Anda di halaman 1dari 27

LANGKAH-LANGKAH PATIENT SAFETY PADA

ASUHAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR

OLEH
Asry Yanti
Debby Inda R
Dinda Atikah
Enok Sri Sulastri
Salma Thufailah
Keselamatan Pasien

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Contoso
Pharmaceuticals

page 2
Standar Keselamatan Pasien

1. hak pasien;
2. pendidikan bagi pasien dan keluarga;
3. Keselamatan Pasien dalam kesinambungan Upaya Tercapainya Keselamatan
pelayanan;
4. penggunaan metode peningkatan kinerja Pasien
untuk melakukan evaluasi dan peningkatan 1. Mengidentifikasi pasien dengan benar;
Keselamatan Pasien; 2. Meningkatkan komunikasi yang efektif;
5. peran kepemimpinan dalam meningkatkan 3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang
Keselamatan Pasien; harus diwaspadai;
6. pendidikan bagi staf tentang Keselamatan 4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar,
Pasien; dan prosedur yang benar, pembedahan pada
7. komunikasi merupakan kunci bagi staf pasienyang benar;
untuk mencapai Keselamatan Pasien. 5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan; dan
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat
terjatuh.
Contoso
Pharmaceuticals

page 3
Langkah-
Langkah Pasien
Safety pada
Insert or Drag and Drop your Screen Design here
Asuhan
Persalinan

Contoso
Pharmaceuticals

page 4
Patient safety persalinan adalah upaya
pelayanan yang mengutamakan klien pada
persalinannya diantaranya :
1. Clean Care is Safer Care
Perawatan yang bersih adalah perawatan
yang aman, dengan penekanan pada
pencegahan infeksi. (mencuci tangan, Adapun upaya pencegahan yang dilakukan
kebersihan alat dan lingkungan) dalam usaha untuk mengurangi penurunan
kejadian infeksi maternal :
2. Save Sugery Save Live
1. Asuhan ANC yang baik dan bermutu bagi
Lebih ditekankan pada pencegahan kejadian setiap wanita hamil guna deteksi dini faktor
yang merugikan klien atau membuat resiko kehamilan dan kelahiran.
komplikasi yang menyebabkan kecacatan 2. Peningkatan pelayanan, jaringan pelayanan
dan kematian klien dan sistem rujukan kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan gawat darurat.
4. Peningkatan status wanita baik dalam
pendidikan, gizi, masalah kesehatan wanita
dan kesehatan reproduksi dan peningkatanContoso
status sosial ekonomi. Pharmaceuticals

page 5
Langkah-
Langkah Pasien
Insert or Drag and Drop your Screen Design here
Safety pada
Bayi Baru Lahir

Contoso
Pharmaceuticals

page 6
Patient Safety pada Bayi Baru Lahir

1. Ketetapan Indentitas Pasien


Penggunaan gelang identitas. Merah muda : wanita, dan
biru untuk laki-laki.
a. Tingkat Komunikasi Efektif
Metoda komunikasi ini digunakan pada saat perawat
melakukan timbang terima (handover) ke pasien
1) Situation, Kondisi terkini yg terjadi pada pasien
2) Background, informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini
3) Assesment, hasil pengkajian kondisi pasien
terkini
4) Recommendation, apa yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah

Contoso
Pharmaceuticals
Patient Safety pada Bayi Baru Lahir

b. Kewaspadaan Pemberian obat


1) LASA atau norum (kemiripan obat)
2) High Contrate
3) Double Check
4) Prinsip 6 benar
5) Jangan gunakan singkatan
c. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat
operasi
d. Reduksi risiko infeksi RS
e. Resiko jatuh Contoso
Pharmaceuticals
Standar I
Pengkajian

Standar II
Perumusan Diagnose dan

Standar Asuhan Masalah Kebidanan

Standar III
Kebidanan Perencanaan

Standar IV
Implementasi

Standar V
Evaluasi

Standar VI
Pencatatan Asuhan Kebidanan Contoso
Pharmaceuticals

page 9
Standar 1 Pengkajian
1. Metoda komunikasi ini digunakan pada saat perawat melakukan timbang terima (handover) ke pasien
2. Kriterian pengkajian (data tepat terdiri dari subjektif dan objektif)
3. Pengkajian (anamnesa, pemfis, catatan rekam medis)
4. Kebijakan (identifikasi sebelum tindakan, identitas pasien (nama lengkap dan no rekam medis)
 Identifikasi dilakukan sebelum tindakan
 Identitas pasien terdiri dari nama lengkap pasien dan no rekam medis
 Data identitas pasien tertulis pada gelang pasien, kartu identitas berobat, data identitas pada foto diri pasien
 Penanda tambahan pada gelang dan fungsinnya yaitu (Merah = alergi, Kuning = risiko jatuh tinggi dan
sedang, Ungu = DNR (Do not Resusitate)
 Hal khusus (Identifikasi ibu dan bayi baru lahir dan identifikasi sampel laboratorium)
5. Identifikasi bayi baru lahir dan ibu baru melahirkan
 Identitas ibu dan bayi lahir hidup
1. Identitas ibu sebelum melahirkan nama ibu dan nomor rekam medis
2. Identitas bayi sebelum bayi didaftarkan sebagai pasien RS Seperti nama bayi dan nomor rekam
medik bayi
 Cek silang identitas ibu dan bayi
Setiap pergantian jaga, bayi akan dipindahlan dari kamar bersalin/IBS, transfer internal & eksternal,
prosedur yang perlu pemisahan antara ibu dan bayi, dan pemberian botol yang berisi ASI ibu
Contoso
Pharmaceuticals

page 10
Standar 1I perumusan diagnose dan atau masalah Kebidanan
1. Pernyataan standar
 Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginterpretasikanya secara akurat dan logis
untuk menegakan diagnose dan masalah kebidanan yang tepat
2. Kriteria perumusan diagnose dan atau masalah
 Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien dan Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara
mandiri, kolaborasi, dan rujukan

Standar III Perencanaan


3. Pernyataan standar
 Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan masalah yang ditegakan
4. Kriteria perencanaan
 Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien, tindakan segera, tindakan
antisipasi, dan asuhan secara komprehensif, melibatkan klien/pasien dan atau keluarga dan
mempertimbangkan kondisi psikologi dan sosial budaya klien/keluarga, Memilih tindakan yang aman
sesuai kondisi dan kebtuhan klien berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang
diberikan bermanfaat untuk klien dan empertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,
sumberdaya serta fasilitas yang ada

Contoso
Pharmaceuticals

page 11
Standar IV Implementasi
1. Pernyataan standar
 Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif,efektif,efisien dan aman berdasarkan
evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitative yang
dilaksanakan secara mandiiri,kolaborasi dan rujukan
2. Kriteria
 Mmeperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio psikososial
 Informed consent
 Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
 Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
 Menjaga privacy klien
 Melaksanakan prinsipnpencegahan infeksi
 Mengikuti pekembangan kondisi klien secara berkesinambungan
 Menggunakan sumber daya,sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
 Melakukan tindakan sesuai standar
 Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

Contoso
Pharmaceuticals

page 12
Standar V Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan untuk melihat efektifitas dari
asuhan yang sudah diberikan , sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien

Standar VI Pencatatan Asuhan Kebidanan


Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia (rekam
medis/KMS/Status pasien/buku KIA)

Contoso
Pharmaceuticals

page 13
Pelaksanaan Layanan
pada Pertolongan
Persalinan dan Bayi
Baru Lahir saat
Pandemi Covid-19

Contoso
Pharmaceuticals

page 14
1. Rapid test wajib dilakukan pada ibu hamil sebelum bersalin, kecuali kasus rujukan
yang telah dilakukan rapid test atau telah terkonfirmasi covid-19
2. Ibu hamil inpartu dengan hasil skrining rapid test positif tetap dilakukan
pengambilan spesimen dan pemeriksaan PCR, serta penetapan statusnya
(OTG/ODP/PDP atau non-COVID-19).
Pelaksanaan Layanan
3. Persalinan per vaginam dengan rapid test negatif dan tidak didiagnosa sebagai ODP/PDP
Pada Pertolongan
dilayani oleh bidan/dokter menggunakan APD level-2
4. Persalinan pervaginam dengan rapid test positif atau terkonfirmasi covid-19 atau telah
Persalinan Saat
didiagnosa OTG/ODP/PDP dilayani oleh dokter yang WAJIB menggunakan APD level-3 Pandemi Covid-19 di
FKTRL
5. Persalinan Sectio Cesaria (per abdominam), penolong persalinan menggunakan APD
level 3 tanpa melihat status covid-19

6. Bahan habis pakai dikelola sebagai sampah medis infeksius dan dimusnahkan
dengan insinerator.
7. Alat medis bekas pakai untuk pakai ulang diproses sesuai pedoman PPIRS
8. Tempat bersalin dibersihkan setiap kali habis pakai sesuai pedoman PPIRS
9. Pastikan ventilasi ruang bersalin yang memungkinkan sirkulasi udara dengan Contoso
baik dan terkena sinar matahari. Pharmaceuticals

15
1. Bayi baru lahir rentan terhadap infeksi virus covid-19 dikarenakan belum sempurna
fungsi imunitasnya.
2. Bayi baru lahir dari ibu yang bukan ODP, PDP atau terkonfirmasi covid-19 tetap
mendapatkan pelayanan neonatal esensial saat lahir (0 – 6 jam) yaitu pemotongan dan
perawatan tali pusat, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), injeksi vit K1, pemberian
salep/tetes mata antibiotik, dan imunisasi Hepatitis B.

3. Bayi baru lahir dari ibu ODP, PDP atau terkonfirmasi covid-19:
a. Tidak dilakukan penundaan penjepitan tali pusat (Delayed Chord Clamping).
b. Bayi dikeringkan seperti biasa. Pelayanan Bagi Bayi
c. Tidak dilakukan IMD. Sementara pelayanan neonatal esensial lainnya tetap
diberikan.
Bru Lahir di Masa
4. Bayi lahir dari ibu hamil HbsAg reaktif dan covid-19 terkonfirmasi dan bayi dalam
Pandemi covid-19
keadaan:
a. Klinis baik (bayi bugar) tetap mendapatkan pelayanan injeksi vitamin K1 dan tetap
dilakukan pemberian imunisasi Hepatitis B serta pemberian HbIg (Hepatitis B
immunoglobulin kurang dari 24 jam).
b. Klinis sakit (bayi tidak bugar atau tampak sakit) tetap mendapatkan pelayanan injeksi
vitamin K1 dan tetap dilakukan pemberian HbIg (Hepatitis B immunoglobulin kurang dari
24 jam). Pemberian vaksin Hepatitis B ditunda sampai keadaan klinis bayi baik
(sebaiknya dikonsultasikan pada dokter anak untuk penatalaksanaan vaksinasi
Contoso
Pharmaceuticals
selanjutnya).
16
5. Bayi baru lahir dari ibu dengan HIV mendapatkan ARV profilaksis, pada usia 6-8
minggu dilakukan pemeriksaan Early Infant Diagnosis (EID) bersamaan dengan
pemberian imunisasi DPT-HB-Hib pertama dengan janji temu.
6. Bayi lahir dari ibu yang menderita sifilis dilakukan pemberian injeksi Benzatil Penisilin
sesuai Pedoman Neonatal Esensial.

7. Bayi lahir dari Ibu ODP dapat dilakukan perawatan rawat gabung di ruang isolasi
khusus covid-19.
8. Bayi lahir dari Ibu PDP/ terkonfirmasi covid-19 dilakukan perawatan di ruang isolasi
khusus covid-19, terpisah dari ibunya (tidak rawat gabung).
Pelayanan Bagi Bayi
9. Untuk pemberian nutrisi pada bayi baru lahir harus diperhatikan mengenai risiko utama
untuk bayi menyusui adalah kontak dekat dengan ibu, yang cenderung terjadi
penularan melalui droplet infeksius di udara
Bru Lahir di Masa
10. Pada bayi yang lahir dari Ibu ODP tidak perlu dilakukan tes swab, sementara pada
Pandemi covid-19
bayi lahir dari ibu PDP/terkonfirmasi covid-19 dilakukan pemeriksaan swab dan sediaan
darah pada hari ke 1, hari ke 2 (dilakukan saat masih dirawat di RS), dan pada hari ke 14
pasca lahir.
11. Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan, pengambilan
sampel skrining hipotiroid kongenital (SHK) dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Idealnya waktu pengambilan sampel dilakukan pada 48 – 72 jam setelah lahir. Untuk
pengambilan spesimen dari bayi lahir dari Ibu ODP/PDP/terkonfirmasi covid-19, tenaga
kesehatan menggunakan APD level 2 Contoso
Pharmaceuticals

17
12. Pelayanan kunjungan neonatal pertama (KN1) dilakukan di fasyankes. Kunjungan
neonatal kedua dan ketiga dapat dilakukan dengan metode kunjungan rumah oleh
tenaga kesehatan atau pemantauan menggunakan media online (disesuaikan dengan
kondisi daerah terdampak covid-19), dengan melakukan upaya-upaya pencegahan
penularan covid-19 baik dari petugas, ibu dan keluarga.

13. Periode kunjungan neonatal (KN) yaitu :


a. KN 1 : pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 48 (empat puluh delapan) jam
setelah lahir;
b. KN 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari setelah lahir;
c. KN3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari
Pelayanan Bagi Bayi
setelah lahir.
Bru Lahir di Masa
14. Ibu diberikan KIE terhadap perawatan bayi baru lahir termasuk ASI ekslusif dan
tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang tercantum pada buku KIA).
Pandemi covid-19
Apabila ditemukan tanda bahaya pada bayi baru lahir, segera bawa ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Khusus untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), apabila
ditemukan tanda bahaya atau permasalahan segera dibawa ke Rumah Sakit.
15. Penggunaan face shield neonatus menjadi alternatif untuk pencegahan covid-19 di
ruang perawatan neonatus apabila dalam ruangan tersebut ada bayi lain yang sedang
diberikan terapi oksigen. Penggunaan face shield dapat digunakan di rumah, apabila
terdapat keluarga yang sedang sakit atau memiliki gejala seperti covid-19. Tetapi harus Contoso
dipastikan ada pengawas yang dapat memonitor penggunaan face shield tersebut. Pharmaceuticals

18
Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan
Kebidanan Pada Masa Pandemi 7. Lakukan skrining faktor resiko
1. Konsultasi, penyuluhan, KIE dan termasuk resiko terinfeksi covid-19
konseling dilakukan melalui online. ditemukan faktor risiko segera rujuk
Jika memerlukan pelayanan sesuai standar
membuat janji melalui telefon/WA 8. Menggunakan APD sesuai kebutuhan
2. Lakukan pengkajian komprehensif 9. Memberikan pelayanan sesuai
sesuai standar, dan gali informasi standar dengan menerapkan protokol
yang berkaitan dengan pencegahan covid-19.
kewaspadaan Covid-19. 10. Memberikan KIE dan konseling gizi,
3. Lakukan skrining faktor resiko IMD dan ASI, KB, PHBS dan
termasuk resiko terinfeksi covid-19 protokol kesehatan cegah covid-19
apakah sedang isolasi mandiri serta P4K
(ODP/PDP/Covid +) 11. Pasien dan pendamping maksimal 1
4. Rujukan terncana bagi ibu dan bayi orang serta tim kesehatan yg bertugas
dengan resiko selalu menerapkan protokol
5. Memverikasi hasil kajian pencegahan covid-19
komprehensif. 12. Ada keluhan /tanda bahaya segera
6. Pemberian informasi dan informed datang ke PMB dengan membuat Contoso
consent janji terlebih dahulu Pharmaceuticals
Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Berkaitan
dengan Pelayanan Kesehatan :

1. Menjalankan langkah-langkah pencegahan standar untuk semua pasien.


Kewaspadaan standar. Meliputi :
a. Kebersihan tangan dengan 5 moment
b. Penggunaan APD sesuai risiko
c. Pencegahan luka akibat benda tajam dan jarum suntik
d. Pengelolaan limbah aman
e. Pembersihan lingkungan, dan sterilisasi linen dan peralatan
perawatan pasien.
2. Memastikan identifikasi awal dan pengendalian sumber
3. Menerapkan pengendalian administratif
4. Menggunakan pengendalian lingkungan dan rekayasa

Contoso
Pharmaceuticals
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

1. Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand


sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan
dengan sabun jika tangan terlihat kotor
2. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut
3. Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung
dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu,
lalu buanglah tisu ke tempat sampah;
4. Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan
dan melakukan kebersihan tangan setelah membuang
masker
5. Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang
mengalami gejala gangguan pernapasan.

Contoso
Pharmaceuticals
Screening Covid-19

1. Ada gejala demam/ riwayat demam? Ya/tidak


2. Ada batuk/ pilek/ nyeri tenggorakan/ sesak nafas?
Ya/tidak
3. Apakah 14 hari sebelum timbul gejala, memiliki
riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi local?
4. Apakah 14 hari terakhir sebelum timbul gejala,
memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area
transmisi lokal di Indonesia?
5. Apakah 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
atau probabel COVID-19?

Contoso
Pharmaceuticals
Alat Pelindung Diri Di
Era Pandemi COVID-
19

Contoso
Pharmaceuticals

page 23
Insert or Drag and Drop Image Here

APD Level 1 APD Level 2


Insert or Drag and Drop Image Here

APD Level 3
Pengelolaan Limbah RS Rujukan, RS Darurat dan Puskesmas
yang Menangani Pasien Covid-19

1. Pengelolaan Air limbah dengan baik


2. Pengelolaan limbah padat domestik. Limbah Padat Domestik adalah
limbah yang berasal dari kegiatan kerumahtanggaan atau sampah sejenis,
seperti sisa makanan, kardus, kertas, dan sebagainya baik organik
maupun anorganik
3. Pengelolaan limbah B3 medis padat. Limbah B3 Medis Padat adalah
barang atau bahan sisa hasil kegiatan yang tidak digunakan kembali yang
berpotensi terkontaminasi oleh zat yang bersifat infeksius atau kontak
dengan pasien dan/atau petugas di Fasyankes yang menangani pasien
Covid-19, meliputi: masker bekas, sarung tangan bekas, perban bekas,
tisu bekas, plastik bekas minuman dan makanan, kertas bekas makanan
dan minuman, alat suntik bekas, set infus bekas, Alat Pelindung Diri
bekas, sisa makanan pasien dan lain-lain, berasal dari kegiatan pelayanan
di UGD, ruang isolasi, ruang ICU, ruang perawatan, dan ruang pelayanan
lainnya.
Contoso
Pharmaceuticals
Terimakasih
Contoso
Pharmaceuticals

page 27

Anda mungkin juga menyukai