Perkembangan manusia di era glbalisasi dan modernisasi
ini, telah menjadikan manusia berada dalam 3 ancaman besar dalam kehidupan yaitu ambiguitas, kompromitas, legalitas. Ketiga ancaman tersebut menghantam begitu kuat dalam penghayatan terrhadap iman semua agama termasuk ruang lingkup bahasan buku ini yaitu iman Kristen. • Ancaman ambigusitas yaitu manusia cenderung tidak dapat membedakan apa yang dianggap baik dan benar. Nampaknya segala sesuatu dianggap baik dan benar karena baik dan benar bersifat konteks dan peluang belaka.
• Ancaman kompromitas adalah ketika manusia
bekerjasama dengan hal yang tidak seharusnya atau melawan hukum demi tujuan tertentu. • Ancaman legalitas adalah ketika manusia secara sah dan meyakinkan mensahkan sesuatu untuk dilakukan dengan dalih kepentingan penguasa.
• Mencermati fenomena-fenomena etis-antropologis,
nilai-nilai agama berfungsi sebagai control. Namun perlu secara bijak menilai segala sesuatu agar tidak terjebak dalam “kenaifan” sehingga antara iman dengan ilmu tidak konfrontasi melainkan saling melengkapi. Masalah etika terapan pada zaman kita
• Pada zaman sekarang telah terjadi dekadensi moral yaitu
penurunan prilaku yang berdasarkan norma-norma kebaikan menjadi perilaku buruk yang dianggap baik. Dalam pandangan filsafat disebutkan sebuah istilah meta etika yang berarti pengkajian nilai yang melebihi dari permasalahan normal. Jadi etika “meta etika” bertujuan mengkaji perbuatan baik dan buruk tetapi etika berbicara tentang tindakan yang baik atau tindakan buruk. Seringkali pendapat meta etika tidak selalu sama dengan etika Kristen pada umumnya, karena etika kristen mempelajari perilaku tetapi metaetika mempelajari hasil dari sebuah perbuatan. Etika terapan dalam perilaku manusia antara lain: profesi dokter, profesi tukang, profesi banker, profesi pegawai, profesi rohaniawan: pendeta, ulama • Penerapan etika harus berdasarkan etika profesi yang dibuat sesuai disiplin ilmu yang ada. Seorang dokter melakukan tindakan medis berdasarkan prosedur yang berlaku dalam ilmu kedokteran misalkan melakukan operasi, tindakan memeriksa pasien, seorang dokter harus mengikuti aturan main yang sesuai dengan etika profesi. Seorang tukang, bankir, pegawai pemerintah dan swasta serta rohaniawan juga harus mengedepankan prinsip profesionalisme pekerjaan. Jadi perbuatan dan tindakan harus sesuai dengan aturan profesi. Perbuatan yang ada dimasyarakat sekarang berkembang sangat pesat karena tingkat pengetahuan manusia yang terus bertambah sehingga manusia lebih melihat nilai baik daripada konsekwensi dosa yang akan diterima. Etika dan pergaulan ditempat atau lokasi PPL dan KKN • Dilarang menjalin hubungan (pacaran) dengan jemaat, masyarakat di desa itu kecuali berkomunikasi dalam konteks pelayanan gereja dan sekolah • Menyapa masyarakat (OP, gembalam jemaat, masyarakat) ditempat pelayanan. Menyapa merupakan keterampilan psikomotorik dan afektif mahasiswa. Etika dan pergaulan ditempat atau lokasi PPL dan KKN • Melakukan tanggungjawab yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa antara lain: sedapat mungkin bangun pagi sebelum orang lain bangun. Kerjakan tugas membersihkan tempat tinggal tanpa disuruh untuk kesekian kalinya. (kecuali disuruh mengerjakan hal-hal yang tidak wajar mohon menghubungi dosen pembimbing) Etika dan pergaulan ditempat atau lokasi PPL dan KKN • Berbusana yang sopan dan rapi di lokasi. Termasuk berada dirumah/dikamar. • Jika keluar dari kamar mandi/toilet memastikan dalam keadaan bersih • Jika memungkinkan membantu untuk memasak. • Hadir sebelum waktu dimulai kegiatan ibadah. Etika dan pergaulan ditempat atau lokasi PPL dan KKN • Setiap mahasiswa telah ditunjuk dosen pembimbing. Mohon untuk intens berkomunikasi dengan dosen pembimbing via tlp jika ada hal-hal yang penting dan mendesak.