Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN PRINSIP BIMBINGAN DALAM

PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI SMPN 31 SURABAYA

OLEH :

Oleh:

Anggawati Imanniyah 147915017

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN LUAR BIASA
2014
A. Prinsip Bimbingan Dalam Pembelajaran

Salah satu tugas pokok Sekolah adalah membantu siswa untuk mencapai perkembangan
yang optimal sesuai dengan tingkat dan jenis ketunaannya. Seorang siswa dikatakan berhasil
mencapai perkembangan yang optimal apabila ia dapat menggunakan kemampuannya secara
optimal sesuai dengan tingkat ketunaanya. Namun kenyataan menunjukkan masih banyaknya
kesenjangan dalam mengantarkan anak untuk mencapai perkembangan tersebut. Kesenjangan
tersebut antara lain masih banyaknya anak kebutuhan khusus yang belum mampu
mengembangkan potensi bakat minat anak yang sesuai (berkembang secara optimal).

Ketidak berhasilan tersebut tidak semuanya semata-mata karena ketunaan yang


disandang siswa. Tapi ada juga karena ketidakmampuan pelaksana pendidikan untuk mendekati
secara individu sehingga dapat mengetahui berbagai hambatan-hambatan yang mereka hadapi ,
untuk itu mereka perlu dibantu untuk mengatasi berbagai hambatan tersebut. Salah satunya
adalah diberikan bimbingan konseling.

Menurut Rochman Natawidjaja (1987), mengartikan bimbingan sebagai suatu proses


pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai
perkembangan diri secara optimal sebagai mahluk social.

Secara umum prinsip dasar bimbingan konseling berkenaan dengan kondisi peserta
didik, program pelayanan serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan, mengacu pada pelayanan
yang efektif dan efisien, untuk kehidupan yang cerdas dan berkarakter. Konselor adalah pendidik
yang berstatus sebagai tenaga professional dengan tugas utama melakukan proses pembelajaran
dalam hal ini terutama permasalahan pembelajaran bagi anak berkeutuhan khusus yang meliputi
(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring/penilaian, dan tindak lanjut), untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi anak berkebutuhan khusus dalam pembelajaran maka
diperlukannya program layanan yang menunjang kemampuan potensi anak.
B. Penerapan Prinsip Bimbingan Dalam Pembelajaran ABK di SMPN 31 Surabaya

Prinsip bimbingan konseling untuk anak berkebutuhan khusus di SMPN 31 Surabaya


meliputi layanan pribadi, belajar, sosial dan karir. Penanganan secara pribadi disesuaikan dengan
permasalahan yang dialami oleh anak, mencari tahu sebab akibat sehingga diketahui
penanganannya (personality).

Dalam hal layanan belajar, pihak sekolah tersebut menyediakan ruangan khusus untuk
mengatasi masalah belajar yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus, maka disediakannya
guru pendamping khusus guna mengatasi maslah pembelajaran yang dialami oleh anak. Untuk
layanan sosial, penerimaan siswa normal terhadap ABK cukup baik dalam lingkungan
sekolahnya, layanan sosial pihak sekolah yang diberikan apabila ada nak berkebutuhan khusus
yang merasa terganggu maka pihak sekolah akan melaksanakan kerjasama atau pemanggilan
orangtua dengan sekolah. Sedangakan untuk layanan karirnya pihak sekolah akan bekerjasama
dengan lembaga psikolog untuk melakukan tes bakat dan minat anak.

Berikut, contoh penerapan prinsip bimbingan dalam hal pembelajaran bagi anak
berkebutuhan khusus di SMPN 31 Surabaya :

a) Permasalahan belajar anak:


Kesulitan mengahafal mata pelajaran tertentu, misalnya pelajaran matematika
dalam hal satuan panjang (cm,m,,dll).
b) Pelayanan Bimbingan yang diberikan :
Anak belajar dalam ruang khusus yang disediakan oleh pihak sekolah kemudian
dibimbing dan diberi arahan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi anak.
Pendekatan secara pribadi lebih diutamakan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik anak. Misalnya : Rendahnya pemahaman konsep tentang satuan panjang,
maka guru akan menjelaskan dengan contoh konkritnya( mengukur dengan menggunakan
penggaris, lantai, dll).
c) Pelaksanaan Pelayanan :
Pelaksanaan pelayanan dilaksanakan ketika anak mengalami kesulitan dalam mata
pelajaran tertentu, pengulangan materi dilaksanakan secara terus menerus (flashback)
sampai anak benar-benar memahami konsep materi yang diajarkan.
d) Tujuan Pelayanan :
Agar anak mampu mengikuti materi pembelajaran dikelas serta mampu
memahami materi pembelajaran yang sudah diajarkan. Dalam hal ini guru mata pelajaran
yang bersangkutan tidak harus memaksakan anak berkebutuhan khusus selalu memahami
materi yang diajarkan, materi yang diajarkan pada anak berkebutuhan khusus
direndahkan dari standartnya.
e) Tindak Lanjut :
Dalam hal pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi banyak
sekali permaslahan yang ditemukan salah satunya adalah permaslahan yang terjadi diatas,
permaslahan tersebut akan lebih efektif jika ditangani sesuai dengan kebutuhan dan
keadaan atau karakteristik anak. Oleh karena itu perlunya layanan yang berkaitan dengan
peningkatan kemampuan anak berkebutuhan khusus harus lebih dioptimalkan lagi oleh
pihak sekolah.

Anda mungkin juga menyukai