Anda di halaman 1dari 76

MONEV MUTU AKREDITASI

TERHADAP INDIKATOR
NASIONAL MUTU DAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN

PUSKESMAS PEMANCUNGAN
NOVEMBER 2021
ST R U K T U R O R G A N I SA S I P U SK ESM A S PE M A N C U N G A N
KEPALA PUSKESMAS
drg. Dewi Muarofah

KEPALA TATA USAHA


Rini Swatika Sari, SKM

PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL DAN PENANGGUNG JAWAB UKM PENGEMBANGAN PENANGGUNG JAWAB UKP, KEFARMASIAN PENANGGUNG JAWAB JARINGAN PELAYANAN PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATORIUM PUSKESMAS DAN JEJARING PUSKESMAS BANGUNAN, PRASARANA DAN MUTU
PERALATAN
drg. Reni Melisa Dini Rahmawati, Amd.Kep dr. Rika Oktaviyani Chichi Putri Hellian, Amd.Keb Zariniyeti, Amd.KL Ns. Dian Marini, S.Kep

Promkes : Maililisry, Amd.Kep PIS PK : Dini Rahmawati, Amd.Kep Poli BP : Syofiani, Amd.Kep JARINGAN TIM MUTU PUSKESMAS
Kesling : Reni Delavina, AMKL UKS/UKGS/UKGMD : Mardina Mitra, AMKG Poli Lansia : Syofiani, Amd.Kep Pustu Air Manis : Yulisnawati, Amd.Keb
Gizi : Fitri Amdani, SKM Lansia : Yulindawati, Amd.Kep Poli KIA Ibu : Mardhiyah, Amd.keb Poskeskel Batang Arau : Rita Novera,Amd.Keb
KIA Kes.Jiwa Masy : Maililisry Poli KIA Anak : Hendrita, Amd.Keb Poskeskel Seb.Palinggam : Fadhillah Fuad, Amd.Keb KOORDINATOR KOORDINATOR PPI KOORDINATOR KOORDINATOR AUDIT KOORDINATOR K3 KOORDINATOR MUTU KMP,
Ibu : Mardhiyah, Amd.Keb HATTRA : Mega Nadia, Amd.Kep Poli KB : Emelia Rostina, Amd.Keb Poskeskel Bkt.Gado-Gado : Marsinta, Amd.Keb KESELAMATAN PASIEN MANAJEMEN RESIKO INTERNAL UKM DAN UKPP
Anak : Hendrita, Amd.Keb Kes.Olah Raga : Reni Delavina, AMKL Poli Gigi : Mardina Mitra, AMKG Mega Nadia, Amd.Kep Zulfiyenti, Amd.Kep Loli Fitri Yani, AMF Reni Delavina, AMKL Eka Damayanti, Apt dr. Vini Hariyasena Putri
KB : Emelia Rostina, Amd.Keb Kes Indera : Zulfiyenti, Amd.Kep Poli Imunisasi : Chichi Putri.H, Amd.keb Zulfiyenti, Amd.Kep Mega Nadia, Amd.Kep Fitri Amdani, SKM Wulandari, Amd.MIK Mardina Mitra, AMKG Lidia Manihuruk, Amd.Farm
P2P Poli TB : Ns. Dian Marini, S.Kep Syofiani, Amd.Kep Hendrita, Amd.Keb Ajijah Hasni Siregar, Amd.AK Emelia Rostina, Amd.Keb Yulindawati, Amd.Kep Mardhiyah, Amd.Keb
Surveilan : Mega Nadia, Amd.Kep Pendaftaran : Wulandari, Amd.MIK
Imunisasi : Chichi Putri.H, Amd.Keb KONSULTASI
TB, HIV : Ns. Dian Marini, S.Kep Kesling : Reni Delavina, AMKL
Gizi : Fitri Amdani, SKM
KEFARMASIAN
Gudang Obat : Eka Damayanti, Apt
Apotik : Loli Fitri Yani, AMF
: Lidia Manihuruk, Amd.Farm
LABORATORIUM
: Ajijah Hasni Siregar, Amd.AK
: Ade Widiani E.P, Amd.AK
1 . K E PAT U H A N K E B E R S I H A N TA N G A N

Judul Indikator : Kepatuhan kebersihan tangan

1. Peraturan Menteri Kesehatan No.11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien


2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Dasar Pemikiran : 3. Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019 (Covid 19)
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi pelayanan dalam
melakukan cuci tangan sesuai dengan ketentuan WHO

Dimensi Mutu : Keselamatan

Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk memperbaiki dan
Tujuan : meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan pasien dengan cara
mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
1 Tangan jelas kotor/terkena cairan --> CTPS dg air mengalir, Tangan tidak nampak kotor --> HR

Kebersihan tangan --> five moments dari WHO dan 5 indikasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan tentang
2
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

3 Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6 langkah menurut WHO

Penilaian kepatuhan kebersihan tangan : sebelum dan sesudah kontak dg pasien, sebelum melakukan prosedur
4 aseptik, setelah kontak dg cairan tubuh pasien, setelah kontak dgn lingkungan pasien, melepas sarung tgn steril,
DO melepas APD, sebelum menangani obat2an dan makanan

Pemberi pelayanan kesehatan yang dinilai -->nakes yg bertugas di ruang pelayanan dan tenaga penunjang : supir
5
ambulance , CS)

Observer adalah orang yang paham dan memiliki kompetensi untuk melakukan penilaian kepatuhan kebersihan
6
tangan dengan metode dan tool yang telah ditentukan

7 Waktu pengamatan --> maks 20 menit/periode


8 Peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam 20 menit periode pengamatan
Jenis indikator : Proses

Satuan
: Persentase
pengukuran

Numeratur : Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi

Denumerator : Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam 1 periode pengamatan/observasi
Target Pencapaian : ≥ 85%

Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga
Kriteria Inklusi : penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan
pasien/spesimen yang akan di observasi

Kriteria Eksklusi : Tidak ada

Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi dibagi jumlah peluang kebersihan tangan yang
Formula :
seharusnya dilakukan dalam satu periode pengamatan/observasi di kali 100%

Metode Pengumpulan
: Concurrent (Survei harian)
Data
Sumber data : Hasil Observasi

Instrumen Pengumpulan
: Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Data

Besar Sampel : 39 orang (rumus Slovin dari 43 staf Puskesmas)


Cara Pengambilan
: Random Sampling
Sampel

Periode Pengumpulan
: Harian
Data
Penyajian Data : Bulanan, Tahunan
Periode Analisa dan
: Bulanan, Tahunan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab : Penanggung Jawab Mutu


PENGISIAN APLIKASI INM

•Mutufasyankes.kemkes.go.id
•Puskesmas Pemancungan :
username 1011122
F O R M AT K K T P U S K E S M A S P E M A N C U N G A N

FORMAT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

Tindakan Kebersihan Tangan

No Unit Observer Petugas Tanggal Indikasi Sesi yang harus


Tidak
dilakukan HR HW
dilakukan
dalam 20 menit
Sebelum kontak dengan
pengguna layanan
Sebelum tindakan aseptik

Setelah kena cairan tubuh


pengguna layanan/
spesimen
Setelah kontak dengan
pengguna layanan/
spesimen
Setelah kontak lingkungan
HASIL RE KAP ITULAS I KKT P US KES MAS
PE MANCUNGAN

Ruangan / Unit Bulan (Denum) Num % Target

Ruang Farmasi November 4 4 100 85

Ruang komunikasi dan edukasi (KIE) November 4 4 100 85

Ruang laboratorium November 5 5 100 85

Ruang pemeriksaan umum November 5 5 100 85

Ruang pendaftaran dan rekam medis November 4 4 100 85

Ruang tindakan dan gawat darurat November 5 5 100 85


REKAPITULASI KKT

Bulan N/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total

N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4 0 4 0 0 5 5 0 5 0 0 0 0 0 0 27

D 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4 0 4 0 0 5 5 0 5 0 0 0 0 0 0 27

NOVEMBER

% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 100 0 100 0 0 100 100 0 100 0 0 0 0 0 0 100


REKAP HASIL ENTRI DATA

Bulan (Denum) Num % Target

November 27 27 100 85
P DS A PADA INDI KATOR 1 (KEPAT UHAN
KEBE RSIHAN TANGAN)

1. PLAN
• a. Analisa data
• Sampel yang diambil pada indikator 1 sebanyak 1 orang per ruangan ( 6 ruangan)
• Waktu observasi : tanggal 15 – 30 November 2021
• Sampel yang ditetapkan belum semua terpantau (sampel : 33 org)
• b. Tetapkan Tujuan
• Tujuan : mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk
menjamin keselamatan pasien dengan cara menguragi risiko infeksi.
• c. Identifikasi Akar Penyebab Masalah
• Metode Fishbone
• d. Rencanakan Pemecahan Masalah
AKAR PENYEBAB MASALAH

SARANA DANA METOD


E
Ada ruangan Keterbatasan Belum semua mengikuti
Jlh ruangan yg sosialisasi ttg INM
kurang pelayanan yang alokasi
wastafel tdk anggaran
optimal
Jumlah sampel
KKT belum sesuai
Observer belum target (33)
semua terlatih
Kegiatan vaksinasi
sedang berlangsung
Petugas mengerjakan
tugas rangkap/
keterbatasan jlh
petugas sbg observer
LINGKUNGA MANUSI
N A
RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Klasifikasi Pemecahan Masalah
Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan
Penyebab Terpilih (PLAN)
Belum semua mengikuti Dilakukan sosialisasi INM kembali kepada
METODE seluruh petugas
sosialisasi ttg INM
Petugas mengerjakan tugas Usulan penambahan petugas ke Dinas
rangkap/keterbatasan petugas Kesehatan Dilakukan sosialisasi
MANUSIA Observer belum semua INM kembali kepada
Sosialisasi kembali dan melakukan
terlatih evaluasi secara rutin seluruh staf

DANA keterbatasan alokasi anggaran Memasukkan usulan untuk perbaikan


Memasukkan usulan
Jumlah sampel perbaikan dan usulan
KKT belum ada ruang pelayanan yang Memasukkan usulan untuk perbaikan penambahan staf ke
sesuai target (33) wastafelnya belum berfungsi Memanfaatkan wastafel diruangan Dinas Kesehatan
optimal terdekat yang berfungsi optimal Kota/BLUD
SARANA
Memasukkan usulan untuk rehab
Jumlah ruangan yang kurang Puskesmas/ Penambahan ruangan

Kegiatan vaksinasi sedang


LINGKUNGAN berlangsung Mengoptimalkan ruangan dan petugas
2. DO (PELAKSANAAN)

Memetakan Pilot Project ( Uji Coba)

Rencana Perbaikan Waktu dan Tempat Biaya Penanggung Jawab

Sosialisasi kembali INM Minggu ke - 3 (21 Desember -


Pj Mutu (Ns.Dian
kepada seluruh staf 2021)
Marini S.kep)
Puskms
Usulan penambahan Desember 2021 dengan
petugas dan usulan memasukkan surat usulan
perbaikan ke DKK/ penambahan tenaga dan Ka TU (Rini Swatika,
melalui BLUD usulan rehab ke DKK/BLUD -
SKM)
IMPLEMENTASI PILOT PROJECT

• Pelaksanaan pilot project (uji coba) selama kurang


lebih 3 – 6 bulan (Januari – Juni 2022)
• Melakukan pengukuran dan pemantauan selama
implementasi uji coba
• Melakukan monitoring evaluasi setiap bulan oleh tim
Mutu
• Melakukan pencatatan (dokumentasi) dan verifikasi
kegiatan oleh tim Mutu
3. STUDY ( EVALUASI HASIL)

• Tim mutu akan melakukan monev isian aplikasi INM pada tiap
akhir bulan
• Tim mutu akan melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan
yang dilakukan setelah dilakukan uji coba selama 6 bulan ( audit
internal dan dlm RTM)
• Tim mutu akan membuat kesimpulan pada bulan terakhir uji
coba
• Tim Mutu an seluruh staf puskesmas membangun pemahaman
yang sama tentang INM
4. ACT (AKSI)

• Aksi  melakukan evaluasi total terhadap tujuan dan proses serta


menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang
telah kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera
melakukan action untuk memperbaikinya.
• Tahap aksi ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh
ke proses perbaikan selanjutnya.
• Diharapkan adanya standarisasi perubahan  peningkatan dan perbaikan
dalam pelayanan kesehatan.
DOKUMENTASI KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
D O K U M E N TA S I I S I A N F O R M AT M A N U A L
2 . K E PAT U H A N P E N G G U N A A N A L AT P E L I N D U N G D I R I ( A P D )

Judul Indikator : Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

1. Peraturan Menteri Kesehatan No.11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien


2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Dasar Pemikiran : 3. Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019 (Covid 19)
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi pelayanan dalam
menggunakan APD sesuai prosedur

Dimensi Mutu : Keselamatan, Efektif

1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam menggunakan APD


Tujuan : 2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan dengan cara mengurangi risiko
infeksi
1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat a lat yang dirancang sebagai penghalang terha dap
penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari ce dera atau
penyebaran infeksi atau penyakit.

2. APD digunakan sesuai dengan standar dan indikasi

3. Indikasi penggunaan APD adalah jika melak ukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau
 
membran mukosa terkena atau terperc ik darah atau cairan tubuh atau kemungkin an pasien
DO :
terkontaminasi dari petugas.
 
4. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatu han petugas dalam menggunakan APD sesu ai
standar dan indikasi.

5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan terhadap petugas
dalam menggunakan APD saat melakukan prosedur pelayanan kesehatan.

6. Observer adalah orang yang melakukanpengamatan terhadap kepatuhan kepada petugas

Jenis Indikator : Proses

Satuan Pengukuran  : Persentase


Numeratur : Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar dalam periode pengamatan
Denumerator  : Jumlah petugas yang diamati
Target Pencapaian : 100%

Kriteria Inklusi : Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD


Kriteria Eksklusi : Tidak ada

Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai indikasi dan standar dalam periode pengamatan
Formula :
dibagi Jumlah petugas yang diamati di kali 100 persen
Metode Pengumpulan Data : Concurrent (Survei harian)

Sumber data : Hasil Observasi

Instrumen Pengumpulan Data : Formulir

Besar Sampel : 39

Cara Pengambilan Sampel : Random Sampling

Periode Pengumpulan Data : Harian

Penyajian Data : Bulanan, Tahunan

Periode Analisa dan Pelaporan


: Bulanan, Tahunan
Data

Penanggung Jawab : Penanggung Jawab Mutu


F O R M AT PEN G G U N A A N A PD PU SK E SM A S PEM A N C U N G A N
MONITORING PENGGUNAAN APD

RUANGAN :
NAMA PETUGAS :
NO JENIS CONTOH PILIHAN APD SELALU JARANG
1 RESIKO RENDAH
: Kontak dengan kulit : Injeksi : Sarung tangan
: Perawatan luka ringan : Masker
: Tidak terpajan darah langsung : Pengambilan spesimen
laboratorium
: Memandikan Pasien
2 RESIKO SEDANG
: Pemeriksaan pelvis : Sarung tangan
: Kemungkinan terpajan darah
namun tidak ada cipratan : Insersi IUD : Celemek / Apron

: Melepas IUD : Gown pelindung


: Pemasangancath IV : Masker
: Penanganan spesimen
laboratorium
: Perawatan luka berat
: Ceceran darah

3 RESIKO TINGGI
: Kemungkinan terpajan darah dan : Tindakan bedah : Sarung Tangan
kemungkinan terciprat darah : Bedah Mulut : Gown pelindung

: Perdarahan massif : Persalinan Pervaginam : Celemek / Apron

: Peracikan dan pemberian obat


: Terpajan obat sitostatik : Kaca mata pelindung
sitostatik

: Masker
H A S I L R E K A P I T U L A S I K E PAT U H A N P E N G G U N A A N A P D

Bulan (Denum) (Num) % Target

November 5 5 100 100

Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Tota
Bulan N/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
l

N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 5
NOVEM
BER D 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 5

% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 100 0 0 0 0 100 0 0 100 0 0 0 100 0 100


P DS A PADA INDI KATOR 2 (KEPAT UHAN
P ENGGUNAAN APD)

1. PLAN
• A. Analisa data
• Sampel yang diambil pada indikator 2 sebanyak 1 orang per ruangan ( 5 ruangan)
• Sampel yg ditetapkan belum semua terpantau (sampel : 39 org)
• B. Tetapkan Tujuan
• Tujuan : mengukur kepatuhan petugas dalam penggunaan APD untuk menjamin
keselamatan pasien dengan cara mengurangi risiko infeksi.
• C. Identifikasi Akar Penyebab Masalah
• Metode Fishbone
• D. Rencanakan Pemecahan Masalah
AKAR PENYEBAB MASALAH

SARANA DANA METOD


E Belum semua mengikuti
sosialisasi ttg INM
Keterbatasan alokasi
Keterbatasan anggaran untuk Keterbatasan waktu
persediaan pembelian APD
dalam melakukan monev
jumlah APD tertentu
kepatuhan penggunaan
tertentu APD Jumlah sampel
Kepatuhan
penggunaan APD
Observer belum belum sesuai target
Budaya menggunakan APD semua terlatih (39)
sesuai level belum
terlaksana dgn baik Petugas belum
terbiasa
menggunakan APD
sesuai level
LINGKUNGA MANUSI
N A
RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Klasifikasi Pemecahan Masalah
Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan
Penyebab Terpilih (PLAN)
Belum semua mengikuti
sosialisasi ttg INM
Dilakukan sosialisasi INM kembali kepada
METODE seluruh petugas
Keterbatasan waktu dalam
melakukan monev kepatuhan
penggunaan APD
Petugas belum terbiasa
Monev penggunaan APD oleh tim Mutu
Dilakukan sosialisasi
menggunakan APD sesuai scra rutin INM kembali kepada
level seluruh staf
Jumlah sampel MANUSIA
Observer belum semua
kepatuhan Sosialisasi kembali dan melakukan
terlatih
penggunaan evaluasi secara rutin Monitoring Evaluasi
APD belum Keterbatasan alokasi anggaran
penggunaan APD oleh
Memasukkan usulan pembelian APD ke tim Mutu secara rutin
sesuai target (39) DANA untuk pembelian APD tertentu DKK/BLUD

Keterbatasan jumlah Memasukan usulan permintaan APD


SARANA
persediaan APD

Budaya menggunakan APD


sesuai level belum terlaksana Monev penggunaan APD oleh Tim Mutu
LINGKUNGAN scra rutin
dgn baik
2. DO (PELAKSANAAN)

Memetakan Pilot Project ( Uji Coba)

Rencana Perbaikan Waktu dan Tempat Biaya Penanggung Jawab

Sosialisasi kembali INM Minggu ke-3 (21 Desember -


Pj Mutu (Ns.Dian
kepada seluruh staf 2021)
Marini S.kep)

Monitoring evaluasi
penggunaan APD oleh
Tim Mutu secara rutin Koord PPI, K3
Minggu ke 4 setiap bulan - ( Zulfiyenti, Amd. Kep;
Eka Damayanti, Apt)
IMPLEMENTASI PILOT PROJECT

• Pelaksanaan pilot project (uji coba) selama kurang


lebih 3 – 6 bulan (Januari – Juni 2022)
• Melakukan pengukuran dan pemantauan selama
implementasi uji coba
• Melakukan monitoring evaluasi setiap bulan oleh tim
Mutu
• Melakukan pencatatan (dokumentasi) dan verifikasi
kegiatan oleh tim Mutu
3. STUDY ( EVALUASI HASIL)

• Tim mutu akan melakukan evaluasi terhadap hasil


perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama 6 bulan
• Tim mutu akan membuat kesimpulan pada bulan
terakhir uji coba
4. ACT (AKSI)

• Aksi artinya melakukan evaluasi total terhadap tujuan dan proses serta
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang
telah kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera
melakukan action untuk memperbaikinya.
• Tahap aksi ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh
ke proses perbaikan selanjutnya.
• Diharapkan adanya standarisasi perubahan  peningkatan dan perbaikan
dalam pelayanan kesehatan.
3.KEPATUHAN IDENTIFIKASI PENGGUNA LAYANAN

Judul Indikator : Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan

1. Peraturan Menteri Kesehatan No.11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien


2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
3. Ketepatan identifikasi pengguna layanan merupakan sasaran keselamatan pasien yang pertama. Yang
dimaksud dengan keselamatan pasien adalah keselamatan pengguna layanan. Ketepatan identifikasi menjadi
Dasar Pemikiran : sangat penting untuk menjamin keselamatan Pengguna Layanan selama proses pelayanan dan mencegah
insiden keselamatan pengguna layanan
4. Untuk menjamin ketepatan identifikasi pengguna layanan maka diperlukan indikator yang mengukur dan
memonitor tingkat kepatuhan pemberi pelayanan dalam melakukan proses identifikasi. Sehingga pemberi
pelayanan akan menjadikan identifikasi sebagai proses rutin dalam proses pelayanan

Dimensi Mutu : Keselamatan

Tujuan : Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam melaksanakan identifikasi pengguna layanan pada proses pelayanan
1. Pengguna layanan adalah pasien, keluarga, sasaran, kelompok masyarakat dan lintas sektor

2. Identifikasi pengguna layanan secara benar adalah proses mencocokkan identitas pengguna layanan
dengan menggunakan minimal dua dari tiga identitas yang tidak pernah berubah. Misalnya nama, tanggal
lahir, nomor rekam medik, NIK sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas

  3. Proses identifikasi pengguna layanan oleh petugas dilakukan dengan mencocokkan antara identitas yang
tertera di dokumen dengan hasil klarifikasi pada pengguna layanan secara visual dan atau verbal
DO :
4. Peluang adalah indikasi dilakukan identifikasi pengguna layanan secara benar pada saat :
 
a. Pendaftaran

b. Sebelum tindakan

c. Penyerahan hasil laboratorium

d. Penyerahan obat

Jenis Indikator : Proses

Satuan Persentase
:
Pengukuran   
Numeratur : Jumlah proses identifikasi yang dilakukan secara benar
Denumerator
: Jumlah pengguna layanan yang mendapatkan pelayanan di puskesmas
 
Target Pencapaian : 100%

Kriteria Inklusi : Semua pengguna layanan yang mendapatkan pelayanan di Puskesmas

Kriteria Eksklusi : Tidak ada

Jumlah proses identifikasi yang dilakukan secara benar di bagi Jumlah pengguna layanan yang mendapatkan
Formula :
pelayanan di puskesmas di kali 100 persen
Metode Pengumpulan
: Concurrent (Survei harian)
Data

Sumber data : Data Primer

Instrumen
: Formulir
Pengumpulan Data

Besar Sampel : 39 orang

Cara Pengambilan
: Total Sampling
Sampel
Periode Pengumpulan
: Harian
Data

Penyajian Data : Bulanan, Tahunan

Periode Analisa dan


: Bulanan, Tahunan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab : Penanggung Jawab Mutu


FORMULIR PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN
FORMULIR INSTRUMEN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN

Ruangan :
Bulan :
Prosedur tindakan Prosedur
Prosedur Prosedur
Pemberi Prosedur diruangan pelayanan di Prosedur Jumlah
Petugas yang di tindakan dan pelayanan di
No Tanggal Ruangan Observer an cairan penyerah kesehatan Ibu dan ruang pelayanan pengambilan peluang
observasi gawat ruang
intravena an obat KB, anak dan Pengobatan sample intervensi
darurat pelayanan gigi
imunisasi umum dan lansia
HASIL REKAPITULASI KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

Kepatuhan Identifikasi Pasien

Bulan N/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total

N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

NOVEMBER D 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100


Hasil Entri Data

Prosedur tindakan di
Pemberian Cairan Prosedur Tindakan di Ruang Prosedur tindakan di Prosedur pengambilan
Pemberian obat Intervena Tindakan dan Gawat Darurat ruang kesehatan Ibu dan ruang pelayanan gigi sample
KB,anak dan imunisasi

Tahun

DENU DENU PERSE


NUM DENUM PERSEN NUM M PERSEN NUM DENUM PERSEN NUM DENUM PERSEN NUM DENUM PERSEN NUM M N

2021 2 2 0 0 0 100 1 1 100 1 0 0 0 0 0 0 0


4 . A N G K A K E B E R H A S I L A N P E N G O B ATA N PA S I E N T B S E M U A K A S U S S E N S I T I V E
O B AT ( S O )

Judul Indikator : Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus Sensitif Obat (SO)

1. Peraturan Menteri Kesehatan PMK no 67 Th 2016 tentang penanggulangan Tuberculosis


2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
Dasar
:
Pemikiran
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus minimal 90% dengan memperhatikan upaya
penurunan angka putus berobat, gagal, meninggal dan pasien tidak dilakukan evaluasi.

Dimensi Mutu : Efektif, Efisen, Tepat Waktu

Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus sensitif obat dan mengurangi angka
Tujuan :
penularan penyakit TB
1.  Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang
paru dan organ lainnya

2.  TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan atau Tes Cepat Mikroskopis
(TCM) menunjukan hasil masih sensitif terhadap obat anti tuberculosis (OAT) lini 1 (pertama)

3. Obat anti tuberculosis (OAT) lini 1 adalah obat anti tuberculosis yang terdiri dari Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid

  (Z), Etambutol (E) dan Streptomisin (S).


DO :
    4.  Angka keberhasilan pengobatan pasien TB adalah angka yang menunjukkan persentase semua pasien TB yang sembuh
   
    dan pengobatan lengkap diantara semua pasien TB yang diobati dan dilaporkan sesuai dengan periodisasi waktu pengobatan
  TB. Angka ini merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua kasus
yang menggambarkan kualitas pengobatan TB.

5. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.

6. Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan pasien TB dilihat menurut alur pengobatan mulai dari pasien dinyatakan
positif sebagai pasien TB berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis lainnya sampai dengan pasien dinyatakan sembuh
dan pengobatan lengkap.
7.  Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi:

a.   Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar dengan hasil terdokumentasi.

b.  Pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) TB kepada pasien TB dan keluarga, pembuatan kesepakatan
pasien dalam menjalankan pengobatan TB termasuk penunjukan Pengawas Minum Obat (PMO).

c.   Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat.

   
    d.  Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk penanganan efek samping obat.
DO :
   
    e.   Pencatatan rekam medis (medical record) secara lengkap dan benar di setiap tahapan pengobatan.
   
   
    8.  Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan dalam periodisasi pengobatan TB menjadi negatif dan pada salah
satu pemeriksaan

9.      Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada salah
satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif dan diakhir pengobatan tidak ada bukti hasil pemeriksaan
bakteriologis (tidak dilakukan pemeriksaan bakteriologis di akhir pengobatan)
Jenis Indikator : Output

Satuan Pengukuran
: Persentase
 

Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah
Numeratur :
kerja Puskesmas
Denumerator
: Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas
 

Target Pencapaian : 90%

Semua pasien TB SO yang dinyatakan sembuh dan menjalani pengobatan secara lengkap di wilayah
kerja Puskesmas pada tahun berjalan
Kriteria Eksklusi:
 
Kriteria Inklusi : 1. Pasien TB RO
 
2. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan TBC.09 dan hasil pengobatan pasien TB
pindahan dengan TB.10
3. Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau bulan ke 6
Kriteria Eksklusi : Tidak ada

Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan pengobatan lengkap pada tahun berjalan di
Formula : wilayah kerja Puskesmas di bagi Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun berjalan
di wilayah kerja Puskesmas di kali 100%

Metode Pengumpulan Data : Retrospektif

Sumber data : Data Primer

Instrumen Pengumpulan Data : Formulir

Besar Sampel : 44

Cara Pengambilan Sampel : Total Sampling

Periode Pengumpulan Data : Harian

Penyajian Data : Bulanan, Tahunan

Periode Analisa dan


: Bulanan, Tahunan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab : Penanggung Jawab Mutu


F O R M K E B E R H A S I L A N P A S I E N T B S E M U A K A S U S T B S O

KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SO

Pemeriksaan PEMBERIAN OBAT SESUAI PENCATATAN HASIL AKHIR


Diagnosis PEMANTAUAN PENGOBATAN DAN EFEK SAMPING
terduga TB REGIMEN & DOSIS YANG TEPAT REKAM MEDIS PENGOBATAN
Permohonan Pemeriksa PMO PEMANTAU
pemeriksaan an TAHAP AWAL TAHAP LANJUTAN PEMERIKSAAN ULANG DAHAK AN EFEK Tidak
No Tanggal Nama Pasien NIK bakteriologis TCM/Xpert Lengkap
Dilaku SAMPING Lengkap
Tidak dan Sembuh Lengkap
kan dan
Terkonfi Nega Posi Negat Akhir bulan ke 2 Akhir bulan ke 5 Akhir bulan ke 6 Tidak Benar
Ada Tidak 1 2 1 2 3 Ada Benar
rmasi TB tif tif if ada
Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif
HASIL REKAPITULASI KEBERHASILAN PENGOBATAN
PASIEN TB SEMUA KASUS SO

Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus Sensitif Obat (SO)

Bulan N/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total

N 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

NOVEMBER
D 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

% 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus Sensitif Obat (SO)

Bulan
No Upaya Peningkatan Mutu
Februa Mare Agust Septe Oktobe Novem
Januari April Mei Juni Juli Desember
ri t us mber r ber

1 Pemeriksaan dahak yang


tepat dan benar dengan hasil
terdokumentasi a.Pemeriksaan terduga TB 2

b.Pemeriksaan Bakteriologis 2

c.Pemeriksaan TCM 2
2 KIE termasuk penunjukan
PMO KIE termasuk penunjukan PMO 2
Pemantauan kemajuan
3 pengobatan termasuk
penanganan efek samping
obat Akhir bulan ke 2 0

Akhir bulan ke 5 0

Akhir bulan ke 6
Pencatatan Rekam Medis
4 (Medical Record) secara Pencatatan Rekam Medis
lengkap dan benar di setiap (Medical Record) secara lengkap
tahapan pengobatan dan benar 2
5 . I B U H A M I L YA N G M E N D A PAT K A N P E L AYA N A N A N C S E S U A I S TA N D A R

Judul Indikator : Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar

Dasar Pemikiran : 1. Peraturan Menteri Kesehatan PMK no 4 Th 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas

3. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian Ibu (AKI) 305/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan
target pada RPJMN 2020-2024 adalah 183/100.000 KH dan pada akhir SDGs 2030 adalah 131/100.000 KH.

4. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar, maka risiko pada kehamilan dapat sejak awal
diketahui dan dilakukan tata laksana, sehingga faktor risiko dapat dikurangi agar tidak terjadi komplikasi.

5. ANC sangat penting dilakukan untuk kelangsungan hidup baik bagi ibu maupun bayi serta bayi dapat lahir
sehat, berkualitas dan tercegah dari risiko stunting

Dimensi Mutu : Efektif, Keselamatan, Berorientasi pada pasien/pengguna layanan

Tujuan : Penurunan angka kematian ibu di Indonesia


1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar adalah ibu hamil yang telah mendapatkan
pelayanan ANC lengkap sesuai dengan standar kuantitas dan standar kualitas selama periode kehamilan di
wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan

2.     Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4) terdiri dari:

a.    1 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada trimester ke-1 (satu)/ 0-12 minggu,

b.   1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-2 (dua)/ > 12-24 minggu, dan

c.    2 (dua) kali kunjungan pada trimester ke-3 (tiga)/ 24 minggu-sampai dengan kelahiran

  : 3.  Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10T meliputi :


DO  
    a.   Timbang Berat badan dan tinggi badan
   
    b.   b Ukur tekanan darah
   
   
c.    Nilai status gizi (ukur LILA)
   
   
d.   Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 24 minggu)
   
   
e.    Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
   
   
f.     Skrining status imunisasi dan berikan suntikan tetanus toksoid (TT) bila diperlukan.
h.   Pemeriksaan laboratorium meliputi:

·      Golongan darah

·      Kadar Hemoglobin

·      Gluko-Protein urin

   
DO : ·      Termasuk pemeriksaan HIV (Indikator SPM)
   
   
    i.     Tata Laksana
   
   
    j.     Temu wicara / konseling
   
4. Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar pemeriksaan ANC sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang telah mendapatkan pelayanan ANC sesuai
Hasil
Jenis Indikator :  

Satuan Pengukuran  : Persentase

Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar pada
Numeratur :
tahun berjalan
Denumerator
: Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas pada tahun berjalan
 
100%
Target Pencapaian :
 
Kriteria Inklusi : Seluruh ibu hamil bersalin di wilayah kerja pus kesmas pada tahun berjalan
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1
 
2. Ibu hamil yang pindah domisili (drop out)
 
Kriteria Eksklusi : 3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilan (Abortus)

4. Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatan riwayat kehamilan lengkap

5. Ibu hamil meninggal sebelum bersalin.


 
Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar pada
Formula : tahun berjalan dibagi Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas pada tahun berjalan di
kali 100 %
Metode Pengumpulan Data : Retrospektif

Sumber data : Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu

Instrumen Pengumpulan Data : Formulir

Besar Sampel : Target (395)

Cara Pengambilan Sampel : Total Sampling

Periode Pengumpulan Data : Bulanan

Penyajian Data : Bulanan, Tahunan

Periode Analisa dan Pelaporan


: Bulanan, Tahunan
Data

Penanggung Jawab : Penanggung Jawab Mutu


F O R M IB U H A MI L YA N G M EN D A PATK A N PEL AYA N A N A N C SE SU A I
STA N D A R
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR
No. Tanggal Tinggi Denyut Status Pemeriksaan Laboratorium
No Tanggal Nama Pasien Nama Petugas Ukur Tablet Tata Temu
Kohort Bersalin K1 K2 K3 K4 BB/TB TD Fundus Jantung Imun Gol. Gluko
LILA Fe HB HIV Laksana Wicara
Uetri Janin dan TT Darah Protein
R E K A P C A PA I A N A N C

Periksa Laboratorium
Tinggi Denyut Status
BB dan Ukur Tablet Tata Temu
Tahun K1 K2 K3 K4 TD Fundus Jantung Imun dan
BB LILA fe Gol. GlukoProtein Laksana Wicara
Uteri Janin TT Hb HIV
Darah Urin

2021 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 32 40 40 40 40 40

Bulan Jumlah Ibu Hamil ANC(Denum) Jumlah Seluruh Ibu Hamil (Num) % Target

November 20 16 80 100
R EK A PIT U L A S I IB U H A M IL YA N G M EN D A PATK A N P ELAYA N A N A N C
S ESU A I STA N D A R

Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar

Bulan N/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total

N 2 1 1 0 0 0 0 3 0 3 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 16

NOVEMB D 2 1 1 1 0 0 0 3 0 3 2 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 20
ER

% 100 100 100 0 0 0 0 100 0 100 50 100 0 0 0 0 100 0 0 0 0 0 100 100 0 0 0 0 0 100 0 80
6 . K E P U A S A N P E N G G U N A L AYA N A N

Judul Indikator : Kepuasan Pengguna Layanan

1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi mengenai Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat
Unit Penyelenggara Pelayanan
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Dasar Pemikiran :
Birokrasi No.14 tahun 2017 tentang Pedoman baru penyusunan Survey
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik
3. Publik Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas

Dimensi Mutu : Berorientasi pada pasien/pengguna layanan

Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan


Tujuan :
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik
1. Kepuasan masyarakat/pengguna layanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja
pelayanan yang diberikan aparatur penyelenggara pelayanan publik.

2. Pengguna layanan puskesmas adalah pasien, keluarga masyarakat,kelompok masyarakat, lintas sektor, yang
menerima pelayanan dari Puskesmas.
3.  Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4.  Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang
menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
5.  Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit
  pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan, baik Upaya Kesehatan
DO : Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
 
6.   Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and Morgan
 
 
7.  Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
sebagai variabel penyusunan survei kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan.

8.   Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan
masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik

9.  Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka.
Angka ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat).

10. Unsur Survei Kepuasaan Masyarakat adalah unsur-unsur yang menjadi indikator pengukuran kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
11. Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh pemberi layanan secara berkala setiap 3 (tiga) bulanan (triwulan),
atau 6 (enam) bulan (semester) atau minimal 1 (tahun) sekali.

12.Unsur SKM dalam peraturan ini meliputi:

a.   Persyaratan

Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis
maupun administratif.
b.   Sistem, Mekanisme, dan Prosedur.Prosedur adalah tata carapelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan,termasuk pengaduan.
   
 DO  : c.   Waktu Penyelesaian.
   
    Waktu Penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap
    jenis pelayanan.
   
    d.   Biaya/Tarif.
   
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh
   
pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan
   
    masyarakat.

e.   Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan.


f.    Kompetensi Pelaksana.

Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan pengalaman.

g.   Perilaku Pelaksana.

Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.

    h.   Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan


 DO  :
   
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan
   
pengaduan dan tindak lanjut.
   
   
    i.    Sarana dan prasarana.
   
    Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
(usaha, pembangunan,proyek).Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan
prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung).

13. Survei Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan menggunakan indikator dan metodologi survei yang
Out Put
Jenis Indikator :  

Satuan Pengukuran  : Indeks

Numeratur : Total dari nilai persepsi per unsur (Sesuai dengan PERMEN PAN & RB)

Denumerator  : Total unsur yang terisi (Sesuai dengan PERMEN PAN & RB)

Target Pencapaian : >76.60


Kriteria Inklusi : Semua pengguna layanan Puskesmas baik UKM maupun UKP
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Total dari nilai persepsi per unsur dibagi Total unsur yang terisi di kali nilai penimbang (Sesuai dengan metodologi
Formula : survei kepuasan masyarakat berdasarkan PERMEN PAN & RB)

Metode Pengumpulan Data : Survei

Sumber data : Data Primer

Instrumen Pengumpulan Data : Sesuai dengan kuisioner survey kepuasan masyarakat berdasarkan PERMEN PAN & RB

Besar Sampel : Penentuan sampel dihitung dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and Morgan

Cara Pengambilan Sampel : Random Sampling

Periode Pengumpulan Data : Bulanan

Penyajian Data : Bulanan, Tahunan

Periode Analisa dan Pelaporan Data : Bulanan, Tahunan

Penanggung Jawab : Penanggung Jawab Mutu


F O R M K E P U A S A N P A S I E N

KEPUASAN PASIEN

Nilai Unsur Pelayanan


No No. Resp Unit Ruangan
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
• Keterangan:
• U1 : Prosedur pelayanan • Untuk penilaian digunakan
• U2 : Persyaratan pelayanan skala likert yang terdiri dari 4
• U3 : Kejelasan petugas pelayanan tingkatan :
• U4 : Kedisiplinan petugas pelayanan
• U5 :Tanggung jawab petugas pelayanan • Angka 4 : Sangat puas
• U6: Kemanpuan petugas pelayanan • Angka 3 : Puas
• U7:Kecepatan pelayanan • Angka 2 : kurang Puas
• U8:Keadilan mendapat pelayanan • Angka 1 : Tidak Puas
• U9: Kesopanan dan keramahan petugas
HASIL REKAPITULASI KEPUASAN PASIEN

Ruangan/Unit Bulan (Denum) Num % Target

Ruang pendaftaran dan rekam medis November 25 726 80.59.00 ≥76.61


R E K A P I T U L A S I K E P U A S A N PA S I E N

Nilai Unsur Pelayanan


U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Nilai Per Unsur 81 81 81 81 81 81 81 81 78


NRRTertimbang/ unsur 0.35964 0.35964 0.35964 0.35964 0.35964 0.35964 0.35964 0.35964 0.34632 322.344
IKM Unit Pelayanan 80.59.00
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
P D S A PA D A C A PA I A N I N M

1. PLAN
a. Pengumpulan Data
dari 6 indikator INM, indikator 5 ( Ibu Hamil yang mendapatkan ANC sesuai standar  tidak tercapai
b. Tetapkan Tujuan
Tujuan  pelayanan ANC sesuai standar tercapai 100%
c. Identifikasi Akar Penyebab Masalah
FishBone
 Pemeriksaan lab utk gol darah belum seluruh pasien IH ( reagen kurang, factor pembiayaan dll)
d. Perencanaan Pemecahan Masalah
Merencanakan penyediaan reagen, koordinasi dengan Pembina wilayah dan kel pasien IH utk selalu melakukan
pemeriksaan gol darah

Anda mungkin juga menyukai