Anda di halaman 1dari 92

1.

Pendapat yang menyetujui konsep geosentris


menunjukkan bahwa pola berpikir yang
digunakan berdasarkan metode (empiris) (c)
PERKEMBANGAN PENGETAHUAN
MANUSIA
 Mesir Kuno Berusaha
 Mesopotamia Mengatasi
 Babylonia Bencana

MITOS EMPIRI
Hippocrates : cairan vital di
Pandangan Manusia tentang dalam darah manusia terdiri
darah berdasar rekaman atas :
Inhotep pada Papirus (4.000 - Darah
tahun) - Palegma
- Empedu hitam dan
kuning
I. TAHAP EMPIRI Hubungan EMPIRI
antar gejala alam

Konsep Geosentris

Usaha menarik
II.TAHAP TEORITIS penalaran rangkaian
gejala alam

IPA SISTEMATIK Konsep Helio Sentris


2. Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis dan hasilnya
ditolak, maka yang harus dilakukan adalah meninjau ulang
(kerangka berpikir) (A)
Perumusan
Masalah

Khasanah Deduksi Penyusunan


Pengetahuan Kerangka
Ilmiah Koherensi Berpikir

Perumusan
Pragmatisme Hipotesis

Korespondensi Induksi

Pengujian
Diterima Ditolak
Hipotesis

ALUR BERPIKIR ILMIAH


ALUR BERPIKIR ILMIAH
Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa
langkah :

 Perumusan Masalah --- merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas
batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
 Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesisi --- merupakan
argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai
faktor yang saling mengkait dan membentuk kontelasi ilmiah
 Perumusan hipotesis --- merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban
pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka
berpikir yang dikembangkan.
 Pengujian hipotesis --- merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesisi yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut atau tidak
 Penarikan kesimpulan --- merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak
SIKLUS EMPIRIS METODE ILMIAH
merupakan umpan balik ilmu berupa produk kepada khazanah ilmu
pengetahuan

Khasanah Ilmu Kerangka Pemikiran


Pengetahuan (Premis-Premis)

Hipotesis
Korektif (Peneliti)
Teori Baru - Ketersediaan premis terbatas
- Peneliti tidak mengantisipasi
Pengujian
adanya variabel pengganggu
Hipotesis

Penarikan
Diterima Kesimpulan Ditolak

Proses berstruktur
[fungsi setiap unsur terkait] -- Struktur Penelitian Ilmiah -- Struktur Penulisan Ilmiah
3. Prinsip biologi yang menjelaskan bahwa semua
makhluk hidup pada dasarnya (pada prinsipnya)
memiliki suatu kesamaan adalah (Universalitas) (E)
PRINSIP-PRINSIP BIOLOGI
1. UNIVERSALITAS: umum, semua organisme tersusun oleh bahan
kimia dan sel. Dalam sel terjadi reaksi kimia
2. KONTINUITAS: keberlanjutan, sel maupun organisme melalukan
proses reproduksi yang akan menjaga kelestariannya
3. DIVERSITAS: beranekaragam, dalam kehidupan terdapat
keanekaragaman organisme yang sangat besar. Organisme
dikelompokkan dalam takson.
4. HOMEOSTASIS: keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan
internal tubuh, dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi
fisiologis.
5. EVOLUSI: perubahan pada suatu populasi organisme yang sifat-
sifatnya terwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
6. INTERAKSI: berhubungan, organisme berinteraksi dengan lingkungan
4. Sel maupun organisme melakukan proses
reproduksi yang akan menjaga kelestariannya adalah
prinsip dari (Kontinyuitas) (D)
PRINSIP-PRINSIP BIOLOGI
1. UNIVERSALITAS: umum, semua organisme tersusun oleh bahan
kimia dan sel. Dalam sel terjadi reaksi kimia
2. KONTINUITAS: keberlanjutan, sel maupun organisme melalukan
proses reproduksi yang akan menjaga kelestariannya
3. DIVERSITAS: beranekaragam, dalam kehidupan terdapat
keanekaragaman organisme yang sangat besar. Organisme
dikelompokkan dalam takson.
4. HOMEOSTASIS: keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan
internal tubuh, dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi
fisiologis.
5. EVOLUSI: perubahan pada suatu populasi organisme yang sifat-
sifatnya terwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
6. INTERAKSI: berhubungan, organisme berinteraksi dengan lingkungan
5. Setiap organisme memiliki naluri untuk
mempertahankan hidup, baik secara individual
maupun komunitas. Untuk mempertahankan hidup
tersebut diperlukan suatu kondisi internal berjalan
normal yang disebut (Homeostatis) (C)
PRINSIP-PRINSIP BIOLOGI
1. UNIVERSALITAS: umum, semua organisme tersusun oleh bahan
kimia dan sel. Dalam sel terjadi reaksi kimia
2. KONTINUITAS: keberlanjutan, sel maupun organisme melalukan
proses reproduksi yang akan menjaga kelestariannya
3. DIVERSITAS: beranekaragam, dalam kehidupan terdapat
keanekaragaman organisme yang sangat besar. Organisme
dikelompokkan dalam takson.
4. HOMEOSTASIS: keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan
internal tubuh, dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi
fisiologis.
5. EVOLUSI: perubahan pada suatu populasi organisme yang sifat-
sifatnya terwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
6. INTERAKSI: berhubungan, organisme berinteraksi dengan lingkungan
6. Bila suatu hipotesis sudah teruji secara ilmiah
kebenarannya, maka akan terjadi (Teori) (E)
SIKLUS EMPIRIS METODE ILMIAH
merupakan umpan balik ilmu berupa produk kepada khazanah ilmu
pengetahuan

Khasanah Ilmu Kerangka Pemikiran


Pengetahuan (Premis-Premis)

Hipotesis
Korektif (Peneliti)
Teori Baru - Ketersediaan premis terbatas
- Peneliti tidak mengantisipasi
Pengujian
adanya variabel pengganggu
Hipotesis

Penarikan
Diterima Kesimpulan Ditolak

Proses berstruktur
[fungsi setiap unsur terkait] -- Struktur Penelitian Ilmiah -- Struktur Penulisan Ilmiah
7. Perumusan hipotesis dalam metode ilmiah
merupakan
(Jawaban sementara atau dugaan jawaban
pertanyaan yang diajukan) (B)
ALUR BERPIKIR ILMIAH
Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa
langkah :

 Perumusan Masalah --- merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas
batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
 Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesisi --- merupakan
argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai
faktor yang saling mengkait dan membentuk kontelasi ilmiah
 Perumusan hipotesis --- merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban
pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka
berpikir yang dikembangkan.
 Pengujian hipotesis --- merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesisi yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut atau tidak
 Penarikan kesimpulan --- merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak
8. Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat
dijabarkan dalam beberapa langkah yaitu
(Perumusan Masalah, Penyusunan kerangka berpikir
dalam pengajuan hipotesis, Perumusan hipotesis,
Pengujian hipotesi, Penarikan kesimpulan) (D)
ALUR BERPIKIR ILMIAH
Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa
langkah :

 Perumusan Masalah --- merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas
batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
 Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis --- merupakan argumentasi
yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang
saling mengkait dan membentuk kontelasi ilmiah
 Perumusan hipotesis --- merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban
pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka
berpikir yang dikembangkan.
 Pengujian hipotesis --- merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesisi yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut atau tidak
 Penarikan kesimpulan --- merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak
9. Metode ilmiah dikenal juga dengan proses
(Dedukto – Hipotetiko – Verifikatif) (C)
Metode Ilmiah pada hakekatnya merupakan langkah-
langkah yang berporoskan troika, yaitu :

1. Penyusunan kerangka berpikir --- logika deduktif


2. Pengajuan hipotesis --- kesimpulan kerangka berpikir
3. Pengujian [verifikasi] hipotesis

Metode ilmiah dikenal juga dengan proses :

Logiko – Hipotetiko – Verifikatif


atau
Dedukto – Hipotetiko – Verifikatif
10. Senyawa berikut yang berperan sebagai
penyumbang terbesar terjadinya hujan asam
adalah () (C)
Ancaman pengendapan asam

Pengendapan asam merupakan ancaman terhadap kualitas


air
Pengendapan asam meliputi hujan, kabut, dan salju dengan
pH < 5,6

Pengendapan asam disebabkan oleh keberadaan sulfur


oksida (SO4) dan nitrogen oksida (NO2) di atmosfer

Mampu mengikis sejumlah ion mineral (kalium dan


magnesium) penyangga larutan tanah

Pengurangan polusi udara membantu mengurangi hujan


asam
11. Timbulnya hujan asam disebabkan oleh
adanya emisi dari industri. Salah satu
bahanemisi tersebut adalah () (C)
 Emisi adalah hasil sisa pembakaran dari suatu bahan bakar (mesin,
asap kendaraan, dll) yang dikeluarkan melalui udara
 Deposition adalah pengendapan. Jadi hasil sisa pembakarn tersebut
mengalami pengendapan
 Dampak  pencemaran lingkungan, mengganggu sistem kesehatan
makhluk hidup, memicu terjadinya hujan asam
12. Pembengkakan kelenjar tiroid pada manusia dapat
terjadi akibat defisiensi (kekurangan) unsur
(I/Iodine/yodium) (A)
Unsur Kimiawi dalam Kehidupan

Kehidupan memerlukan + 25 unsur

Diperlukan dalam jumlah tertentu

Unsur makro dan mikro

Mempengaruhi fungsi dan


metabolisme tubuh

Contoh kekurangan
unsur I (yodium)
13. Kurang darah atau sel darah merah kurang
bisa mengikat oksigen pada manusia dapat
terjadi akibat dari defisiensi unsur (Fe/Zat
besi) (E)
14. Molekul yang diangkut oleh berkas
pengangkut tumbuhan dari tanah menuju ke
daun adalah () (D)
15. Molekul yang masuk melalui stomata daun
tumbuhan dan berfungsi sebagai bahan dasar
fotosintesis adalah molekul () (C)
16. Pada tanaman gula disimpan dalam bentuk
(Polisakarida) (A)
Merupakan
makromolekul ,
polimer
monosakarida yang
dihubungkan dengan
ikatan glikosidik

Tanaman dan hewan


menyimpan gula
dalam bentuk
polisakarida
17. Urutan sintesis protein pada Eukaryota adalah
(DNA RNA Protein) (B)
Sintesis protein
pada Eukariotik
(DNA  RNA 
Protein
18. Perbedaan molekul DNA dan RNA jika dilihat
dari aspek bentuknya adalah pada DNA
berbentuk(Pilinan ganda) (C)
19. Sel dikelompokkan prokariotik apabila
mempunyai ciri (Kromosom tersebar di
sitoplasma) (D)
20. Organisme berikut yang tergolong dalam
kelompok prokariotik adalah
(Archaebacteria) (E)
1.PROKARIOTIK (domain Bakteri dan
Archaea)
2. EUKARIOTIK (Protista, jamur,
hewan, dan tanaman)
21. Vakuola pada tumbuhan selain mempunyai
fungsi menyimpan juga digunakan untuk mencerna
senyawa organik. Pada hewan, organel sel
pengganti fungsi vakuola tersebut adalah
(Lisosom) (A)
LISOSOM

-Kantong membran yang berisi enzim hidrolitik untuk mencerna makromolekul


-Enzim lisosom menghidrolisis : protein, polisakarida, lemak asam nukleat

RE kasar Enzim hidrolitik Golgi Lisosom


22. Lisosom merupak organel sel yang dapat
mencerna makromolekul. Hal ini terjadi karena
(Menghasilkan enzim hidrolitik) (E)
LISOSOM

-Kantong membran yang berisi enzim hidrolitik untuk mencerna makromolekul


-Enzim lisosom menghidrolisis : protein, polisakarida, lemak asam nukleat

RE kasar Enzim hidrolitik Golgi Lisosom


23. Suatu sitoskeleton dengan ciri-ciri : diameter
sekitar 25 nm, mengandung struktur alpha dan betha
berfungsi untuk motilitas sel, pergerakan kromosom
saat pembelahan sel, pergerakan organela, yaitu
sitoskeleton jenis (Microtubules) (E)
PENGERTIAN MOTILITAS SEL

 Motilitas sel adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu organisme dalam melakukan
pergerakan secara independen dengan menggunkan energy metaboliknya.
26. Tanaman berbunga putih disilangkan dengan tanaman
berbunga merah, menghasilkan anakan berwarna merah muda.
Jika dilakukan persilangan lagi antara bunga merah dengan salah
satu induknya akan mengasilkan warna merah. Persilangan
seperti diatas tergolong dalam persilangan (Backcross) (D)
Resiprok
Perkawinan kebalikan dari yang telah dilakukan sebelumnya
Contoh : Resiprok dari perkawinan di atas mengawinkan induk
jantan albino dan betina hitam

Backcross
Perkawinan antara individu F 1 dengan salah satu induknya
(jantan maupun betina)

Testcross
Perkawinan antara individu F 1 dgn individu homozygot
resesif
01/06/2
3
27. Individu dengan genotip AaBBCc kawin dengan
individu aabbcc, maka akan dihasilkan berapa jenis
gamet dari 2 individu tersebut? (5 jenis gamet) (C)
RUMUS PERHITUNGAN

 AaBBCc (3 pasang alel) tapi hanya 2 yang heterozigot


maka jumlah gametnya itu maka ada 4 gamet
 aabbcc (3 pasang alel) seluruhnya heterozigot maka
jumlah gametnya itu maka ada 8 gamet
 AaBBCc x aabbcc
+ 2  1 pasang alel
4+1  (n)  jumlah individu
heterozigot
5
 Banyak gamet yang dibentuk 2n

 Banyak kombinasi dalam F 2 2n

 Banyak fenotip dalam F 2 2n

 Banyak individu homozygot 2


n

 Banyak individu F 2 yang genotip dan


fenotipnya yang sama dengan F 1 2n

 Banyak kombinasi baru F 2 2n- 2

 Banyak macam genotip F 2 3


n

01/06/23
28. Berikut ini yang termasuk pewarisan sifat yang
terpaut pada kromosom sex adalah, kecuali (Mata
biru) (B)
30. Pada pewarisan sifat golongan darah MN,
apabila alel bertemu dengan alel ) (D)
54
Kodominan dan Alel Ganda  Golongan Darah

Sistem ABO
IA = membentuk antigen A
IB = membentuk antigen B
Io = tidak membentuk antigen

Seseorang yang mempunyai antigen A, dlm plasma darah menghasilkan


aglutinin , dan yang mempunyai antigen B menghasilkan aglutinin 

Sistem MN

Bagaimana cara pewarisan sifat pada gol darah manusia?

01/06/23
31. Down syndrome dengan komposisi
kromosom 46, t(14q21q) termasuk kedalam
struktur kromosom jenis (Translokasi) (A)
56 Kelainan Seks Kromosom

 Sindrom Turner (45, XO)


 Sindrom Klinefelter (47, XXY)
 Sindroma triple X (47, XXX)
 Pria XYY

Kelainan Kromosom Autosom

 Sindrom Down (47, +21) atau 46, t(14q21q)  translokasi


 Sindrome Edward (47, +18)
 Sindrome Patau (47, +13)
 Sindrome Cri-du-Chat (46, 5p–)  delesi
01/06/23
32. Cri-du-Chat sindrom termasuk kelainan
kromosom jenis (Delesi) (E)
58 Kelainan Seks Kromosom

 Sindrom Turner (45, XO)


 Sindrom Klinefelter (47, XXY)
 Sindroma triple X (47, XXX)
 Pria XYY

Kelainan Kromosom Autosom

 Sindrom Down (47, +21) atau 46, t(14q21q)  translokasi


 Sindrome Edward (47, +18)
 Sindrome Patau (47, +13)
 Sindrome Cri-du-Chat (46, 5p–)  delesi
01/06/23
33. Pembelahan sel secara meiosis dapat dijumpai
pada pembelahan sel (Gamet) (D)
34. Pada pembelahan sel, kromosom haploid
terbentuk setelah adanya pembelahan sel fase
(Profase 2) (A)
35. Peristiwa pindah silang (crossing over) terjadi
pada tahap pembelahan sel (Profase 1) (C)
38. Sama dengan nomer 28
39. Tanaman berikut ini yang berkembang biak tanpa
didahuli oleh perkawinan antara sel gamet jantan dan
sel gamet betina adalah, kecuali (Rumput Teki) (C)
Kebanyakan rumput bereproduksi secara aseksual dengan geragih
atau stolon
40. Reproduksi aseksual untuk menghasilkan tanaman
hibrida dengan kombinasi yang diinginkan melalui
cara (Fusi protoplas) (B)
Aseksual dengan cara teknologi:
Fusi protoplas adalah fusi sel tumbuhan yang dinding selnya terlebih dulu dihilangkan dengan

– Tanaman yang tidak dapat


kawin silang di alam dapat
difusikan di laboratorium
– Proses ini menghasilkan
tanaman hibrida dengan
kombinasi yang diinginkan

Figure
41. Hormon yang menstimulasi perkembangan folikel
ovarium dari folikel primer hingga folikel de graff
adalah (FSH) (B)
Table 27.5
42. Meiosis pada manusia akan diselesaikan dengan
menghasilkan ovum yang haploid (Pembuahan oleh
spermatozoa) (B)
Diploid cell In embryo

 Oogenesis
Differentiation and
onset of MEIOSIS I

PRIMARY OOCYTE,
arrested in prophase Present at birth
of MEIOSIS I

Completion of MEIOSIS I
and onset of MEIOSIS II

SECONDARY OOCYTE,

arrested at metaphase First


of MEIOSIS II; polar body
released from ovary

Entry of sperm triggers


completion of MEIOSIS II

OVUM
Second
(haploid) polar body

Figure 27.4B
43. Bagian teoritis berikut ini yang berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya spermatogenesis adalah
(Tubuli seminiferi) (A)
 Spermatogenesis
Testis Penis Epididymis
Scrotum

Diploid cell Testis


Differentiation and Seminiferous tubule
onset of MEIOSIS I
Cross section of
seminiferous
PRIMARY SPERMATOCYTE tubule
(in prophase of MEIOSIS I)
MEIOSIS I completed

SECONDARY SPERMATOCYTE
(haploid; double chromatids)
MEIOSIS II

Developing sperm cells


(haploid; single chromatids)
Differentiation

SPERM CELLS Center of


(haploid) seminiferous
tubule

Figure 27.4A
44. Hormon yang menstimulasi terjadinya ovulasi
pada sistem reproduksi betina hewan mamalia adalah
(LH) (A)
Pengaturan hormonal pada reproduksi betina
 Hipothalamus mensekresikan Inhibited by combination
(1) CONTROL BY HYPOTHALAMUS
hormon (GnRH, gonadotropine of estrogen and
progesterone
Hypothalamus
releasing hormone) untuk Stimulated by high
Releasing
menstimuli fungsi pituitari hormone
levels of estrogen

anterior sehingga menghasilkan Anterior pituitary


FSH & LH
FSH LH

Kadar LH yang tinggi (2) PITUITARY HORMONES


IN BLOOD LH peak triggers
menstimuli terjadinya ovulasi dan ovulation and
corpus luteum
pembentukan korpus luteum formation

LH

FSH

FSH LH

Figure 27.5
45. Organa genetalia eksterna jantan pada hewan
mamalia adalah (skrotum) (C)
46. Fungsi dari sel leydig adalah menghasilkan
(media spermatozoa) (E)

 Fungsi sel leydig yang sebenarnya adalah untuk menghasilkan


hormone kelas androgen (steroid C19) seperti testosterone,
androsetenedion, dan dehifroepiandrosteron yang dirangsang
oleh Leteinizing Hormone atau LH
Petunjuk penegerjaan nomer 47-60
A. Jika 1,2, dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 benar
E. Jika 1, 2, 3, 4 benar
47. Mutasi gen dapat menyebabkan terjadinya spesiasi organisme (berbagai macam spesies baru). Keberadaan spesies baru
tersebut terdapat pada prinsip biologi, yaitu (B)
1. diversitas
2. evolusi

DIVERSITAS: beranekaragam, dalam kehidupan terdapat keanekaragaman organisme yang sangat besar. Organisme
dikelompokkan dalam takson.

EVOLUSI: perubahan pada suatu populasi organisme yang sifat-sifatnya terwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
48. Metode ilmiah yang hakekatnya merupakan
langkah-langkah yang berporoskan troika, yaitu (A)
1. Penyusunan kerangka berpikir
2. Pengajuan hipotesis
3. Pengujian hipotesis
Metode Ilmiah pada hakekatnya merupakan langkah-
langkah yang berporoskan troika, yaitu :

1. Penyusunan kerangka berpikir --- logika deduktif


2. Pengajuan hipotesis --- kesimpulan kerangka berpikir
3. Pengujian [verifikasi] hipotesis

Metode ilmiah dikenal juga dengan proses :

Logiko – Hipotetiko – Verifikatif


atau
Dedukto – Hipotetiko – Verifikatif
49. Komponen penyusun nukleotida adalah (A)
1. Gula
2. Fosfat
3. Basa nitrogen
50. Senyawa karbohidrat berikut yang termasuk dalam
bentuk gula paling sederhana adalah (C)
2. Fruktosa
4. Glukosa
51. Unsur karbon (C) merupakan the backbone kehidupan karena
menyusun senyawa (E)
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin
54. Suatu individu disebut heterozigot apabila genotipnya (A)
1. Normal - mutan
2. Mutan 1 – Mutan 2
3. Mutan Normal
55. Rumus dapat digunakan untuk memprediksi
kemungkinan munculnya (C)
2. Banyak macam gamet
4. Banyak fenotip pada F2
 Banyak gamet yang dibentuk 2n

 Banyak kombinasi dalam F 2 2n

 Banyak fenotip dalam F 2 2n

 Banyak individu homozygot 2


n

 Banyak individu F 2 yang genotip dan


fenotipnya yang sama dengan F 1 2n

 Banyak kombinasi baru F 2 2n- 2

 Banyak macam genotip F 2 3


n

01/06/23
56. Saat pembelahan sel, benang spindel tampak jelas
pada fase (C)
2. Metafase
4. Anafase
57. Sel-sel didalam organ testis manusia mengalami
proses (A)
1. Mitosis
2. Sitokenesis
3. Meiosis
58. Spermatozoa dan ovum merupakan hasil pembelahan sel secara (E)
1. Mitosis
2. Meiosis
3. Proliferasi
4. Pembelahan Reduksi
59. Organ utama dari sistem reproduksi (C)
2. Testis
4. Ovarium
60. Tumbuhan dalam memperbanyak diri melalui
perkembangan vegetative (B)
1. Okulasi (
3. Umbi

Anda mungkin juga menyukai