Anda di halaman 1dari 16

KESESUAIAN GAYA

KEPEMIMPINAN DENGAN
STRUKTUR ORGANISASI
DAN PERILAKU
KELOMPOK

KELOMPOK 1
Halaman 1

ANGGOTA KELOMPOK
1 21011010001 SYAHARANI CAHYANI 7 21011010064 AMILATUS NAFISAH

2 21011010017 CALLISTA VANIA 8 21011010068 NURA YULIANTI

3 21011010024 NINDA AYU WIGI 9 21011010073 ENDAH MUDYATUL K

4 21011010027 THARISA AMALIA 10 21011010074 NETHANIA CHRISTY

5 21011010028 FIBI NUR OKLUANTY 11 21011010077 LEIRA NARULITA

6 21011010052 FRANSISKA AJUSTINA 12 21011010082 DESITA FITRIANI


Halaman 2

MACAM-MACAM
BENTUK
ORGANISASI
Halaman 3

BENTUK
ORGANISASI LINI
Stuktur organisasi lini adalah bentuk
struktur organisasi dimana hubungan
antara atasan dengan bawahan terjadi
secara langsung dan vertikal. Dari
pemimpin tertinggi hingga karyawan
dengan jabatan terendah, dihubungkan
dengan garis komando. Dimana, struktur
organisasi lini ini dikenal juga dengan
struktur organisasi militer.
Halaman 4

BENTUK ORGANISASI
LINI DAN STAFF
Organisasi lini dan staff merupakan kombinasi
dari organisasi lini dan fungsional. pelimpahan
wewenang berlangsung secara vertikal dari
seorang atasan pimpinan hingga pimpinan
dibawahnya. Dalam membantu kelancaran
dalam mengelola organisasi seorang pimpinan
mendapat bantuan dari para staff di bawahnya.
Halaman 5

BENTUK
ORGANISASI FUNGSIONAL
Organisasi fungsional (functional organization)
adalah jenis organisasi yang tidak terlalu menekankan
hubungan hierarki secara struktural. Bentuk
organisasi ini lebih berfokus pada sifat dan jenis
fungsi yang dijalankan para anggotanya. Maka dari
itu, dalam organisasi fungsional terlihat jelas adanya
pembagian tugas yang tegas.
Halaman 6

BENTUK ORGANISASI LINI &


FUNGSIONAL
Bentuk organisasi ini memiliki cabang yang lebih
banyak dari ketiga bentuk sebelumnya. Pimpinan
utama melimpahkan wewenang kepada kepala bagian
yang bertugas membuat keputusan untuk bidang
tertentu. Pimpinan utama juga melimpahkan
wewenang kepada staf fungsional untuk dilaksanakan.
Hasil pekerjaan tersebut akhirnya diserahkan kepada
kepala bagian.
Halaman 7

KLASIFIKASI
KELOMPOK
Halaman 8

Menurut RobertBierstedt, kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis,
berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.Ferdinando Tonnies
mengklasifikasikan kelompok dalam masyarakat menjadi dua yaitu :

PAGUYUBAN (GEMEINSCHAFT)
Paguyuban (gemeinschaft) diartikan sebagai
kelompok atau asosiasi. Gemeinschaft merupakan
situasi yang berorientasi nilai, aspiratif dan kadang
sebagai kebiasaan yang mendominasi kekuatan
sosial.
Halaman 9

PATEMBAYAN
Patembayan atau gesellschaft yaitu
kelompok sosial yang anggota -
anggotanya memiliki ikatan lahir yang Ciri-ciri kelompok patembayan :
pokok untuk jangka waktu yang • Hubungan antaranggota bersifat formal
pendek. • Memiliki orientasi ekonomi dan tidak abadi
• Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
Contoh kelompok patembayan seperti
• Lebih didasarkan pada kenyataan sosial
karyawan kantor yang terikat kontrak,
organisasi sekolah yang terikat periode
jabatan.
Halaman 10

CIRI-CIRI KELOMPOK
Interaksi. Ketika sudah tergabung dalam sebuah kelompok tentu setiap individu akan
1 melakukan interaksi yang secara berulang-ulang dengan anggota kelompok lain karena
terdapat sebuah ikatan yang erat antar anggota kelompok lainnya.

Tujuan atau kepentingan bersama. Kelompok biasanya terbentuk karena adanya tujuan
2 bersama atau tujuan yang ingin dicapai oleh anggota kelompok.

Kesamaan. Kesamaan genealogi (ikatan keturunan), kesamaan geografis (wilayah tempaat


tinggal dan wilayah asal), kesamaan kepentingan (pekerjaan), dan kesamaan keyakinan
3
(agama)
Halaman 11

PEMBAGIAN
KELOMPOK
Halaman 12

1 Kelompok Formal
Kelompok yang sengaja di bentuk Ciri-ciri kelompok formal
dengan keputusan manajer melalui • Mempunyai peraturan tegas
suatu bagan organisasi untuk • Berfungsi untuk menyelesaikan tugas tertentu
menyelesaikan tugas secara efektif • Anggota kelompok mengetahui dengan jelas
dan efisien. peran dan kedudukan
• Hubungan tidak bersifat pribadi (impersonal),
dan
• Berstatus badan hukum.
Halaman 13

2 Kelompok Informal
Kelompok yang tidak terstruktur Ciri-ciri kelompok informal
secara formal dan tidak di
• Suatu kelompok yang tidak resmi.
tetapkan secara organisasi.
• Biasanya dibentuk karena pengalaman
sama.
• Tidak diatur dengan peraturan resmi yang
tegas, jelas dan mengikat.
• Status kelompok tidak memiliki Izin
Halaman 14

KONTINGENSI GAYA
Implementasi model kepemimpinan
kontingensi bisa berjalan dengan efektif

KEPEMIMPINAN apabila :
• seorang pemimpin itu secara umum dapat
diterima dengan senang hati oleh
Teori atau model kontingensi (Fiedler, 1967) sering disebut teori pengikutnya/bawahannya, dan juga sangat
situasional karena teori ini mengemukakan kepemimpinan yang dihormati oleh pengikutnya/bawahannya.
tergantung pada situasi. Model atau teori kontingensi Fiedler melihat • Implementasi model kepemimpinan
bahwa kelompok efektif tergantung pada kecocokan antara gaya kontingensi bisa berjalan dengan efektif
apabila seorang pemimpin ketika memberikan
pemimpin yang berinteraksi dengan subordinatnya sehingga situasi
tugas terhadap pengikutnya/bawahannya dan
menjadi pengendali dan berpengaruh terhadap pemimpin. Kepemimpinan
tugas itu sudah terstruktur dengan jelas
tidak akan terjadi dalam satu kevakuman sosial atau lingkungan. Para
sehingga bawahan bisa melakukan tugas
pemimpin mencoba melakukan pengaruhnya kepada anggota kelompok tersebut dengan baik
dalam kaitannya dengan situasi-situasi yang spesifik.
Halaman 15

TERIMA KASIH!
Sekian presentasi dari kami,
apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai