Anda di halaman 1dari 19

Journal Reading

The echocardiographic and radiological profile of


Clinically diagnosed
congenital heart disease in children
Bhaskar S., Sneha P., Babu R M., Chithambaram

Oleh : dr. Deddy Christian Aritonang*


Pembimbing : Dr. dr. Ery Olivianto, Sp.A(K)**
dr. Muchammad Fahrul Udin, Sp.A(K), M.Kes**

*PPDS Ilmu Kesehatan Anak, RSUD DR. Saiful Anwar, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
**Divisi Respirologi, RSUD DR. Saiful Anwar, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1


RSUD DR. SAIFUL ANWAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Daftar Singkatan
• ACHD : Acyanotic congenital heart disease
• AS : Aortic stenosis
• ASD : Atrial septal defect
• AVSD : Atrioventricular septal defect
• CHD : Congenital heart disease
• CCHD : Cyanotic congenital heart disease
• FTT : Failure to thrive
• LVH : Left ventricle hypertrophy
• PDA : Patent ductus arteriosus
• PS : Pulmonary stenosis
• RVH : Right ventricle hypertrophy
• TOF : Tetralogy of fallot
• VSD : Ventricular septal defect
Latar Belakang
• Congenital heart disease (CHD) merupakan penyakit jantung struktural atau fungsional pada saat lahir.

• Insidens CHD pada anak bayi normal hanya berkisar 0,5-0,8%, namun dapat lebih tinggi pada abortus

spontan atau lahir mati.

• Di India, sebagian besar persalinan masih dilakukan di rumah

dan skrining neonatal rutin tidak umum sehingga angka pasti

CHD sulit ditentukan.

• Skrining CHD dilakukan dengan chest x-ray (CXR) dan

elektrokardiogram (EKG), saat ini electrocardiography

Doppler warna telah membantu mendeteksi lesi asimptomatik.


Sharmin et al., 2008; Karthiga et al., 2017; Kondapalli et al., 2019; Mir, 2019
Latar Belakang
• Echocardiography merupakan alat non-invasif yang paling umum digunakan dalam

kardiologi pediatrik dalam menemukan kelainan morfologis dan fungsional pada CHD.

• Namun, pada negara berkembang seperti India, masih terbatasnya sumber daya serta

ketajaman klinis sehingga diagnosis dan pengobatan dapat terlambat.

• Oleh sebab itu perlu program pelatihan khusus

untuk kardiologi dan bedah jantung pediatrik

dengan standar yang baik.

Eskedal et al., 2004; Pacielo et al., 2007; Molaie et al., 2014


Latar Belakang

• Penelitian ini bertujuan mengetahui profil klinis CHD pada anak yang terdiagnosis CHD secara klinis.

• Adapun hasilnya mengkorelasikan profil klinis dengan temuan radiologis dan echocardiography.
Metode

Desain Penelitian Cross-sectional study


Waktu dan Tempat Paediatric ward of a Tertiary Care Hospital & Medical College, selama satu setengah tahun
50 anak dengan usia 1 bulan - 18 tahun dengan kasus dugaan klinis CHD yang dirawat di rumah sakit selama masa
Sampel Penelitian
studi dipilih dengan simple random technique

• Subjek merupakan anak dengan gejala recurrent chest infection, gangguan pernapasan, cyanotic spells, squatting
episodes, poor feeding, gagal tumbuh dan riwayat relevan lainnya serta temuan pemeriksaan yang menunjukkan
CHD
Prosedur • Subjek diminta informed consent
• Subjek dilakukan asesmen klinis menurut proforma
• Subjek dilakukan pemeriksaan chest x-ray (CXR), elektrokardiogram (EKG), serta echocardiography
• Data diagnosis klinis dugaan CHD dikorelasikan dengan temuan chest x-ray dan echocardiography

Persetujuan Etik Disetujui oleh Komite Etik Rumah Sakit Pendidikan dan Perawatan Tersier

• Data diolah denga SPSS versi 22, Data kategorikal dinyatakan sebagai Frekuensi dan Proporsi, Data kontinyu
dinyatakan sebagai mean (SD)
Analisis Statistik
• Menggunakan uji Chi-square digunakan sebagai uji signifikansi untuk data kualitatif, serta tingkat signifikanyang
relevan (P<0,05)
Hasil
Tabel 2. Distribusi CHD berdasarkan presentasi klinis

Tabel 1. Insiden CHD di rumah sakit selama masa studi

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 5423 pasien yang

dirawat, 124 pasien ditemukan menderita CHD dan

kejadian CHD di rumah sakit adalah 2,28 %.


Tabel 2 menunjukkan bahwa batuk dan sesak napas

merupakan gejala utama CHD.


Hasil
Tabel 4. Distribusi kasus CHD berdasarkan temuan chest X-ray

Tabel 3. Distribusi kasus CHD berdasarkan Diagnosis Klinis

Tabel 3 menunjukan acyanotic CHD terdiri dari 68%

dari total kasus.

Tabel 4 dan Gambar 1 menunjukan kardiomegali dan Gambar 1. Distribusi kasus CHD berdasarkan chest x-ray

hipertrofi adalah temuan utama.


Hasil

Tabel 5. Korelasi Gambaran Klinis dengan chest x-ray

Pada penelitian ini, korelasi gambaran klinis dengan


Gambar 2. Korelasi Gambaran Klinis dengan chest x-ray
chest x-ray mencapai 80%
Hasil
Tabel 7. Korelasi total diagnosis klinis CHD dengan temuan ECHO
Tabel 6. Distribusi kasus CHD berdasarkan temuan ECHO

Tabel 6 menunjukan pada hasil echo terdapat ACHD

pada 60% kasus.

Pada penelitian ini, korelasi diagnosis klinis CHD Gambar 2. Korelasi total diagnosis klinis CHD dengan temuan ECHO

dengan echo mencapai 80%


Diskusi

• Congenital heart disease (CHD) didefinisikan sebagai kelainan pada struktur atau fungsi kardiosirkulasi yang ada

sejak lahir, meskipun dapat ditemukan terlambat.

• Dalam penelitian ini, kejadian CHD di rumah sakit adalah 2,28% dari semua kasus rawat inap dengan tampakan

klinis terbanyak yaitu batuk, sesak napas, dan demam.

• Adapun kasus CHD berdasarkan diagnosis klinis yaitu dengan temuan radiologis terbanyak yaitu kardiomegali

dan hipertrofi. 68% untuk ACHD dan 32% untuk kasus CCHD dengan terbanyak VSD (36%).

Rakhsit and Taksande, 2016; Karthiga and Pathak, 2017; Karthiga et al., 2017; Kondapalli et al., 2019
Diskusi

• Banyak studi sebelumnya menemukan diagnosis klinis sangat berkorelasi dan didukung oleh temuan chest x-ray

yang mana juga sangat berkorelasi dengan temuan echocardiography.

• Sejalan dengan itu, echocardiography janin dapat membuat diagnosis CHD lebih akurat bahkan sebelum lahir.

• Echocardiography juga berperan dalam deteksi dini CHD serta menemukan lesi yang sulit dan langka ditemukan

secara klinis.

• Penggunaan echocardiography diperlukan pada fasilitas kesehatan untuk menegakan diagnosis CHD secara

akurat agar dapat dilakukan tatalaksana yang lebih baik.

Swenson et al., 1997; Klewer et al., 2002; Laya et al., 2006; Karthiga et al., 2017; Meshram et al., 2018; Mir, 2019
Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa ACHD lebih sering terjadi daripada CCHD dengan kejadian

tersering yaitu VSD. Gejala utama berupa batuk dan sesak napas yang disesuaikan dengan

temuan chest x-ray dan echocardiography untuk menegakkan diagnosis CHD dengan akurat.
CRITICAL APPRAISAL
The echocardiographic and radiological profile of
Judul Clinically diagnosed congenital heart disease in
children

Penulis Bhaskar S., Sneha P., Babu R M., Chithambaram

Pediatric Review: International Journal of Pediatric Research. 2021 8:4


Jurnal Volume 8, Number 4, 2021
DOI 10.17511/ijpr.2021.i04.04
PICO
Patient/ • 50 anak dengan usia 1 bulan - 18 tahun dengan kasus dugaan klinis CHD
yang dirawat di rumah sakit selama masa studi dipilih dengan simple
Problem random technique

Interventions • Pemeriksaan chest x-ray dan echocardiography

Comparison/
•-
Control

• Korelasi profil klinis dengan temuan radiologis dan


Outcome
echocardiography
Validity
Apakah awal penelitian didefinisikan dengan jelas?

• Ya, tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil klinis CHD pada anak yang
terdiagnosis CHD secara klinis serta mengkorelasikan profil klinis dengan temuan
radiologis dan echocardiography

Apakah desain penelitian dinyatakan dengan jelas?

• Ya, penelitian ini adalah cross-sectional

Apakah pembanding dinyatakan dengan jelas?

• Tidak, pembanding tidak dinyatakan dengan jelas


Importance
Apakah outcome dari penelitian ini penting dan relevan bagi pasien?

• Ya, sangat penting karena akan mengetahui korelasi penegakan CHD


secara klinis dengan temuan radiologis dan echocardiography

Applicability

Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan?

• Ya, hasil penelitian ini dapat diterapkan


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai