Cement Mill 3

NAMA KLOMPOK :

 IDA FONNA
 HUDZAIFI AL FAHRI
 YADI
Salah satu tahap proses penggilingan akhir di pabrik semen adalah cement mill. Saat ini tipe mill yang
masih banyak digunakan untuk penggilingan semen adalah tube mill/horizontal mill walaupun ke
depannya diprediksi akan lebih banyak yang beralih ke vertical roller mill karena beberapa kelebihannya
seperti kapasitas lebih besar dan specific power consumption lebih rendah. Pada cement mill clinker
digiling bersama dengan gipsum (CaSO4.2H2O) serta bahan additive lain seperti limestone, fly ash,
trass, dan pozzolan tergantung dari tipe semen yang akan diproduksi (OPC, PPC, atau PCC)
 mill critical speed
Diameter & Panjang Mill Diameter dan panjang mill tube bergantung pada berbagai faktor. Faktor yang paling penting
adalah kapasitas, kekerasan material, ukuran pakan, kehalusan produk jadi, rangkaian sirkuit terbuka atau tertutup, dan
sistem penggilingan.

Kapasitas mill tergantung pada penampang dan diameter gilingan. Disisi lain, kehalusan bahan di outlet mill tergantung
pada waktu retensi bahan di penggilingan. Faktor utama yang mempengaruhi waktu retensi adalah panjang gilingan. Oleh
karena itu, rasio panjang terhadap diameter (L / D) penggilingan merupakan faktor penting untuk desain mill yang
optimal. (Shabana : 2010 )

 Dimana :
 Di : diameter dalam shell, (m)
 N : Mill motor power, (kw)
 C : power consumption factor , (-)
 λ : rasio panjang diameter , (-)
 f : filling degree, (-)
 ɣ𝚀 ∶ Bulk density, ( ton⁄m3 )
 K : percentage of critical speed, ( %)
 Ada beberapa jenis Liner, antara lain :
 Lifting liner yaitu liner yang berada pada chumber 1, yang mengangkat steel ball untuk
menghasilkan efek tumbukan pada material
 Classifying liner yaitu liner yang berada pada chumber 2, yang mengangkat steel ball
untuk menghasilkan efek penggerusan pada material
 Mill head Liner yaitu liner yang berada pada bagian input tube mill untuk melindungi 
dinding bagian dalam tube mill dari tumbukan steel ball
 Slot plate dan Blind plate liner yaitu liner yang berada pada intermediate diafragma dan
output tube mill, yang berfungsi untuk memisahkan material yang kasar dan material 
Cement Cooling in Mechanical Air
Separator
Di sini pendinginan semen dapat dicapai dengan konsumsi daya yang rendah. Untuk
jenis pendinginan ini, produk akhir dan beban sirkulasi didinginkan secara
bersamaan, sehingga menghindari pemanasan hingga suhu dehidrasi gjpsum. Contoh
berikut menunjukkan keseimbangan panas di pabrik akhir yang bekerja di sirkuit
tertutup dengan pemisah udara mekanis berpendingin udara.
Critical cement mill

Kecepatan kritis tube mill adalah kecepatan putaran di mana daya sentrifugal
menetralkan gaya gravitasi tire yang mempengaruhi bola gerinding.
bola penggilingan tidak jatuh dan karena itu tidak melakukan pekerjaan
penggilingan.Perhitungan kecepatan pabrik kritis
 berat bola gerinda dalam kilogram
 kecepatan sudut tabung penggilingan dalam radian/sekon
- Diameter dalam pabrik, meter
- putaran per menit, rpm
- daya sentrifugal, kg
- diameter gilingan dalam, ft
Pendingin semen silinder adalah solusi hemat energi dan efisien untuk mendinginkan semen setelah
proses penggilingan. Alasan untuk pendinginan mungkin1 kebutuhan pelanggan2 pengantongan
semen dan penanganan tas pada suhu rendah3 menghindari pembentukan gumpalan di silo semen
(<70 ['C]: pengurangan pelepasan air dari dehidrasi gipsum)PrinsipAir mengalir dalam lapisan tipis
di atas badan silinder dari atas ke bawah dan mendinginkan cangkang yang lebih dingin.
Semen panas dimasukkan ke dalam jenis konveyor ulir di bagian bawah dan dibawa ke atas di sepanjang
cangkang pendingin ke pembuangan di bagian atas. Perpindahan panas yang intens terjadi dari bubuk
semen di bagian dalam cangkang, melalui dinding cangkang ke lapisan air di bagian luar. Pendinginan
terjadi pada arus berlawanan, artinya pendinginan terbaik dilakukan dengan suhu air yang lebih rendah
pada pelepasan semen di bagian atas silinder.Air pendingin disirkulasikan kembali dalam sirkuit air
tertutup. Pendingin air mengurangi suhu air sebelum mengumpankannya lagi ke bagian atas silinder.