Anda di halaman 1dari 15

Tugas

Kelompok
Disusun oleh :
muhamad yusril
muhammad fadly
Judul

EPILEPSI PADA
ANAK
Definisi Epilepsi
Epilepsi adalah gangguan kejang kronis dengan kejang berulang yang
terjadi dengan sendirinya, yang membutuhkan pengobatan jangka
panjang (Wong, 2008). Epilepsi adalah gejala kompleks dari banyak
gangguan fungsi otak berat yang dikarakteristikan oleh kejang
berulang keadaan ini dapat di hubungkan dengan kehilangan
kesadaran, gerakan berlebihan atau hilangnya tonus otot atau gerakan
dan gangguan perilaku, alam perasaan, sensasi dan persepsi sehingga
epilepsy bukan penyakit tetapi suatu gejala (Smeltzer & Bare, 2011).
Etiologi Epilepsi
Epilepsi disebabkan dari gangguan listrik disritmia pada sel
saraf pada salah satu bagian otak yang menyebabkan sel ini
mengeluarkan muatan listrik abnormal, berulang dan tidak
terkontrol (Smeltzer & Bare, 2011).
Manifestasi Klinis Epilepsi Pada
Anak
Kajian Teori
Kejang terdapat beberapa variasai yaitu antara pasien satu dengan pasien
yang lain , namun cenderung serupa yaitu berupa kejang kompleks parsial,
Penelitian
kejang kompleks parsial dapat termasukTerkait
gambaran somatosensory atau
motorfokal. Kejang kompleks parsial dikaitkan dengan perubahan
kesadaran. Ketiadaan kejang dapat tampak
Penjabaran relative ringan, dengan periode
Data
perubahan kesadaran hanya sangat singkat (detik). Kejang tonik klonik
umum merupakan episode konvulsif utama dan selalu dikaitkan dengan
Lain-lain
kehilangan kesadaran. (Kusuma H dan Nurarif H, 2016)
Tanda dan Gejala

Kejang parsial dapat Kejang umum atau tonik


berkaitan dengan : klonik dapat berkaitan
dengan :
1. Ketidaksadaran, biasanya disertai
1. Gerakan wajah atau menyeringai
2. Sentakan yang dimulai di salah saru dengan jatuh,
bagian tubuh, yang dapat menyebar 2. Reflek pada lengan dan tungkai yang
tidak terkontrol
3. Pengalaman sensorik berupa
3. Periode opnea yang singkat (henti
penglihatan, bau, atau warna napas)
4. Kesemutan 4. Salvias dan mulut berbusa
5. Perubahan tingkat kesadaran 5. Menggigit lidah
6. Inkontinensia
Pathway
Keperawatan
Epilepsi
Patofisiologi
Kejang adalah manifestasi paroksismal dari sifat listrik di bagian korteks
otak.Hal ini terjadi saat ada ketidakseimbangan tiba-tiba antara kekuatan
pemicu (eksikatori) dan penghambat (inhibitori) dalam jaringan neuron kortikal
(Ikawati, 2011). Pada gambar 2.4, dapat dijelaskan bahwa pada kondisi nomal
impuls saraf dari otak akan dibawa oleh neurotransmitter seperti GABA
melalui sel-sel neuron ke organ tubuh lain. Jika pada sistem tersebut tidak
normal maka akan terjadi ketidakseimbangan aliran listrik pada neuron dan
mengakibatkan terjadinya serangan kejang (Astuti, 2008). Ketidakseimbangan
bisa terjadi karena kurangnya transmisi inhibisi misalnya terjadi pada keadaan
setelah pemberian antagonis GABA atau selama penghentian pemberian
GABA (alcohol, benzodiazepine), atau pada saat meningkatnya aksi eksitasi
seperti meningkatnya aksi glutamat atau aspartat (Ikawati, 2011).
Klasifikasi
Sindrom Epilepsi
Klasifikasi International League Against Epilepsy (ILAE) 1981 untuk kejang epilepsy

Kejang parsial Kejang parsial Kejang parsial yang Kejang umum


Kejang parsial kompleks menjadi kejang
sederhana generalisata sekunder

• Kejang parsial • Kejang parsial kompleks • Kejang parsial • Kejang absans


sederhana dengan gejala dengan onset parsial sederhana menjadi • Absans atipikal
motorik sederhana diikuti kejang umum • Kejang mioklonik
gangguan kesadaran • Kejang klonik
Gambar Anatomis/penyakit Epilepsi Pada
Anak
Gambar Anatomis/penyakit Epilepsi Pada
Anak
Otak besar merupakan awal hemisfer serebrum yang bertugas menentukan gerakan dibawah
kemauan, pusat penglihatan pusat pendengaran dan pusat bicara.Otak antara terdiri dari
thalamus dan hipotalamus.Thalamus berfungsi untuk meneruskan informasi ke otak besar
sedangkan hipotalamus berfungsi untuk pengaturan suhu, nafsu makan keseimbangan air oleh
ADH serta pengaturan aktivitas irama psikobiologi seperti tidur (Ferdinand & Ariebowo, 2009;
Sloane, 2003). Otak tengah adalah bagian otak paling kecil yang merupakan jalur motorik
besar, mengandung pusat-pusat pengendalian keseimbangan dan gerakan-gerakan mata
(Mutscher, 1999).Otak belakang terdiri dari medula oblongata, pons dan otak kecil.Otak kecil
(cerebelum) berfungsi dalam pengeturan keseimbangan dan koordinasi jalannya gerak,
jembatan (pons) yang menghubungkan medula dengan bagian otak lain, berfungsi dalam
pengaturan motorik (Satyanegara et al., 2010).
Pemeriksaan Penunjang
Epilepsi Pada Anak
Elektroensefalografi (EEG)
Terdapat dua bentuk kelaianan pada EEG, kelainan fokal pada EEG menunjukkan kemungkinan
adanya lesi struktural di otak. Sedangkan adanya kelainan umum pada EEG menunjukkan
kemungkinan adanya kelainan genetik atau metabolik. Rekaman EEG dikatakan abnormal bila :

Neuroimaging
Dua pemeriksaan yang sering digunakan Computer Tomography Scan (CT Scan) dan
Magnetic Resonance Imaging (MRI). Bila dibandingkan dengan CT Scan maka MRI
lebih sensitive dan secara anatomik akan tampak lebih rinci.
Penatalaksanaan Medis Epilepsi
Pada Anak
Tatalaksana fase akut (saat kejang)

Pengobatan epilepsy
Terapi medikamentosa

Terapi bedah
Terapi nutrisi
PENCEGAHAN EPILEPSI PADA ANAK
Menurt (Deliana, 2016) merekomendasikan beberapa hal dalam upaya mencegah dan menghadapi kejang
demam. • Orang tua atau pengasuh anak harus diberi cukup informasi mengenai penanganan demam dan
kejang

Profilaksis intermittent dilakukan dengan memberikan diazepam dosis 0,5 mg/kg


BB perhari, per oral pada saat anak menderita demam. Sebagai alternatif dapat
diberikan profilaksis terus menerus dengan fenobarbital.

Memberikan diazepam per rektal bila terjadi kejang.

Pemberian fenobarbital profilaksis dilakukan atas indikasi, pemberian


sebaiknya dibatasi sampai 6 – 12 bulan kejang tidak berulang lagi dan
kadar fenoborbital dalam darah dipantau tiap 6 minggu – 3 bulan, juga
dipantau keadaan tingkah laku dan psikologis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai