Anda di halaman 1dari 7

KONJUNGTIVITIS

OLEH : Mariani Sela M. Unthailawal S.Kep.,Ns


Pengertian

 Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva akibat suatu proses infeksi atau


respon alergi.
 Konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva dan ditandai dengan
pembengkakan dan eksudat. Pada konjungtivis mata nampak merah, sehingga
sering disebut mata merah. 
 Konjungtivitis lebih dikenal sebagai pink eye, yaitu adanya inflamasi pada
konjungtiva atau peradangan pada konjungtiva, selaput bening yang menutupi
bagian berwarna putih pada mata dan permukaan bagian dalam kelopak
mata. Konjungtivitis terkadang dapat ditandai dengan mata berwarna sangat
merah dan menyebar begitu cepat dan biasanya menyebabkan mata rusak.
Beberapa jenis konjungtivitis dapat hilang dengan sendiri, tetapi ada juga
yang memerlukan pengobatan.
Klasifikasi dan Etiologi

1. Konjungtivitis  Bakteri
disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae,
Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis. Konjungtivitis bakteri
sangat menular, menyebar melalui kontak langsung dengan pasien dan
sekresinya atau dengan objek yang terkontaminasi.
2.  Konjungtivitis  Bakteri Hiperakut
Neisseria gonnorrhoeae dapat menyebabkan konjungtivitis bakteri
hiperakut yang berat dan mengancam penglihatan, perlu rujukan
ke oftalmologis segera.
3. Konjungtivitis Viral
Jenis konjungtivitis ini adalah akibat infeksi human adenovirus ( yang paling sering adalah
keratokonjungtivitis epidermika ) atau dari penyakit virus sistemik seperti mumps dan mononukleosis.
Biasanya disertai dengan pembentukan folikel sehingga disebut juga konjungtivitis folikularis. Mata
yang lain biasanya tertular dalam 24-48 jam.
4. Konjungkitivtis alergi
Infeksi ini bersifat musiman dan berhubungan dengan sensitivitas terhadap serbuk, protein hewani,
bulu, makanan atau zat-zat tertentu, gigitan serangga dan/atau obat ( atropin dan antibiotik golongan
Mycin). Infeksi ini terjadi setelah terpapar zat kimia seperti hair spray, tata rias, asap rokok. Asma,
demam kering dan ekzema juga berhubungan dengan konjungtivitis alergi. Disebabkan oleh alergen
yang terdapat di udara, yang menyebabkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin.. Pasien
dengan konjungtivitis alergi sering memiliki riwayat atopi, alergi musiman, atau alergi spesifik (misal
terhadap kucing).
5. Konjungtivitis blenore, konjungtivitis purulen ( bernanah pada bayi dan konjungtivitis gonore ).
Blenore neonatorum merupakan konjungtivitis yang terdapat pada bayi yang baru lahir. 
Manifestasi klinis

 konjungtiva berwarna merah (hiperemi) dan membengkak.


 produksi air mata berlebihan (epifora).
 kelopak mata bagian atas nampak menggelantung (pseudoptosis) seolah akan
menutup akibat pembengkakan konjungtiva dan peradangan sel-sel
konjungtiva bagian atas.
 pembesaran pembuluh darah di konjungtiva dan sekitarnya sebagai reaksi
nonspesifik peradangan.
 pembengkakan kelenjar (folikel) di konjungtiva dan sekitarnya.
 terbentuknya membran oleh proses koagulasi fibrin (komponen protein).
 dijumpai sekret dengan berbagai bentuk (kental hingga bernanah).
pencegahan

1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau
mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
2. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit
3. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama dengan penghuni rumah lain
4. Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.
5. Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari.
6. Hindari berbagi bantal, handuk dan saputangan dengan orang lain.
7. Usahakan tangan tidak megang-megang wajah (kecuali untuk keperluan tertentu), dan
hindari mengucek-ngucek mata.
8. Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atau sejenisnya
setelah membersihkan kotoran mata.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai