Kelompok 4
Here is where your presentation begins
Nama Anggota
1.Nadila Melina
2.Ismayanti Dewi
3.Rizki Nursamsi
4.Eli Siti Patimah
5.Yoga muhammad Selamet
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
01 Pengusaha Kena Pajak
2.Pengusaha Kena Pajak Terdaftar adalah pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak yang telah tercatat dalam Tata Usaha Kantor Pelayanan Pajak
dan telah diberikan surat pengukuhan kena pajak .
4.Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak yang disingkat SPPKP, adalah surat yanv
diterbitkan oleh KPP atau KP2KP sebagai pemberitahuan bahwa pengusaha telah
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak pada KPP yang berisi identitas dan
kewajiban perpajakan Pengusaha Kena Pajak
5.Surat Penolakan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah surat yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau KP2KP yang menyatakan pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak tidak dapat dikabulkan
6.Apalikasi e-Registration adalah sarana pendaftaran wajib pajak dan/atau pelaporan usaha untuk dikukuhkan
sebagaj pengusaha kena pajak, perubahan data wajib pajak dan/atau pengusaha kena pajak, pemindahan wajib
pajak, penghapusan NPWP, dan pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak melalui internet yang
terhubung secara online dengan Direktorat Jendral Pajak.
7.Surat Pengiriman Dokumen adalah surat yang diterbitkan melalui apalikasi e-Registration yang
digunakan oleh Wajib Pajak untuk mengirimkan dokumen yang disyaratkan.
8.Bukti Penerimaan Surat yang disingkat BPS, adalah bukti yang diterbitkan oleh
kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau KP2KP yang diberikan kepada Wajib Pajak
untuk menyatakan bahwa permohonan Wajib Pajak yang terkait NPWP dan
Pengusaha Kena Pajak telah diterima secara lengkap.
9.Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan, dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Ekslusif dan landas kontinen yang didalamnya berlaku Undang-Undang
yang mengatur mengenai kepabeanan.
10.Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud, yang menurut sifat atau
hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan
barang tidak berwujud yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN.
c. Wajib Pajak orang pribadi selain yang telah dijelaskan di atas (a dan
b) yang memerlukan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat mengajukan
permohonan untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak.
d. Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak
badan wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak bagi yang memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
a) Melakukan:
• penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)di dalam Daerah Pabean yang dilakukan
oleh pengusaha;
• Penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) didalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pemerintan
• Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean didalam
Daerah Pabean
• Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
• Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak
• Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak
• Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
b. jumlah nilai penyerahan dalam suatu tahun atau bagian tahun pajak telah di
atas jumlah yang di tetapkan materi keuangan.
Berapa pengertian terkait dengan perubahan data,pindah, maupun
penghapusan NPWP Atau penghapusan SPPKP
• Orang pribadi atau tempat kedudukan WP badan masih dalam wilayah kerja kantor
pelayanan pajak yang sama.
• Perubahan identitas wajib pajak badan tanpa bentuk badan, seperti CV podomoro
berubah namanya menjadi CV Kalesta atau PT Aneka Baru berubah namanya menjadi
PT Aneka Jaya.
• Perubahan permodalan atau keepmilikan wajib pajak badan tanpa perubahan bentuk,
seperti PT Sinar jaya semula status permodalan nya sebagai penanam modal dalam
negri berubah menjadi PT Sinar jaya sebagai penanam modal negara asing
03 Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak
• Wajib Pajak orang pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi
sebagai Wajib Pajak, disyaratkan surat pernyataan dan keterangan dari
instansi yang berwenang.
f. Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat
melakukan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.