Anda di halaman 1dari 11

Komnas perempuan

KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK:

1. DOMINGOS
2. FRANSISCO
3. JOSUA
4. PASCALIS
1.1 PENGERTIAN

Komnas perempuan atau komisi nasional anti


kekerasan terhadap perempuan, adalah lembaga
Negara yang independen untuk penegakan hak asasi
manusia perempuan Indonesia.
1.2. SEJARAH TERBENTUKNYA
KOMNAS PEREMPUAN
Komnas perempuan dibentuk melalui keputusan
presiden NO.181 tahun 1998, pada tanggal 9 oktober
1998, yang diperkuat dengan peraturan presiden
NO.65 tahun 2005
1.3. TUGAS DAN FUNGSI KOMNAS
PEREMPUAN
 Penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak
hak asasi manusia perempuan di Indonesia
 Menyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadap perempuan
 Melaksanakan pengkajian dan penelitian terhdap berbagai peraturan perundng
undangan yang berlaku, yang relevan bagi perilndungan hak asasi perempuan
 Melaksanakan pemantauan, termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian
kekerasan terhadap perempuan, serta penyebarluasan hasil pemantauan kepada
public dan pengambilan langkah-langkah yang mendorong pertanggungjawaban
dan penanganan
 Memberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah, lembaga eksekutif, dan
yudikatif, serta organisasi-organisasi masyarakat guna mendorong penyusunan dan
pengesahan kerangka hukum dan dan kebijakan yang mendukung upaya-upaya
pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekrasan terhadap perempuan
 Mengembangkan kerja sama regional dan internasional guna meningkatkan upaya-
upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan Indonesia.
1.4. PERAN KOMNAS PEREMPUAN
 Pemantau dan pelapor tentang pelanggaran ham berbasis gender dan kondisi
pemenuhan hak perempuan korban
 Pusat pengetahuan (resource center) tentang hak asasi perempuan
 Negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas korban dan komunitas
pejuang hak asasi perempuan, dengan menitikberatkan pada pemenuhan tangung
jawab Negara pada penegakan hak asasi manusai dan pada pemulihan hak hak korban
 Fasilitator pengembangan dan penguatan jaringangan di tingkat local, nasional,
regional, dan internasional untuk kepentingan pencegahan, penimgkatan kapasitas
penanganan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan
1.5. hasil kinerja komnas perempuan

 Pengesahan undang-undang NO.12 tahun 2022 tentang


tindakan pidana kekerasan seksual
 Kemajuan isu kebijakan diskriminatif
Contoh kasus komnas perempuan
catatan tahunan 2022
 Kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan oleh pejabat public, ASN, tenaga
medis, TNI
 Penyiksaan dan tindakan tidak manusiawi terhadap perempuan berhadapan dengan hukum (PBH)
 Konflik di papua dan pandemic covid-19
1.6. kesimpulan
Kekerasan terhadap perempuan adalah salah satu kasus yang semakin
meningkat setiap tahunnya. Perbudakan, pergundikan, penjajakan seks
secaa paksa, perdagangan paksa sampai kawin kontrak merupakan
bentuk kekerasan terhadap perempuan dari jaman penjajahan.pada
jaman tersebut belum banyak lembaga, aktifis, atau korban yang berani
bersuara. Maka diharapkan dengan adanya komnas perempuan bisa
menjadi jembatan untuk perempuan-perempuan di indonesia untuk bisa
menyuarakan keadilan hak asasi perempuan di indonesia
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
OPEN ONLY 3 QUESTION!

Anda mungkin juga menyukai