PENDAHULUAN
PPCM umumnya terjadi pada wanita lebih dari 30 tahun, wanita berkulit
hitam, wanita multipara, wanita dengan riwayat pre-eklampsi atau hipertensi, dan
perokok atau kurang gizi. Membedakan antara PPCM dan pre-eclampisa penting
secara klinis karena pasien dengan pre-eklampsi dapat menunjukan gejala edema
non-kardiogenik
Etiopathophsiology
Prolaktin
Peningkatan spesies oksigen reaaktif mengarahkan pada sekresi dari cathepsin
D oleh sebuah mekanisme yang masih belum diketahui. Cathepsin memotong
prolaktin kedalam prolaktin 16kDa. Prolaktin 16kDa memicu sel endotel hingga
paket miR-146 kedalam eksosom yang kemudian diambil oleh kardiomiosit.
Prolaktin 16kDa berhubungan dengan apoptosis dari endotel dan miosit.4,6
sFLT1
Pada sebuah model tikus, PPCM berimplikasi pada hilangnya dari vascular
endothelial growth factor (VEGF) di patogenesis dari PPCM. sFlt1 adalah sebuah
molekul yang di sekresi oleh plasenta di akhir kehamilan dan pada tingkatan yang
tinggi pada pre-eklampsi dan kehamilan kembar. sFLT1 menetralisasi VEGF dengan
mengurangi sirkulasi VEGF yang berpengaruh pada PPCM.6,7
Genetik
Miokarditis
Faktor Nutrisi
Level rendah dari selenium atau besi menunjukan sebagai faktor senyebab.
Pasien dengan PPCM, di Nigeria menunjkan level selenium yang rendah
Microchimerism
Manifestasi Klinis
Banyak keluhan yang muncul pada wanita dengan penyakit jantung terjadi
selama kehamilan normal. Dyspnea, pusing, ortopnea, dan penurunan kemampuan
fisik merupakan gejala normal pada wanita hamil. Dispnea ringat saat aktivitas sangat
sering terjadi pada kehamilan normal. Dispnea pada kehamilan sering digambarkan
sebagai perasaan seolah tidak mendapatkan udara yang cukup, tidak dapat bernafas
dalam, atau keduanya. Ini diduga disebabkan oleh hiperventilasi yang dimediasi
progesteron
Batuk
Ortopnea
Paroxymal Nocturnal Dispnea
Fatig
Palpitasi
Hemoptisis
Nyeri dada
Sakit perut
Pemeriksaan Fisik
Pada pasien dengan PPCM, tanda dari kegagalan jantung sama dengan
pasien yang tidak hamil dengan disfungsi sistolik. Takikardi dan
penurunan satuarasi oksigen dapat muncul. Tekanan darah bisa normal.
Peningkatan tekanan darah dan hiprerefleks dengan klonus bisa mengarah
ke pre-eklampsi. Peningkatan tekanan vena jugularis, pembesaran
jantung, S3 jantung, peningkatan suara paru pada S2 jantung, regugitasi
katup mitral atau katup trikuspid, suara paru abnormal, edem tungkai,
asites, aritmia, kejadian emboli, dan pembesaran hati dapat terjadi.
Ekokardiografi