kekerasan terhadap perempuan, adalah lembaga Negara yang independen untuk penegakan hak asasi manusia perempuan Indonesia. 1.2. SEJARAH TERBENTUKNYA KOMNAS PEREMPUAN Komnas perempuan dibentuk melalui keputusan presiden NO.181 tahun 1998, pada tanggal 9 oktober 1998, yang diperkuat dengan peraturan presiden NO.65 tahun 2005 1.3. TUGAS DAN FUNGSI KOMNAS PEREMPUAN Penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak hak asasi manusia perempuan di Indonesia Menyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadap perempuan Melaksanakan pengkajian dan penelitian terhdap berbagai peraturan perundng undangan yang berlaku, yang relevan bagi perilndungan hak asasi perempuan Melaksanakan pemantauan, termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian kekerasan terhadap perempuan, serta penyebarluasan hasil pemantauan kepada public dan pengambilan langkah-langkah yang mendorong pertanggungjawaban dan penanganan Memberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah, lembaga eksekutif, dan yudikatif, serta organisasi-organisasi masyarakat guna mendorong penyusunan dan pengesahan kerangka hukum dan dan kebijakan yang mendukung upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekrasan terhadap perempuan Mengembangkan kerja sama regional dan internasional guna meningkatkan upaya- upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan Indonesia. 1.4. PERAN KOMNAS PEREMPUAN Pemantau dan pelapor tentang pelanggaran ham berbasis gender dan kondisi pemenuhan hak perempuan korban Pusat pengetahuan (resource center) tentang hak asasi perempuan Negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas korban dan komunitas pejuang hak asasi perempuan, dengan menitikberatkan pada pemenuhan tangung jawab Negara pada penegakan hak asasi manusai dan pada pemulihan hak hak korban Fasilitator pengembangan dan penguatan jaringangan di tingkat local, nasional, regional, dan internasional untuk kepentingan pencegahan, penimgkatan kapasitas penanganan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan 1.5. hasil kinerja komnas perempuan
Pengesahan undang-undang NO.12 tahun 2022 tentang
tindakan pidana kekerasan seksual Kemajuan isu kebijakan diskriminatif Contoh kasus komnas perempuan catatan tahunan 2022 Kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan oleh pejabat public, ASN, tenaga medis, TNI Penyiksaan dan tindakan tidak manusiawi terhadap perempuan berhadapan dengan hukum (PBH) Konflik di papua dan pandemic covid-19 1.6. kesimpulan Kekerasan terhadap perempuan adalah salah satu kasus yang semakin meningkat setiap tahunnya. Perbudakan, pergundikan, penjajakan seks secaa paksa, perdagangan paksa sampai kawin kontrak merupakan bentuk kekerasan terhadap perempuan dari jaman penjajahan.pada jaman tersebut belum banyak lembaga, aktifis, atau korban yang berani bersuara. Maka diharapkan dengan adanya komnas perempuan bisa menjadi jembatan untuk perempuan-perempuan di indonesia untuk bisa menyuarakan keadilan hak asasi perempuan di indonesia SEKIAN DAN TERIMAKASIH OPEN ONLY 3 QUESTION!