Anda di halaman 1dari 15

PNEUMONIA

ANGGOTA KELOMPOK:

MARITA AYU
ALAMUL IMAN SETYANINGTYAS GILANGE NATA HE DAPA

(1221007171) (1221007181) (1221007191)

KEPERAWATAN 2B
DEFINISI PNEUMONIA

Pneumonia merupakan infeksi akut yang menyebabkan paru-paru meradang. Kantung-kantung


yang mempunyai kemampuan menyerap oksigen menjadi berkurang. Hal ini disebabkan
jaringan paru-paru (alveoli) terserang oleh bakteri, virus, maupun jamur. Kekurangan oksigen
membuat sel-sel dalam tubuh menjadi tidak bekerja, hingga menakibatkan penyebaran infeksi
ke-seluruh tubuh pada penderita pneumonia yang bisa menimbulkan kematian.
Pneumonia merupakan suatu permasalahan yang menyababkan angka kesakitan maupun kematian
tinggi (2005).
Penyebab dari pneumonia ada bermacam-macam. Mikroba penyebab adanya pneumonia meliputi:
1. Bakteri, terdiri atas:
• streptococcus sp.;
• mycoplasma sp.;
• haemophilus sp.
• legional sp.

2. Virus
3. Fungi /jamur
4. Parasit  lava
STREPTOCOCCUS SP.

Karakteristik Sifat - sifat

 Cocci berbentuk ovoid atau lancet


 bakteri gram positif, berpasangan
 Tidak menghasilkan katalase
 Hemolitik a
 Berkapsul (polysaccharide)
 Facultative anaerob, microaerobic
 Bile soluble (larut dalam empedu)
 Sensitif terhadap optochin
 Tak memiliki antigen dinding sel
yang membentuk grub secara
spesifik  tak bisa diklasifikasi
dengan sistem Lancefield
 Kapsul Polisakharida: antigenic
 83 sero-types
Streptococcus sp.

Cara berkembang biak


Daur Hidup • Streptococcus pneumonia adalah bakteri yang membutuhkan perlakuan khusus, tumbuh

optimal pada lingkungan dengan karbon dioksida 5%. Bakteri hidup dalam suasana

anaerob fakultatif dapat ditingkatkan pertumbuhannya dengan meningkatkan konsentrasi

CO2 menjadi sebesar 15%. (Soedarto, 2015) 8 Pertumbuhan bakteri ini membutuhkan

sumber katalase, misalnya darah, untuk menetralkan sejumlah besar peroksida hidrogen

yang dihasilkan oleh bakteri ini. Pada medium yang mengandung darah, pada suhu 37%,

bakteri mempunyai doubling time sebesar 20-30 menit. Pada biakan agar, pneumococci

membentuk koloni yang mengkilat. (Soedarto, 2015) Biakan pada medium agar darah,

Pneumococcus bersifat hemolitik-alfa. Seperti halnya dengan stretokoki lainnya, mereka

tidak mempunyai katalase dan memfermentasi glukosa menjadi asam laktat (Soedarto,

2015).Sebagian besar energi diperoleh dari fermentasi glukosa; hal tersebut disertai dengan

produksi cepat asam laktat yang membatasi pertumbuhan. Penetralan biakan kaldu dengan

basa pada interval tertentu menyebabkan pertumbuhan masif. (Jawetz, 2016)


Streptococcus sp.
Streptococcus sp.

Epidemiologi
Faktor prediposisi

Sterptococcus pneumonia:
• Gangguan kekebalan tubuh • Patogen hanya pada manusia, tak ada
reservoir binatang. NF di saluran nafas
• Penekanan kekebalan dan perubahan pada beberapa orang.
jaringan akibat infeksi
Penularan:
• Hilangnya fungsi lien
• Kontak orang ke orang  inhalasi droplet
yang mengandung bakteri.
MYCOPLASMA SP.
 Mycoplasma sp. merupakan pathogen untuk
saluran respirasi. Saat ia mencapai bronkus,
balteri ini akan adhesi pada sel-sel epitel
bersilia
Sifat - sifat
 Bisa menginfeksi central nervus system
 Sel yang kecil, pleomorfik
(CNS) = sistem saraf pusat, myocardium,
 Tak mempunyai dinding sel & tak bisa
kulit, sendi, dan darah
diwarnai dgn cara biasa
 Bakteri terkecil (0,25-0,50) dan bisa tumbuh
 Penularan: orang ke orang melalui secret
in vitro
saluran nafas
 Fastidious: tumbuh lambat d medium yang
diperkaya dan kompleks
 Koloni ‘Friend egg’
 tumbuh secara aerobic, species yang lain:
fakultatif anaerob
 Mudah dibedakan dg menggunakan sifat
metabolismenya
Karakteristik
Mycoplasma sp.
Mycoplasma sp.

Cara berkembang biak dan respon


terhadap tubuh

Mycoplasma berkembang biak pada permukaan sel mukosa saluran napas, menghasilkan H2O2
(peroksida) yang dapat merusak lapisan mukosa. sehingga terjadi deskuamasi dan ulserasi pada
lapisan mukosa, udem dinding dinding bronkus danproduksi sekret yang memenuhi saluran
napas dan alveoli
HAEMOPHILUS SP.
Karekteristik
Sifat – sifat
 strain Haemophilus sp.  batang kecil dan pendek (coccobacillus),
6 serotype besar (a s/d f) pleomorphic
 bakteri gram negative
 R strain (tidak berkapsul) 50-80%  tidak berspora dan tidak bergerak
 NF saluran nafas bagian atas  mikro aeroflik
 kebanyakan tidak berkapsul dan beberapa
 tipe b: straitn berkapsul (S strain)
berkapsul (polisakharida)
 tipe a dan c-f: Berkapsul (1-2%)   Anaerob facultative
 fastidious: memerlukan factor X dan Y
jarang dianggap patogen
• H. influenzae memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap host nya, yaitu manusia. Bakteri ini terdapat dalam tenggorokan dari sekitar

75 % anakanak dan orang dewasa yang sehat. Bakteri ini jarang ditemui di rongga mulut dan belum dapat ditemukan pada selain

manusia.17 Terdapat dua golongan serotipe dari H. influenzae, yaitu berkapsul (encapsulated) dan tidak berkapsul. Golongan yang

berkapsul ini dibagi menjadi 6 serotipe yaitu a, b, c, d, e, f berdasarkan antigen berbeda dari kapsul polisakarida yang dimiliki. Sedangkan

bakteri yang tidak berkapsul dikenal dengan Non-typeable H. influenzae (NTHi).5 H. influenzae tidak memproduksi eksotoksin.20

Kapsul polisakarida tipe B dari bakteri ini mengandung polyribitol ribose phosphate (PRP) yang diketahui sebagai faktor virulensi utama.

Pili dan adesin pada bakteri akan membantu bakteri melekat pada sel epitel nasofaring, dinding sel bakteri memproduksi endotoksin yang

bersifat toksik bagi silia di epitel, kemudian bakteri akan masuk menembus barier mukosa.21 Kapsul polisakarida ini akan melindungi

bakteri dari reaksi imunitas tubuh yaitu fagositosis, sehingga bakteri dapat masuk ke peredaran darah dan menyebar dalam darah.17

Bakteri H. influenzae tipe B merupakan penyebab lebih dari 95 % penyakit invasif pada anak usia kurang dari 5-9 tahun, seperti

meningitis, bakteremia dan sepsis, epiglotitis, pneumonia, artritis septik, osteomielitis, perikarditis, empiema, dan abses.22 Serotipe lain

dari H. influenzae juga dapat memberikan ancaman timbulnya penyakit di saluran respirasi.23 NTHi atau H. influenzae yang tidak

berkapsul membuat koloni di nasofaring dan dapat menginfeksi apabila terjadi kerusakan mukosa akibat infeksi virus atau pada perokok.
LEGIONELLA SP.

Sifat - sifat
karakteristik
 Bakteri gram negative, tipis,  Mampu survive dan berkembangbiak
pleomorphic dalam fagosit.
 Sukar diwarnai dgn o Andheren
pewarnaan bakteri biasa o Mampu survive intraseluler karena: a.)
 Berlagella, motile Toksin peptide menghambat
 Menghasilkan katalase dan β- respiratory burst
lactamase b.) Katalase mendetoikasi residu
 Fastidious H2O2
 Mikroaerofilik Menghambat Cell-mediated
 Organisme intraseluler Menghasilkan toksin
fakulatif
Legionella adalah parasit intraselular fakultatif. Seltarget pada manusia
adalah makrofag alveoli dan mungkin juga sel lain. Pertumbuhan kuman
dalam makrofag menyebabkan kematian sel, kemudian diikuti reinfeksi
sel yang lain sampai sel makrofagteraktivasi dan selanjutnya dapat
membunuhmikroorganisme intraselular. Makrofag yang teraktivasi dan
respon imun yang lain mendorong infiltrasi makrofag ke jaringan yang
mengandung kumanintraselular. Terapi kortikosteroid merupakan risiko
tinggi terkena infeksi Legionella karena fungsi sel T dan makrofag
terganggu

Daur hidup

Anda mungkin juga menyukai