Anda di halaman 1dari 19

KEPANITERAAN SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR SLAMET GARUT

JOURNAL READING
PREGNANCY-ASSOCIATED HEART FAILURE: A COMPARISON OF CLINICAL PRESENTATION AND
OUTCOME BETWEEN HYPERTENSIVE HEART FAILURE OF PREGNANCY AND IDIOPATHIC
PERIPARTUM CARDIOMYOPATHY

MUTIARA ADISTI
11020130190
Pembimbing : Dr. Ridwan Sofyansyah Sp.JP

1
ABSTRAK
Terdapat kontroversi mengenai masuknya pasien
dengan hipertensi kedalam kasus kardiomiopati
peripartum (PPCM)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
apakah HHFP (gagal jantung pada kehamilan
yang berhubungan dengan hipertensi) dan
PPCM memiliki gambaran dan hasil klinis
yang serupa atau memiliki perbedaan.

2
ABSTRAK
METODE DAN HASIL
• Penelitian ini membandingkan onset timbulnya gejala, profil klinis (termasuk EKG dan
Echocardiography) serta hasil akhir dari kelompok penyakit.
• Onset timbulnya gejala gagal jantung adalah pada postpartum di semua pasien PPCM, sedangkan
antepartum pada 85% kasus HHFP.
• PPCM sendiri secara signifikan (P<0,05) berhubungan dengan : kehamilan kembar, merokok,
kardiomegali dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri pada echocardiography, durasi QRS memanjang,
hipertrofi atrium kiri, LBBB (Left Bundle Branch Block), gelombang T inversi dan atrial fibrilasi pada EKG.
• Pasien HHFP secara signifikan (P<0,05) lebih banyak yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga,
hipertensi dan pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya, takikardia pada presentasi EKG, dan
hipertrofi ventrikel kiri pada echocardiography.
• CHF, terjadinya trombus dalam jantung serta hipertensi pulmonal ditemukan lebih sering pada PPCM
dibandingkan dengan HHFP (P<0,05)

3
? PPCM & HHFP

Definisi PPCM: kelainan myocardial dengan etiologi yang tidak diketahui,


berhubungan dengan kehamilan, bermanifestasi sebagai gagal jantung karena disfungsi
sistolik ventrikel kiri biasanya terjadi pada akhir kehamilan dan beberapa bulan setelah
kelahiran, yang terjadi pada wanita dengan tidak adanya penyakit jantung sebelumnya dan
tidak adanya penyebab lain yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab gagal jantung
peripartum.
Hipotesis etiologi PPCM: stress oksidatif, hormon prolactin, miocarditis, proses
autoimun, defisit selenium
PPCM tidak harus disertai dengan dilatasi ventrikel kiri, namun fraksi ejeksi biasanya
selalu <45%

4
? PPCM & HHFP

National health lung and blood institute and the office of rare disease
menyatakan PPCM bila:
1. gagal jantung timbul pada bulan terakhir kehamilan / 5 bulan postpartum
2. tidak ada penyebab pasti timbulnya gagal jantung
3. tidak ada penyakit jantung sebelum kehamilan
4. disfungsi sistolik yang dapat dipastikan oleh echocardiography dengan kriteria fraksi ejeksi
ventrikel kiri <45%, pemendekan fractional <30% atau keduanya dengan atau tanpa dimensi end
diastolic ventrikel kiri >2,7 cm/m2

5
? PPCM & HHFP

Diagnosis HHFP adalah berdasarkan hadirnya gejala gagal jantung yang


disertai :
- hipertensi (hipertensi kronik)
- hipertensi gestasional proteinuria
- pre eklampsia, eklampsia
- hipertensi postpartum
yang terjadi pada wanita antara bulan akhir kehamilan hingga 5 bulan postpartum, dengan
tidak adanya penyakit jantung sebelumnya, dan kemungkinan penyebab gagal jantung lain
selain hipertensi.

6
Kriteria Sampel

1. • Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien dengan gagal jantung antara
2. bulan terakhir kehamilan dan bulan ke lima postpartum. Pasien dengan segala
3. bentuk hipertensi, pre eklampsia,maupun eklampsia tidak dimasukan kedalam
kriteria inklusi kelompok PPCM.
4.
• Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah lesi jantung, penyakit katup jantung
dan paparan anthracycline sebelumnya., penyakit jantung iskemik, lesi jantung
5. kongenital dan gangguan metabolic sistemik dengan sekuel kardiovaskular;
termasuk diabetes mellitus dan penyakit tiroid.
• Semua pasien menjalani pemeriksaan komprehensif meliputi radiography
thorax, EKG, echocardiography Doppler berwarna
• Pada akhir penelitian, sampel yang bertahan hingga akhir follow-up adalah 30
dari kelompok PPCM dan 53 dari kelompok HHFP.

7
Metode Penelitian
Penelitian ini secara prospektif, dengan studi longitudinal
membandingkan kasus antara HHFP dan PPCM di rumah
sakit, pada pasien dengan gagal jantung di bulan akhir
kehamilan hingga bulan ke lima postpartum di klinik
kardiologi RS Groote Schuur, Cape Town.
Penelitian ini berlangsung dengan
mengobservasi pasien pada 1 Februari
1996 – 31 Desember 2009.
Rata-rata follow up kelompok PPCM : 3,5
tahun, HHFP : 6 tahun
Analisa statistik menggunakan Pearson’s chi-square atau
Fisher’s test untuk membandingkan karakteristik dari kedua
kelompok. Nilai P < 0,05 dianggap signifikan secara statistik.
Analisis dari penelitian menggunakan Kaplan-Meier

8
9 7 14
Partus 1 minggu 1 bulan 5 bulan
PPCM Diagram waktu antara jumlah
sampel yang mengalami gagal
45 6 2 jantung serta onset nya
Pre partum Partus 1 minggu 1 bulan 5 bulan

HHFP (p<0,001)
HASIL

Riwayat hipertensi dalam keluarga


Kehamilan kembar dan merokok lebih
banyak ditemukan di kelompok PPCM (p<0,001) lebih banyak ditemukan di
kelompok HHFP

9
10
Karakteristik Klinis
Radiografi
- Tekanan darah sistolik dan diastoliK pada
PPCM (105.0 ± 16,2 per 63,5± 9,6 mmHg). - Pada kelompok HHFP lebih banyak ditemukan
Sementara pada HHFP (162,3 ± 28,4 per gambaran udem pulmonal dalam radiologi.
105,0 ± 12,1 mmHg).
- Basal rale lebih banyak terjadi pada HHFP - Pada kelompok PPCM, kardiomegali (CTR > 50%) lebih
(77,4%) dibanding PPCM (53,3%) (p=0,007) banyak ditemukan dibandingkan kelompok HHFP.
- Udem peripheral terjadi pada 80% pasien
PPCM dan 35,8% pasien HHFP (p<0,001).

HASIL
Echocardiography
EKG - HHFP memiliki penebalan septum ventrikel di
- Terjadi atrial fibrilasi, QRS memanjang , dan T inversi lebih keadaan diastol begitupula penebalan lebih besar
banyak ditemukan di kelompok PPCM. di dinding posterior ventrikel kiri dalam keadaan
- Sementara pada HHFP lebih banyak ditemukan hipertrofi sistol.
ventrikel kiri (LVH). - PPCM memiliki dimensi ventrikel kiri lebih besar
dalam keadaan sistol dan diastol, serta LVEF dan
fraksi ventrikel kiri yang mengalami pemendekan
dibandingkan kelompok HHFP. 11
12
13
Tatalaksana Medis Saat Follow Up

- PPCM secara signifikan lebih banyak menerima furosemide


(p<0,001), ACE inhibitor, ARB(angiotensin receptor blocker)
(p<0,001), beta blocker (p<0,001), spironolactone (p<0,001) dan
digoxin (p<0,001).
- HHFP lebih banyak menerima terapi calcium channel blocker
(CCB) sebagai terapi dari hipertensinya.
- Warfarin lebih banyak diterapi pada atrial fibrilasi dan trombus
di LV pada pasien PPCM.

14
DISKUSI
• PPCM merupakan penyakit pada wanita peripartum yang berhubungan dengan kelainan pada otot
jantung (seperti Left bundle branch block dan atrial fibrilasi), kegagalan jantung dan hasil akhir
yang fatal pada beberapa kasusnya.

• PPCM terjadi sebagian besar di bulan awal masa nifas dan 5 bulan masa postpartum. HHFP secara
dominan terjadi pada wanita masa antepartum yang terjadi bersamaan dengan udem pulmonal,
hipertrofi ventrikel kiri serta gagal jantung yang sifatnya reversible pada sebagian besar kasus.

• Gejala gagal jantung kongestif (pedal udem, peningkatan tekanan vena jugularis serta basal rales)
ditemukan lebih dari 80 % terjadi pada kelompok PPCM, dan hanya 35,8% pada kelompok HHFP

• CHF, intra cardiac trombus, hipertensi pulmonal terjadi lebih sering pada pasien PPCM.

15
DISKUSI
Penemuan dalam echocardiography
PPCM merupakan disfungsi miocardial diantaranya penebalan septum
yang berujung pada gagal jantung interventrikular dan ventrikel kiri
kongestif, berhubungan dengan posterior lebih banyak terjadi pada
cathepsin-D cacat yang memediasi kelompok HHFP, sebagai bentuk
pembelahan prolactin ke bentuk 16-kDa adaptasi ventriel kiri dari stress yang
(pro apoptotic dan anti angiogenic) diakibatkan peningkatan tekanan darah.

16
HASIL AKHIR

17
KESIMPULAN

Melalui data dari penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan signifikan dalam onset
terjadinya gagal jantung, karakteristik klinis serta hasil akhir pasien dengan HHFP dan PPCM.
Penelitian ini memiliki limitasi diantaranya kecilnya jumlah sampel dan durasi follow up
berbeda antara pasien HHFP dan PPCM, serta pengulangan pemeriksaan echocardiography
yang kurang rutin. Namun penelitian ini dapat menyimpulan bahwa PPCM dan HHFP
merupakan klasifikasi kasus yang berbeda.

18
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

19

Anda mungkin juga menyukai