Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN HISTORIS

DALAM STUDI ISLAM


Oleh :
Syafa Hidayatunni'mah
(226020022)
POKOK PEMBAHASAN
Pengertian pendekatan historis

Tahapan pendekatan historis


Pendekatan sejarah dalam wujud
historiografi Islam
Contoh dari pendekatan
historis
Sejarah/History/Tarikh

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, sejarah berarti


asal- usul (keturunan), silsilah, kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi di masa lampau, ilmu sejarah.

Secara istilah, sejarah merupakan kejadian yang terjadi


pada masa lampau, baik yang berkaitan dengan sosial,
pendidikan, dan apapun yang benar-benar telah terjadi.
Pengertian Pendekatan Historis

Pendekatan historis:
Penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi
mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara
sistematis.

Pendekatan historis dalam kajian Islam:


Usaha sadar dan sistematis untuk memahami serta
membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-
hal yang berhubungan dengan agama Islam, baik
berhubungan dengan ajaran, sejarah, maupun praktik-
praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari sepanjang sejarahnya.
Tahapan Pendekatan Historis

1. Heuristik
Kegiatan mencari dan menemukan sumber atau fakta
yang diperlukan.
2. Interpretasi
Menafsirkan makna fakta dan mencari korelasi antara
satu fakta dengan fakta lain.
3. Historiografi
Merangkaikan fakta berikut maknanya secara
kronologis/diakronis dan sistematis menjadi tulisan sejarah
sebagai kisah.
Pendekatan Sejarah dalam
Wujud Historiografi
Islam
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa hasil dari
penulisan sejarah disebut sebagai historiografi.

Secara umum, historiografi Islam dibagi menjadi 3


periode yakni:
1. periode klasik,
2. periode pertengahan, dan
3. periode modern.
Periode Klasik

Pada periode ini, dalam bukunya Historiografi Islam,


Badri Yatim mengikuti pembagian Husein Nashar
yang historiografi Islam awal menjadi tiga aliran,
yaitu:
a. aliran Madinah
b. aliran Iraq
c. aliran Yaman
Aliran Madinah
Ciri-cirinya:
Hadis-hadis Nabi dengan tema perang yang langsung
dipimpin oleh Nabi, dan riwayat hidup Nabi.
Penulis:
Ahli ilmu Hadis dan
Fikih
Contoh:
al-Zuhri (Bani Umayyah), melengkapi karyanya secara
kronologis dengan menjelaskan semenjak pra kenabian,
periode Mekkah dan Madinah.
Aliran Iraq
Ciri-cirinya:
Lebih terperinci, panjang, membahas sepintas kota-kota lain,
dipengaruhi oleh aspek sosial, budaya Islam, dan politik.
Kebangkitan sejarah.
Penulis:
Ubaidillah ibn Abi Rifa'i, Awanah bin al Hakam, dll.
Contoh:
Buku karya Ubaidillah ibn Abi Rifa'i yang berisikan nama
para sahabat yang bersama Amirul Mukminin yang kkut
dalam perang Jamal, Siffin dan Nahrawan.
Aliran Yaman

Ciri-cirinya:
Fokus penulisan lebih ke sejarah pra Islam.
Penulis:
Ka'ab al Ahbar Wahb ibn Munabbih dan 'Ibayd ibn Syariyah.
Contoh:
Cerita-cerita khayal dan dongeng-dongeng kesukuan.
Periode Pertengahan

Merupakan periode kemunduran peradaban Islam,


di mana secara politik, ekonomi, dan ilmu
pengetahuan umat Islam berada dalam kondisi
yang sangat memprihatinkan, terutama setelah
penyerangan Hulagu Khan dari Mongol yang
membumihanguskan kekuatan khilafah Bani
Abbasiyah di Baghdad pada tahun 1258 M.
Periode Pertengahan

Pendekatan sejarah dalam studi agama tidak dilakukan lagi


oleh Umat Islam karena stagnasi ilmu pengetahuan Islam
yang ditandai dengan minimnya karya ilmiah baru di
berbagai bidang termasuk sejarah, namun masih ada
ilmuwan muslim yang menghasilkan karya ilmiah baru
pada periode ini contohnya Kitabul 'Ibar wa Diwanul
Mubtadai wal Akhbar fi Ayyamil 'Arab wal 'Ajami wal
Barbar wa Man 'Asharahum min Dzawis Sulthanil Akbar
karya Ibn Khaldun
Periode Modern

Pada akhir abad ke 18 awal abad ke 19, muncul seorang


sejarawan yang disebut sebagai pelopor dan perintis
kebangkitan kembali Arab Islam yang bernama
Abdurrahman al-Jabarti, dengan menggunakan dan
mengembangkan corak penulisan sejarah melalui metode
hauliyat dan metode maudhu'iyat. Kemudian pada abad ke
20 mulai dikembangkan historiografi Islam dengan metode
kajian secara menyeluruh, bukan hanya satu aspek sosial.
Contoh Pendekatan Historis

Penerapan pendekatan historis dapat dilakukan pada studi sumber


Islam atau studi Alquran maupun Sunnah, misalnya:
Pada fenomena orang mabuk sholat
Terdapat landasan normatif dalam Alquran, 'janganlah kamu
mendekati shalat, sedang kamu mabuk.' Melalui teks tersebut
terdapat makna bahwa jika seseorang mabuk janganlah ia sholat
hingga ia sadar. Namun juga berkesan bahwa di luar sholat,
boleh mabuk. Jelas keliru. Ayat tersebut mesti dipahami melalui
pendekatan historis asbabun nuzulnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai