Pengertian NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada
wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakan.
Setiap wajib pajak hanya diberikan satu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Selain itu
NPWP juga dapat dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal ini berhubungan dengan
dokumen perpajakan, wajib pajak diharuskan untuk mencantumkan NPWP yang
dimilikinya.
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) terdiri atas 15 digit, 9 digit pertama merupakan
kode wajib pajak dan 6 digit berikutnya merupakan kode administrasi.
Fungsi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) yaitu :
1. Fungsi NPWP sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak.
2. Fungsi NPWP untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam
pengawasan administrasi perpajakan.
| Pendaftaran NPWP |
Wajib pajak yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan perpajakan berdasarkan sistem self assessment, wajib
mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk dicatat sebagai wajib
pajak dan sekaligus untuk mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Pendaftaran NPWP harus memenuhi persyaratan subjektif. Persyaratan subjektif
adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam
undang-undang pajak penghasilan 1984 dan perubahannya.
Selain persyaratan subjektif dalam pendaftaran NPWP, harus juga memenuhi
persyaratan objektif. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang
menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan
pemotongan pemungutan sesuai dengan ketentuan undang-undang pajak penghasilan
1984 dan perubahannya.
Tempat pendaftaran NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dilakukan pada kantor
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dan kantor
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha
dilakukan, wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu.
Wanita kawin selain yang disebutkan di atas dapat mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atas namanya sendiri agar wanita
kawin tersebut dapat melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya
terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suaminya.
Direkrur Jenderal Pajak menerbitkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) secara
jabatan apabila wajib pajak yang memenuhi persyaratan subjektif dan objektif tidak
mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Kewajiban
perpajakan bagi wajib pajak yang diterbitkan NPWP secara jabatan dimulai sejak saat
wajib pajak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan
peraturan undang-undang perpajakan, paling lama 5 tahun sebelum diterbitkannya
NPWP.
http://www.pengertianpakar.com/2015/01/pengertian-fungsi-pendaftaran-dan-html.html#
Pendaftaran NPWP
https://www.sadarpajak.com/cara-membuat-npwp-secara-online/
Tempat Pendaftaran dan atau Pelaporan Usaha
1. Bagi Wajib Pajak orang pribadi adalah pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal.
2. Bagi Wajib Pajak badan adalah pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayah kerjanya
meliputi tempat kedudukan.
3. Bagi Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu (Wajib Pajak orang pribadi yang mempunyai
1 (satu) tempat usaha yang berbeda dengan alamat tempat tinggal atau lebih dari 1 (satu)
tempat usaha) selain mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal juga mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang
wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat kegiatan usaha Wajib Pajak.
Pendaftaran NPWP selain dapat dilakukan di KPP juga dapat dilakukan di Kantor Penyuluhan
dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan.
Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak berada dalam dua atau lebih
wilayah kerja KPP, Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan KPP tempat Wajib Pajak
terdaftar.
Wajib Pajak sebagai karyawan dapat mendaftarkan diri di KPP domisili melalui KPP lokasi.
Selain dilakukan secara konvensional, pendaftaran NPWP dan Pengukuhan PKP dapat dilakukan
secara online yaitu melalui aplikasi e-Registration milik DJP yang dapat diakses di
http://www.pajak.go.id.
Tempat Pelaporan usaha bagi Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan sebagai PKP atau
pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP maupun pengusaha kecil yang
telah melampaui batasan yang ditentukan sebagai Pengusaha Kecil adalah pada
KPP/KP4/KP2KP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak sesuai
dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan perpajakan.
https://belajarpajakbersama2017.wordpress.com/2017/08/15/tempat-pendaftaran-dan-atau-
pelaporan-usaha/