Anda di halaman 1dari 8

Pengukuhan

pengusaha kena
pajak
Pengukuhan pengusaha kena pajak merupakan penyelesaian permohonan menjadi Pengusaha Kena Pajak
(PKP) sebagai identitas dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 2 ayat 2 UU KUP. Setiap WP sebagai Pengusaha yang melakukan penyerahan yang dikenai PPN
berdasarkan UU PPN 1984, kecuali pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh menteri keuangan, wajib
melaporkan usahanya pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan, dan/atau tempat kegiatan usaha untuk dikukuhkan menjadi PKP. (Pasal 15 PER-20/PJ/2013
sebagaimana telah diubah dengan PER-38/PJ/2013). Wajib Pajak sebagai Pengusaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 PER-20/PJ/2013 s.t.d.d PER-38/PJ/2013 wajib melaporkan usahanya dan mengajukan
permohonan untuk dikukuhkan sebagai PKP dengan menggunakan Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
(Pasal 16 ayat (1) PER-20/PJ/2013 s.t.d.d PER-38/PJ/2013). Permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
dapat dilakukan secara :
• Permohonan Pengukuhan secara Elektronik
• Permohonan Pengukuhan secara Tertulis
Dapat dilakukan dengan 3 cara
1. Secara langsung
2. Melalui pos; atau
3. Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
Keputusan atas permohonan WP untuk dikukuhkan menjadi PKP diberikan setelah KPP atau KP2KP melakukan
verifikasi dalam rangka pengukuhan. PKP. (Pasal 19 ayat (2) PER-20/PJ/2013.
•Verifikasi pengukuhan pengusaha kena pajak
Diatur pada pasal 1 angka 13 peraturan dirjen pajak nomor PER-20/PJ/2013 yang
terakhir diubah dengan peraturan dirjen pajak nomor PER-02/PJ/2018, verifikasi
adalah serangkaian kegiatan pengujian pemenuhan kewajiban subjektif dan objektif
atau penghitungan dan pembayaran pajak, berdasarkan permohonan Wajib Pajak
atau berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh DJP,
dalam rangka menerbitkan surat ketetapan pajak, menerbitkan/menghapuskan
Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau mengukuhkan/mencabut pengukuhan PKP.

Tujuan Verifikasi di antaranya adalah untuk mengukuhkan


Pengusaha Kena Pajak (PKP) secara jabatan, mengukuhkan PKP
berdasarkan permohonan wajib pajak, dan pencabutan
pengukuhan PKP, baik secara jabatan maupun atas dasar
permohonan PKP.
•Verifikasi Pengusaha Kena Pajak secara
Jabatan
Verifikasi dalam rangka mengukuhkan PKP secara jabatan
dilakukan terhadap wajib pajak orang pribadi sebagai
pengusaha, dan/atau wajib pajak orang pribadi dan badan
sebagai pengusaha.Verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP secara
jabatan ini
dilakukan untuk menentukan kebenaran pemenuhan persyaratan subjektif
dan
objektif sebagai PKP. Dengan demikian terdapat dua kegiatan yang
dicakup
dalam verifikasi untuk mengukuhkan PKP secara jabatan ini yaitu
pengujian
pemenuhan persyaratan subjektif dan pengujian pemenuhan persyaratan
objektif.
Verifikasi dalam rangka mengukuhkan PKP berdasarkan permohonan
Wajib Pajak dilakukanterhadap WP orang pribadi sebagaiPengusaha,
termasuk WP orang pribadi pengusaha tertentu atau WP badan sebagai
Pengusaha yang mengajukan permohonan untuk dikukuhkan sebagai PKP.
Verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP atas permohonan ini dilakukan
untuk menentukan kebenaran pemenuhan persyaratan subjektif dan
objektif sebagai PKP. Dengan demikian terdapat dua kegiatan yang
dicakup dalam Verifikasi untuk mengukuhkan PKP secara jabatan ini yaitu
pengujian pemenuhan persyaratan subjektif dan pengujian pemenuhan
persyaratan objektif
Kesimpulan
Begitu banyak kelengkapan dokumen yang harus dilengkapi untuk pengajuan
permohonan pengukuhan PKP Wajib Pajak Badan. Berbeda dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-02/PJ/2018, kelengkapan dokumen hanya ada
tiga point dan empat point untuk Wajib Pajak Badan joint operation. Tujuan
pemerintah menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-02/PJ/2018
adalah untuk memberi kemudahan dan penyederhaan administrasi kepada Wajib
Pajak dalam rangka pendaftaran Wajib Pajak dan pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak.
Secara kelengkapan dokumen mungkin terlalu kompleks jika dibandingkan dengan
yang tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-02/PJ/2018,
tapi secara penerbitan SPPKP dapat diterbitkan pada hari yang sama saat
pengajuan permohonan pengukuhan PKP jika dokumen yang dilampirkan telah
lengkap. Hal ini terjadi karena dokumen pendukung sudah cukup menguatkan jika
memang benar ada kegiatan usaha pada lokasi tersebut, maka petugas KPP
Pratama tidak perlu melakukan pemeriksaan atau verifikasi guna menerbitkan
SPPKP.
Whoa!
This can be the part of the presentation
where you can tell a funny anecdote
Thanks
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com | +91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for the attribution

Anda mungkin juga menyukai