelompok potensial untuk memudahkan pelaksanaan
deteksi dini
● Pelatihan 1,5 juta kader posyandu merupakan upaya percepatan Deteksi Dini
● Inovasi, integrasi dengan lintas program dan lintas sektor
● Monitoring dan evaluasi berkala untuk cakupan deteksi dini.