Aprianto
A. Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerangka memiliki beberapa arti, di
antaranya adalah garis besar dan rancangan. Kerangka dasar berarti garis besar atau
rancangan yang sifatnya mendasar. Dengan demikian, kerangka dasar ajaran Islam
maksudnya adalah garis besar atau rancangan ajaran Islam yang sifatnya mendasar,
atau yang mendasari semua nilai dan konsep yang ada dalam ajaran Islam.
Sumber dasar agama dan ajaran agama islam, ialah Al-Qur,an dan Al-Hadits.
Rakyu atau akal pikiran merupakan sumber ajaran islam ketiga.
Kerangka dasar ajaran Islam meliputi tiga konsep kajian pokok, yaitu aqidah,
syariah, dan akhlak. Jika dikembalikan pada konsep dasarnya, tiga kerangka dasar
Islam di atas berasal dari tiga konsep dasar Islam, yaitu iman, Islam, dan ihsan.
B. Agama Islam dan Ajaran Ilmu-Ilmu Keislaman
1. AKIDAH
Secara etimologis, aqidah berarti ikatan, sangkutan,dan keyakinan. Dengan
demikian, aqidah merupakan asas tempat mendirikan seluruh bangunan (ajaran) Islam
dan menjadi sangkutan semua hal dalam islam. Aqidah juga merupakan sistem
keyakinan islam yang mendasari seluruh aktivitas umat Islam dalam kehidupannya.
Aqidah atau sistem keyakinan islam dibangun atas dasar 6 keyakinan atau biasa
disebut rukun iman.
Kajian syariah tertumpu pada masalah aturan Allah dan Rasul-Nya atau masalah hukum.
Aturan atau hukum ini mengatur manusia dalam berhubungan dengan Tuhannya (hablun
minallah) dan dalam berhubungan dengan sesamanya (hablun minannas). Kedua hubungan
manusia inilah yang merupakan ruang lingkup dari syariah Islam. Hubungan pertama disebut
ibadah dan hubungan yang kedua disebut muamalah.
Dengan demikian, kajian syariah lebih tertumpu pada pengalaman konsep dasar
Islam yang termuat dalam akiah.
Akhlak adalah tingkah laku manusia, atau tepatnya nilai dari tingkah lakunya, yang bisa
bernilai baik (mulia) atau sebaliknya, bernilai buruk (tercela). Yang dinilai disini adalah tingkah
laku manusia dalam berhubungan dengan Tuhan (Allah SWT), yakni dalam melakukan ibadah.
Akhlak merupakan konsep kajian terhadap ihsan. Menurut aqidah islam, Ihsan
adalah berbuat kebaikan dengan niat ibadah kepada Allah SWT semata.
Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai hubungan yang sangat erat, bahkan
merupakan satu kesatuan yang tidak dapt dipisah-pisahkan. Aqidah sebagai konsep atau
sistem keyakinan yang bermuatan elemen-elemen dasar iman, menggambarkan sumber
dan hakikat keberadaan agama. Syari’ah sebagai konsep atau sistem hukum berisi
peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistem nilai
etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh agama.
Oleh karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasi dalam diri seorang
muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat sebuah pohon,
akarnya adalah aqidah, sementara batang, dahan, dan daunnya adalah syari’ah, lalu
buahnya adalah akhlak.
D. Tasawuf, Filsafat, Politik, dan
Pembaharuan
1. Tasawuf
Tasawuf berasal dari bahasa Arab, yaitu tasawwafa atau yatashowwaru yang berarti
berbulu banyak, atau menjadi ciri-ciri dari seorang sufi (muttasawif). Biasanya orang sufi
memiliki ciri khas pakaian yang terbuat dari wol atau bulu domba.
Tasawuf memiliki definisi yang beragam, namun memiliki arti satu yang satu yaitu
upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan (Allah SWT) serta menjauhi hal-hal yang
bersifat duniawi.
Terdapat beberapa prinsip yang dapat dilakukan dalam ber-tasawuf. Menurut ahli
sufi, Prof. Angha dalam Hidden Angels Of Life, terdapat beberapa prinsip tasawuf yang
bisa dilakukan. Prinsip-Prinsip
Tasawuf
Shumt Khalwat
Sahr
Zikir (menikmati (bersunyi
(bangkit)
keheningan) sendiri)
didalam islam kekuasaan politik saling berkaitan dengan Al- hukum. Perkataan Al- hukum dan
kata-kata yang terbentuk dari kata-kata tersebut dipergunakan 210 kali dalam Al-Qur’an. Dalam
Bahasa Indonesia, pengertian Al-hukum yang telah dialihbahasakan menjadi hukum intinya adalah
peraturan, undang-undang, patokan atau kaidah dan keputusan atau vonis (pengadilan). Sedangkan
dalam bahasa Arab, dapat dipergunakan dalam arti perbuatan atau sifat jadi sebagai perbuatan
hukum bemakna membuat atau menjalankan keputusan, dikaitkan dengan kehidupan bermasyarakat,
arti perbuatan dalam hubungan ini adalah kebijaksanaan.
Secara etimologi, ada beberapa istilah seputar sebutan tasawuf yang dapat diuraikan sebagai
berikut :
1) Ahl-Suffah orang-orang yang ikut pindah dengan nabi dari Makkah ke Madinah, dan karena
kehilangan harta, berada dalam keadaan miskin dan tidak mempunyai apa-apa. Namun mereka
memiliki sifat tidak mementingkan keduniaan, miskin tetapi berhati baik dan mulia.
2) Shaf pertama, Sebagaimana halnya dengan orang yang sembayang di shaf pertama mendapat
kemulian dan pahal, demikian pula kaum sufi dimuliakan Allah dan diberi pahala.
3) Sufi, Seorang sufi adalah orang-orang yang telah menyucikan dirinya melalui latihan berat dan
lama.
4) Sophos, Berasal dari bahasa Yunani yang berarti hikmat. Orang sufi betul ada hubungannya
dengan hikmat, hanya kaum sufi pula yang mengetahui.
KESIMPULAN