Anda di halaman 1dari 10

Komponen Sishankamrata Ketahanan Nasional

A.KOMPONEN KEKUATAN DALAM SISHANKAMRATA


 Hankamrata sbg sistem; jalinan dari semua komponen Hankamrata &
mrpkn bagian yg tdk dpt dipisahkan dari sifat kesemestaannya.
 Kekuatannya, ditentukan oleh tingkat ”militansi rakyat” & potensi.
 systems approach (pdkt) Hankamrata, komponen dasarnya : rakyat
terlatih (ratih) utk tibum, linmas, kamra & wanra yg diupayakan mll
mobilisasi.
 Komponen utamanya ABRI & cadangan TNI yg berfungsi sbg kekuatan
Hankamneg & kekuatan sosial.
 Komponen khusus: Linmas yg berfungsi menanggulangi akibat bencana
perang, bencana alam atau bencana lainnya, dan
 komponen pendukung yaitu; sumber daya dan prasarana nasional yang
berfungsi menjamin kemampuan bangsa dan negara dalam meniadakan
setiap ancaman dari luar negeri dan dalam negeri
 Jika dilihat dari kekuatan perlawanan yang ada maka dalam
Sishankamrata terdapat dua kekuatan perlawanan :
1. Kekuatan perlawanan bersenjata, yaitu Bela Semesta. TNI yang
terdiri dari:
a. Bela Negara ; ABRI (AD, AL, AU, dan POLRI), Kekuatan
Hankam negara Cadangan: AD, AU, AL
b. Bela Potensial, yaitu rakyat yang berfungsi untuk ketertiban
umum, keamanan rakyat, perlawanan rakyat dan perlindungan
rakyat.
2. Kekuatan Perlawanan Tidak Bersenjata yaitu rakyat di luar Bela
Semesta yang berfungsi untuk perlindungan masyarakat dalam
menanggulangi akibat bencana perang.
 UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara, Komponen Kekuatan pertahanan dibagi menjadi 3 komponen :
Pengalaman penyelenggaraan pertahanan dan keamanan dikembangkan :
a. Perang gerilya rakyat semesta; konsep perang gerilya rakyat semesta dengan
pola pelaksanaan :
1. Pola penggunaan kekuatan fisik dengan sasaran; menghambat selama
mungkin serangan musush, mengadakan serangan-serangan untuk
menghancurkan pos-pos yang terpencil letaknya
2. Pola pemanfaatan kekuatan potensial wilayah; bertujuan menguasai suatu
wilayah tempat pemerintah RI dapat berjalan lancar untuk dijadikan daerah
pangkal (basis) pelaksanaan perlawanan rakyat semesta.
3. Pola Perebutan Kembali Daerah yang Diduduki Lawan yg didahului oleh
serangan-serangan fisik, dilanjutkan dengan penguasaan wilayah oleh
kelengkapan pemerintah RI dan unsur-unsur perlawanan rakyat sehingga
lambat laun daerah-daerah yang kita kuasai makin meluas.
b. Perang wilayah
 Terdapat 4 tahapan perang wilayah :
 Tahap ke-1, menghancurkan serangan musuh yang hendak memancangkan kaki di bumi
Indonesia, baik pada waktu di sumber asalnya, dalam perjalanan, maupun di wilayah perairan
atau di wilayah udara Indonesia.
 Tahap ke-2, mengadakan pertahanan pantai untuk menghalang-halangi musuh, menghambat
dan menghentikan serbuannya apabila musuh sempat memancangkan kakinya di bumi
Indonesia untuk kemudian mengadakan serangan balasan guna menghalau musuh kembali ke
laut.
 Tahap ke-3, di bagian wilayah yang diduduki musuh atau apabila musuh mampu menduduki
seluruh wilayah Indonesia, mengadakan perang gerilya semesta, menukar ruang dengan waktu
untuk memperoleh keseimbangan kekuatan serta kemudian mengadakan serangan balasan.
 Tahap ke-4, apabila sudah dicapai keseimbangan antara kekuatan kita dan kekuatan tentara
lawan, kita mengadakan serangan balasan. 
Di dalam doktrin perang wilayah ini mulai diperkenalkan penggunaan sistem senjata teknologi
(Sistek) dan sistem senjata sosial (Sissos).
c. Perang rakyat semesta
 Pokok-pokok doktrin Perang Rakyat Semesta:
1) Perang Rakyat Semesta (Perata); bagian mutlak & tdk terpisahkan dari hankamnas.
2) Perata; perang yang bersifat semesta, yang menggunakan seluruh kekuatan nasional secara total
dan integral, dengan menggunakan militansi rakyat sebagai unsur kekuatannya untuk
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara Republik Indonesia dan mengamankan
jalannya Pembangunan Nasional.
3) Perang Rakyat Semesta mempunyai pola operasi
a) Pola Operasi Kamdagri; bertujuan memelihara dan mengembalikan kekuasaan pemerintah/
negara RI dan menggunakan jenis-jenis operasi intelijen-tempur dan teritorial.
b) Pola operasi pertahanan yang bertujuan menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari
kekuatan perang musuh, dengan jenis-jenis operasi intelijen tempur dan teritorial.
d. Pertahanan dan keamanan rakyat semesta; terdapat kelemahan :
1. Bagaimana usaha2 mencegah terjadinya subversi, infiltrasi, dan pemberontakan.
2. Bagaimana usaha2 mencegah adanya serangan mendadak dari luar.
3. Bagaimana usaha2 untuk mengamankan jalan pendekatan ke wilayah Indonesia dengan mengadakan
kerja sama pertahanan-keamanan di wilayah Asia Tenggara.
TERIMA KASIH
Tugas selama WFH
1. Tolong tugas kelompok 2 dengan tema Komponen Sishankamrata
Ketahanan Nasional tetap di selesaikan!
2. Tugas tersebut agar di sebarkan ke kelompok yang lain (3, 4, 5, 6
dan 1) untuk diberikan tanggapan oleh kelompok itu!
3. Tanggapan dari klompok lain (3,4,5,6 dan 1) agar di tanggapi oleh
kelompok 2 sebagai presenter!
4. Tanggapan dari kelompok 3,4,5,6 dan 1 serta jawaban dari
kelompok 2 sebagai presenter agar di kirim ke saya (
mujahidin10102017@gmail.com) sesuai mata kuliah berlangsung!
5. Tugas sebagai ganti dari diskusi didepan kelas dan agar dilakukan
dengan serius dan penuh rasa tanggung jawab!

Anda mungkin juga menyukai