Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan sosio emosional

USWATUN HASANAH, M.PSI


MASA BAYI
0-24 BULAN
Perkembangan Sosioemosional
• Perilaku ibu dan bayi melibatkan keterkaitan kaitan yang
sangat mendasar, pengaturan timbal balik dan singkronisasi.
• Hubungan timbal balik ini menjadi hal yang penting dalam
terbentuknya sosial awal pada bayi.
• Scaffolding penting menumbuhkan perkembangan sosial bayi.
• Salah satu fungsi scaffolding yaitu untuk memperkenalkan
bayi pada aturan-aturan sosial, khususnya pengambilan
giliran.
• Dari sistem keluarga anak akan belajar melakukan hubungan
sosial untuk pertama kalinya.
• Attachment tumbuh dari hubungan pengasuh-bayi dan
meningkat pada usia 7-8 bulan.
Perkembangan Emosi

Perkembangan emosi pada bayi yang dapat dilihat daRI


ekspresi emosinya:
• Saat lahir : minat senyuman (setengah tersenyum
yang muncul secara spontan), terkejut, stress dan
muak (tidak ada bukti bahwa ekspresi ini berkaitan
dengan emosi yang dalam)
• 4-6 minggu : senyuman sosial
• 3-4 bulan : kemarahan, keheranan, kesedihan
• 5-7 bulan : ketakutan
• 6-8 bulan : rasa malu
• 2 tahun : rasa hina, rasa bersalah
• ekspresi tangisan = bentuk komunikasi dengan
orang lain (tangisan dasar/rasa lapar memicu
tangisan ini, tangisan kemarahan dan tangisan
kesakitan).

• Pada perkembangan kepribadiannya bayi mengalami krisis


percaya dan tidak percaya menurut Erikson pada tahun
pertamanya. Konsep ini mirip dengan konsep secure
attachment menurut Aisnworth.
• Selanjutnya pada tahun kedua bayi mengembangkan rasa
dirinya sendiri, dan kemandirian merupakan tema sentral
dalam tahun kedua.
• Mahler berpendapat bahwa bayi menjauhkan dirinya dari ibu
dan mengambangkan individuasi.
• Erikson berpendapat bahwa pada tahun kedua ini ditandai oleh
tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu.
MASA ANAK-ANAK AWAL
2-6 TAHUN
PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL
• Perkembangan sosioemosional sangat dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keluarga, kasih sayang dan perhatian
orang tua.
• pola asuh yang diterapkan orang tua juga sangat
mempengaruhi.
• Pada tahap ini hubungan sosial anak mulai merambah keteman-
teman sebayanya, teman sebaya ini menjdi sumber informasi
dan perbandingan tentang dunia luar di luar keluarga.
• Ketika stress anak-anak akan meminta pertolongan pada orang
tua.
• Relasi yang sehat dalam keluarga akan meningkatkan relasi
yang sehat dengan teman sebaya.
Permainan dan Gender
• Anak-anak usia 3 tahun lebih banyak dalam permainan
solitary dan parallel
• anak-anak 5 tahun lebih banyak dengan permainan
cooperative dan associative.
• perkembangan kosep dirinya = prakarsa dan rasa
bersalaha (Erikson).
• Pemahaman tentang gender juga berkembang setelah
beberapa saat mereka memiliki konsep tentang geder.
• Perhatian dan perilaku anak-anak dipadu oleh suatu
motivasi internal untuk menyesuaikan diri dengan
standard dan stereotip yang berbasis gender dan sosio
budaya.
Perkembangan Moral
 berkaitan dengan atuaran-aturan dan ketentuan-ketentuan
tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam
hubungannya dengan orang lain.
 Piaget : dua tahap perkembangan moral
moralitas heteronomous (4-7 th): Pada tahapan ini anak
menganggap bahwa keadilan dan aturan dianggap sebagai
bagian dari dunia yang tak bisa dirubah, tidak dikontrol
oleh orang.
Antonomous morality (10 th atau lebih): pada usia ini anak
mulai memahami bahwa aturan dan hukun merupakan
buatan manusia, sehingga anak pada tahapan ini tahu
bahwa hukuman bisa dihindari ketika mereka melakukan
pelanggaran.
MASA ANAK-ANAK
TENGAH DAN AKHIR

7-11 TAHUN
PERKEMBANGAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN

• Berkembangnya pemahaman tentang diri sendiri


₋ Diri internal
₋ Diri sosial
₋ Diri komparatif
• Menggambarkan diri dengan karakteristik-
karakteristik internal dan psikologis &
mendefinisikan diri dengan karakteristik-
karakteristik sosial dan perbandingan sosial.
• Harga diri diasosiasikan dalam atribut-atribut
pengasuhan seperti penerimaan orang tua dan
pemberian kebebasan yang diberikan menurut
batas-batas tertentu.
• Anak juga mengidentifikasikan diri mereka dengan
kelompok dimana dia bergabung.
• gender semakin melekat: Stereotip sosial yang
dibangun memberikan pemahaman yang cukup
besar terhadap perbedaan anak laki-laki dan
perempuan.
• Moral berkembang pada tingkat moralitas yang lebih
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai