Anda di halaman 1dari 21

Metodologi Penafsiran Al-Qur’an dan Hadits

tentang Pengembangan SDM dan Relevansinya


dengan Manajemen Pendidikan

Syafa Hidayatunni’mah
226020022
Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengertian Sumber Daya Syarah Hadis


01 05 Pengembangan SDM
Manusia

Tujuan Pengembangan
02 SDM
Keterkaitan ayat dan
hadis Pengembangan
06 SDM dengan
Ruang Lingkup
03 Pengembangan SDM
Manajemen Pendidikan

Penafsiran Ayat
04 Pengembangan SDM
Pengertian Pengembangan Sumber Daya
Manusia

Segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi


pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan/atau sikap yang
dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang.
Aktivitas yang dimaksud, tidak hanya pada aspek pendidikan dan
pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karir dan pengembangan
organisasi.
Dengan kata lain, PSDM berkaitan erat dengan upaya meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan/atau sikap anggota organisasi serta
penyediaan jalur karir yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi.
Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Secara umum, tujuan


pengembangan sumber daya
manusia adalah untuk
memastikan bahwa organisasi
mempunyai orang-orang yang
berkualitas untuk mencapai
tujuan organisasi untuk
meningkatkan kinerja dan
pertumbuhan.
Tujuan Pengembangan SDM
Secara rinci, tujuan pengembangan SDM terdiri dari:
a. Meningkatkan Produktivitas Kerja
b. Mencapai Efisiensi
c. Meminimalisir Kerusakan
d. Mengurangi kecelakaan
e. Meningkatkan pelayanan
f. Memelihara moral pegawai
g. Meningkatan peluang karier
h. Meningkatan peluang karier
i. Meningkatkan kepemimpinan
j. Peningkatan balas jasa
k. Peningkatan pelayanan kepada konsumen
Ruang Lingkup Pengembangan SDM

01 02 03
Perencanaan SDM Pendidikan dan Pengelolaan SDM
pelatihan sebagai
upaya
pengembangan SDM
Ayat Al-Qur’an tentang Pengembangan SDM

Al-Mujadalah : 11 Al-Alaq 3-5 Al-Jumu’ah:2


QS. Al-Mujadalah ayat 11
۟ ‫س ُح‬
‫وا‬ َ ْ
‫ف‬ ‫ٱ‬‫ف‬َ ‫ِس‬ ‫ل‬ ‫ج‬
َ ٰ ‫م‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ِى‬ ‫ف‬ ۟
‫وا‬ ‫ح‬
ُ ‫س‬ َّ َ
‫ف‬ َ
‫ت‬ ‫م‬ ‫ك‬ُ َ
‫ل‬ ‫ِيل‬ ‫ق‬ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ ‫ا‬۟ ‫و‬‫ن‬ُ ‫م‬
َ ‫ا‬‫ء‬َ ‫ِين‬
َ ‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ا‬ ‫ه‬َ ‫ي‬
ُّ ‫َأ‬‫ي‬َ ٓ ٰ
ِ ْ َ ‫ٓ ِإ‬
َ ‫وا َي ْر َف ِع ٱهَّلل ُ ٱ َّلذ‬
‫ِين‬ ۟ ‫ش ُز‬ ُ ‫وا َفٱن‬ ۟ ‫ش ُز‬ُ ‫س ِح ٱهَّلل ُ َل ُك ْم ۖ َوِإ َذا قِيل َ ٱن‬ َ ‫َي ْف‬
‫ت ۚ َوٱهَّلل ُ ِب َما َت ْع َملُونَ َخ ِبي ٌر‬ٍ ‫وا ٱ ْل ِع ْل َم َد َر ٰ َج‬
۟ ‫وا مِن ُك ْم َوٱ َّل ِذينَ ُأو ُت‬ ۟ ‫َءا َم ُن‬
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tafir Al-Muyassar QS. Al-Mujadalah ayat 11
Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan rasulNya serta
melaksanakan syariatNya, bila kalian diminta agar sebagian dari
kalian melapangkan majelis untuk sebagian yang lain, maka
lakukanlah, niscaya Allah akan melapangkan kalian di dunia dan
akhirat. Bila kalian (wahai orang-orang yang beriman) diminta agar
bangkit dari majelis kalian untuk suatu hajat yang mengandung
kebaikan bagi kalian, maka bangkitlah. Allah akan meninggikan
kedudukan orang-orang beriman yang ikhlas di antara kalian. Allah
meninggikan derajat ahli ilmu dengan derajat-derajat yang banyak
dalam pahala dan derajat meraih keridhaan. Allah Mahateliti terhadap
amal-amal kalian, tidak ada sesuatu yang samar bagiNya, dan Dia
akan membalas kalian atasnya.
Ayat ini menyanjung kedudukan para ulama dan keutamaan mereka,
serta ketinggian derajat mereka
Berdasarkan penjelasan dari mufassir di atas,
jika ayat ini ditarik kearah pengembangan Sumber
Daya Manusia maka diterangkan bahwa Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang diberikan ilmu hingga beberapa
derajat. Relevansi ayat tersebut dengan
pengembangan SDM di dunia manajemen
pendidikan adalah sebagai motivasi bahwa setiap
manusia wajib mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya dengan senantiasa belajar dan
menuntut ilmu
QS. Al-Alaq ayat 3-5

َ ‫) َع َّل َم ااْل ِ ْن‬4(


َ‫س ان‬ ْ ‫) ا َّلذ‬3( ‫ِا ْق َرْأ َو َر ُّب َك ااْل َ ْك َر ۙ ُم‬
‫ِي َع َّل َم ِبا ْل َق َل ۙ ِم‬
)5( ‫َما َل ْم َي ْع َل ْم‬

(3) Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia;


(4) yang mengajar (manusia) dengan pena.
(5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Tafir Al-Qurthubi QS. Al-Alaq ayat 3-5
kata Allażī ‘allama bil-qalam, maksudn​​ya menulis. Maksudnya,
Allah mengajarkan manusia dengan pena. Al-Qurthubi lalu
mengatakan: "Firman Allah ini menunjukan atas kesempurnaan
kedermawanan Allah; yakni dengan memberi pengetahuan kepada
hamba-hambaNya atas hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui,
memindahkannya dari kegelapan kebodohan menuju cahaya ilmu.
Kemudian Allah mengingatkan keutamaan menulis, karena besarnya
manfaat menulis yang tidak dapat diperoleh kecuali hanya dengan
menulis; yakni tidak terkodifikasinya ilmu pengetahuan, tidak
terikatnya hikmah, tidak terjaganya kabar, dan maqalah orang-orang
terdahulu, serta tidak ada kitab-kitab Allah yang telah diturunkan
kecuali ditulis. Andaikan tidak karena pena, urusan agama dan dunia
tidak akan tegak.”
Berdasarkan penjelasan dari mufassir perihal ayat
ini, apabila kita tarik relevansinya dengan
pengembangan SDM dalam manajemen pendidikan
adalah sebagai pengingat bahwa semua ilmu adalah
kepunyaan Allah Swt. Dia yang memberikan
pengetahuan hal-hal yang sebelumnya belum diketahui
kepada hamba-Nya yang mau berusaha untuk terus
belajar dan mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya. Begitupun seorang kepala atau ketua pada
sebuah organisasi lembaga pendidikan yang memberikan
fasilitas kepada bawahannya untuk mengikuti pelatihan
dan lain sebagainya untuk mengembangkan potensi
SDM yang ada dalam organisasi tersebut.
QS. Al-Jumu’ah ayat 2

‫وا َع َل ْي ِه ْم َءا ٰ َي ِت ِه ۦ‬۟ ُ‫س واًل ِّم ْن ُه ْم َي ْتل‬ َ ‫ه َُو ٱ َّلذِى َب َع َث فِى ٱُأْل ِّم ِّي‬
ُ ‫ۦن َر‬
َ َ ۟ ُ َ َ ْ ْ َ ٰ
‫َو ُي َز ِّكي ِه ْم َو ُي َع ِّل ُم ُه ُم ٱ ْل ِكت َب َوٱل ِحك َمة َوِإ ن كانوا ِم ن ق ْبل ُ لفِ ى‬
‫ين‬ َ ٰ
ٍ ‫ضل ٍل ُّم ِب‬ َ
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang
Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya
kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka
Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
Tafir Al-Wajiz QS. Al-Jumu’ah ayat 2
Maha Suci Allah yang mengutus Muhammad sebagai Rasul dari
bangsa Arab yang Ummiy, yaitu orang-orang yang tidak dapat
membaca dan menulis. Maknanya adalah kebanyakan dari mereka
adalah Ummiy, dan dia (Muhammad) termasuk dalam golongan
tersebut yaitu sebagai bangsa Arab yang ummiy. Dia (Muhammad)
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an yang
diturunkan kepadanya dengan ke-Ummiyan-nya yang sama dengan
mereka. Dia membersihkan mereka dari kesyirikan dan akidah serta
akhlak yang buruk. Dia mengajarkan mereka Al-Qur’an, Sunnah dan
pengertian tentang tujuan ajaran syariat dan rahasia-rahasianya.
Sesungguhnya sebelum dia diutus menjadi Rasul, mereka berada
dalam kesalahan yang jelas dan nyata serta jauh dari kebenaran, yaitu
berupa kesyirikan dan keburukan zaman Jahiliyyah.
Berdasarkan penjelasan dari mufassir di atas,
jika ayat ini ditarik relevansinya terhadap
pengembangan SDM dalam manajemen
pendidikan, maka sudah menjadi tanggung jawab
para pemimpin dalam organisasi lembaga
pendidikan untuk memberikan pengajaran terkait
hal-hal yang belum diketahui oleh bawahannya.
Pengajaran tersebut bisa dengan mengikutsertakan
anggotanya untuk mengikuti pelatihan di luar
organisasi, atau bisa juga pengajaran tersebut
dilakukan secara langsung oleh pemimpin
organisasinya.
Hadis Pengembangan SDM

, ‫س َّل َم‬ ‫و‬


َ َ ْ َ ُ ِ
‫ه‬ ‫ي‬‫ل‬َ ‫ع‬ ‫هَّللا‬ ‫ى‬ َّ
‫ل‬ ‫ص‬
َ ِ ‫هَّللا‬ ُ ‫ َأنَّ َر‬,‫َأ ِبي ه َُر ْي َر َة‬   ْ ‫َعن‬
‫س و َل‬
‫ َفَأ َب َواهُ ُي َه ِّو َدان ِِه‬, ‫" ُكل ُّ َم ْولُو ٍد ُيو َل ُد َع َل ى ا ْلف ِْط َر ِة‬ : َ ‫َقال‬
)‫سا ِن ِه (رواه البخاري‬ ِّ ‫َو ُي َن‬
َ ‫ص َرا ِن ِه َو ُي َم ِّج‬
“Dari Abu Hurairah, sesungguhnya dia berkata: Rasulullah
saw bersabda: setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci,
maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu
beragama Yahudi, Nasrani atau majusi.” (HR. al-Bukhari)
Hadis tersebut bila dikaitkan dengan
pengembangan SDM dalam manajemen pendidikan
berkaitan dengan output dari anggota oraganisasi
pendidikan. Bahwa yang menjadikan anggota
tersebut baik, cekatan, dan sebagainya adalah
pemimpin organisasi tersebut. Oleh karena itu
pemimpin memiliki tanggung jawab untuk
memberikan pelatihan, dan pengajaran kepada
anggotanya agar anggota tersebut dapat
mengembangkan potensinya, dan nantinya dapat
terbentuk menjadi apa yang diharapkan oleh
pemimpin organisasi.
Hadis Pengembangan SDM

ُ ُ‫ُأ ْطل‬
ْ ‫ب ا ْل ِع ْل َم ِمنَ ال َم ْه ِد ِإ َلى ا َّل‬
)‫لح ِد (رواه المسلم‬
Carilah ilmu mulai dari ayunan sampai dengan liang lahat.
(HR. Muslim)
Hadis tersebut bila dikaitkan dengan
pengembangan SDM dalam manajemen pendidikan
mengindikasikan perintah bahwa menuntut ilmu
itu wajib dari lahir sampai meninggal dunia.
Begitupun dalam dunia kerja dan dunia organisasi.
Meskipun kita sudah memiliki bekal ilmu sebelum
terjun ke dunia pendidikan tersebut, namun yang
namanya ilmu pasti berkembang. Jadi kita tetap
memiliki kewajiban untuk terus belajar dan
mengembangkan potensi kita agar oraganisasi atau
lembaga tempat kita mengabdi dapat terus
berkembang pesat.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai