Yongky Suganda
FNA metode efektif, namun setengah dari nodul dibiopsi adalah jinak dan 30% sitologi tidak
pasti, sehingga menyebabkan overdiagnosis nodul tiroid jinak
Sehingga memerlukan teknik baru untuk akurasi diagnostik nodul tiroid dan mengurangi FNA
tidak perlu.
European Federation of Societies for Ultrasound in
Medicine and Biology (EFSUMB) merilis pedoman dan
rekomendasi untuk penggunaan Contrast Enhanced
Ultrasonography (CEUS). CEUS telah diaplikasikan
karena keunggulan memvisualisasi mikrosirkulasi.
Analisis regresi logistik multivariat digunakan untuk screning faktor risiko independen dan membangun
model prediksi risiko.
Januari 2020 dan Maret 2021, kohort kedua dari 100 pasien dengan 101 nodul dimasukkan untuk
kohort validasi eksternal.
Model diubah menjadi skor risiko yang disederhanakan dan telah divalidasi dalam validasi kohort..
Bahan dan Metode
Borderline
Possibly
Malignant Malignant
Diagnosis Patologis
Pada penelitian ini histopatologi menjadi pilihan terakhir.
Diagnosis akhir jinak dibuat Ketika, nodul dengan Bethesda
kategori II dikonfirmasi oleh FNA berulang
atau ditemukan tidak ada perubahan ukuran dan kategori ACR
TI-RADS selama setidaknya 1 tahun tindak lanjut.
Nodul goiter dengan Adenomatosus Hyperplasia pr/46thn
Papillary Thyroid Carcinoma Pr/25thn
Follicular Adenoma Pr/63thn
Follicular Variant dari Papillary Thyroid Karsinoma Pr/53thn
Model Establishment and Risk Score Construction
Regresi logistik bertahap digunakan untuk memilih variabel dari 13 fitur ultrasonografi nodul tiroid
non-hipovaskular dalam kohort derivasi, dengan patologi sebagai hasilnya.
Model prediktif berdasarkan variabel yang signifikan akan memodelkan peluang keganasan nodul
tiroid, dengan rumus yang diberikan oleh (Anderson RP, 2003)
• Regresi logistik multivariat mengidentifikasi lima risiko faktor independen untuk memprediksi keganasan
tiroid non-hipovaskular nodul: adanya mikro-kalsifikasi (X5), margin tidak teratur (X4), earlier wash-out
(X13), Centripetal Enhancement (X11), dan tidak ada ring enhancement (X9)
• Odds ratio (OR) >1 menunjukkan faktor risiko dan OR <1 menunjukkan faktor protektif.
• Mikrokalsifikasi memiliki nilai OR terbesar (OR = 11.9, 95% CI: 4.463–30.728), dengan sensitivitas,
spesifisitas, dan akurasi masing-masing 59,3%, 89,9%, dan 74,7%.
• Centripetal enhancement terkait dengan keganasan memiliki spesifisitas tertinggi (93,58%)
Kemudian kami membandingkan kinerja diagnostik model prediktif (kombinasi US konvensional dan
CEUS) dengan US konvensional dan CEUS saja. (kombinasi dari US konvensional dan CEUS)
model prediktif (0,921) secara signifikan lebih tinggi dari pada US konvensional (0,892,P =0,0242)
dan CEUS (0,868, P =0,0076).
Dibandingkan dengan US konvensional, CEUS memiliki spesifisitas yang lebih tinggi (69,7%vs.
79,8%) dan sensitivitas yang lebih rendah (92,6%vs.81,5%)
Membandingkan Dua Metode dalam Skrining Nodul Tiroid Non-Hypovaskular untuk FNA pada Kelompok Derivasi