Anda di halaman 1dari 10

Farmakokinetik dan

Farmakodinamik
Antibiotik

Nama: Tiara Malana Febri


Nim: 2048201053
Kelas: 6B
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah golongan senyawa antimikroba yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses
biokimia pada organisme, khususnya dalam proses infeksi
oleh bakteri. Antibiotik bekerja dengan cara menghambat
pertumbuhan atau membunuh sel bakteri sehingga infeksi
bakteri bisa teratasi.
Sumber:Friliana, R. O. (2018). Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang Mengenai Antibiotik Tahun
2018 (Doctoral dissertation, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang).
Farmakokinetik Antibiotik
Farmakokinetik obat menggambarkan perubahan konsentrasi obat per-
satuan waktu setelah pemberian dosis obat tertentu (Patel & Kirkpatric,
2018). Perubahan konsentrasi obat tersebut terjadi sebagai akibat dari
empat proses kinetik yang umumnya dikuantifikasi dengan menggunakan
rumus tertentu, yaitu: absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi.

Sumber: Patel, K., & Kirkpatrick, C.M. (2018). Basic pharmacokinetic principles. In: Udy,
A.A., Roberts. J.A., Lipman, J., editors. Antibiotic pharmacokinetic/ pharmacodynamics
considerations in the critically ill. Singapore: Springer Nature Singapore Pte. Ltd.
Farmakodinamik Antibiotik
farmakodinamik antibiotik sangat diperlukan untuk menetapkan jenis dan dosis antibiotik secara
tepat. hubungan antara kadar-kadar obat dan efek antibiotiknya. Dosis antibiotik dulunya hanya
ditentukan oleh parameter PK saja. Namun, ternyata farmakodinamik juga memainkan peran
yang sama, atau bahkan lebih penting. Pada abad resistensi antibiotik yang terus meningkat
ini,farmakodinamik bahkan menjadi lebih penting lagi, karena perameter-parameter ini bisa
digunakan untuk mendesain rejimen dosis yang melawan atau mencegah resistensi.
Penggolangan Antibiotik
1. Penicillin 6. Macrolid

2. Tetracycline 7. Sulfonamid
3. Cephalosporin 8. Glikopeptid
4. Quinolon 9. Aminoglikosida
5. Lincomycins 10. Carbapenem

Sumber:Wibowo, M. I. N. A., Pratiwi, R. A., & Sundhani, E. (2018). Studi


prospektif potensi interaksi obat golongan antibiotik pada pasien pediatri di
Rumah Sakit Ananda Purwokerto. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia
(Pharmaceutical Journal of Indonesia), 15(2), 243-256.
Farmakokinetik Amoxicillin
Farmakokinetik amoxicillin cukup baik terutama bila diberikan peroral. Bioavailabilitas bisa
mencapai 95% peroral. Amoxicillin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran
pencernaan, dan tidak tergantung adanya makanan. Kemudian amixicillin di Distribusi
terbanyak dalam cairan tubuh dan tulang, termasuk paru-paru, sekresi bronkial, sekresi
sinus maksilaris, empedu, cairan pleura, sputum, dan cairan telinga tengah. Setelah itu
Biotransformasi amoxicillin terjadi di hepar. Waktu paruh amoxicillin +1 jam pada orang
dewasa, sedangkan pada anak bisa lebih singkat, berkisar 1‒2 jam, dan pada penderita
gagal ginjal lebih memanjang. Kemudian di eliminasi Sekitar 50‒80% dosis amoxicillin
diekskresikan melalui urin tanpa berubah bentuk. Ekskresi obat ke ginjal akan lebih
lama pada neonatus dan infant <3 minggu, karena fungsi ginjal yang belum sempurna.
Farmakodinamik Amoxicillin
Amoxicillin adalah turunan penisilin yang tahan asam, tapi tidak tahan terhadap
penilinase. Obat ini Stabil dalam suasana asam lambung, dan aktif melawan
bakteri gram positif yang tidak menghasilkan beta-laktamase. Amoxicillin
diekskresikan ke urine, dalam bentuk yang tidak berubah. Ekskresinya dapat
dihambat dengan pemberian probenesid sehingga memperpanjang efek terapi.

Sumber: Fauzi, M., Saragih, R. H., Ginting, F., Sembiring, E., Rahimi, A., Kembaren, T., & Ginting, Y. (2016).
Farmakokinetik & Farmakodinamik amoxicilin
Resistensi Amoxicillin
Beberapa bakteri telah dilaporkan resistensi terhadap amoxicillin, yaitu 
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan golongan cocci gram
positif. Umumnya amoxicillin resisten terhadap bakteri dengan β-laktamase-
positif. Resistensi antibiotik terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:
• Penggunaan secara berlebihan di masyarakat yang diperoleh tanpa resep
dokter
• Pemberian resep yang tidak perlu atau tidak rasional
• Penggunaan ekstensif di bidang agrikultural
• Tersedianya beberapa antibiotika baru 

Sumber: Fauzi, M., Saragih, R. H., Ginting, F., Sembiring, E., Rahimi, A., Kembaren, T., & Ginting, Y.
(2016). Farmakokinetik & Farmakodinamik amoxicillin
Prinsip Farmakokinetik & Farmakodinamik
pada Terapi Antibiotik
Prinsip PK-PD berperan penting sebagai “kompas” dalam menentukan dosis antibiotik dengan
cara mengintegrasikan informasi terkait profil PK yang dimiliki pasien dan efek farmakodinamik
(pharmacodynamic; PD) antibiotik pada patogen penyebab infeksi.

Sumber:Setiawan, E., Marpaung, F. R., Sukandar, E., Lukas, D. L., Wijono, H., Warindra, T., ... & Roberts, J.
(2019). Kajian narrative terhadap profil farmakokinetik antibiotik pada pasien kritis: Implikasi terhadap
ketercapaian target farmakokinetik-farmakodinamik. Pharmaceutical Sciences and Research, 6(1), 1.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai