Anda di halaman 1dari 24

HIDROLISIS

SUKROSA DAN PATI


Tim Asisten Biokimia 2021
Tujuan

Alat dan Bahan


Materi yang
disampaikan
Hidrolisis Karbohidrat Sukrosa

Hidrolisis Enzimatik Kanji (pati)


1. Untuk mempelajari hidrolisis sukrosa
atau pati (kanji)
2. Untuk memperlajari hidrolisis pati
kanji oleh amylase air ludah
Tujuan
3. Untuk menentukan kondisi optimum
pH dan temmperatur pada hidrolisis
pati dengan katalisis amylase air
ludah
Alat

Label
Plat tetes
Penangas air

Tabung reaksi
Termometer
Kompor Listrik
Bahan

Larutan sukrosa
HCl 3M NaOH 3M Iodium (I2)

• Aquadest
• Air ludah
• Es batu
• Kertas glukosidae
• Kanji

Reagent benedict
Na2CO3 Reagen seliwanoff
Hidrolisis Karbohidrat Sukrosa

Larutan sukrosa + HCl Dipanaskan Ditambah NaOH

+ Reagen benedict Dipanaskan Terdapat endapan


Hidrolisis Enzimatik Pati (Kanji)

Pengumpulan Air Ludah

Meludah di dalam tabung


Kumpulkan sekitar setengah
tabung reaksi

Tambah aquades
Campurkan

Gunakan air ludah encer sebagai sumber


amilase air ludah
NO Zat yang Perlakuan JenisTes dan Hasil
ditambahkan
Glukosa Benedict Seliwanof
Oksidase
1 HCL, NaOH Panaskan
2 Aquades Panaskan
3 Aquades
Penentuan pH Optimum Hidrolisis Pati dengan Amylase
Air Ludah

 Terjadinya hidrolisis pati (kanji) apabila hilangnya warna biru


gelap dari kanji setelah bereaksi dengan iodine
 Dengan perlakuan Satu tetes larutan yang mengandung pati
(kanji) + satu tetes iodin
 Umumnya pH saliva adalah sedikit dibawah 7. Enzim ptialin
dalam saliva bekerja secara optimal pada pH 6,6.
Penentuan pH Optimum Hidrolisis Pati dengan Amylase Air
Ludah
CARA KERJA 

Letakkan 4 tabung dalam rak tabung Campur dengan baik


1 4

Tambah 3 ml larutan kanji di setiap tabung Catat waktu dan + 1 ml air ludah encer pada tiap
2 tabung
5
Tabung 1(+ 1ml HCL 0,5 M) Tunggu 30 detik, pindahkan setiap 1 tetes dari tabung
Tbung 2 (+ 1 ml 0,05 M HCL) dan campur dengan 1 tetes iodine
3 Tabung 3 (+1 ml aquades ) 6
Tabung 4 (+1 ml Na2CO3)

Lakukan uji serupa setelah 30 detik, diikuti uji setelah 1


menit .Hentikan tes setelah terlihat kanji telah terhidrolisis
7

Jika tabung masih menampakkan kanji hingga 10


8 menit, maka hidrolisis tidak terjadi

Uji pH tiap tabung


9
Waktu Catatan Hasil
Tabung 1, Tabung 2, Tabung 3, Tabung 4,
0,5M HCL 0,05M HCL Aquades Na2CO3
10 menit
pH Larutan
Penentuan Temperatur Optimal Hidrolisis Pati
dengan Amylase Air Ludah

 Suhu optimum enzim yaitu suhu dimana enzim memiliki aktivitas maksimal.
Suhu optimum sekitar 37oC.
 Suhu mendekati titik beku tidak akan merusak enzim, tetapi membuat
enzim tidak aktif.
 Jika suhu dinaikkan, maka aktivitas enzim meningkat. Kenaikan suhu yang
cukup besar dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi dan
mematikan aktivitas katalisisnya. 
Penentuan Temperatur Optimal Hidrolisis Pati dengan Amylase Air
Ludah
• Tambah kurang lebih 3 ml
1 larutan kanji di tiap tabung
CARA KERJA
reaksi

• Tempatkan tabung 1(diprndingin es)


2 • Tabung 2 (air suhu 40 derjajat celcius)
• Tabung 3 (air mendidih)
• Aduk dan Biarkan selama
3 5 menit

• Tambah 1 ml larutan air


4 ludah di tiap tabung, dan
campur

• Pindahkan 1 tetes tiap sampel di plat


5 tetes, dan uji dengan 1 tetes iodine
• Lakukan berulang kali dengan waktu
6 awal pengamatan 30 detik selanjutnya
dengan interval 1menit

7 Catat hasil pengamatan


Waktu Catatan Hasil
Tabung 1, 0,5M Tabung 2, Tabung 3, Tabung 4,
HCL 0,05M HCL Aquades Na2CO3
30 detik
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
Kecepatan Hidrolisis Kanji (Pati) oleh Amylase Air Ludah
pada Kondisi Optimum

1. Tambah +/- 3 ml kanji dalam tabung reaksi


2. Gunakan kondisi optimum untuk pH dan
temperatur
3. Ukur waktu yang diperlukan untuk hidrolisis kanji
(pati)
4. Gunakan 1 ml air ludah encer
5. Catat waktu yang diperlukan untuk hidrolisis
6. Simpan larutan untuk bagian D (Hasil hidrolisis
Kanji dengan air ludah)
Hasil Hidrolisis Kanji dengan Air Ludah

1. Uji isi tabung C (percobaan Kecepatan Hidrolisis


Kanji (Pati) oleh Amylase Air Ludah pada Kondisi
Optimum) dengan : Uji kertas glukosa oksidase, uji
benedict, dan barfoed
2. Ulangi percobaan tersebut menggunakan
eksperimen yang telah dilakukan sebelumnya
HASIL
&
PEMBAHASAN
ASISTEN
HIDROLISIS KARBOHIDRAT SUKROSA

NO Zat yang Perlakuan Jenis Tes dan Hasil


ditambahkan
Glukosa Benedict Seliwanof
Oksidase
1 HCL, NaOH Panaskan Endapan Bening
merah bata
2 Aquades Panaskan Hijau muda Bening-
kekuningan
3 Aquades Hijau agak tua Lebih
kekuningan
• Sukrosa atau gula secara kimia termasuk dalam golongan karbohidrat, dengan rumus C12H22O11.
Rumus bangun dari sukrosa terdiri atas satu molekul glukosa (C6H12O6) yang berikatan dengan
satu molekul fruktosa (C6H12O6) yang merupakan gula invert. Rumus sukrosa tidak
memperlihatkan adanya gugus formil atau karbonil bebas. Karena itu sukrosa tidak
memperlihatkan sifat mereduksi
• Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Sukrosa memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan, sedangkan campuran hasil hidrolisis sukrosa memutar ke kiri ,
sehingga campuran glukosa-fruktosa yang dihasilkan disebut gula invert.
Penentuan pH Optimum Hidrolisis Pati dengan Amylase Air
Ludah

Waktu Catatan Hasil


Tabung 1, 0,5M Tabung 2, 0,05M Tabung 3, Tabung 4,
HCL HCL Aquades Na2CO3
Perubahan Biru muda Biru lebih muda Bening Biru muda
10 menit
pH Larutan 1 (asam) 3 (asam) 7 (netral) 8 (basa)
Penentuan Temperatur Optimal Hidrolisis Pati
dengan Amylase Air Ludah
Waktu Catatan Hasil
Tabung 1 Tabung 2,
40℃ Aquades (28℃)
30 detik Biru muda Biru
1 menit Biru lebih muda Biru
2 menit Bening Biru muda
3 menit Bening Biru muda
4 menit Bening Biru muda
5 menit bening Biru lebih muda
• Pati merupakan karbohidrat yang tersusun atas lebih dari delapan satuan monosakarida
atau disebut polisakarida. Pati merupakan polisakarida yang banyak ditemukan di tanaman.
Pati disimpan dalam bentuk granula dengan ukuran dan karakteristik yang spesifik untuk
setiap spesies tanaman. Pati merupakan polimer yang tersusun dari unit satuan α-D-glukosa
yang dihubungkan oleh ikatan α-1,4 glikosidik dan ikatan α-1,6 glikosidik pada percabangan
rantainnya

• Enzim a-amilase dapat menghidrolisis amilum dengan memutus ikatan a-1,4-glukosida menjadi
monomer-monomer glukosa sebagai gula sederhana yang digunakan untuk fermentasi alkohol.
Tanpa adanya penambahan enzim a-amilase, dapat menyebabkan proses hidrolisis amilum menjadi
glukosa kurang sempurna sebab tidak ada pemutusan ikatan spesifik padahomopolimer rantai ikatan
a-1,4-glikosida amilum sehingga glukosa(monosakarida) yang dihasilkan dari hidrolisis, secara
mekanis tidak optimal.

• Dalam proses hidrolisis pati dipecah menjadi gula reduksi dengan menggunakan enzim α-amilase
Enzim memperlihatkan aktivitas katalitik maksimum pada kisaran pH tertentu yang
disebut pH optimum kerja enzim. Enzim umumnya aktif pada rentang pH yang
sempit. Oleh karena enzim merupakan protein, perubahan pH akan mempengaruhi
gugus-gugus amino dan karboksilat dari protein enzim. Di luar pH optimumnya,
aktivitas katalitik enzim dapat menjadi rendah atau bahkan dapat kehilangan aktivitas
katalitiknya.

Aktivitas kerja enzim a-amilase terjadi pada pH 5,2-5,6. Suhu dapat menentukan laju
suatu reaksi. Pada reaksi yang melibatkan biokatalis, suhu juga dapat mempengaruhi
kestabilan enzim yang merupakan suatu protein. Kenaikan suhu sampai sedikit di atas
suhu optimumnya dapat menurunkan aktivitas enzim sedangkan suhu jauh di atas
suhu optimumnya enzim akan mengalami denaturasi sehingga enzim akan kehilangan
aktivitas katalitiknya
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai