Konsep Dasar Manajemen Kinerja: Qurrata A'Yunina C.H., M.Si
Konsep Dasar Manajemen Kinerja: Qurrata A'Yunina C.H., M.Si
MANAJEMEN KINERJA
QURRATA A’YUNINA C.H., M.SI
Faktor-faktor Penurunan Kinerja
Banyak faktor yang menyebabkan penurunan kinerja menurut Oyadiran, Dagauda, Gimba (2015),
Wardhana (2014), Ivanova dan Avasilcăi (2013), Aguinis (2012), McNamara. (2008), sebagaimana
ditunjukkan pada gambar berikut ini:
1. Kurangnya kompetensi yang dibutuhkan
2. Target pekerjaan yang kurang menantang
3. Prestasi yang kurang dihargai
Penurunan
Clarity yang artinya tujuan yang akan dicapai harus jelas di mana tujuan tersebut dapat
diukur dan tidak menyisakan ruang untuk kesalahpahaman,
Challenge artinya tujuan harus menantang namun harus tetap dapat dicapai agar dapat
memotivasi karyawan,
Commitment artinya karyawan dan manajemen keduanya harus berkomitmen untuk
menggunakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan,
Feedback artinya penetapan tujuan akan efektif jika adanya kesempatan untuk umpan balik,
Task Complexity artinya tingkat kerumitan tugas dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikannya harus sepenuhnya dipahami agar dapat memotivasi karyawan untuk
mencapai tujuan.
Model-model Manajemen Kinerja
1. Model Deming
2. Model Balanced Score-card
3. Model Castello
4. Model Torrington dan Hall
5. Model Cave dan Thomas
6. Model Malcolm Baldrige
1. Model Deming
Deming (1982) mengembangkan manajemen kinerja yang dikenal sebagai siklus manajemen kinerja
(performance management cycles) yang terdiri dari:
perencanaan (plan),
peninjauan (monitoring),
pengembangan (developing),
pemeringkatan dan penghargaan (rating and rewarding).
Pada tahap perencanaan (planning), individu dan tim bekerja sama untuk menetapkan tujuan tertentu dan
menentukan metrik kesuksesan individu. Pada tahap peninjauan (monitoring), individu dan tim
mengimplementasikan rencana tersebut dan mengukur hasil pencapaian tujuan dan memberikan umpan balik. Pada
tahap pengembangan (developing), hasil kinerja yang buruk dicatat dan dianalisis guna menentukan perbaikan
maupun pengembangan potensial di masa depan. Terakhir pada tahap pemeringkatan dan penghargaan (rating and
rewarding), hasil kinerja ditelusuri dan diperingkat dan bagi kinerja yang baik diberikan penghargaan (Smither dan
London, 2009; Anderson, Rungtusanatham, Schroeder, 1994).
TERIMA KASIH