Anda di halaman 1dari 13

Membongkar Skandal Perusahaan

Asuransi Bakrie Life


Kelompok 1:

• Zayina Arfiyanti (5121600018)


• Dimas Adi Saputra (5121600073)
• Ashri Nabila A. (5121600076)
• Fian Rosyada (5121600179)
• Haydar Ali Rabani (5121600090)
• M. Muzzammil Fayi (5121600107)
• Virgozo Bintang P. (5121600120)
Pendahuluan
Bakrie Life adalah perusahaan asuransi jiwa yang didirikan oleh Bakrie
Grup di tahun 1996. Perusahaan ini lahir dari hasil akuisisi saham
Asuransi Jiwa Centris pada 24 Oktober 1996 yang sebelumnya telah
terlebih dahulu mengambil alih Asuransi Jiwa Summa pada tahun 1993

Pada tahun 2008, Bakrie Life mengalami gagal bayar klaim pada produk
Diamond Investa yang berjenis unit link (asuransi dan investasi) yang
mencapai Rp500 miliar. Kasus gagal bayar ini disebabkan keinginan
perusahaan yang terlalu agresif dalam berinvestasi di pasar saham.
Padahal pada masa-masa tersebut banyak saham yang justru berguguran
lantaran krisis global yang terjadi akibat kasus subprime mortgage di
Amerika Serikat (AS).

Bakrie Life menyanggupi untuk membayarkan klaim nasabah secara


bertahap atau mencicil. Sayangnya bermasalah dan tidak semua dana
pemegang polis dikembalikan.
Pendahuluan
Akhirnya di tahun 2016, OJK resmi mencabut izin operasional dari Bakrie
Life.

Namun demikian, sebagaimana diatur dalam Pasal 42 Ayat (2) UU No. 40


Tahun 2014, BAKRIE LIFE tetap wajib memenuhi kewajiban
pengembalian klaim kepada tertanggung sebelum dibubarkan.

Sebagai bentuk kekecewaan dan merasa dirugikan, banyak nasabah


Bakrie Life yang melapor ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Bakri Life dilaporkan atas delik pidana, sesuai dengan Pasal 75 Undang-
Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian dan Bakri Life juga
dilaporkan melanggar  Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
Dampak Skandal
(-)
Bakrie Life
Skandal Bakrie Life memiliki dampak yang cukup
besar bagi masyarakat. Banyak nasabah yang merasa
kehilangan kepercayaan akan kepastian hukum
asuransi di Indonesia.
(-)
Masyarakat mempertanyakan tentang langkah tegas
dari OJK terkait perlindungan hak konsumen terkait
kegagalan pembayaran klaim, transparansi informasi
produk asuransi, dan kondisi kesehatan keuangan
perusahaan asuransi.
Dampak Skandal Bakrie
(-) Life
Nasabah Bakrie Life kehilangan uang mereka
akibat kelalaian Bakrie Life sebagai
perusahaan asuransi ternama namun gagal
dalam menjaga keamanan finansialnya.
(+)Namun di sisi lain, dari kasus Bakrie Life
ini, masyarakat kita telah belajar untuk lebih
cerdas dalam memilih perusahaan asuransi
yang kredibel dan memilih produk asuransi
yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dampak Skandal
Bakrie Life
(+)
Perusahaan-perusahaan asuransi lain juga belajar
untuk:
• lebih cerdas dalam mengelola dana nasabah
dan menjaga likuiditas
• lebih bijak dalam memilih instrument
investasi di pasar modal
• lebih transparan dalam menjelaskan jenis
produk
• lebih mengedepankan keamanan finansial
perusahaan.
SOLUSI
Bakri Life harus segera bangkit untuk
membenahi Rasio Solvabilitas dan Rasio
Likuiditas perusahaan.

Bakri Life harus bangkit untuk membenahi


kredibilitas perusahaan, dengan terus bertahap
membayarkan kewajiban perusahaan dalam
pembayaran klaim nasabah.
SARAN
Untuk menghindari skandal seperti yang terjadi
pada Bakrie Life, perusahaan asuransi harus
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
mereka.

Mereka juga harus lebih berhati-hati dalam


memilih agen asuransi dan memonitor praktik
bisnis mereka dalam menawarkan produk agar
nasabah betul-betul memahami tentang produk
yang dipilih dan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan finansial nasabah
SARAN
Bagi nasabah asuransi, bijaklah dalam berasuransi.
• Pastikan bahwa perusahaan asuransi yang
dipilih memiliki reputasi yang baik dan
terpercaya.
• Pastikan sudah memiliki izin OJK, memiliki
rekam jejak perusahaan yang baik, memiliki
Risk Based Capital (RBC) tinggi di atas
120%, dan memiliki jaringan perusahaan yang
luas.
• Jangan mudah tergiur dengan janji-janji yang
terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Pastikan bahwa produk yang dibeli sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan finansial
Anda.
Penyelesaian
Pemerintah/OJK juga harus lebih ikut campur dalam
penyelesaian kasus Bakrie Life dan kasus perusahaan asuransi
lainnya.

OJK harus memastikan bahwa hak-hak nasabah dilindungi


dan bahwa perusahaan asuransi yang tidak etis tidak dibiarkan
berkembang.

Pemerintah juga harus membuat regulasi yang lebih ketat


untuk mencegah terjadinya skandal serupa di masa depan.

OJK wajib mendesak Bakrie Life menyelesaikan


kewajibannya kepada nasabah.
Kesimpulan
Skandal Bakrie Life merupakan contoh nyata dari
pentingnya etika bisnis. Ketika perusahaan tidak
menjunjung tinggi etika bisnis, maka hal tersebut dapat
merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, kita semua harus
memastikan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia
menjalankan bisnisnya dengan etika yang baik.

Namun, jika terjadi skandal seperti Bakrie Life, maka kita


harus mengambil tindakan yang tepat. Kita harus
memperbaiki sistem internal perusahaan dan membuat
regulasi yang lebih ketat agar skandal serupa tidak terjadi di
masa depan. Dengan demikian, kita dapat memastikan
bahwa industri asuransi di Indonesia tetap dapat dipercaya
oleh masyarakat.
Ada pertanyaan?

Kirimkan kepada kami! Semoga Anda


mempelajari sesuatu yang baru.

Anda mungkin juga menyukai