Anda di halaman 1dari 6

ZOOLOGI SUlawesi SELATAN

Julang sulawesi
Julang Sulawesi
Julang sulawesi (Aceros cassidix) adalah spesies burung rangkong dalam familiBucerotidae. Burung ini
endemik di Sulawesi. Di daerah Minahasa. burung ini dikenal dengan nama Burung Taong. Burung ini memiliki warna
mencolok mata, dengan warna tubuh hitam, paruh kuning emas, dan warna merah mencolok di atas paruhnya, ekor
berwarna putih, warna biru di sekitar mata, kaki kehitaman dan warna leher biru. Berukuran sangat besar (104 cm),
berekor putih dan paruh bertanduk. Jantan: tanduk merah tua; kepala, leher dan dada bungalan merah-karat. Betina:
kepala dan leher hitam, tanduk kuning lebih kecil. Panjang tubuh dapat mencapai 100 cm pada jantan, dan 88 cm pada
betina.Julang Sulawesi memiliki tanduk (casque) yang besar di atas paruh, berwarna merah pada jantan dan kuning
pada betina. Paruh berwarna kuning dan memiliki kantung biru pada tenggorokan. Julang sulawesi menghuni hutan
primer dan hutan rawa. Terkadang ditemukan di hutan sekunder yang tinggi dan petak hutan yang tersisa dengan lahan
pertanian yang luas. Terkadang pula mengunjungi hutan bakau. Julang Sulawesi biasa terbang di atas dan sekeliling
tajuk dalam kelompok-kelompok kecil yang terpisah, namun terkadang berkelompok sampai lima puluh individu atau
lebih. Ketika terbang sayapnya berbunyi berisik seperti mesin uap. Julang sulawesi adalah spesies endemik di Pulau
Sulawesi dan beberapa pulau satelit.Burung yng umum dijumpai, menghuni hutan primer dan hutan rawa. Kadang di
hutan sekunder yang tinggi dan petak-petak hutan yang tersisa dalam lahan budidaya yang luas, juga mengunjungi
hutan mangrove. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1100 m kadang sampai 1800 m. Makanannya antara lain
buuah-buahan, serangga, juga telur dan anakan burung. Biasanya mencari makanan di tajuk atas pohon. Musim berbiak
pada Juni-September. Bersarang pada lubang/ceruk pohon yang besar. Selama mengerami telur, betina tidak keluar dari
sarang, makanan disediakan oleh jantan. Biasanya hanya membesarkan satu ekor anakan.Sulawesi seperti Pulau
Lembeh, Kepulauan Togian,Pulau Muna dan Pulau Butung.
BOTANI SUlawesi SELATAN
Pohon Siwalan (Lontar/Tala)
Pohon Siwalan (Lontar/Tala)
Lontar (siwalan) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di banyak daerah,
pohon ini juga dikenal dengan nama-nama yang mirip seperti lonta (Min.), ental (Sd., Jw., Bal.), taal (Md.),
dun tal (Sas.), jun tal (Sumbawa), tala (Sulsel), lontara (Toraja), lontoir (Ambon). Juga manggita, manggitu
(Sumba) dan tua (Timor). Pohon palma yang kokoh kuat, berbatang tunggal dengan tinggi 15-30 m dan
diameter batang sekitar 60 cm. Sendiri atau kebanyakan berkelompok, berdekat-dekatan.
Daun-daun besar, terkumpul di ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Helaian daun serupa
kipas bundar, berdiameter hingga 1,5 m, bercangap sampai berbagi menjari; dengan taju anak daun
selebar 5-7 cm, sisi bawahnya keputihan oleh karena lapisan lilin. Tangkai daun mencapai panjang 1 m,
dengan pelepah yang lebar dan hitam di bagian atasnya; sisi tangkai dengan deretan duri yang berujung
dua.
Karangan bunga dalam tongkol, 20-30 cm dengan tangkai sekitar 50 cm.[2] Buah-buah bergerombol
dalam tandan, hingga sekitar 20 butir, bulat peluru berdiameter 7-20 cm, hitam kecoklatan kulitnya dan
kuning daging buahnya bila tua. Berbiji tiga butir dengan tempurung yang tebal dan keras.
 

Anda mungkin juga menyukai