Oleh
dr. Indah Sari
Pembimbing:
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Dinding Toraks secara anatomi tersusun dari :
• Kulit
• Fasia
• Otot Dada
2
FISIOLOGI PERNAPASAN
PERNAPASAN
Pernapasan berlangsung dengan bantuan gerakan dinding dada
Inspirasi, terjadi kontraksi otot pernapasan, yaitu m. interkostalis dan diafragma, yang menyebabkan
rongga dada membesar dan paru mengembang sehingga udara terisap ke dalam alveolus melalui trakea
dan bronkus. Sebaliknya, jika m. interkostalis melemas, dinding dada mengecil kembali sehingga udara
terdorong keluar. Sementara itu, karena tekanan intra-abdomen, diafragma akan naik ketika m.
Beberapa faktor ini, yaitu kelenturan dinding dada, kekenyalan jaringan paru, dan tekanan intra-
abdomen, menyebabkan ekspirasi jika m. intercostal dan diafragma kendur sehingga keadaan inspirasi
tidak bertahan. Dengan demikian, ekspirasi merupakan kegiatan yang pasif of PowerPoint | thepopp.com
The Power 3
ANATOMI DAN FISIOLOGI
• Pleura Merupakan 2 kantong serosa yang licin dan mengkilat,
tipis dan transparan yang mengelilingi dan melindungi paru
4
FISIOLOGI
1. Saat istirahat kita perhatikan bentuk dada. Deformitas tulang belakang seperti kifosis dan
2. Asimetri dada dapat diakibatkan oleh penyebab yang sama dengan penyebab kelainan
jantung (misalnya prolaps katup mitral, gangguan katup aorta pada sindroma Marfan dan
sebagainya)
3. Contoh kelainan dada akibat penyakit kardiovaskuler misalnya Kifosis (tulang belakang
berdeviasi pada kurvatura lateral) pada kondisi ASD (Atrial Septal Defect) atau PDA (Patent
1. Asimetri gerakan dada. Normal, kedua sisi dada mengembang sama besar dan pada
satu sisi dada bisa terdapat pada kelainan efusi pleura unilateral, penebalan pleura
unilateral, tumor.
2. Retraksi dinding dada : di dada posterior, retraksi sela iga biasanya pada sela iga bagian
bawah.
PALPASI
1. Adanya kelainan/ lesi pada kulit, massa, nyeri tekan lokal dan kemungkinan
adanya fraktur.
• Letakkan ibu jari setinggi kosta X, jari-jari yang lain berada di sebelah
lateral rongga dada. Setelah itu, geserkan sedikit ke arah medial untuk
• Mintalah pasien untuk bernapas dalam. Amati, sejauh mana ibu jari
Adanya keterlambatan pengembangan satu sisi dinding dada didapatkan pada fibrosis
10
paru atau pleura, efusi pleura, pneumonia lobaris dan obstruksi bronkus unilateral.
PEMERIKSAAN DADA POSTERIOR
PALPASI
3. Penilaian Fremitus Taktil
dinding dada saat pasien berbicara, yang terasa pada palpasi. Cara pemeriksaan :
puluh dua”. Jika belum jelas, mintalah pasien untuk bersuara lebih keras atau
lebih dalam.
• Bandingkan fremitus taktil di lapangan paru kanan dan kiri di sebelah posterior
PALPASI
3. Penilaian Fremitus Taktil
Fremitus akan meninggi pada konsolidasi paru seperti pneumonia. Sedangkan pada efusi pleura,
tumor mediastinum, penyakit paru obstruktif kronis, obstruksi bronkus, fibrosis pleura,
pneumotoraks, tumor paru dan dinding dada yang sangat tebal, fremitus akan menurun karena
12
PEMERIKSAAN DADA POSTERIOR
PERKUSI
Menilai suara paru dan menentukan apakah jaringan dibawah
perkusi.getuk.
13
3. Identifikasi lokasi atau area yang perkusinya abnormal
PEMERIKSAAN DADA POSTERIOR
MACAM-
MACAM
SUARA SAAT
PERKUSI
14
PEMERIKSAAN DADA POSTERIOR
AUSKULTASI
Auskultasi paru merupakan pemeriksaan yang
15
PEMERIKSAAN DADA ANTERIOR
Dilakukan dalam keadaan istirahat (statis) dan saat respirasi (dinamis)
a.
Normal
2. Retraksi dinding dada : di dada anterior, retraksi sering terjadi di supraklavikula dan
suprasternal.
PALPASI
1. Adanya kelainan/ lesi pada kulit, massa, nyeri tekan lokal
4. Stem Fremitus
18
PEMERIKSAAN DADA ANTERIOR
Dilakukan dalam keadaan istirahat (statis) dan saat respirasi (dinamis)
PERKUSI
1. Perkusi secara beraturan pada dada anterior dan lateral,
19
PEMERIKSAAN DADA ANTERIOR
Dilakukan dalam keadaan istirahat (statis) dan saat respirasi (dinamis)
AUSKULTASI
1. Mendengarkan suara napas.
a. Suara Napas tambahan dari pleura Crackling , disebabkan oleh iritasi atau inflamasi pleura
•Ronkhi akibat ada sekret yang tebal pada jalan napas ex: bronkhitis
•Crackles suara keras dan menghilang saat batuk inspirasi dalam , early inspiratory crackless (ex :
COPD), late inspiratory crackles (ex: edema paru), Expiratory crackles p (ex: emfisema/bronkiektaksis)
20
PEMERIKSAAN DADA ANTERIOR
Dilakukan dalam keadaan istirahat (statis) dan saat respirasi (dinamis)
AUSKULTASI
21
KELAINAN PEMERIKSAAN DADA
22
DAFTAR PUSTAKA
1 Bates, B;, A Guide to Physical Examination and History Taking, 9th Edition, Lippincott. 2015
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Keterampilan Klinis Bagi dokter di Fasilitas Kesehatan Primer. Edisi
3 1. 2017