Anda di halaman 1dari 80

1

MUSDA P-TALI PROPINSI JABAR


15 DESEMBER 2019
2

• PENYEDERHANAAN STRUKTUR
ORGANISASI KEMENTERIAN LH &
KHT.
• UJUNG TOMBAK PERSONIL: UPT DI
DAERAH, BALAI TN, BALAI KSDA,
POLHUT, PENYULUH KHT, TENAGA
PEH.
• BANTUAN TENAGA/TENAGA AHLI
3

• NASIONAL: IWF, KEHATI,


TROPENBOS DLL
• INTERNASIONAL: FAO UNDP, WWF,
USAID, IUCN, AIDAB, JICA, KOICA,
TRAFFIC, WTMU, CSG SSC-IUCN,
WORLD BANK DLL.
4

• PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN:
• UNDANG2: UU No 5 1990 KSDAH&E;
UU No 41 1999 KHT; UU No 20 1997
PNBP.
• PERATURAN PEMERINTAH: PP 13
1994; PP 18 1994; PP 68 1998; PP 7
1999; PP 8 1999; PP34 2002; PP 45
2004.
5

• KAWASAN HUTAN KONSERVASI DI


JAWA BARAT:
• 176. 664, 78 ha
• 52 UNIT: 25 CA, 3 SM, 2TN, 15 TWA,
3 THR, 1 TB dan 2 CA perairan
6

• Zonasi blok kawasan hutan konservasi:


• Zona INTI, Zona RIMBA, Zona
PEMANFAATAN, Zona TRADISIONAL,
Zona KHUSUS PEMUKIMAN
7

• STRATEGI PENGELOLAAN
MENDUKUNG KELESTARIAN SDA&&
LH.
• PENGELOLAAN KWS HUTAN SECARA
LESTARI
• KONSERVASI KEANEKARAGAMAN
HAYATI
• PEMANFAATAN SDA&E SECARA
BERKELANJUTAN
8

• USULAN PROGRAM P-TALI JABAR


UNTUK PENGEMBANGAN LEMBAGA
SERTIFIKASI PROFESI:
• DIUSULKAN UNTUK MASUK
PROGRAM KEGIATAN SERTIFIKASI
• DIUSULKAN MASUK DALAM
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
UTK DIUSULKAN DALAM USULAN
PROGRAM SERTIFIKASI.
9

• USULAN SERTIFIKASI:
• PEMANDU WISATA ALAM, PRAKTISI
AHLI (BUDIDAYA: LEBAH MADU,
ANGGREK ALAM, KUPU-KUPU,
PENGEMBANGBIAKAN SATWA RUSA,
PENYU DAN BUAYA, MURBEI DAN
USAHA PERSUTERAAN ALAM),
PRAKTISI AHLI ANALISIS DAMPAK
LINGKUNGAN, PENYULUH
KEHUTANAN DAN PERTANIAN.
10

• LITBANG:
• PEMANFAATAN BIOMAS LIMBAH
HUTAN UTK PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK; PRODUK PUPUK DAN
PEMBASMI HAMA RAMAH
LINGKUNGAN; PENGEMBANGAN
KAWASAN PENYANGGA JALAN TOL
BERWAWASKAN LINGKUNGAN,
BUDIDAYA KAYU CENDANA DI JABAR.
11

• TERIMA KASIH
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

M.Fascicularis digun sbg:


- percobaan medis (neuroscience);
- hewan uji penerbangan angkasa
- vektor Ebola virus dan monkeypox
22

- Pembawa B-virus (Herpes simiae).


- Pembawa Plasmodium knowlesi, yang
menyebabkan malaria
23

EKSPORTIR PRIMATA:
• PT. Inquatec
• PT. Timor
• PT. Primatec
• mitra PSSP (Pusat Studi Satwa
Primata) IPB.
24

• Kuota tangkap monyet tidak mempunyai


dasar ilmiah kuat yang menjamin
kelestarian monyet di alam.
• Di banyak daerah di Indonesia monyet
ekor panjang mulai menghilang krn
adanya degradasi habitat yang luar
biasa.
25

FAKTOR PENEKAN POPULASI:

- Besarnya permint utk percob biomedis;

- Banyaknya masy lokal yg menangkap;


- Kerusakan habitat;
- Kurangnya penelitian Biologi dan
Ekologi, shg perkiraan pop dan distrib
tdk diket. Akibatnya penekanan thd
populasi kurang dapat dikontrol.
 
26

• Status M.fascicularis menurut CITES


masuk dalam appendix II (boleh
diperdagangkan dg dasar kuota yang
telah ditetapkan)
27

• Masa hamil antara 167-193 hari


• Umumnya melahirkan anak satu ekor.
• Di tempat pemeliharaan, dapat hidup
hingga 15 tahun.
• Di dalam tubuh monyet ekor panjang
sering ditemukan antibodi untuk virus
jenis-jenis tertentu.
 
28

• M fascicularis memperlihatkan siklus


birahi yg berturut-turut sepanjang tahun.
• Keadaan suhu udara, lamanya siang
hari dan juml makanan berpengaruh thd
musim kawin.
• Jantan dpt melak monogami/poligami.
• Jantan selalu dlm kead siap utk melak
interaksi seksual serta berkeinginan utk
berpasangan dengan semua betina.
29

• Untuk memulai penangkaran monyet


secara profesional
• Diperlukan breeder stock yang cukup
besar, yaitu 200 ekor monyet betina dan
20 ekor monyet jantan.
30
31
32
33

Tinjauan Umum

• Apakah CITES itu ?


• Bagaimana cara kerja
CITES
• Manfaat CITES
• Kemitraan
• CITES di dalam region
• Ringkasan
34

Apakah CITES
itu?
35

CITES
• CITES adalahKonvensi Perdagangan Internasional
Fauna dan Flora Liar Langka

• Dikenal juga sebagai Konvensi Washington, karena


ditandatangani di Washington D.C.

• CITES ditanda-tangani pada


tanggal 3 Maret 1973, dan
mulai diberlakukan pada
tanggal 1 Juli 1975

…sudah berlangsung selama


27 tahun
36

CITES
… relevan dengan adanya peningkatan jumlah negara-negara
anggota

163
37

Persepsi Umum terhadap CITES

Persepsi dari
masyarakat…

Pemerintah…

dan para
pedagang…
38

CITES

• CITES adalah suatu alat yang sangat


berpengaruh untuk tercapainya peraturan
yang efektif dan konsisten pada
perdagangan internasional hidupan liar
guna memastikan kelestarian dan
perdagangannya secara berkelanjutan
39

CITES

• CITES adalah suatu konvensi internasional yang


menggabungkan tema hidupan liar dan
perdagangannya dengan suatu alat pengikat yang
sah untuk mencapai tujuan pelestarian dan
perdagangan yang berkelanjutan
40

CITES

• CITES merupakan suatu kesepakatan antara


berbagai negara

• Bertujuan untuk memastikan bahwa fauna dan


flora liar yang diperdagangkan secara
internasional tidak dieksploitasi secara
berlebihan / tidak berkelanjutan
41

Kesalahpahaman tentang CITES

• CITES berhubungan dengan seluruh aspek


pelestarian hidupan liar
– CITES hanya berhubungan dengan perdagangan
internasional spesies tertentu yang termasuk dalam
Lampirannya

• CITES bertujuan untuk melarang seluruh perdagangan


hidupan liar
– CITES bertujuan untuk mengatur perdagangan
internasional (untuk beberapa spesies yang
perdagangannya sangat dilarang)
42

Kesalahpahaman tentang CITES

• CITES mengatur perdagangan domestik


– CITES hanya dapat diterapkan pada perdagangan
internasional

• Lampiran CITES adalah suatu daftar dari spesies


langka di dunia
– Lampiran hanya berisi daftar spesies yang dipengaruhi
atau mungkin dapat terpengaruh oleh perdagangan
internasional
43

Kesalahpahaman tentang CITES


• CITES mamaksakan pembatasan perdagangan pada
negara-negara berkembang
– Negara produsen dan konsumen mempunyai tanggung-
jawab untuk melestarikan dan mengelola sumber daya
alamnya; CITES menciptakan alat bantu untuk suatu
kerjasama dan proses pengambilan keputusan di tingkat
internasional
44

Bagaimana cara
kerja CITES
45

Bagaimana CITES bekerja


• Konvensi menetapkan
kerangka kerja hukum secara
internasional dan mekanisme
prosedur umum untuk
mencegah perdagangan
komersial spesies langka
secara internasional dan
terdapatnya peraturan-
peraturan yang efektif pada
perdagangan internasional
spesies lainnya.
46

Bagaimana cara kerja CITES


• Kerangka kerja dan mekanisme prosedur umum CITES saat
ini digunakan oleh 162 negara (negara-negara anggota atau
‘ the Conference of the Parties ’) untuk mengatur dan
memantau perdagangan internasional sumber daya alam
47

Contoh-contoh yang diperdagangan


Primata
Satwa buru • Anggrek

Burung pemangsa • Kaktus dan sukulen


Nuri dan Parkit
• Umbi-umbian
Buaya (“Snowdrops”,
Ular dan Kadal “Cyclamens”)
Labi-labi dan Kura-kura
• Tanaman obat
Specimen hidup akuarium
Makanan ikan • Tanaman hias

Laba-laba dan Kupu-kupu • Spesies kayu


Moluska dan Koral
48

Peta perdagangan pada CITES

Wilayah Wilayah
pengekspor pengimpor
utama utama
Amerika Selatan Amerika Utara
Amerika Tengah Eropa
Afrika Asia Timur
Asia

Wilayah
pengimpor dan pengekspor
utama
Asia
Afrika Selatan
Timur Tengah
Eropa Timur
49

Bagaimana CITES bekerja


Konperensi Negara-negara
Anggota/Pihak

Panitia
Kerja Komisi Fauna

Komisi Flora
Sekretariat
Komisi
UNEP Tata Nama
TRAFFIC
IUCN
LSM Lain
UNEP-WCMC
50

Bagaimana CITES bekerja


• Konperensi Negara-negara Anggota (Conference of
the Parties) mengadopsi berbagai Resolusi sebagai
panduan untuk menafsirkan dan menerapkan
Konvensi, dan Keputusan-keputusan untuk
menyediakan instruksi-instruksi spesifik yang singkat
dengan batasan waktu tertentu

77 Resolusi dan 170


Keputusan sudah
diberlakukan
51

Bagaimana CITES bekerja

• Konvensi dan Lampirannya adalah pengikat yang


sah, tetapi dibutuhkan perundang-undang
nasional untuk menerapkan ketentuan-
ketentuannya
52

Bagaimana CITES bekerja


• Perundang-undangan nasional untuk
menerapkan CITES paling sedikit harus:
– merancang suatu Otoritas Pengelola dan
Otoritas Ilmiah
– melarang perdagangan spesimen-spesimen
yang melanggar ketentuan Konvensi
– menghukum perdagangan tertentu
– mengijinkan dilakukannya penyitaan terhadap
spesimen yang diperdagangkan atau dimiliki
secara ilegal
53

Bagaimana CITES bekerja

• Otoritas Pengelola bertanggung-jawab pada


implementasi aspek-aspek administrasi (per
undang-undangan, surat ijin, laporan
perdagangan tahunan dan bulanan,
berkomunikasi dengan instansi-instansi
CITES lainnya)
54

Bagaimana CITES bekerja

• Otoritas Ilmiah bertanggung-jawab memberikan


masukan kepada Otoritas Pengelola tentang
“non-detriment findings” dan aspek-aspek ilmiah
lainnya pada implementasi dan pemantauan
perdagangan di tingkat nasional
55

Bagaimana CITES bekerja


• Species yang termasuk dalam peraturan CITES dibagi
dalam tiga Lampiran :
– Lampiran I
• meliputi spesies yang terancam punah

– Lampiran II
• meliputi spesies yang belum terancam punah, tetapi
perdagangannya harus dikontrol agar terhindar dari ancaman
kepunahan
• meliputi spesies yang mirip spesies yang sudah termasuk
dalam Lampiran II
– Lampiran III
• termasuk spesies yang negara pemiliknya meminta peran
Anggota-anggota CITES untuk membantu perlindungannya
56

Bagaimana CITES bekerja


• Lampiran I
– Perdagangan Internasional (yang bersifat komersil)
seluruhnya dilarang

• Lampiran II
– Perdagangan internasional diperbolehkan, tetapi
dikontrol

• Lampiran III
– Perdagangan internasional diperbolehkan, tetapi
dikontrol
• (secara umum pembatasan perdagangannya lebih ringan
dibandingkan dengan Lampiran II)
57

Bagaimana CITES bekerja


• Lampiran I
– Hampir mencapai 600 species satwa dan 300
spesies tumbuhan
• Lampiran II
– Lebih dari 1,400 species satwa dan lebih dari
22,000 spesies tumbuhan
• Lampiran III
– 270-an spesies satwa dan sekitar 30 spesies
tumbuhan
58

Bagaimana CITES bekerja


• Konperensi negara- • Sebuah usulan proposal
negara anggota (COP) untuk
adalah satu-satunya mengamendemen
badan yang dapat lampiran harus didukung
mengambil keputusan 2/3 suara bulat dari
negara-negara anggota
mengenai isi pada
untuk bisa diadopsi
Lampiran I dan II
• Hanya negara-negara
anggota yang dapat
mengajukan tambahan
lampiran
59

Bagaimana CITES bekerja


• CITES mengatur ekspor, ekspor ulang dan impor dari
satwa hidup dan mati serta tumbuhan dan bagian-
bagiannya serta turunannya (hanya untuk spesies yang
tercantum dalam daftar)

• Peraturan ini didasarkan pada suatu sistem perijinan dan


sertifikat yang dapat dikeluarkan bila beberapa syarat
yang sesuai telah dipenuhi dan harus diperlihatkan bila
meninggalkan atau memasuki suatu negara

• Untuk spesies yang tercantum dalam Lampiran I dan II,


syarat yang paling penting adalah perdagangan
internasional untuk spesies tersebut tidak merusak
kelangsungan hidupnya di alam
60

Bagaimana CITES bekerja


• Ada beberapa pengecualian khusus untuk;
– Milik pribadi dan keluarga
– Spesimen-spesimen sebelum adanya
Konvensi
– Spesimen yang ditangkarkan atau diperbanyak
secara buatan
– Pertukaran untuk ilmu pengetahuan
– Pameran keliling
61

Bagaimana CITES bekerja

• Dokumen CITES
dibakukan pada:
• Format
• Bahasa & terminologi
• Informasi
• Masa berlaku
• Prosedur Pengeluaran
• Ijin Pengeluaran
62

Bagaimana CITES bekerja

• Ada empat macam


dokumen CITES :
– Surat Ijin Ekspor
– Surat Ijin Impor
– Sertifikat ekspor ulang
– Sertifikat lain
63

Bagaimana CITES bekerja


Surat Izin Ekspor
• Surat Ijin Ekspor hanya dapat dikeluarkan oleh Otoritas
Pengelola, dilengkapi masukan dari Otoritas Ilmiah yang
menyatakan bahwa permohonan ekspor yang diajukan
tidak akan merusak kelangsungan hidup spesies tersebut

• Otoritas Pengelola harus memastikan bahwa spesimen


diperoleh secara legal/sah

• Otoritas Pengelola harus memastikan bahwa spesimen


hidup yang diperdagangkan dipersiapkan dan dikirim
dalam suatu keadaan yang meminimalkan resiko luka,
gangguan pada kesehatan atau perlakuan kejam
64

Bagaimana CITES bekerja


Surat Izin Impor
• (Diterapkan hanya untuk spesimen daripada spesies yang
tertera dalam lampiran I)
• Surat Ijin Impor hanya dapat dikeluarkan oleh Otoritas
Pengelola, jika Otoritas Ilmiah telah menyatakan bahwa
usulan impor yang diajukan untuk keperluan yang tidak
akan merugikan kelangsungan hidup spesies tersebut
• Catatan : dengan menggunakan secara teliti ukuran-
ukuran domestik dari sejumlah negara anggota (misalnya
anggota negara-negara Uni Eropa) juga dibutuhkan
dokumen impor untuk spesimen yang termasuk spesies
lampiran II
65

Bagaimana CITES bekerja


Sertifikat Ekspor Ulang
• Sertifikat ekspor ulang hanya dapat dikeluarkan oleh
Otoritas Pengelola, dan hanya bisa dikeluarkan bila
otoritas tersebut dapat memastikan bahwa spesimen
yang akan diimpor sudah sesuai dengan aturan-
aturan konvensi
66

Bagaimana CITES bekerja

Sertifikat Lain
• Digunakan untuk kasus-kasus tertentu antara
lai :
– Spesimen yang ditangkarkan atau diperbanyak
secara buatan
– Spesimen sebelum adanya Konvensi
– Pameran keliling
– Introduksi dari Laut
– Sertifikat Lampiran III yang asli
– Label untuk pertukaran ilmu pengetahuan
67

Bagaimana CITES bekerja

Otoritas
yang Prosedur
Kebutuhan
Serupa yang
yang Serupa
Serupa

MEKANISME
PROSEDUR
YANG UMUM
Cara dan Dokumen
Peraturan yang
yang Serupa Serupa
68

Manfaat
CITES
69

Manfaat adanya CITES


• Merupakan peraturan internasional yang efektif
dan konsisten pada perdagangan hidupan liar
untuk tujuan konservasi dan pemanfaatan
berkelanjutan
• Adanya kerjasama Internasional dalam bidang
perdagangan dan konservasi, perundangan dan
penegakan hukum, pengelolaan sumber daya
alam, ilmu konservasi
• Munculnya partisipasi sebagai pelaku global
dalam mengelola dan melestarikan hidupan liar
di tingkat internasional
70

Kemitraan
71

Kemitraan dengan Konvensi


• CITES berkolaborasi secara langsung dengan sejumlah Konvensi,
seperti :
– Konvensi Keanekaragaman Hayati
– Konvensi Basel

– Ramsar

– Konvensi Species Migrasi

– Konvensi Internasional pada Peraturan tentang Paus

• Kolaborasi ini dapat terlibat pada Resolusi dan Keputusan-keputusan


Konferensi Negara-negara Anggota (COP), aktivitas kerja sama, dll.
• Kolaborasi dapat melintasi lingkup kerja yang umum, misalnya
pelatihan bersama bea dan cukai, penegakan hukum, pelurusan
laporan tahunan, harmonisasi peraturan dsb.
72

Kemitraan dengan Organisasi

World Customs UNEP-World


Organization Interpol Conservation
Monitoring Centre

TRAFFIC Network
IUCN
73

Kemitraan Internal
• Kerja-sama dan kemitraan antar-instansi pada tingkat
nasional juga penting
– Otoritas-otoritas CITES
– Bea cukai
– Polisi
– Kehakiman
– Sektor-sektor Sumber-daya Alam
74

CITES Di Wilayah
Asia Tenggara
75
CITES dalam Region

– (Insert list of Parties in the


region,LAO
with a map)
PDR
(LAOS)

MYANMAR (1997)

VIETNAM (1994)

THAILAND (1983)
CAMBODIA (1997) PHILIPPINES (1981)

MALAYSIA (1978)

BRUNEI (1990)

SINGAPORE (1987)

TIMOR LESTE
(EAST TIMOR)
INDONESIA (1979))
76

Ringkasan
77

Ringkasan
• CITES adalah perjanjian internasional antar
pemerintah yang menjamin bahwa tidak ada hidupan-
liar fauna dan flora dieksploitasi secara tidak-
berkelanjutan untuk perdagangan internasional

• Konvensi menetapkan kerangka internasional yang


sah dan mekanisme prosedur yang umum untuk
mencegah perdagangan internasional spesies
langka, dan untuk adanya suatu peraturan
perdagangan internasional yang efektif bagi spesies
lainnya
78

Ringkasan
• CITES mengatur perdagangan internasional spesimen
dari species fauna dan flora liar yang terdapat dalam
lampiran didasarkan pada sistim perijinan dan sertifikasi
yang dikeluarkan apabila ketentuan-ketentuan tertentu
telah dipenuhi, dan harus disertakan pada saat
spesimen meninggalkan atau memasuki suatu negara

• Untuk spesies yang terdapat dalam Lampiran-I,


perdagangan internasional seluruhnya dilarang

• Untuk spesies yang terdapat dalam Lampiran-II dan


–III, perdagangan internasional diperbolehkan tetapi
diatur
79

Ringkasan
• Konperensi Negara-negara Anggota (COP) CITES
mengadopsi Resolusi dan Keputusan untuk
memberikan panduan interpretasi tentang konvensi
dan kegiatan-kegiatan terkait, panitia-panitia tetap
serta sekretariat

• Dibutuhkan perundang-undangan nasional untuk


mengimplementasikan Konvensi

• CITES adalah suatu alat yang sangat berpengaruh


untuk memperoleh peraturan perdagangan
internasional hidupan liar yang konsisten untuk
pelestarian dan pemanfaatan yang berkelanjutan
80

Tujuan CITES
• Mengatur perdagangan (secara efektif dan
konsisten)
• Pengambilan keputusan berbasis ilmiah
• Kerja-sama pada berbagai tingkatan
• Konservasi sebagai hasil
• Pemanfaatan Hidupan-liar yang berkelanjutan

• Menuju suatu sertifikasi ’hijau’ ?

Anda mungkin juga menyukai