Anda di halaman 1dari 76

PEMERIKSAAN FISIS DIVISI

INFEKSI DAN
PENYAKIT
PADA ANAK TROPIS

Prof. Herry
Garna, dr.,
Sp.A(K), Ph.D
ANAMNESIS

• Pendahuluan
Masalah kesehatan anak dan remaja bergantung pada faktor
yang berhubungan satu sama lain, mencakup:
1 Pertimbangan ekonomi (kesenjangan ekonomi)
2 Pertimbangan pendidikan, sosial, dan budaya
3 Prevalensi dan ekologi agen infeksius
4 Iklim dan geografi
5 Sumber daya pertanian dan gizi
6 Tahap industrialisasi dan urbanisasi
7 Kelainan genetik,
8 Kesehatan dan infrastruktur kesejahteraan sosial
 Pertumbuhan penduduk dunia 1,14%/tahun
 Dari 6,4 miliar orang penduduk dunia, anak usia <15 tahun:
1,8 miliar
 Pada tahun 2006  133 juta kelahiran di seluruh dunia
124 juta (92%) di negara berkembang
4,3 juta (3%) berada di Amerika Serikat
• Anak dan bayi bukanlah dewasa dalam bentuk kecil
• Anatomi dan fisiologis berbeda
• Pengetahuan mengenai perbedaan anatomi dan fisiologis 
membantu mengenal variasi normal yang ditemukan selama
pemeriksaan fisis
• Masih terdapat proses perkembangan sesuai dengan usia, hal
inilah yang membedakan anak dengan dewasa
• Mendukung dan mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan anak
Skrining Kesehatan Anak

 Tekanan darah : mulai usia 3 tahun


 Hemoglobin : 9–12 bulan dan tiap tahun pada
remaja
 PPD : jika ada indikasi berisiko
 Pemeriksaan gigi pertama: 1–3 tahun
KLASIFIKASI USIA ANAK

 Neonatus : lahir–1 bulan


 Infant/bayi : 1–12 bulan
 Anak : 1 tahun sampai 2–3 tahun
 Usia prasekolah: 3–4 tahun
 Usia sekolah : 5 tahun sampai 11–12 tahun
 Remaja : 12 tahun sampai 18–20 tahun
DIAGNOSIS

 Bergantung pada tiga hal:


 Anamnesis yang diperoleh
 Pemeriksaan fisis
 Laboratorium/pemeriksaan penunjang
ANAMNESIS
• Percakapan yang sangat pribadi dengan orangtua, pengasuh,
atau remaja, kekhawatiran dan perasaan pribadi dikeluarkan
• Harus merupakan komunikasi yang efektif hasil akurat
• Metode anamnesis: - autoanamnesis - aloanamnesis
• Dokter memiliki waktu terbatas mengumpulkan anamnesis
• Menurut Trotter durasi waktu rata-rata yang dipergunakan
dengan pasien selama kunjungan 15,2 menit untuk dokter
anak dan 17,9 menit untuk praktisi keluarga
• Waktu diskusi anamnesis yang diperlukan dokter keluarga
pada keluarga rata-rata 2,6 menit untuk pasien baru dan 1,8
menit untuk pasien lama. Tantangan untuk dokter:
mengumpulkan riwayat keluarga yang berguna secara singkat
IDENTITAS PASIEN

 
 Nama anak: harus jelas dan lengkap
 Tanggal lahir
 Nama orangtua
 Alamat dan nomor telepon
 Agama dan suku bangsa
Dalam resume anamnesis harus termasuk:

 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan


 Riwayat vaksinasi
 Riwayat makanan
 Riwayat kelahiran (tidak semua)
 Riwayat sosial: komposisi anggota keluarga, riwayat
kekerasan, penggunaan zat terlarang, pekerjaan orangtua,
performa sekolah, dll.)
Anamnesis secara berurutan berupa narasi
KELUHAN UTAMA

• Keluhan utama: masalah utama anak atau alasan anak


dibawa ke rumah sakit atau kunjungan ke tempat pelayanan
kesehatan
• Deskripsi masalah kesehatan pada saat ini:
– termasuk onset dan urutan peristiwa
– karakteristik dan perubahan gejala dari waktu ke waktu
– faktor yang memengaruhi
– mengidentifikasi penyebab utama penyakit
RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI

• Onset: tiba-tiba atau bertahap, episode sebelumnya, kapan


waktu timbul gejala
• Gejala: nyeri, gatal, batuk, muntah, pilek, diare, ruam , dll.
• Lokasi: Generalisata atau terlokalisir―secara anatomis
• Durasi: Kontinu atau kambuhan
• Tingkat keparahan: efek pada aktivitas sehari-hari, misal
mengganggu tidur, ↓ nafsu makan, tidak dapat beraktivitas
• Faktor yang memengaruhi: memperberat penyakit, yang
mencetuskan masalah, riwayat terpapar alergen atau infeksi
• Evaluasi sebelumnya
• Hasil laboratorium & kunjungan ke rumah sakit sebelumnya
• Terapi sebelumnya: obat resep atau yang dibeli sendiri dan
respons pengobatan
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

• Pada tahapan ini disusun cerita yang kronologis, terperinci,


dan jelas keadaan kesehatan pasien mulai dari sebelum
terdapat keluhan sampai dibawa berobat

• Apabila pasien sudah pernah dibawa berobat perlu


ditanyakan kapan berobat, kepada siapa berobat, jenis obat
apakah diresepkan atau membeli sendiri, dan hasil
pengobatan tersebut
PANAS BADAN

 Paling sering dikemukakan, sekitar 15% kunjungan ke dokter


spesialis anak
 Pada bayi usia <3 bulan dan anak usia–36 bulan yang
mengalami demam, biasanya disebabkan oleh infeksi
Tabel 2. Diagnosis pada 305 Balita Usia < 3 bulan dengan demam
 Infeksi oleh organisme Gram-negatif merupakan indikator
bahwa sistem kekebalan tubuh relatif kurang kompeten
dalam kelompok usia ini
BATUK

• Sejak kapan batuk berlangsung


• Apakah sering berulang, batuk kering atau produktif
• Sifat dahaknya yaitu kekentalan, warna, bau, adakah darah,
• Adakah sesak napas, sianosis, suara mengi, suara mengorok,
muntah
• Adakah tanda batuk yang khas seperti batuk spasmodik,
nonproduktif, panjang, sulit berhenti dan diselingi whoop pada
saat inspirasi, dan sering kali diakhiri dengan muntah seperti
pada pertusis
MENCRET

• Keluhan mencret sering kali merupakan gangguan traktus


gastrointestinalis
• Keluhan penyerta penyakit-penyakit lain
• Perlu ditanyakan kapan awal mencret, frekuensi defekasi
dalam 1 hari
• Konsistensi tinja, warna (apakah hitam seperti ter, hijau,
kuning, atau putih seperti dempul)
• Baunya seperti apa, apakah disertai lendir atau darah
• Tinja lembek yang disertai darah dan tenesmus , sering kali
khas untuk amebiasis intestinal
KEJANG DEMAM

• Membedakan kejang demam yang merupakan gejala akut sekunder


infeksi SSP atau kejang dipicu oleh demam pada anak epilepsi
• Sindrom kejang : kejang yang berhubungan dengan demam tanpa
infeksi SSP atau ketidakseimbangan elektrolit akut pada anak kecil
• Prevalensi kejang demam: 3–8% pada anak sampai usia 7 tahun
• Frekuensi dan lama kejang
• Kapan kejang terjadi, apakah baru pertama kali atau sudah pernah
sebelumnya, disertai atau tanpa demam, dan apakah kejang
bersifat klonik, tonik, fokal , atau umum
• Kejang demam didominasi singkat, umum tonik-klonik, dan 4–16%
memiliki fitur fokus menurut studi epidemiologi
• Pada 87% anak yang mengalami kejang, durasi kejang demam <10
menit, 9% mengalami kejang yang berlangsung >15 menit
• Status epileptikus demam (durasi >30 menit) terjadi pada 5% anak
SESAK NAPAS

• Sesak napas sering kali berhubungan dengan penyakit


saluran napas atau kardiovaskular
• Sejak kapan sesak napas timbul, apakah sudah berulang-
ulang atau baru pertama kali
• Berapa bantal anak dapat tidur
• Apakah sesak napas timbul setelah kegiatan fisik
• Pada bayi apakah menetek sebentar-sebentar
• Saat menetek bayi sering terlihat biru di sekitar mulut
• Gejala yang menyertai sesak napas juga harus ditanyakan
seperti mengi, biasanya khas untuk penyakit asma
• Adakah demam, sianosis, riwayat tersedak sebelumnya
Muntah
Perlu diketahui sejak kapan muntah mulai berlangsung,
frekuensi muntah, banyaknya jumlah muntahan, warna, sifat
muntah apakah proyektil atau didahului mual, apakah
disertai dengan perut kembung, batuk atau mencret

Edema
 Informasi mengenai mulai kapan terjadi edema, apakah
dimulai dari tempat tertentu seperti mata, kaki atau perut,
kemudian perlu ditanyakan pula apakah disertai sesak napas,
mudah lelah, napas disertai berdebar-debar, pucat, riwayat
sakit kuning, frekuensi buang air kecil
IKTERUS

• Biasanya orangtua pasien menyebutkan bahwa mata pasien


tampak kuning
• Kadang-kadang keluhan ini juga didahului urine berwarna
kuning gelap seperti air teh
• Pada anak yang lebih besar disertai sakit perut, mual,
muntah, demam, dan penurunan nafsu makan
• Pada neonatus sebagian bersifat fisiologis sekitar 60% bayi
baru lahir yang normal kadang -kadang menjadi kuning
selama minggu pertama kehidupan
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Hal ini perlu diketahui karena mungkin ada hubungannya


dengan penyakit saat ini
• Membantu memberikan informasi untuk penegakan diagnosis
dan tatalaksana penyakitnya sekarang
• Riwayat penyakit dahulu memberikan gambaran yang lebih
rinci tentang masalah kesehatan sebelumnya
• Mencakup sejarah kelahiran dan semua penyakit utama di
masa lalu
• Apakah sebelumnya pernah menjalani transfusi
• Riwayat kelahiran lengkap
RIWAYAT KEHAMILAN IBU DAN KELAHIRAN

• Keadaan kesehatan ibu selama hamil, apakah pernah


mengalami demam atau penyakit kuning saat hamil
• Apakah ibu mendapatkan suntikan tetanus toksoid
• Obat-obatan yang diminum saat hamil
• Riwayat kelahiran pasien juga harus ditanyakan dengan teliti
• Morbiditas yang berhubungan dengan kelahiran dan selama
masa neonatus, termasuk asfiksia, trauma lahir, dan infeksi
intrapartum
RIWAYAT MAKANAN

• Informasi asupan makan pada bayi dan anak sangat penting


• Apakah anak mendapat ASI saja atau digabung dengan susu
formula, atau bahkan hanya susu formula
• Pemberian makanan tambahan, usia berapa mulai diberikan,
frekuensi, jenis dan jumlah setiap kali pemberian
• Pada anamnesis informasi mengenai intake makanan ini
bersifat kasar, hal ini penting untuk memperkirakan
kuantitas dan kualitas makanan yang diterima oleh bayi atau
anak tersebut selama ini, sehingga sekilas dapat disimpulkan
status nutrisi pasien
RIWAYAT IMUNISASI

• Riwayat imunisasi: dasar maupun ulangan (booster)


• Jenis imunisasi
• Kapan terakhir imunisasi
• Adakah reaksi yang tidak diharapkan, apabila belum pernah
mendapat imunisasi harus ditanyakan alasan nya
• Informasi ini dapat juga dipakai sebagai umpan balik tentang
perlindungan pediatrik yang diberikan (misalnya masih
terdapat kasus difteria pada anak yang sudah mendapat
imunisasi DPT sesuai yang dianjurkan)
RIWAYAT PERTUMBUHAN

 Dari kurva berat badan terhadap usia dan panjang badan


terhadap usia
 Kurva berat badan ini sangat penti ng karena sering
mencerminkan status gizi pasien tersebut
RIWAYAT PERKEMBANGAN

 Apakah terdapat keterlambatan atau penyimpangan


 Setiap tahapan usia memiliki ciri tahapan perkembangan
sendiri
 Selain itu, untuk anak usia sekolah lanjut perlu ditanyakan
pula mengenai menars dan telars (pada anak perempuan)
 Adakah temper tantrum, enuresis, enkoporesis, anoreksia ,
dan lain sebagainya
RIWAYAT KELUARGA

 Elemen penting dalam pengobatan pediatrik


 Hambatan yang paling umum:
(1) Sebagai alat dan panduan untuk pengujian dan evaluasi
diagnostik
(2) Mengidentifikasi pola warisan, dan
(3) Sebagai alat pendidikan pasien

Lebih akurat mengidentifikasi anak berisiko untuk kondisi


kronik umum
METODE SCREEN
SC Some Concern Apakah memiliki kekhawatiran mengenai suatu
penyakit dalam keluarga?

R Reproduction Apakah pernah mendapatkan masalah dengan


kehamilan, kesuburan atau cacat bawaan dalam
keluarga?

E Early disease, Apakah ada anggota keluarga yang meninggal atau


death or disability sakit di usia sangat muda?

E Ethnicity Ditanyakan mengenai tempat kelahiran orangtua

N Non genetic Apakah ada faktor risiko lain atau kondisi nonmedis
pada keluarga?

Dikutip dari Trotter


PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIS

 Pemeriksaan Antropometri:

Pengukuran Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB)

Tujuan: Status gizi anak normal, kurus, kurus sekali, atau


gemuk
PENGUKURAN BERAT BADAN (BB)

Menggunakan Timbangan Bayi


 Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai
usia 2 tahun atau selama anak masih dapat berbaring/duduk
tenang
 Letakkan timbangan pada meja datar, tidak mudah bergoyang
 Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0
 Bayi sebaiknya telanjang tanpa topi, sarung tangan, kaus kaki
 Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan
 Lihat jarum timbangan sampai berhenti
 Baca angka yang ditunjukkan jarum atau angka timbangan
 Bila bayi terus bergerak perhatikan gerakan jarum baca angka
di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri
Menggunakan Timbangan Injak
 Letakkan timbangan di lantai datar: tidak mudah bergerak
 Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0
 Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tanpa
alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak
memegang sesuatu
 Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegang
 Baca angka yang ditunjukkan jarum atau angka timbangan
 Bila bayi terus menerus bergerak perhatikan gerakan jarum
dan baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke
kanan dan ke kiri
Pengukuran Panjang Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB)
 Cara mengukur dengan posisi berbaring
 Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang
 Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar
 Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0
 Petugas 1: Kedua tangan memegang kepala bayi agar kepala
tetap menempel pada pembatas angka 0 (pembatas kepala)
 Petugas 2: Tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan
kanan menekan batas kaki ke telapak kaki
 Petugas 2 membaca angka di tepi di luar pengukur
Cara Mengukur dengan Posisi Berdiri
 Anak tidak memakai sandal atau sepatu
 Berdiri tegak menghadap ke depan
 Punggung, pantat, dan tumit menempel pada tiang pengukur
 Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-
ubun
 Baca angka pada batas tersebut
Posisi berbaring Posisi berdiri
Keadaan umum:
 Kesan keadaan sakit Kesadaran:
 Kesadaran  Komposmentis
 Kesan status gizi  Apatis
 Somnolen
Keadaan sakit:  Sopor
 Tampak sakit berat  Koma
 Tampak sakit sedang  Delirium
 Tampak sakit ringan
TANDA VITAL

Tanda Vital
 Nadi
 Tekanan darah
 Pernapasan
 Suhu

 Nadi:
 Frekuensi
 Isi atau kualitas
 Irama
 Ekualitas nadi
NADI

Frekuensi:
 Paling baik dilakukan ketika anak tidur

 Frekuensi denyut jantung >denyut nadi


 pulsus defisit

 Bradikardia:
 Takikardia:
 Demam  kemungkinan infeksi Salmonela
 Demam
 Peningkatan intrakranial
 Aktivitas fisik
 Sepsis
 Tirotoksikosis
 Hipotiroid
 Miokarditis
 Anoreksia nervosa
 Gagal jantung
 Intoksikasi digitalis
 Dehidrasi
Irama Nadi:
Reguler atau Ireguler

 Sinus aritmia sering ditemukan pada anak


(konfirmasi dengan EKG)

Contohnya pada:
Supraventikular takikardia
Kualitas Nadi
 Isi perabaan yang normal
 Pulsus seler (water hammerpulse atau Corrigan’s pulse): nadi
yang teraba sangat kuat dan turun dengan cepat
 Pulsus seler ini terdapat pada insufisiensi aorta, duktus
arteriosus persisten, fistula arteriovena, dan pada keadaan
hiperkinetik seperti anemia
 Isi nadi yang kurang atau lemah terdapat pada keadaan
kegagalan sirkulasi, syok dengan gagal jantung yang berat
Ekualitas nadi
 Pada keadaan normal isi nadi sama pada keempat
ekstremitas

 Koartatio aorta
Isi nadi ekstremitas atas tidak sama dengan ekstremitas
bawah

 Penyakit Takayasu: sering mengenai cabang-cabang arkus


aorta nadi di ekstremitas bawah teraba normal, sedangkan
ekstremitas atas lemah atau tidak teraba
RESPIRASI

 Pemeriksaan pernapasan meliputi:


 Frekuensi napas
 Irama atau keteraturan
 Kedalaman dan tipe atau pola pernapasan

 Pernapasan cheyne stokes:


 Pernapasan cepat dan dalam, diikuti periode pernapasan lambat dan
dangkal  periode apnea beberapa saat
 Terdapat pada bayi baru lahir, terutama prematur

 Pernapasan Kusmaul:
 Tipe pernapasan cepat dan dalam, dijumpai pada asidosis metabolik
seperti dehidrasi, hipoksia, dan keracunan salisilat
RESPIRASI

 Takipnea
 Penyakit paru (pneumonia, efusi, massa)
 Pada bayi dan anak kecil: takipnea merupakan tanda dini gangguan
jantung
 Bradipnea
 Terdapat pada gangguan pusat pernapasan
 Tekanan intrakranial yang tinggi
 Pengaruh obat sedatif
 Hiperpnea
 Pernapasan dalam, terjadi pada keadaan asidosis, anoksia, dan
kelainan susunan saraf pusat
 Hipopnea
 Pernapasan yang dangkal
SUHU TUBUH

 Suhu tubuh yang tinggi menandakan terkena infeksi


 Suhu tubuh (>39 °C)  erat kaitannya dengan infeksi bakteri

 Hipotermia (suhu tubuh <35 o C) dapat berakibat fatal


terutama pada bayi prematur, infeksi berat, dan sepsis
TEKANAN DARAH

 Ukuran cuff yang sesuai, dipasang pada 2/3 lengan atas


 Prehipertensi: bila tekanan darah sistol dan diastol ≥90 t h
persentil dan <95 t h persentil menurut usia, jenis kelamin, dan
tinggi badan
 Remaja dengan tekanan darah ≥120/80 mmHg
dikatagorikan prehipertensi, walaupun 120/80 mmHg
tersebut <90 t h persentil
 Hipertensi: tekanan darah sistol dan atau diastol ≥95 t h
persentil menurut usia, jenis kelamin, dan tinggi badan
MENILAI KARAKTERISTIK KULIT DAN
RAMBUT
Inspeksi pada kulit: Palpasi
 Peningkatan  Karakteristik suhu
pigmentasi  Tekstur
 Kelembaban
 Kepucatan
 Kelenturan
 Bintik  turgor
 Memar
 Eritema
 Sianosis
 kuning
KULIT

 Lesi kulit
 Beberapa pola pada lesi kulit:
Anular : bundar berputar, mulai dari sentral
menyebar ke perifer
Polisiklik : lesi anular bersamaan
Linear : bergaris dalam satu baris
Herpetiform: berkelompok
Gyrate : memutar, spiral
 Inspeksi Rambut:
 Warna
 Distribusi
 Kebersihan

 Palpasi Rambut:
 Tekstur
PEMERIKSAAN KEPALA

Lingkar Kepala
 Rutin sampai anak usia 2 tahun  melalui diameter
oksipitofrontal

 Makrosefal (lingkaran kepala/LK >normal):


 Penyebab tersering: hidrosefalus
 Mikrosefal (LK<normal):
 Biasanya menyertai kelainan bawaan yang disertai retardasi
motorik dan mental
Ubun-Ubun (fontanel)
 Fontanel posterior teraba sampai usia 4–8 minggu
 Fontanel anterior biasanya tertutup pada usia 6 bulan–1
tahun
 Usia 19 bulan 90% bayi normal tertutup ubun-ubunnya

Wajah
 Pembengkakan wajah  edema
 Dismorfik  sindrom Down
Rambut dan Kulit Kepala
 Wana
 Kelebatan
 Distribusi

Mata
 Visus
 Palpebra
 Alis dan bulu mata
 Glandula lakrimalis
 Konjungtiva
 Sklera
 Kornea
 Pupil
 Lensa
Hidung
Pada gangguan pernapasan terdapat pernapasan cuping hidung

Mulut
 Perhatikan apakah terdapat trismus
 Halitosis (bau mulut)
 Labioskisis
 Palatoskisis
 Mukosa mulut (pucat), sianosis perioral
 Oral thrush akibat infeksi kandidiasis
 Ginggivitis
 Lidah: makroglosi (sindrom Down, hipotiroid), tremor lidah (demam
tifoid), geographic tongue
 Gigi untuk melihat karies dentis
PEMERIKSAAN LEHER

 Kelenjar getah bening (KGB)


 Palpasi KGB, geser fingerpads
secara lembut atas rantai
kelenjar getah bening di
kepala dan leher
 Urutan untuk palpasi KGB sbb:
sekitar telinga, bawah
rahang, daerah oksipital, dan
rantai serviks pada leher
 Pembesaran KGB yang tegas,
hangat, KGB: infeksi lokal
PEMERIKSAAN FISIS DADA
SISTEM RESPIRASI DAN JANTUNG
Toraks
Inspeksi toraks:
 Frekuensi pernapasan
 Pola pernapasan
 Upaya napas
 Rasio inspirasi dengan ekspirasi
 Bising napas
 Simetris atau tidak pernapasannya
 Bentuk dada
Palpasi toraks:
 Simetri atau asimetri
 Fremitus suara
 Krepitasi subkutis

Perkusi toraks
 Hipersonor atau timpani: terjadi bila udara dalam paru atau
pleura bertambah, misal emfisema paru, pneumatoraks, dan
hernia diafragmatika
 Redup atau pekak apabila terdapat konsolidasi jaringan paru
(pneumonia lobaris, atelektasis, tumor) dan cairan dalam
rongga pleura
A. Tentukan jumlah kosta toraks anterior, palpasi dari atas sternum
ke bawah sampai angle of louis, geser ke kanan dan kiri adalah
tepat sela interkostal 2
B. Untuk palpasi toraks posterior, setelah protunding spinal ke 7
berikutnya adalah vertebra toraks pertama
Bentuk dada
Funnel chest (pectus
excavatum)
Pigeon chest
(pectus carinatum)
 Auskultasi
Suara pernapasan normal
 Vesikular
 Bronkovesikular
 Bronkial
Suara pernapasan bnormal
 Crackles
 Wheezing
 Ronki
JANTUNG
PEMERIKSAAN FISIS JANTUNG

 Dilakukan secara sistematik:


 Riwayat status antropometri
 Tanda vital
 Tekanan darah diukur pada 4 ekstremitas
 Anamnesis riwayat penyakit

 Pemeriksaan fisis jantung meliputi:


 Inspeksi
 Perkusi
 Palpasi
 Auskultasi
 Auskultasi

Nada tinggi (diafragma) dan nada rendah ( bell)

S 1 , disebabkan oleh penutupan katup trikuspid dan mitral.


Terdengar jelas pada LSB (apeks)

S 2 , disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmonal.


Terdengar jelas di left upper sternal border

S 3 , dapat didengar di daerah apeks disebabkan oleh vibrasi di


ventrikel

S 4 , bunyi jantung keempat atau irama galop


PEMERIKSAAN FISIS ABDOMEN

 Inspeksi
 Kontur
 Simetris atau asimetri
 Tekstur
 Warna

 Auskultasi
 Bising usus normal terdengar tiap 10–30 detik
 Hipoaktif atau bising usus absen: ileus paralitik atau intestinal yang
tidak aktif
 Hiperaktif atau bising usus meningkat: pergerakan intestinal yang
cepat daripada biasanya pada diare atau obstruksi mekanik
PEMERIKSAAN FISIS ABDOMEN
PERKUSI ABDOMEN
Palpasi:
 Palpasi dan identifikasi lesi atau massa ( mobile, konsistensi,
dan batas)
 Transluminasi untuk membedakan kista atau massa padat
 Palpasi arteri pulmonal dan limfe pada inguinal
 Periksa turgor untuk melihat tanda-tanda dehidrasi
Palpasi Hati
Pengukuran hati menggunakan patokan 2 garis:
 Garis yang menghubungkan pusat dengan titik potong garis
midklavikularis kanan dengan arkus kosta
 Garis yang menghubungkan pusat dengan prosesus xifoideus

Palpasi Lien
 Besarnya lien diukur menurut cara Schuffner
Palpasi Ginjal
Ditemukan pada beberapa keadaan patologis:

 Hidronefrosis
 Ginjal polikistik
 Abses perinefritis
 Hematoma perirenal
 Trombosis vena renalis
 Pemeriksaan fisis pada anak meminimalkan
ketidaknyamanan: lakukan permainan yang sesuai sebagai
penghilang rasa takut dan mempererat kerja sama dengan
pasien
 Pada balita pemeriksaan dapat dilakukan pada pangkuan
orangtua bila anak takut terhadap meja atau tempat tidur
pemeriksaan
 Jelaskan maksud pemeriksaan kepada orangtua
 Tunjukkan pemeriksaan tidak menyakitkan misalnya dengan
membiarkan anak memeriksa kita
 Fleksibilitas pemeriksaan tidak perlu berurutan
 Menunda pemeriksaan yang menakutkan, misal pemeriksaan
telinga dan tenggorokan (periksa pada akhir pemeriksaan)
DENYUT JANTUNG ANAK

Usia Rata-rata
 Lahir 140
 0–6 bulan 130
 6–12 bulan 115
 1–2 tahun 110
 2–6 tahun 103
 6–10 tahun 95
 10–14 tahun 85
FREKUENSI PENAPASAN

Anak lebih berespons terhadap sakit, latihan, dan


emosi

Angka rata-rata
 Bayi baru lahir : 30–80x/menit
 Early childhood: 20–40x/menit
 Late childhood : 15–25x/ menit
 Dewasa sesuai usia anak >15 tahun
TEKANAN DARAH

Tekanan darah sistol meninggi secara periodik sesuai


usia anak
 Tekanan darah sistol (mmHg)
Bayi baru lahir : 50
6 bulan : 70
1 tahun : 95
6 tahun : 100
10 tahun : 110
16 tahun : 120
Tekanan darah diastol: 60 pada usia 1 tahun dan
meninggi menjadi 75 mmHg pada anak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai