Anda di halaman 1dari 67

A.

Pentingnya Pemberian Makan Bayi dan


Anak (PMBA)
• 1000 HPK : : Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan sejak awal kehamilan
sampai ulang tahun ke 2 (dua) anak merupakan masa kritis yang
menentukan kesehatan, kesuksesan, dan kesejahteraan anak di masa datang
• Stunting: anak dengan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Stunting
terjadi akibat kekurangan gizi berulang dalam waktu yang lama, pada saat
janin hingga anak berusia 2 (dua) tahun.
Stunting pada anak dapat berakibat fatal bagi kemampuan belajar di
sekolah, dan bagi produktivitas mereka di masa dewasa.
Pencegahan anak stunting dilakukan dengan pemberian gizi yang baik sejak
dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun
• Ibu hamil: ibu yang mengandung janin dalam rahimnya

• Ibu menyusui: ibu yang memberikan ASI kepada bayinya, baik secara langsung dari payudara
maupun menggunakan ASI perah untuk bayinya

• . Bayi: dari lahir sampai usia 1 tahun

• Anak (dalam konteks PMBA) dari usia 12 bulan sampai usia 2 tahun.

• . Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses menyusu dimulai segera setelah lahir yang dilakukan
dengan cara kontak kulit dengan kulit antara bayi dan ibu yang berlangsung selama minimal 1
(satu) jam
ASI Eksklusif :
ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan*, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan
atau minuman lain
6 bulan = 5 bulan 29 hari.
Faktor-faktor yang menjadikan ibu hamil dan ibu menyusui
berstatus gizi baik dan sehat
fakor-faktor yang menjadikan anak berstatus
gizi baik dan sehat
Situasi umum yang memengaruhi PMBA
Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
• Praktik pemberian ASI yang direkomendasikan
1. IMD: Segera lakukan kontak kulit antara ibu dan bayi segera setelah lahir
2. IMD: Biarkan bayi mencari puting dan menyusu sampai puas minimal satu jam pertama kelahiran
3. ASI Eksklusif (tidak ada makanan atau minuman lain) sejak usia 0 sampai 6 bulan
4. Sering menyusui bayi, siang dan malam
5. Menyusui ketika bayi meminta disusui
Tangisan adalah tanda bayi itu lapar.
Tanda-tanda awal bayi ingin disusui:
- Resah
- Membuka mulut dan menggelengkan kepala
- Menjulurkan lidah
- Mengisap jari atau tangan

6. Biarkan bayi menyelesaikan dan melepaskan sendiri satu payudara sebelum ia berganti ke payudara yang lain.
7. Posisi dan pelekatan yang baik
8. Teruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih
9. Terus memberikan ASI ketika bayi atau ibu sakit
10. Ibu perlu makan dan minum untuk menghilangkan rasa lapar dan haus
11. Hindari pemberian ASI Perah (ASIP) dengan botol
Risiko tidak memberikan ASI bagi bayi
1. Susu Formula tidak memiliki antibodi untuk melindungi bayi dari sakit: badan ibu membuat ASI dengan
antibodi yang melindungi bayi dari penyakit tertentu dalam lingkungan ibu/ anak, Susu formula sulit diserap
usus bayi. Susu formula sama sekali bukan makanan sempurna bagi bayi.
2. Sering mengalami diare, lebih sering sakit, dan lebih parah sakitnya (anak usia kurang dari enam bulan yang
diberi makanan campuran mendapatkan makanan, susu formula dan air terkontaminasi, berisiko lebih tinggi
terkena diare)
3. Risiko kekurangan gizi yang lebih besar, khususnya bagi bayi usia muda
4. Tumbuh kembang tidak optimum: gangguan pertumbuhan, berat badan kurang, tubuh pendek (stunting),
kurus (wasting) karena penyakit menular seperti diare atau pneumonia
Risiko tidak memberikan ASI bagi ibu
1. Ibu menjadi berisiko lebih mudah hamil.
2. Meningkatnya risiko anemia bila pemberian ASI tidak dimulai sejak dini (lebih banyak
pendarahan setelah persalinan).
3. Mengganggu ikatan/bonding dengan bayinya.
4. Meningkatnya depresi paska persalinan.
5. Kejadian kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah pada ibu menyusui
Risiko tidak memberikan ASI bagi keluarga
6. Ada biaya untuk berobat karena penyakit yang disebabkan oleh pemberian susu lain
7. Ada biaya untuk membeli susu formula
Praktik Pemberian Makanan Tambahan yang Dianjurkan

1. Setelah bayi berusia 6 bulan, berikan makanan tambahan (seperti bubur kental 2-3 kali sehari)
di samping ASI
 Berikan contoh jenis-jenis makanan tambahan lokal
 Bila mungkin, gunakan ASI, bukan air, untuk melembikkan bubur
2. Setelah bayi semakin besar, tingkatkan frekuensi pemberian makanan, jumlah, tekstur dan
jenisnya
Secara perlahan tingkatkan frekuensi, jumlah, tekstur (kepekatan/konsistensi), dan jenis makanannya,
terutama makanan yang berasal dari hewan.
3. Pemberian Makanan Tambahan dari 6-8 bulan, berikan ASI, ditambah 2 sampai 3 kali
makan dan 1 sampai 2 kali makanan selingan per hari.
 Mulai dengan 2 sampai 3 sendok bubur atau makanan yang dilumatkan (berikan contoh bubur
dan makanan keluarga)
 Diusia 6 bulan, makanan ini merupakan ajang pengenalan rasa baru daripada makanan
sesungguhnya
 Buat bubur dengan susu terutama ASI; kacang yang dilumatkan (sedikit minyak juga bisa
ditambahkan)
 Secara perlahan tingkatkan menjadi setengah (cangkir 250 ml).
 Tunjukkan jumlah dalam cangkir yang dibawa ibu
 Makanan apapun dapat diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan sejauh makanan itu
dilumatkan atau dicincang/dicacah. Anak-anak tidak memerlukan gigi untuk mengunyah
makanan seperti telur, daging, dan sayuran hijau.
• Gunakan kata ”4 bintang*” untuk mendefinisikan kebutuhan asupan makanan tambahan
1. Bahan makanan hewani: yang mengandung tinggi zat besi, antara lain daging, ayam, hati, telur, ikan dan
produk berasal dari susu, dll mendapat 1 bintang (*).
2. Bahan makanan pokok: beras, jagung, kentang, sagu, singkong, ubi, dll mendapat 1 bintang (*)
3. Kacang-kacangan: kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, kacang tolo, kacang bogor, tempe, tahu dll
mendapat 1 bintang (*)
4. Buah-buahan/sayuran: terutama buah yang kaya vitamin A, seperti pepaya, mangga, markisa, jeruk dll; dan
sayuran kaya vitamin A, seperti wortel, labu, daun ubi jalar, daun kelor, bayam, kangkung, buncis dll
mendapat 1 bintang (*)
4. Pemberian Makanan Tambahan dari usia 9-11 bulan: ASI, ditambah 3-4 kali makan dan 1-2
kali makanan selingan perhari.
 Berikan makanan yang telah dicacah/dipotong-potong dan makanan yang bisa dipegang/digenggam
 Secara perlahan tingkatkan sampai setengah mangkuk (ukuran 250 ml). Tunjukkan jumlah dalam
cangkir yang dibawa ibu.
 Makanan bersumber hewani sangat penting dan dapat diberikan.

5. Pemberian Makanan Tambahan dari usia 12-23 bulan: ASI, ditambah 3-4 kali makan dan 1-2
kali makanan selingan perhari.
 Berikan makanan keluarga
 Berikan tiga perempat (3/4) sampai 1 mangkuk (ukuran 250ml). Tunjukkan ukuran dalam mangkuk
yang dibawa ibu.
 Makanan yang diberikan harus disiapkan dan disimpan dalam tempat yang bersih untuk
menghindari diare dan penyakit lain.
• Makanan disimpan dalam temperatur normal harus dikonsumsi dalam 2 jam.
6. Berikan bayi 2-3 variasi dari makanan keluarga; makanan pokok, kacang-kacangan, sayur,
dan makanan bersumber hewani
 Coba berikan makanan yang berbeda sesuai dengan kelompok makanan untuk setiap kali makan.
Misalnya:
 Makanan bersumber hewani kaya zat besi seperti daging, hati, dan telur; serta makanan
bersumber hewani lainnya seperti ikan dan ayam
 Makanan pokok seperti jagung, nasi, tepung, umbi- umbian
 Makanan berasal dari kacang-kacangan
 Buah dan sayur kaya vitamin A, serta buah dan sayur lain
 Tambahkan minyak atau lemak dalam jumlah kecil untuk memberikan tambahan energi
(tambahan minyak tidak diperlukan bila anak makan makanan yang digoreng, atau bila bayi
terlihat sehat dan gemuk)
7. Teruskan pemberian ASI sampai anak berusia dua tahun atau lebih
 Selama tahun pertama dan kedua, ASI adalah sumber gizi yang paling penting bagi bayi Anda.
 Menyusui diantara waktu makan dan setelah makan; jangan mengurangi frekuensi menyusui
8. Bayi tidak mendapat ASI umur 6- 23 bulan
 Paling kurang 2 gelas susu setiap hari diberikan untuk anak-anak usia di bawah 2 tahun yang tidak lagi disusui.
 Susu itu bisa berupa susu formula yang dijual di pasar, yang disiapkan sesuai petunjuk, atau susu hewani, yang
harus direbus terlebih dahulu untuk anak yang berusia dibawah 12 bulan. Susu ini bisa diberikan kepada anak
sebagai minuman hangat atau dingin. Dan bisa ditambahkan ke dalam bubur atau makanan lain.
 Seluruh anak memerlukan makanan tambahan sejak usia 6 bulan.
 Anak-anak yang tidak diberi ASI dari usia 5 sampai 9 bulan membutuhkan jumlah makanan dan makanan
selingan yang sama seperti anak yang diberi ASI seusia itu ditambah 1 makanan ekstra dan 2 gelas susu setiap
hari (1 gelas = 250ml)
 Anak-anak yang tidak diberi ASI dari usia 9 sampai 12 bulan membutuhkan jumlah makanan dan makanan
selingan yang sama seperti anak yang diberi ASI seusia itu ditambah 2 makanan ekstra dan 2 gelas susu setiap
hari (1 gelas = 250ml)
 Anak-anak yang tidak diberi ASI dari usia 12 sampai 23 bulan membutuhkan jumlah makanan dan makanan
selingan yang sama seperti anak yang diberi ASI seusia itu ditambah 2 makanan ekstra dan 2 gelas susu setiap
hari (1 gelas = 250ml)
 Setelah bayi berusia 6 bulan, berikan juga 2 sampai 3 cangkir air putih setiap hari, terutama pada saat cuaca
9. Bersabarlah dan bujuk anak untuk menghabiskan makanannya

 Pada awalnya bayi mungkin perlu waktu untuk membiasakan diri memakan makanan selain dari
ASI.
 Gunakan piring tersendiri untuk memberi makan anak untuk memastikan bahwa ia memakan
seluruh makanan yang diberikan.
10. Cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan dan memberi
makan anak. Cuci tangan anak sebelum ia makan
 Makanan yang akan diberikan kepada anak harus selalu disimpan dan disiapkan ditempat yang
bersih untuk mencegah kontaminasi, yang dapat menyebabkan diare dan penyakit lainnya.
 Cuci tangan Anda dengan sabun setelah ke toilet dan cuci dan bersihkan pantat bayi.
 Pastikan bayi/anak Anda berada dalam lingkungan yang bersih saat makan
11. Beri makan bayi dengan piring dan sendok yang bersih
Piring mudah untuk dibersihkan
12. Bujuk anak untuk terus menyusu dan terus makan sewaktu ia sakit dan berikan makanan tambahan
setelah sembuh
 Kebutuhan cairan dan makanan lebih tinggi sewaktu anak sakit. Lebih mudah bagi anak untuk makan
sedikit makanan tapi sering.
 Berikan anak makanan yang ia sukai dalam jumlah kecil sepanjang hari.
 Anak yang sakit membutuhkan makanan tambahan dan harus sering-sering disusui untuk memulihkan
kekuatannya dan berat yang hilang selama ia sakit.
 Manfaatkan masa setelah kesembuhan ketika selera makannya telah kembali untuk memastikan bahwa
anak mengganti apa yang hilang sewaktu ia sakit.
• Pengenalan makanan-makanan yang diperkaya dengan vitamin dan mineral
dan/atau makanan tambahan yang ada di masyarakat.

1. Gunakan garam beriodium sewaktu menyiapkan makanan keluarga.

2. Berikan kapsul vitamin A kepada bayi dan anak-anak mulai usia 6 bulan, setiap enam bulan
sampai anak berusia 5 tahun

3. MP ASI buatan sendiri di rumah tetap merupakan pilihan utama sebagai MP ASI karena memiliki
kekayaan tekstur, aroma, rasa dan kandungan zat gizi yang lebih terjamin. Jika bahan pangan
lokal tidak tersedia maka sebaga alternatif dapat diberikan MP ASI pabrikan yang difortifikasi
(dengan zat gizi mikro, seperti Zinc dan Fe)
Zat besi
 Cadangan zat besi yang sudah ada sejak bayi lahir secara perlahan terpakai sampai usia 6
bulan.
 Tidak banyak zat besi yang berasal dari ASI (meskipun itu mudah diserap). Setelah berusia 6
bulan, kebutuhan bayi akan zat besi harus dipenuhi oleh makanan yang ia makan.
 Sumber terbaik untuk zat besi adalah makanan hewani, seperti hati, daging dan telur.
 Beberapa makanan vegetarian seperti kacangan juga mengandung zat besi. Sumber- sumber
lain adalah makanan yang diberi zat besi dan suplemen zat besi.
 Tumbuhan seperti buncis, kacang-kacangan dan bayam merupakan sumber zat besi.
 Memakan makanan yang kaya vitamin C secara bersamaan waktu atau sesudah makan akan
meningkatkan serapan zat besi.
 Minum teh, coklat dan kopi waktu makan akan mengurangi serapan zat besi
Vitamin A
• Sumber vitamin A terbaik adalah buah-buahan dan sayuran berwarna kuning (seperti pepaya,
mangga, markisa, jeruk, wortel, labu, ubi jalar kuning); sayuran hijau, dan jeroan (hati) dari
hewan; telur, susu dan makanan yang terbuat dari susu, seperti mentega; susu bubuk dan makanan
lain yang diperkaya dengan vitamin A.
• Catatan: Perlu dipastikan bahwa anak usia 6 sampai 11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A
berwarna biru (100.000 IU) dan anak usia 12 sampai 59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A
berwarna merah (200.000 IU) pada bulan Februari dan Agustus.

Anda mungkin juga menyukai