Anda di halaman 1dari 7

Tarif Pajak Pertambahan Nilai

UU No 42 Tahun 2009
Tarif PPN 10%

UU HPP No 7 tahun 2021

Tarif PPN 11%


Tarif Pajak Penjualan atas Barang
Mewah
Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dapat
ditetapkan dalam beberapa kelompok tarif, yaitu tarif terendah
sebesar 10% (sepuluh persen) dan tarif tertinggi 200% (dua ratus
persen) Atas ekspor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah
dikenakan pajak dengan tarif 0% (nol persen). Perbedaan kelompok
tarif tersebut didasarkan pada pengelompokan Barang Kena Pajak
yang Tergolong
Mewah yang atas penyerahannya dikenai PPnBM. Kelompok
Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dikenakan PPnBM
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dan Jenis Barang yang
dikenakan PPnBM atas Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan. Pengelompokan
barang-barang yang terkena PPnBM terutama didasarkan pada
tingkat kemampuan golongan masyarakat yang mempergunakan
barang-barang tersebut, di samping didasarkan pula pada nilai
gunanya bagi masyarakat pada umumnya.
Dasar Pengenaan PPN
Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai adalah jumlah Harga Jual,
Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau Nilai Lain yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan, yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung
Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah yang terutang.
Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak,
tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang
ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.
Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak,
ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, tetapi
tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang
ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai berupa
uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena
Pajak Tidak Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.
DPP Nilai Lain
Nilai Lain adalah suatu jumlah yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan
Pajak, yang dapat berupa:
a) Harga Pokok Penjualan (Harga Jual atau Penggantian setelah
dikurangi laba kotor);
b) perkiraan harga jual rata-rata;
c) harga pasar wajar;
d) persentase tertentu dari harga jual, tagihan atau imbalan;
e) harga faktual yang dianggap wajar.
Nilai Lain ditetapkan sebagai berikut:
• Pemakaian sendiri:
DPP = Harga Pokok Penjualan
PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan
• Pemberian cuma-cuma:
DPP = Harga Pokok Penjualan
PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan
DPP Nilai Lain
• Penyerahan film cerita (PMK No 102/PMK.011/2011) :
DPP = Perkiraan hasil rata-rata per judul film
PPN = 10% X Perkiraan hasil rata-rata per judul film
• Penyerahan produk hasil tembakau:
DPP = Harga Jual Eceran
PPN = 10% X Harga Jual Eceran
• Aktiva yang tujuan semula tidak diperjualbelikan yang tersisa saat
pembubaran perusahaan:
DPP = Harga Pasar Wajar
PPN = 10% X Harga Pasar Wajar
• Penyerahan BKP dan/atau JKP dari pusat ke cabang atau
sebaliknya dan penyerahan BKP dan/atau JKP antarcabang
DPP = Harga Pokok Penjualan
PPN = 10% x Harga Pokok Penjualan
DPP Nilai Lain
• Penyerahan BKP kepada pedagang perantara
DPP = Harga yang disepakati antara pedagang perantara
dengan pembeli
PPN = 10% x Harga yang disepakati antara pedagang
perantara dengan pembeli
• Penyerahan BKP melalui juru lelang
DPP = Harga Lelang
PPN = 10% x Harga Lelang
• Penyerahan jasa pengiriman paket
DPP = 10% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya
ditagih
PPN = 1% X Jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya
ditagih
Cara Perhitungan PPN
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif dengan Dasar Pengenaan Pajak.
PPN = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
Cara menghitung PPN yang terutang adalah dengan mengalikan
jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor atau Nilai
Lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan dengan
tarif pajak. Pajak yang terutang ini merupakan Pajak Keluaran, yang
dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak.

Anda mungkin juga menyukai