ANGGOTA KELOMPOK:
MARITA AYU
ALAMUL IMAN SETYANINGTYAS GILANGE NATA HE DAPA
KEPERAWATAN 2B
DEFINISI PNEUMONIA
2. Virus
3. Fungi /jamur
4. Parasit lava
STREPTOCOCCUS SP.
optimal pada lingkungan dengan karbon dioksida 5%. Bakteri hidup dalam suasana
CO2 menjadi sebesar 15%. (Soedarto, 2015) 8 Pertumbuhan bakteri ini membutuhkan
sumber katalase, misalnya darah, untuk menetralkan sejumlah besar peroksida hidrogen
yang dihasilkan oleh bakteri ini. Pada medium yang mengandung darah, pada suhu 37%,
bakteri mempunyai doubling time sebesar 20-30 menit. Pada biakan agar, pneumococci
membentuk koloni yang mengkilat. (Soedarto, 2015) Biakan pada medium agar darah,
tidak mempunyai katalase dan memfermentasi glukosa menjadi asam laktat (Soedarto,
2015).Sebagian besar energi diperoleh dari fermentasi glukosa; hal tersebut disertai dengan
produksi cepat asam laktat yang membatasi pertumbuhan. Penetralan biakan kaldu dengan
Epidemiologi
Faktor prediposisi
Sterptococcus pneumonia:
• Gangguan kekebalan tubuh • Patogen hanya pada manusia, tak ada
reservoir binatang. NF di saluran nafas
• Penekanan kekebalan dan perubahan pada beberapa orang.
jaringan akibat infeksi
Penularan:
• Hilangnya fungsi lien
• Kontak orang ke orang inhalasi droplet
yang mengandung bakteri.
MYCOPLASMA SP.
Mycoplasma sp. merupakan pathogen untuk
saluran respirasi. Saat ia mencapai bronkus,
balteri ini akan adhesi pada sel-sel epitel
bersilia
Sifat - sifat
Bisa menginfeksi central nervus system
Sel yang kecil, pleomorfik
(CNS) = sistem saraf pusat, myocardium,
Tak mempunyai dinding sel & tak bisa
kulit, sendi, dan darah
diwarnai dgn cara biasa
Bakteri terkecil (0,25-0,50) dan bisa tumbuh
Penularan: orang ke orang melalui secret
in vitro
saluran nafas
Fastidious: tumbuh lambat d medium yang
diperkaya dan kompleks
Koloni ‘Friend egg’
tumbuh secara aerobic, species yang lain:
fakultatif anaerob
Mudah dibedakan dg menggunakan sifat
metabolismenya
Karakteristik
Mycoplasma sp.
Mycoplasma sp.
Mycoplasma berkembang biak pada permukaan sel mukosa saluran napas, menghasilkan H2O2
(peroksida) yang dapat merusak lapisan mukosa. sehingga terjadi deskuamasi dan ulserasi pada
lapisan mukosa, udem dinding dinding bronkus danproduksi sekret yang memenuhi saluran
napas dan alveoli
HAEMOPHILUS SP.
Karekteristik
Sifat – sifat
strain Haemophilus sp. batang kecil dan pendek (coccobacillus),
6 serotype besar (a s/d f) pleomorphic
bakteri gram negative
R strain (tidak berkapsul) 50-80% tidak berspora dan tidak bergerak
NF saluran nafas bagian atas mikro aeroflik
kebanyakan tidak berkapsul dan beberapa
tipe b: straitn berkapsul (S strain)
berkapsul (polisakharida)
tipe a dan c-f: Berkapsul (1-2%) Anaerob facultative
fastidious: memerlukan factor X dan Y
jarang dianggap patogen
• H. influenzae memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap host nya, yaitu manusia. Bakteri ini terdapat dalam tenggorokan dari sekitar
75 % anakanak dan orang dewasa yang sehat. Bakteri ini jarang ditemui di rongga mulut dan belum dapat ditemukan pada selain
manusia.17 Terdapat dua golongan serotipe dari H. influenzae, yaitu berkapsul (encapsulated) dan tidak berkapsul. Golongan yang
berkapsul ini dibagi menjadi 6 serotipe yaitu a, b, c, d, e, f berdasarkan antigen berbeda dari kapsul polisakarida yang dimiliki. Sedangkan
bakteri yang tidak berkapsul dikenal dengan Non-typeable H. influenzae (NTHi).5 H. influenzae tidak memproduksi eksotoksin.20
Kapsul polisakarida tipe B dari bakteri ini mengandung polyribitol ribose phosphate (PRP) yang diketahui sebagai faktor virulensi utama.
Pili dan adesin pada bakteri akan membantu bakteri melekat pada sel epitel nasofaring, dinding sel bakteri memproduksi endotoksin yang
bersifat toksik bagi silia di epitel, kemudian bakteri akan masuk menembus barier mukosa.21 Kapsul polisakarida ini akan melindungi
bakteri dari reaksi imunitas tubuh yaitu fagositosis, sehingga bakteri dapat masuk ke peredaran darah dan menyebar dalam darah.17
Bakteri H. influenzae tipe B merupakan penyebab lebih dari 95 % penyakit invasif pada anak usia kurang dari 5-9 tahun, seperti
meningitis, bakteremia dan sepsis, epiglotitis, pneumonia, artritis septik, osteomielitis, perikarditis, empiema, dan abses.22 Serotipe lain
dari H. influenzae juga dapat memberikan ancaman timbulnya penyakit di saluran respirasi.23 NTHi atau H. influenzae yang tidak
berkapsul membuat koloni di nasofaring dan dapat menginfeksi apabila terjadi kerusakan mukosa akibat infeksi virus atau pada perokok.
LEGIONELLA SP.
Sifat - sifat
karakteristik
Bakteri gram negative, tipis, Mampu survive dan berkembangbiak
pleomorphic dalam fagosit.
Sukar diwarnai dgn o Andheren
pewarnaan bakteri biasa o Mampu survive intraseluler karena: a.)
Berlagella, motile Toksin peptide menghambat
Menghasilkan katalase dan β- respiratory burst
lactamase b.) Katalase mendetoikasi residu
Fastidious H2O2
Mikroaerofilik Menghambat Cell-mediated
Organisme intraseluler Menghasilkan toksin
fakulatif
Legionella adalah parasit intraselular fakultatif. Seltarget pada manusia
adalah makrofag alveoli dan mungkin juga sel lain. Pertumbuhan kuman
dalam makrofag menyebabkan kematian sel, kemudian diikuti reinfeksi
sel yang lain sampai sel makrofagteraktivasi dan selanjutnya dapat
membunuhmikroorganisme intraselular. Makrofag yang teraktivasi dan
respon imun yang lain mendorong infiltrasi makrofag ke jaringan yang
mengandung kumanintraselular. Terapi kortikosteroid merupakan risiko
tinggi terkena infeksi Legionella karena fungsi sel T dan makrofag
terganggu
Daur hidup