Anda di halaman 1dari 15

Metastasis

Pulmoner
Here is where your presentation begins

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Daftar Isi
Metastasis pulmoner
01 You can describe the topic of the section here

Evaluasi Nodul Paru


02 You can describe the topic of the section here

Coarse nodule
03 You can describe the topic of the section here

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Metastasis Pulmoner
● Metastasis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyebaran sel tumor
dari lokasi primer ke struktur sekitarnya dan lokasi yang jauh
● Metastasis ke paru-paru adalah proses yang kompleks.

Sel tumor metastatik melalui tahapan pelepasan dari lokasi tumor primer

Invasi ke pembuluh darah (kapiler, limfatik)

Ekstravasasi ke lokasi sekunder yang sesuai, pembentukan lingkungan mikro yang mendukung
nutrisi dan suplai darah.
Metastasis Pulmoner
Kanker umum yang bermetastasis ke parenkim paru-paru:
• kanker payudara
• Kanker paru
• Kanker kolorektal
• Leiomyosarcoma uterus
• Karsinoma sel skuamosa kepala/leher

Kanker yang menyebar ke cabang endobronkial paru:


• Kanker kolorektal
• Kanker ginjal
• Kanker paru
• Limfoma
Metastasis Pulmoner: Penyebaran
Penyebaran hematogen
• Terlihat pada tumor dengan drainase vena ke paru-paru, misalnya kanker kepala dan leher, tiroid,
adrenal, ginjal, testis, melanoma, dan osteosarkoma.

Penyebaran limfatik
• Terjadi melalui dua cara: invasi limfatik antegrade melalui diafragma dan/atau permukaan pleura
atau melalui penyebaran limfatik retrograde dari metastasis nodus hilus.
• Contohnya pada kanker paru, kanker gaster, kanker payudara, kanker pankreas, kanker uterus,
kanker rektum, dan kanker prostat.

Penyebaran langsung ke pleura


• Terjadi karena penyebaran hematogen yang meluas ke pleura, dengan penyebaran limfatik, atau dari
metastasis hepar yang sudah terjadi.
• Contohnya pada kanker paru, kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker gaster
Evaluasi Nodul Paru
Pertumbuhan
Ukuran Atenuasi
tumor

Kalsifikasi dan
Margin
lemak

Weinberger, S. E. and McDermott, S. (2024) ‘Diagnostic evaluation of the incidental pulmonary nodule - UpToDate’, UpToDate.
Evaluasi Nodul Paru: Ukuran

Ukuran diukur sebagai rata-rata sumbu panjang dan pendek,


dibulatkan ke milimeter terdekat.

Data dari uji coba retrospektif dan skrining prospektif


semuanya mengkonfirmasi bahwa risiko keganasan
meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran

Weinberger, S. E. and McDermott, S. (2024) ‘Diagnostic evaluation of the incidental pulmonary nodule - UpToDate’, UpToDate.
Evaluasi Nodul Paru: Atenuasi
Atenuasi nodul (kepadatan) memungkinkan klasifikasi lesi sebagai solid atau
subsolid (pure ground glass atau ground glass part solid).
• Nodul solid berukuran ≤8 mm cenderung tidak bersifat ganas, sulit untuk dibiopsi, tidak
dapat dikarakterisasi dengan pencitraan fungsional, dan paling baik dikarakterisasi dengan
CT scan.
• Sebaliknya, nodul solid >8 mm mempunyai kemungkinan lebih besar menjadi keganasan,
lebih dapat dikarakterisasi dengan pencitraan fungsional (misalnya PET), dan lebih
mungkin berhasil didiagnosis melalui biopsi.
• Nodul subsolid adalah nodul paru yang merupakan nodul pure ground glass atau nodul
ground glass part solid
• Histologi yang paling umum terlihat dengan morfologi ground-glass adalah hiperplasia
adenomatosa atipikal (AAH), adenokarsinoma in situ (AIS), dan adenokarsinoma invasif
minimal (MIA)

Weinberger, S. E. and McDermott, S. (2024) ‘Diagnostic evaluation of the incidental pulmonary nodule - UpToDate’, UpToDate.
Evaluasi Nodul Paru: Pertumbuhan

Untuk nodul solid, pertumbuhan didefinisikan sebagai peningkatan ukuran >2 mm

Untuk nodul subsolid, pertumbuhan juga dapat diidentifikasi sebagai peningkatan


atenuasi atau peningkatan ukuran atau bertambahnya komponen solid.

Dibandingkan dengan radiografi toraks, CT scan dapat mendeteksi perubahan diameter


dengan lebih baik.

Nodul padat yang telah stabil dengan CT scan selama minimal dua tahun tidak
memerlukan evaluasi diagnostik lebih lanjut

Weinberger, S. E. and McDermott, S. (2024) ‘Diagnostic evaluation of the incidental pulmonary nodule - UpToDate’, UpToDate.
Evaluasi Nodul Paru: Kalsifikasi dan Lemak
Pola kalsifikasi terkadang dapat digunakan untuk
mendiagnosis nodul paru insidental sebagai jinak
• Empat pola kalsifikasi yang tidak berbahaya : sentral, difus, pipih, dan
"popcorn".
• Sentral, difus, dan lamelar biasanya terlihat pada infeksi sebelumnya,
terutama histoplasmosis atau tuberkulosis.
• Kalsifikasi popcorn merupakan ciri kalsifikasi kondroid pada hamartoma.
o Pola kalsifikasi yang tidak menentu (misalnya punctate, eksentrik,
dan amorf) tidak spesifik dan nodul dengan pola kalsifikasi ini mungkin
bersifat ganas.
o Metastasis dari kondrosarkoma atau osteosarkoma, pada pasien yang
didiagnosis menderita kanker ini, mungkin menunjukkan nodul kalsifikasi
yang menyerupai granuloma jinak.
Weinberger, S. E. and McDermott, S. (2024) ‘Diagnostic evaluation of the incidental pulmonary nodule - UpToDate’, UpToDate.
Evaluasi Nodul Paru: Margin

Meskipun margin batas nodul dapat memberi petunjuk diagnosis,


margin tidak dapat membedakan antara nodul jinak dan ganas.

• Biasanya, nodul jinak memiliki batas yang jelas dan halus, sedangkan lesi ganas
memiliki batas spiculated atau lobular.
• Spikulasi disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel ganas di sepanjang interstitium paru,
dan lobulasi disebabkan oleh tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda di dalam
nodul.
• Batas halus tidak mengeksklusi keganasan dengan banyak metastasis paru
• Hingga 20 persen kanker paru memiliki batas halus.

Weinberger, S. E. and McDermott, S. (2024) ‘Diagnostic evaluation of the incidental pulmonary nodule - UpToDate’, UpToDate.
Coarse nodule
● Xiao dkk. membandingkan penampakan nodul paru pada kasus kanker paru
dan solitary pulmonary inflammatory nodule (SPIN).
○ Berdasarkan karakteristik CT, nodul diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis: I, nodul homogen dan berbatas tegas dengan smooth margin
(Ia), coarse (Ib), atau spiculated (Ic); II, nodul dengan batas kabur
(blurred), peripheral patches, atau keduanya; III, nodul menunjukkan
densitas heterogen; dan IV, nodul poligonal.
○ Pada penelitian ini, nodul tipe I lebih sering ditemukan pada kasus
kanker paru dibandingkan SPIN.

Xiao YD, Lv FJ, Li WJ, Fu BJ, Lin RY, Chu ZG. Solitary Pulmonary Inflammatory Nodule: CT Features and Pathological Findings. J Inflamm Res [Internet]. 2021 [cited 2024 Apr 16];14:2741. Available
from: /pmc/articles/PMC8242128/
Coarse nodule
Studi oleh Chu dkk. (2019) menunjukkan bahwa pada pasien dengan solid lung cancerous
nodule (SCLN), semakin meningkatnya diameter nodul, semakin banyak lesi yang
menunjukkan margin yang jelas namun kasar (coarse) (p=0.013).

Hal ini mungkin terjadi karena sel tumor menginfiltrasi jaringan perifer secara lokal,
terutama pada nodul yang lebih besar.

Siegelman dkk. juga melaporkan bahwa coarse margin secara signifikan lebih tinggi
pada kanker paru dibandingkan lesi paru yang jinak.

Chu ZG, Zhang Y, Li WJ, Li Q, Zheng YN, Lv FJ. Primary solid lung cancerous nodules with different sizes: computed tomography features and their variations. BMC Cancer [Internet]. 2019 Nov 7 [cited 2023 May 2];19(1). Available
from: /pmc/articles/PMC6836448/
Siegelman SS, Khouri NF, Leo FP, Fishman EK, Braverman RM, Zerhouni EA. Solitary pulmonary nodules: CT assessment. Radiology. 1986;160(2):307–12.
Terima Kasih

Illustration by Smart-Servier Medical Art

Anda mungkin juga menyukai