Anda di halaman 1dari 31

GANGGUAN MAKAN

Dr. Saidah Syamsuddin, SpKJ


ANOREKSIA NERVOSA

• Ggg citra tubuh berat


• Usaha mati-matian u/ kurus, seringkali
sampai titik kelaparan.
• Wanita >>> : laki-laki.
• Onset masa remaja.
• Konflik masa transisi anak  wanita
dewasa, rasa tak berdaya dan kesulitan
otonomi.
• Ketakutan yang meresap akan menjadi
gemuk , kendatipun memiliki BB kurang.
Merasa gemuk atau memiliki bentuk tubuh
yang jelek (misshaped) dan seringkali
menyangkal kekurusannya.
• Untuk memenuhi criteria diagnostic AN,
wanita pascamenarke harus mengalami
sekurangnya tiga kali tidak adanya siklus
menstruasi secara berturut-turut
EPIDEMIOLOGI
• 0,5% -1% remaja dan dewasa muda. Lebih
sering belakangan ini dibanding masa lalu
• Wanita prapubertas, tersering usia 20 tahun.
• 10-20x pada wanita dibanding laki-laki, lebih
sering di negara maju, frekuensi tertinggi
pada wanita muda yang profesinya
memerlukan kekurusan, seperti model dan
penari ballet.
ETIOLOGI

- Faktor biologis, sosial, dan psikologis


- Norepinefrin menurun diperkirakan oleh
penurunan 3-methoxy-4-hydroxy phenyl
glycol (MHPG) pada urin dan cairan
serebrospinalis beberapa penderita AN.
FAKTOR BIOLOGIS
• Opiat endogen mungkin berperan pd
penyangkalan rasa lapar.
• Fungsi tiroid juga tertekan. Terjadi penurunan
kadar hormonal (luteinizing, follicle-stimulating,
dan gonadotropin releasing hormones).
• CT Scan : pembesaran rongga cairan
serebrospinalis ( pembesaran sulkus dan
ventrikel). Tomografi emisi positron (PET) :
metabolisme nukleus kaudatus lebih tinggi pada
keadaan anoreksik dibandingkan setelah
pemberian makanan.
FAKTOR SOSIAL
• AN cenderung tidak berinteraksi dengan
keluarganya, atau memiliki hubungan yang
erat tetapi penuh rintangan dengan orang
tuanya
• Cenderung menarik perhatian dari
hubungan perkawinan yang tdk harmonis.
• Pasien AN kemungkinan memiliki riwayat
keluarga depresi, ketergantungan alkohol,
atau suatu gangguan makan.
FAKTOR PSIKOLOGIS DAN
PSIKODINAMIKA
• Tidak memiliki rasa otonomi dan
kemandirian.
• Kelaparan yang diciptakan sendiri
mungkin merupakan usaha untuk meraih
pengakuan sebagai orang yang unik dan
khusus.
• Melalui tindakan disiplin diri yang tidak
lazim pasien anoreksik merasa dapat
mengembangkan rasa otonomi dan
kemandiriannya.
DIAGNOSIS DAN GAMBARAN KLINIS

• Onset 10-30 tahun.


• Frekuensi maksimum usia 17 atau 18
tahun.
• Kira-kira 85 % dari semua pasien memiliki
onset antara usia 13 dan 20 tahun.
• Beberapa pasien anoreksia nervosa,
sebelum usia 10 tahun, adalah pemakan
yang pilih-pilih atau memiliki masalah
pencernaan.
Tabel 22.1-1
Kriteria diagnostik untuk AN
A. menolak mempertahankan pada atau diatas berat badan normal minimal menurut
usia dan tinggi badan (misalnya, menurunkan berat badan untuk
mempertahankan berat badan kurang dari 85% yang diharapkan; atau kegagalan
untuk menaikkan berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan,
menyebabkan berat badan kurang dari 85% dari yang diharapkan).
B. Ketakutan yang kuat mengalami kenaikan berat badan atau menjadi gemuk,
walaupun sesungguhnya memiliki berat badan kurang.
C. Gangguan dalam memandang berat badan atau bentuk tubuhnya sendiri; berat
badan atau bentuk badan yang tidak pantas atas dasar pemeriksaan sendiri, atau
menyangkal keseriusan berat badannya yang rendah.
D. Pada wanita pascamenarki, amenore, yaitu tidak ada sekurangnya tiga siklus
menstruasi berturut-turut. (seorang wanita dianggap mengalami amenore jika
periodenya timbul hanya setelah pemberian hormon, misalnya estrogen.)
Sebutkan tipe :
• Tipe membatasi : selama episode anoreksia nervosa sekarang, pasien secara
tidak teratur terlibat dalam perilaku pesta makanan dan mencahar (yaitu, muntah
yang diinduksi diri sendiri atau pemakaian keliru laksatif, diuretik, atau enema)
• Tipe pesta makan/mencahar : selama periode anoreksia nervosa sekarang, pasien
secara teratur terlibat dalam perilaku pesta makan atau mencahar (yaitu, muntah
yang diinduksi diri sendiri atau pemakaian keliru laksatif, diuretik, atau enema)

Tabel dari DSM-IV, Diagnostik and Statistical Manual Disorder, ed 4. Hak cipta American
Psychiatric Association, Wasington, 1994. Digunakan dengan ijin.
DIAGNOSIS DAN GAMBARAN KLINIS

• Perilaku obsesif-kompulsif, depresi,


kecemasan, kaku, dan perfeksionis.
Keluhan somatik, khususnya gangguan
epigastrik, sering ditemukan.
• Keterlambatan perkembangan seksual,
orang dewasa seringkali memiliki
penurunan minat yang nyata dalam bidang
seks
DIAGNOSIS DAN GAMBARAN KLINIS

• Bila BB menurun hebat  hipotermia


(serendah 35C), edema pada bagian
tubuh terendah (dependen edemaI),
bradikardia, hipotensi, dan tampak lanugo
(timbulnya rambut mirip neonatus), dan
perubahan metabolic.
• Gangguan depresif berat atau gangguan
distimik dilaporkan sampai 50% pd AN.
Tabel 22.1-2
Komplikasi medis dari gangguan makan
Berhubungan dengan penurunan berat badan :

Kaheksia : Hilangnya lemak, massa otot, penurunan metabolisme tiroid


(sindroma T3 rendah), intoleransi dingin, dan sulit mempertahankan
temperatur tubuh.
Jantung : hilangnya otot jantung , jantung kecil, aritmia jantung,
termasuk kontraksi prematur atrium dan ventrikel, perpanjangan
tranmisi berkas His (perpanjangan interval QT, bradikardia,
takikardia ventrikular, kematian mendadak.
Pencernaan-gastrointestinal : perlambatan pengosongan lambung,
kembung, konstipasi, nyeri abdomen.
Reproduksi : Amenore, kadar luteinzing hormone (LH) dan follicle-
stimulating hormone(FSH) yang rendah.
Dermatologis : Lekopenia
Neuropsikiatri : sensasi kecap yang abnormal (?defisiensi seng),
depresi apatik, gangguan kognitif ringan.
Rangka : Osteoporosis
Tabel 22.1-2
Komplikasi medis dari gangguan makan
Berhubungan dengan mencahar (muntah dan
penyalahgunaan laksatif) :

Metabolisme : Kelainan elekrolit, terutama alkalosis hipokalemik


hipokloremik; hipomagnesemia.
Pencernaan-gastrointestinal : Peradangan dan pembesaran kelenjar
liur dan pangkreas dengan peningkatan amilase serum, erosi
esofagus dan lambung, usus disfungsional dengan dilatasi haustra.
Gigi : Erosi enamel gigi, terutama gigi bagian depan, dengan kerusakan
gigi yang bersangkutan.
Neuropsikiatrik : kejang ( berhubungan dengan pergeseran cairan yang
besar dengan gangguan elektrolit), neuropati ringan, kelelahan dan
kelemahan, gangguan kognitif ringan.

Tabel dari J Yager: Eating Disorder. Dalam Clinical Psychiatry for Medical Studen, A
Stoudemire, editor, hal. 324. Lippincott, Philadelphia, 1990. Digunakan dengan ijin.
PERAWATAN RUMAH SAKIT
• Pemulihan keadaan nutrisi pasien, karena
dehidrasi, kelaparan dan gangguan
keseimbangan elektrolit  kematian.
PSIKOTERAPI
• Psikoterapi berorientasi tilikan adalah
membantu pada beberapa pasien AN jika
mereka telah stabil.
• Terapi kognitif-perilaku untuk memonitor
penambahan dan pemeliharaan BB.
• Terapi keluarga : interaksi anggota
keluarga dan kemungkinan tujuan
sekunder dari gangguan tersebut bagi
pasien.
TERAPI BIOLOGIS

• Cyproheptadine (periactin), suatu obat


dengan sifat antihistaminik dan
antiserotonergik.
• Amitriptyline (Elavil), Fluoxetine (Prozac)
dengan gejala depresif yang menyertai
• Terapi elektrokonvulsif (ECT) adalah
bermanfaat pada kasus tertentu dgn
gangguan depresif berat.
BULIMIA NERVOSA
• BN > AN
• Makan sejumlah besar makanan disertai
perasaan diluar kendali, diikuti oleh rasa
bersalah, depresi, atau muak terhadap diri
sendiri.
• Perilaku kompensasi seperti mencahar
(muntah yang diinduksi sendiri, pemakaian
laksatif yang berulang atau pemakaian
diuretika), puasa atau latihan yang berat untuk
mencegah penambahan berat badan
EPIDEMOLOGI
BN terentang dari 1 sampai 3% wanita
muda. Wanita >>> : laki-laki. Walaupun
bulimia nervosa seringkali ditemukan pada
wanita muda dengan berat badan normal,
mereka kadang-kadang memiliki riwayat
kegemukan.
ETIOLOGI
Faktor biologis
Kadar endorfin plasma meningkat pada
beberapa pasien bulimia nervosa yang
muntah, yang menyebabkan kemungkinan
perasaan sehat yang dirasakan pasien
setelah muntah mungkin diperantarai oleh
peningkatan kadar endorfin.
ETIOLOGI
Faktor sosial, cenderung pada mereka yang
mencapai kedudukan tinggi dan perlu
berespon terhadap tekanan sosial untuk
menjadi kurus. Pasien BN menggambarkan
orangtuanya sebagai suka menerlantarkan
dan menolak.
Faktor psikologis. Memiliki kesulitan dengan
kebutuhan remaja, tetapi pasien bulimia
nervosa lebih mengungkapkan, marah dan
impulsif dibanding pasien anoreksia
nervosa.
DIAGNOSIS DAN GAMBARAN KLINIS
• Muntah : biasanya diinduksi dgn memasukkan
jari kedalam tenggorokan, walaupun beberapa
pasien mampu untuk muntah atas
kehendaknya.
• Muntah menurunkan nyeri abdomen dan
perasaan penuh sehingga pasien terus makan
tanpa takut akan mengalami kenaikan BB.
• Depresi : penderitaan setelah makan
berlebihan (postbinge anguish). Makanan
dimakan secara sembunyi-sembunyi dan
cepat dan kadang-kadang tidak dikunyah.
Tabel 22.2-1
Kriteria diagnostik untuk bulimia nervosa
A. Episode rekuren pesta makan.episode pesta makan ditandai
oleh kedua berikut ini :
1. Makan, dalam periode waktu yang jelas (misalnya dalam tiap
periode dua jam), jumlah makanan jelas lebih besar dibandingkan
yang akan dimakan oleh kebanyakan orang dalam periode waktu
yang serupa dan dalam situasi yang serupa.
2. Perasaan hilang kendali terhadap makan selama episode
(misalnya, perasaan bahwa ia tidak dapat berhenti makan atau
mengendalikan apa dan berapa banyak yang dimakannya).
B. Perilaku kompensasi yang rekuren dan tidak layak untuk
mencegah kenaikan berat badan, seperti muntah diinduksi
sendiri; penyalahgunaan laksatif; diuretik; enema; atau
medikasi lain; puasa atau olah raga yang berat.
C. Pesta makan dan perilaku kompensasi yang tidak sesuai
keduanya terjadi dengan rata-rata sekurangnya dua kali dalam
seminggu selama tiga bulan.
D. Pemeriksaan diri sendiri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan
berat badan.
E. Gangguan tidak terjadi semata-mata selama episode
gangguan anoreksia nervosa.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

• Prognosisnya lebih baik dari AN.


• 50% BN mengalami perbaikan setelah terapi
kurang lebih 5 tahun.
• Gangguan kronis dengan perjalanan penyakit
yang hilang timbul.
Prognosis tergantung sekuele mencahar
ggn keseimbangan elektrolit, esofagitis,
amilasemia, pembesaran kelenjar liur, dan
karies gigi.
TERAPI
• Psikoterapi individual dengan pendekatan
kognitif perilaku, terapi kelompok, terapi
keluarga, dan farmakoterapi.
• Karena komorbiditas gangguan mood,
gangguan kecemasan, dan gangguan
kepribadian pada BN, klinisi harus
memasukkan gangguan tambahan tersebut
dalam rencana pengobatan.
TERAPI

Farmakoterapi. Antidepresan dapat


menurunkan pesta makan dan mencahar
terlepas dari adanya suatu gangguan
mood. Imipramine (tofranil), desipramin
(Nopramin), trasodone (desyrel), dan
inhibitor monoamin oksidase. Fluoksetine
(Prozac) juga menjanjikan sebagai terapi
yang efektif.
GANGGUAN MAKAN YANG TIDAK
DITENTUKAN
Klasifikasi diagnostik DSM-IV tentang
gangguan makan yang tidak ditentukan (NOS; not
otherwise specified) adalah suatu kategori sisa
yang digunakan untuk gangguan makan yang
tidak memenuhi kriteria untuk gangguan makan
yang spesifik (tabel 22.2-2). Gangguan pesta
makan (binge eating disorder)- yaitu, episode
rekuren pesta makan tanpa adanya perilaku
kompensasi yang tidak sesuai yang karakteristik
untuk bulimia nervosa (tabel 22.2-3)- masuk
kedalam kategori ini. Pasien tersebut tidak
terfiksasi pada bentuk tubuh dan berat badan.
Tabel 22.2-2
Kriteria diagnostik untuk gangguan makan yang tidak
ditentukan
Kategori gangguan makan yang TTG adalah gangguan makan yang tidak
memenuhi kriteria untuk gangguan makan yang spesifik. Contohnya adalah :
• Untuk wanita, semua kriteria anoreksia nervosa adalah terpenuhi kecuali
individu tersebut mengalami menstruasi yang teratur.
• Semua kriteria untuk anoreksia nervosa adalah terpenuhi kecuali, walaupun
terjadi penurunan berat badan yang bermakna, berat badan individu yang
sekarang adalah dalam rentang normal.
• Semua kriteria untuk bulimia nervosa adalah terpenuhi kecuali pesta makan
dan mekanisme kompensasi yang tidak layak terjadi dengan frekuensi
kurang dari dua kali seminggu atau untuk lama yang kurang dari tiga bulan.
• Penggunaan teratur perilaku kompensasi yang tidak layak oleh individu
dengan berat badan normal setelah makan sejumlah kecil makanan
(misalnya, muntah yang diinduksi sendiri setelah makan dua biskuiot).
• Secara berulang mengunyah dan memuntahkan, tetapi bukan menelan,
sejumlah besar makanan.
• Gangguan pesta makan: episode berulang pesta makan tanpa adanya
pemakaian teratur perilaku kompensasi yang tidak layak yang karakteristik
untuk bulimia nervosa.

Tabel dari DSM-IV Diagnostic an Statistical Manual of Mental Disorders,ed 4. Hak cipta American
Psychiatric Assosiation, Washinton, 1994. Digunakan dengan Ijin.
Tabel 22.2-3.
Kriteria riset utk gangguan makan berlebihan
A. Episode rekuren pesat makan. Episode pesta makan ditandai
oleh kedua berikut ini :
1. Makan, dalam periode waktu yang jelas (misalnya dalam tiap
periode dua jam), jumlah makan jelas lebih besar dibandingkan
yang akan dimakan kebanyakan orang dalan periode waktu yang
sama dalam situasi yang sama.
2. Perasaan hilang kendali dalam makan selama episode (misalnya,
perasaan bahwa ia tidak dapat berhenti makan atau
mengendalikan apa dan berapa banyak yang dimakannya).
B. Episode pesta makan ditandai dengan tiga (atau lebih) berikut :
1. Makan jauh lebih cepat dari normal
2. Makan smpai merasa kekenyangan yang mengganggu
3. Makan sejumlah besar makanan saat tidak merasa lapar secara
fisik
4. Makan sendirian karena merasa malu karena makannya banyak
5. Perasaan dibenci oleh diri sendiri, depresi, atau sangat berslah
setelah makan.
Tabel 22.2-3.
Kriteria riset utk gangguan makan berlebihan
C. Terdapat kekhawatiran yang jelas tentang pesta makan.
D. Pesta makan terjadi rata-rata sekurangnya dua hari dalam
seminggu selama 6 bulan.
Catatan : cara menentukan frekuensi adalah berbeda dari yanmg
digunakan untuk bulimia nervosa; riset dimasa depan harus
menjawab apakah metode yang lebih baik untuk menentukan
ambang frekuensi adalah dengan menghitung jumlah hari dimana
pesta makan terjadi atau menghitung jumlah episode pesta
makan.
E. Pesta makan tidak disertai dengan pemakaian teratur
perilaku kompensasi yang tidak layak (misalnya, mencahar,
puasa dan olah raga berat) dan tidak terjadi semata-mata
selama perjalanan anoreksia nervosa ataupun bulimia
nervosa.
Tabel dari DSM-IV Diagnostic an Statistical Manual of Mental Disorders,ed 4. Hak
cipta American Psychiatric Assosiation, Washinton, 1994. Digunakan dengan Ijin.

Anda mungkin juga menyukai