Anda di halaman 1dari 12

REFLEKSI

PENGAJARAN

Kelompok 4
Anggota Kelompok :

Ahmad Fahmi Muhammad Akmaludin A


Anugrah MJ Reynaldi Noor S
Hidayatullah

Nur Hayati Diah Ayu Refa J.P


Apa itu refleksi ?

Refleksi merupakan aktiviti mengkaji semula proses


keberkesanan pengajaran yang telah dilakukan melalui
renungan dengan tujuan mempertingkatkan kemahiran guru.
• refleksi bermula dengan bisikan hati dan nyata rasa (passion)
• refleksi kendiri adalah analisis secara aktif, terarah dan
bermatlamat.
• refleksi kendiri menitik beratkan penerokaan doman
affective ( emosional mind ) spiritual dan pemikiran
seseorang dalam tindakannya mencari kebenaran terhadap
ilmu yang dipelajari.
MENGAPA PERLU REFLEKSI?

Refleksi membantu pelajar :


• Mengenalpasti kekuatan dan kelemahan dalam pengajaran pembelajaran.
• Mengambil tindakan susulan untuk mempertingkatkan mutu pengajaran pembelajaran.
• Meningkatkan pengetahuan dan kemahiran perguruan.
• Menjadi refleksi sebagai budaya kerja profesional keguruan.
• Menjadikan refleksi sebagai asas kepada penulisan jurnal.
Bagaimana
proses refleksi ?
1. Menggambarkan semula keseluruhan pengajaran yang telah dilakukan.
2. Memikirkan sama ada pembelajaran telah berlaku.
3. Memastikan sama ada objektif pengajaran pembelajaran telah tercapai.
4. Meneliti maklum balas mengenai pengajaran pembelajaran dari pelbagai sumber seperti murid,
rakan sejawat, guru dan pensyarah pembimbing.
5. Menganalisis maklumat dan menilai kualiti pengajaran pembelajaran.
6. Merancang untuk memperbaiki / mempertingkatkan mutu pengajaran pembelajaran.
APAKAH ASPEK-ASPEK YANG
BOLEH DI REFLEKSI?
a) Perancangan.
b) Objektif pengajaran
c) Apakah rasional objektif pengajaran saya ?
d) Sejauh manakah objektif pengajaran saya tercapai ?
e) Apakah faktor-faktor yang menghalang pencapaian objektif ?
f) Apakah kaitan antara tujuan pengajaran dengan objektif saya ?
g) Apakah objektif pengajaran saya sesuai dengan minat dan tahap
perkembangan murid ?
h) Apakah prasyarat pencapaian objektif yang diharapkan ?
langkah-langkah pelaksanaan

• Siswa aktif berpartisipasi didalam pengalaman yang tersedia, membuat


keputusan sendiri, menerima konsekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
• Keseluruhan kelas menyajikan pengalaman yang telah dipelajari sehubung
dengan mata ajaran tersebut untuk memperluas belajar dan pemahaman guru
melaksanakan pertemuan yang membahas bermacam- macam pengalaman
tersebut
BERDASARKAN PENDAPAT DIATAS, DAPAT DITARIK KESIMPULAN
BAHWA MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING DISUSUN
DAN DILAKSANAKAN DENGAN BERANGKAT DARI HAL-HAL YANG
DIMILIKI OLEH PESERTA DIDIK. PRINSIP INI PUN BERKAITAN
DENGAN PENGALAMAN DI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN
PEKERJAAN SERTA DALAM CARA-CARA BELAJAR YANG BIASA
DILAKUKAN OLEH PESERTA DIDIK

KELEBIHAN KEKURANGAN
KELEBIHAN
Fathurrohman, (2015: 138) menyatakan bahwa beberapa kelebihan model Experiental
Learning secara individual adalah sebagai berikut :

Meningkatkan kesadaran akan rasa


01 percaya diri. 04
Menumbuhkan dan meningkatkan
komitmen dan tanggung jawab.

Meningkatkan kemampuan
Mengembangkan ketangkasan,
02 berkomunikasi, perencanaan dan
05 kemampuan fisik dan koordinasi
pemecahan masalah.

Menumbuhkan dan meningkatkan


03 kemampuan untuk menghadapi situasi
yang buruk.
KEKURANGAN

Adapun kekurangan experiental learning


yaitu sulit dimengerti sehingga masih sedikit
yang mengaplikasikan model pembelajaran ini
KONKLUSI

Pembelajaran Berdiferensiasi dengan menggunakan Experimental


Learning sangat membantu guru dalam pembelajaran PJOK untuk
mencapai capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran
Thank you

Anda mungkin juga menyukai