Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

”KEJANG DEMAM”
pengertian kejang demam.

 Kejang demam adalah kejang yang disebabkan


kenaikan suhu tubuh lebih dari 38,4oC tanpa adanya
infeksi susunan syaraf pusat atau gangguan elektrolit
akut pada anak berusia diatas 1 bulan tanpa riwayat
kejang sebelumnya (IDAI,2009).
Etiologi.

 Menurut dewanto et.al, 2009 menjelaskan bahwa


beberapa faktor yang berperan menyebabkan kejang
demam antara lain adalah demam, demam setelah
imunisasi DPT, dan morbili, Efek toksin dari
mikroorganisme, respon alergik, atau keadaan imun
yang abnormal akibat infeksi, perubahan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
Klasifikasi Kejang demam

 Kejang demam sederhana.


 Kejang demam yang berlangsung singkat ( < 15 Menit ).
 Umumnya berhenti sendiri.
 Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik tanpa
gerakan fekal.
 Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam.
 Kejang demam kompleks.
 Kejang lama ( >15 menit ).
 Kejang fekal atau parsial satu sisi atau kejang umum
didahului kejang parsial.
 Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Manifestasi klinis

o Suhu tubuh mecapai 39oC


o Anak sering hilang kesadaran saat kejang
o Kepala anak seperti terlempar ke atas, mata mendelik
tungkai dan lengan mulai kaku bagian tubuh anak
menjadi berguncang.
o Kulit pucat dan mungkin menjadi biru.
o Serangan terjadi beberapa menit setelah itu anak
sadar.
Pemeriksaan diagnostik

 Pemeriksaan laboratorium.  Elektroensefalografi (EEG)


 Pemeriksaan darah perifer
 Elektrolit
 Pemeriksaan EEG
 Gula darah dilakukan pada keadaan
kejang demam yang tidak
 Pungsi lumbal. khas misalnya pada kejang
 Pemeriksaan cairan serebrospinal demam yang kompleks
dilakukan untuk menegakan atau pada anak usia lebih dari 6
menyingkirkankemungkinan
meningitis. Resiko meningitis
tahum, atau kejang
bakterialis adalah 0,6 – 6,7 % oleh demam fokal.
karena itu, pungsi lumbal
Penanganan ketika kejang

 Penanganan ketika kejang :


 Letakan anak di permukaan yang datar dan aman, jangan
tahan gerakan kejang anak.
 Jangan beri anak makan / minum saat anak kejang, untuk
menghindari anak tersedak
 Longgarkan pakaian anak.
 Posisi anak dimiringkan untuk mencegah aspirasi
 Penghisapan lendir dan pemberian oksigen harus dilakukan
teratur
 Berikan obat antikonvulsan melalui intravena maupun rektal.
Komplikasi kejang demam

 Kejang demam berulang.


 Kerusakan neuron otak.
 Retardasi mental.
 Epilepsi.
 Hemiparesis.
patofisiologi

Infeksi yang terjadi pada jaringan di luar kranial seperti tonsilitis,


otitis media akut, bronkitis, penyebab terbanyaknya adalah bakteri
yang bersifat toksik. Toksik yang dihasilkan oleh mikro organisme
dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui hematogen maupun
limfogen.
Naiknya suhu di hipotalamus, otot, kulit, dan jaringan tubuh yang
lainnya akan disertai pengeluaran mediator kimia seperti epinefrin
dan protagladin. Pengeluaran mediator kimia ini dapat merangsang
perpindahan ion natrium, ion kalium dengan cepat dari luar sel
menuju ke dalam sel. Peristiwa inilah yang diduga dapat menaikan
fase depolarisasi neuron dengan cepat sehingga timbul kejang.
Serangan yang cepat itulah yang dapat menjadikan
anak mengalami penurunan respon kesadaran, otot
ekstremitas, maupun bronkus juga dapat mengalami
spasme sehingga anak beresiko terhadap injuri dan
kelangsungan jalan nafas oleh penutupan lidah dan
spasme bronkus.
(Riyadi & Sujono, 2009)

Anda mungkin juga menyukai