TERKOORDINASI
“Pengorganisasian perawatan pasien yang disengaja
antara dua atau lebih peserta yang terlibat dalam perawatan
pasien (termasuk pasien) untuk memfasilitasi
pemberian pelayanan kesehatan yang tepat.”
(McDonald et al., 2007)
1. Interpersonal Continuity
Kesinambungan antar pribadi: pengalaman subyektif dari hubungan kepedulian
antara pasien dan pemberi perawatan kesehatannya
2. Longitudinal Continuity
Kesinambungan longitudinal: riwayat interaksi dengan profesional pemberi
perawatan kesehatan yang sama dalam serangkaian episode yang terpisah
3. Management Continuity
Kesinambungan manajemen: kolaborasi tim yang efektif lintas jenjang perawatan
untuk memberikan perawatan yang lebih lancar
4. Informational Continuity
Kesinambungan informasi: ketersediaan informasi Klinis dan psikososial
di semua pertemuan dengan para profesional/pemberi perawatan
JENIS – JENIS KOORDINASI KLINIS
RINASURYANIOK
Pelayanan Terkoordinasi = Sistem Rujukan
Tujuan Setelah menyelesaikan mata ajaran ini, mahasiswa
diharapkan mampu memahami dan mampu menjalankan
sistem rujukan yang baik.
(SKDI 2012 Lampiran 2 : Daftar Masalah Kesehatan :
Kesehatan Masyarakat / Kedokteran Komunitas /
Kedokteran Pencegahan
19. Sistem rujukan yang belum berjalan baik)
(Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan)
3. SISTEM RUJUKAN BERJENJANG
(1) Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai
kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan
atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
(3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan
atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau
tingkat pertama.
(4) Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke
dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan
tingkat pertama.
(5) Dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana,
kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan
geografis.
(Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan
Sistem Rujukan Berjenjang
(Permenkes No 59/2014)
Pelayanan Tingkat II
RS Tipe D, RS Tipe C, B non pendidikan, Klinik Utama
INA CBG’S + Top Up
+ FFS Obat + Alkes
Pelayanan Tingkat I
Puskesmas, dr & drg praktik perorangan,
Klinik pratama
1.Diabetes Mellitus
2.Hipertensi *Kondisi
3.Jantung
4.Asthma Stabil
Sesuai rekomendasi dr. Spesialis (DPJP)
5.PPOK
Setiap 3 bulan kontrol ke RS
6.Epilepsi
7.Schizoprenia
8.Stroke Non Haemorragik
9.Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Manfaat
Meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan bagi penderita
penyakit kronis → Kemudahan kontinuitas pelayanan obat,
keterlibatan dokter pelayanan primer
Mekanisme Pelayanan PRB
FAKES TINGKAT BPJS CENTER/ FASKES TINGKAT IFRS/APOTEK
PERTAMA POJOK PRB LANJUTAN
PELAYANAN
PESERTA SEP SPESIALIS/
(SURAT
ELIGIBILITAS
SUB SPESIALIS
PESERTA)
DIAGNOSA
SURAT PENYAKIT KRONIS
RUJUKAN
PENDAFTARAN
KONDISI
PESERTA TIDAK
STABIL ?
• VERIFIKASI DATA YA
• LEGALISASI RESEP
OBAT KRONIS • SURAT RUJUKAN PENERIMAAN
• DOKUMENTASI OBAT KRONIS
BALIK
• RESEP OBAT KRONIS
• SEP
BUKU KONTROL PRB • INDENTITAS
PESERTA
A
Alur Pelayanan Obat PRB
PESERTA FASKES TINGKAT APOTEK / DEPO BPJS KESEHATAN
PERTAMA FARMASI PRB
A PELAYANAN
RUJUK PEMERIKSAAN
BALIK/MONITO RESEP VERIFIKASI KLAIM
OBAT KRONIS RING PENYAKIT
HABIS
KUNJUNGAN
PENYERAHAN
> 3 BULAN
• INDENTITAS OBAT PRB + PEMBAYARAN
PESERTA PEMBERIAN
• SURAT INFORMASI OBAT
RUJUKAN BALIK YA TIDAK
• BUKU KONTROL
PRB PENGAJUAN
RESEP KLAIM + SELESAI
OBAT PRB DOKUMEN
PENDUKUNG
RUJUKAN KE RS
UNTUK DILAKUKAN
EVALUASI
Kondisi Yang Tidak Dijamin
15.Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa/wabah;
16.Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
(preventable adverse events); dan
17.biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan
Kesehatan yang diberikan.
www.bpjs-kesehatan.go.id
4. AZAS RUJUKAN
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas ada dua macam rujukan
yang dikenal, yakni :
a. Rujukan upaya kesehatan perorangan
b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Catatan :
Rujukan telah mendapatkan Persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.
Persetujuan diberikan setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan Penjelasan, meliputi: diagnosis dan terapi dan/atau
tindakan medis yang diperlukan; alasan dan tujuan dilakukan rujukan; risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan;
ransportasi rujukan; danrisiko atau penyulit yang dapat timbul selama dalam perjalanan.
Terima
kasih
Menuju Indonesia Yang
Lebih Sehat
• INA CBGs (Indonesia Case Based Groups) :
cara pembayaran perawatan pasien
berdasarkan diagnosis atau kasus yg relatif
sama
• Tarif INA-CGGs tarif paket yang meliputi
seluruh komponen sumber daya rmh sakit yg
digunakan dlm pelayanan baik medis maupun
non medis u RS tipe D