Anda di halaman 1dari 20

Kepemimpinan

Ahmad Nasiruddin, S.Pd.I


Kepemimpinan Manajerial
 Proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari
anggota kelompok
Empat implikasi dari definisi tsb
 Kepemimpinan melibatkan orang lain
(karyawan/pengikut)

 Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan


- semakin besar sumber kekuasaan, semakin besar
potensinya menjadi pemimpin yg efektif

 Kepemimpinan adalah kemampuan menggunakan


berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi
tingkah laku pengikut dengan berbagai cara

 Menggabungkan ketiga aspek diatas dan mengakui


bahwa kepemimpinan adalah mengenai nilai (moral)
Kepemimpinan vs manajer
 Kebanyaan manajer terlalu banyak
dikelola (over managed) dan terlalu sedikit
dipimpin (underled)

 Seorang dapat menjadi manajer yg


efektif-seorang ahli membuat rencana dan
administrator yg baik- tetapi kurang dalam
ketrampilan membangkitkan motivasi dari
seorang pemimpin
Pendekatan Studi Kepemimpinan
 Pendekatan sifat
 Pendekatan tingkah laku
 Pendekatan kontingensi
Pendekatan sifat
 Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
pemimpin mempunyai beberapa sifat
kepribadian sama yg dibawa sejak lahir

 Dalam mencari sifat kepemimpinan, peneliti


mengambil dua pendekatan:
-membandingkan sifat orang yg tampil sebagai
pemimpin dengan orang yg tidak memimpin

- membandingkan sifat kepemimpinan efektif


dengan pemimpin yg tidak efektif
 Kelompok pemimpin memiliki sifat lebih
terbuka, lebih percaya diri dari pada
kelompok bukan pemimpin

 Kelemahan:
beberapa sifat ternyata merupakan hasil
dari pengalaman memimpin, bukannya
penyebab kemampuan kepemimpinan
 Penelitian mengenai pemimpin efektif dan
tiak efektif

- kebanyaan penelitian dibidang ini


menemukan bahwa kemampuan efektif
tidak bergantung pada sifat-sifat tertentu,
tetapi pada seberapa cocok sifat-sifat
pemimpin itu dengan kebutuhan dari
situasinya
Pendekatan Tingkah Laku pada
Kepemimpinan
 Pemimpin yg efektif
- bagaimana mereka mendelegasikan
tugas
- bagaimana mereka berkomunikasi
- bagaimana mereka memotivasi pengikut
dan anak buahnya
Fungsi Utama Kepemimpinan
 Fungsi yg berhubungan dengan tugas
 Fungsi memelihara kelompok atau sosial
Gaya Kepemimpinan
 Gaya yg berorientasi pada tugas
mengawasi pengurus/anggota secara ketat untuk
memastikan tugas dilaksanakan dengan memuaskan
pelaksanaan tugas lebih ditekankan daripada
pertumbuhan pengurus/anggota atau kepuasan pribadi

 Gaya yg berorientasi pada karyawan


lebih menenekankan pada memotivasi
pengurus/anggota ketimbang mengendalikan bawahan
 Tahap kesiapan awal

perhatian pada tugas tinggi merupakan tindakan paling


tepat, pengurus/anggota harus diberi instruksi dalam tugas
manajemen dan dibiasakan dengan peraturan dan
prosedur organisasi

seorang manajer yg tidak memberi petunjuk akan


menyebabkan kegelisahan dan kebingungan diantara
pengikutnya yg baru

pendekatan perhatian pada hubungan yg tinggi juga tidak


tepat pada tahap ini, karena pengikut memerlukan struktur
 Tahap kedua

kepercayaan pada pemimpin bertambah


ketika pemimpin menjadi lebih terbiasa
dengan mereka dan mengharapkan untuk
mendorong lebih jauh usaha mereka
 Tahap ketiga
pengurus/anggota mempunyai kemampuan lebih besar dan
motivasi untuk berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif
mulai mencari tanggung jawab yg lebih besar
pemimpin tidak perlu lagi tetap memberi pengarahan

 Tahap keempat
pengurus/anggota tidak lagi memerlukan atau mengharapkan
pengarahan dari manajer mereka, mereka semakin mandiri

dalam model ini: motivasi, kemampuan, dan pengalaman


pengurus/anggota terus menerus dinilai untuk menentukan
kombinasi gaya mana yg paling memadai dengan kondisi yg
fleksibel dan berubah-ubah
Gagasan kembali ke “Khittah 1926” pada tahun 1984 ajaran
Ahlussunnah Wal Jamaah-Annahdliyah, arah dan gerakan serta
kepemimpinan di tubuh organisasi (jam’iyyah) NU serta merumuskan
kembali metode berpikir, baik dalam bidang fiqih maupun sosial NU.
Serta merumuskan kembali hubungan NU dengan negara pada segala
bidang. Gerakan tersebut tentu akan merangsang dan membangkitkan
kembali gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU
Prestasi NU antara lain:
Pertama, menghidupkan kembali gerakan pribumisasi Islam, sebagaimana
diwariskan oleh para walisongo dan pendahulunya.
Kedua, mempelopori perjuangan kebebasan bermadzhab di Mekah, sehingga
umat Islam sedunia bisa menjalankan ibadah sesuai dengan madzhab masing-
masing.
Ketiga, mempelopori berdirinya Majlis Islami A’la Indonesia (MIAI) tahun
1937, yang kemudian ikut memperjuangkan tuntutan Indonesia berparlemen.
Keempat, memobilisasi perlawanan fisik terhadap kekuatan imperialis melalui
Resolusi Jihad yang dikeluarkan pada tanggal 22 Oktober 1945.
Kelima, perubahan menjadi partai politik, yang pada Pemilu 1955 berhasil
menempati urutan ketiga dalam peroleh suara secara nasional.
Keenam, memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Islam Asia Afrika (KIAA)
1965 yang diikuti oleh perwakilan dari 37 negara.
Ketujuh, memperlopori gerakan Islam kultural dan penguatan civil society di
Indonesia sepanjang dekade 90-an
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baik Rois Aam (Pemimpin Tertinggi)
dan Ketua Umum Tanfidziyah (Pemimpin Eksekutif/Pelaksana) sebagai bagian
istilah kepemimpinan, karena selaiknya keduanya harus seiring-sejalan.
Langkah yang dimaksud adalah langkah yang mengarah pada perbaikan dan
penguatan nilai-nilai kepemimpinan, keorganisasian dan keumatan NU yang
muaranya pada perbaikan dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di bidang
sosial-keagamaan, hukum, budaya, politik dan ekonomi kerakyatan. Semuanya
mutlak bersumber dari manajemen kepemimpinan-keorganisasian keumatan
dan kenegaraan yang bersih (tidak korup/KKN) adil, sejahtera dan merata.
Langkah yang dikaitkan juga pada perbaikan, penguatan dan penanaman nilai-
nilai nasionalisme bangsa, baik jangka pendek, menengah dan panjang (long
term goal)
Tujuan Oragnisasi NU
menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama’ah
(moderasi Islam) di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
usaha organisasi NU,
pertama, di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan
meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat
persatuan dalam perbedaan.
Kedua, di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam dan kebangsaan, untuk membentuk
muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.
Ketiga, di bidang sosial-budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat
serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai ke-Islaman dan
kemanusiaan.
Keempat, di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan
kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan
mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat.
Kelima, mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi Nahdliyin-
Nahdliyat serta masyarakat luas
Ayo diskusi utk kemajuan kita
bersama!!

Anda mungkin juga menyukai