Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dapat ditetapkan dalam beberapa kelompok tarif, yaitu tarif terendah sebesar 10% (sepuluh persen) dan tarif tertinggi 200% (dua ratus persen) Atas ekspor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah dikenakan pajak dengan tarif 0% (nol persen). Perbedaan kelompok tarif tersebut didasarkan pada pengelompokan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang atas penyerahannya dikenai PPnBM. Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dikenakan PPnBM ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dan Jenis Barang yang dikenakan PPnBM atas Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan. Pengelompokan barang-barang yang terkena PPnBM terutama didasarkan pada tingkat kemampuan golongan masyarakat yang mempergunakan barang-barang tersebut, di samping didasarkan pula pada nilai gunanya bagi masyarakat pada umumnya. Dasar Pengenaan PPN Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau Nilai Lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang. Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak. Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. DPP Nilai Lain Nilai Lain adalah suatu jumlah yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak, yang dapat berupa: a) Harga Pokok Penjualan (Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor); b) perkiraan harga jual rata-rata; c) harga pasar wajar; d) persentase tertentu dari harga jual, tagihan atau imbalan; e) harga faktual yang dianggap wajar. Nilai Lain ditetapkan sebagai berikut: • Pemakaian sendiri: DPP = Harga Pokok Penjualan PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan • Pemberian cuma-cuma: DPP = Harga Pokok Penjualan PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan DPP Nilai Lain • Penyerahan film cerita (PMK No 102/PMK.011/2011) : DPP = Perkiraan hasil rata-rata per judul film PPN = 10% X Perkiraan hasil rata-rata per judul film • Penyerahan produk hasil tembakau: DPP = Harga Jual Eceran PPN = 10% X Harga Jual Eceran • Aktiva yang tujuan semula tidak diperjualbelikan yang tersisa saat pembubaran perusahaan: DPP = Harga Pasar Wajar PPN = 10% X Harga Pasar Wajar • Penyerahan BKP dan/atau JKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan BKP dan/atau JKP antarcabang DPP = Harga Pokok Penjualan PPN = 10% x Harga Pokok Penjualan DPP Nilai Lain • Penyerahan BKP kepada pedagang perantara DPP = Harga yang disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli PPN = 10% x Harga yang disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli • Penyerahan BKP melalui juru lelang DPP = Harga Lelang PPN = 10% x Harga Lelang • Penyerahan jasa pengiriman paket DPP = 10% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih PPN = 1% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih Cara Perhitungan PPN Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan Dasar Pengenaan Pajak. PPN = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak Cara menghitung PPN yang terutang adalah dengan mengalikan jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor atau Nilai Lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan dengan tarif pajak. Pajak yang terutang ini merupakan Pajak Keluaran, yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak.