Anda di halaman 1dari 10

Implementasi Pemberian Layanan

Pendidikan di SD Bagi Anak


Berkebutuhan Khusus
PENDIDIKAN INKLUSI
Dosen Pengampu :
Mohammad Dani Wahyudi, S.Pd.I., M.Pd
KELOMPOK 12 1 Aliza Rifka Zuhairiah (2010125320105)

2 Norma Paulina (2010125220129)

3 Siti Radiati Salima (2010125220131)

Wahyuni Eka Astuti (2010125320093)


4
5 Zainatur Rahmah (2010125320101)

6 Zalfa Zain Putri Abian


A.Identifikasi Kebutuhan Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusi merupakan bentuk layanan pendidikan yang mengintegrasi pembelajaran anak
berkebutuhan khusus (ABK) bersama anak-anak pada umumnya agar dapat berpartisipasi dan
memperoleh layanan pendidikan dengan system, metodologi, dan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuannya (Abosi & Koay, 2008).
Layanan pendidikan ini juga dilaksanakan pada sekolah-sekolah regular walaupun belum semuanya
menerapkan kelas inklusi. Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran inklusi ini adalah kurikulum
yang fleksibel disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
identifikasi anak yang berkebutuhan khusus daoat diartikan sebagai upaya awal yang dimaksudkan
untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kelainan/gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya dibandingkan dengan anak lain yang seusiannya.
Identifikasi penting dilaksanakan sebagai tahap awal dalam mengenali hambatan yang mungkin timbul
dalam pembelajaran anak yaitu:
1)Penyaringan Melalui Asesmen
2) Kurikulum
3) Saran Pra Sarana
4) Pemahaman Guru Terhadap Setiap Potensi Siswa yang Berkebutuhan Khusus
Enter title Program
B.Pengembangan

01 Program Yang Diindividualiskan

Pengembangan sarana dan prasarana serta media


pembelajaranyang dibutuhkan anak berkebutuhan khusus 02

Guru mengakomodasi perbedaan


03 individual
C. Model Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dan Layanannya
Layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus adalah pengajaran yang dirancang untuk merespon
karakteristik unik anak yang memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat diakomodasi oleh kurikulum
sekolah standar.
Menurut Hallahan dan Kauffman (1991) bentuk penyelenggaraan pendidikan bagi anak berkebutuhan
khusus ada berbagai pilihan, yaitu:
1)Reguler Class Only (Kelas biasa dengan guru biasa).
2)Reguler Class with Consultation (Kelas biasa dengan konsultan guru PLB).
3)Itinerant Teacher (Kelas biasa dengan guru kunjung).
4)Resource Teacher (Guru sumber, yaitu kelas biasa dengan guru biasa, namun dalam beberapa
kesempatan anak berada di ruang sumber dengan guru sumber).
5)Pusat Diagnostik-Prescriptif.
6)Hospital or Homebound Instruction (Pendidikan di rumah atau di rumah sakit, yakni kondisi anak yang
memungkinkan belum masuk ke sekolah biasa).
7)Self-contained Class (Kelas khusus di sekolah biasa bersama guru PLB).
8)Special Day School (Sekolah luar biasa tanpa asrama).
9)Residential School (Sekolah luar biasa berasrama).
Enter title layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus
Bentuk-bentuk

1 2 3
Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Terpadu/Integrasi Inklusif
Segregrasi
D. Implementasi Pemberian Layanan Pendidikan Di SD Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam hal implementasi pemberian layanan pendidikan di SD bagi anak ABK, guru harus
mempertimbangkan berbagai aspek dalam pelaksanaannya, yang memungkinkan
program dapat berjalan secara efektif. Selain itu, perlu pula dipersiapkan beberapa hal
penting yang terkait dengan program, diantaranya:
1. Mencermati tujuan dan sasaran program yang akan dicapai
2. Materi dan lembar kegiatan
3. Fasilitas dan sumber belajar
4. Kalender pembelajaran
5. Rapat koordinasi tim
EnterDan
E. Hambatan title
Solusi Dalam Mengimplementasikan Pemberian Layanan Pendidikan Di SD
Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

 Belum tersedianya guru khusus bagi anak berkebutuhan khusus yang merupakan salah satu
komponen penting dalam mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusi, sehingga
pembelajaran menjadi kurang maksimal. Selama proses pelaksanaan inklusi ini guru yang
mendampingi anak berkebutuhan khusus yaitu guru honorer yang ada di sekolah tersebut.

Dalam proses pembelajaran, kondisi emosional anak berkebutuhan khusus tidak stabil. Hal ini
menjadi hambatan bagi guru. Sehingga, saat pembelajaran siswa reguler terasa terganggu.

 Media pembelajaran yang ada di sekolah sudah bervariatif. Akan


tetapi, ketersediaannya belun optimal. Guru pendamping hanya
memanfaatkan media pembelajaran berupa benda-benda yang
ada di sekitar sekolah.
Enter
Solusi dalam title
mengatasi hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan pemberian layanan pendidikan di SD
bagi anak ABK

 
Solusi dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan pemberian layanan
pendidikan di SD bagi anak ABK
1. Penunjukkan guru sebagai guru pendamping bagi anak berkebutuhan khusus seharusnya guru yang
mengikuti pelatihan mengenai pendidikan inklusi yang diadakan oleh pemerintah setempat.
2. Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru melakukan treatment dengan diberikan ice breaking
atau games pada anak berkebutuhan khusus dan siswa regular. Jika kondisi emosi anak berkebutuhan
khusus masih belum optima, maka guru tidak bisa memaksa untuk mengikuti pembelajaran, akan tetapi
tetap didampingi dengan mengikuti kemauan anak tersebut. Untuk hambatan belajar yang bervariasi maka
diperlukan aspek penyesuaian sesuai dengan kelainannya yaitu berupa penyesuaian cara membimbing dan
cara penyampaian materi.
3. Untuk mengatasi hambatan terkait media pembelajaran, guru bisa menggunakan benda-benda yang
disukai oleh anak berkebutuhan khusus agar mempermudah dalam pembelajaran.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai